OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 07 Februari 2021

Saat Banjir Jakarta Menteri PUPR Salahkan Anies, Saat Banjir Semarang Sebut Karena Curah Hujan Ekstrem

Saat Banjir Jakarta Menteri PUPR Salahkan Anies, Saat Banjir Semarang Sebut Karena Curah Hujan Ekstrem


Antara JAKARTA dan SEMARANG...

Menteri PUPR Salahkan Anies Baswedan Soal Banjir Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinilai sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas bencana banjir Jakarta 1 Januari 2020.

Bukan cuma warganet, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pun menyalahkan Anies.

Basuki kecewa dengan Anies lantaran program normalisasi sungai Ciliwung sangat lamban.


***

Semarang Banjir, Menteri PUPR: karena Curah Hujan Ekstrem Tiap 50 Tahun

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan banjir yang terjadi di Semarang, Jawa Tengah, karena curah hujan yang ekstrem. Selain itu, banjir disebabkan oleh pasang air laut yang cukup tinggi. 

Oleh karena itu, menurut Basuki, peran pompa air dalam menangani banjir di ibu kota provinsi Jawa Tengah itu sangat penting. Ia juga meminta agar revitalisasi aliran sungai-sungai di Semarang terus dilakukan.

Khusus banjir yang melanda kawasan Kota Lama Semarang, kata Basuki, akibat curah hujan tinggi yang sudah masuk dalam kategori ekstrem.

"Dari hitungan hidrologi, periode ulangnya setiap 50 tahun," katanya di sela pengecekan ke Kawasan Kota Lama dan sejumlah lokasi banjir di Kota Semarang, Sabtu, 6 Februari 2021.

Data BMKG tercatat curah hujan mencapai 171 mm.



***

PADAHAL...

Curah hujan saat Semarang banjir "cuma" 171 milimeter

SEMENTARA...

Curah hujan saat Jakarta banjir awal tahun 2020 mencapai 377 milimeter

Data BMKG: Curah Hujan 2020, Tertinggi Sejak 154 Tahun Lalu

Kepala Subbidang Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Siswanto kepada wartawan, Kamis (2/1/2020), memaparkan catatan curah hujan terkait banjir besar di Jakarta dari tahun-tahun sebelumnya. 

Berikut ini catatannya:

1866: 185,1 mm/hari
1918: 125,2 mm/hari
1979: 198 mm/hari
1996: 216 mm/hari
2002: 168 mm/hari
2007: 340 mm/hari
2008: 250 mm/hari
2013: > 100m m/hari
2015: 277 mm/hari
2016: 100-150 mm/hari
2020: 377 mm/hari

Sumber: konten islam