10Berita - Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun, turut mengomentari pengakuan Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDIP, Jimmy Demianus Ijie, soal suap pejabat pengadilan sebesar Rp2 miliar.
Untuk diketahui, pengakuan ini terungkap saat ia hadir sebagai saksi dalam sidang lanjutan perkara dugaan suap, gratifikasi, dan TPPU untuk terdakwa mantan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rohadi.
“Saksi, ada uang Rp2 miliar yang memang diminta langsung oleh Sudiwardono?,” demikian pertanyaan yang dilontarkan Jaksa Penuntut Umum pada KPK, Takdir Suhan.
Pertanyaan ini lantas dijawab oleh Jimmy dengan membenarkan adanya penyuapan kepada pejabat pengadilan.
“Betul,” jawab Jimmy dengan singkat.
Jaksa Takdir lantas mengungkap ada lima kali proses penyerahan yang sebagai upaya untuk memenangkan upaya kasasi di MA.
Menanggapi hal ini, Refly Harun mengatakan hal ini akan dianggap biasa saja dan tidak terlalu disorot lantaran yang terjerat adalah the ruling party, atau partai yang berkuasa dalam hal ini PDIP.
“Kalau kasus-kasus seperti ini terjadi pada, katakanlah organisasi yang menjadi the common enemy (musuh bersama), waduh rame-rame digebukin. Tapi kalau terjadi pada anggota DPR dari the ruling party, ini kita biasa saja menganggapnya,” ujar Refly Harun di kanal Youtube miliknya Refly Harun seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Hal inilah, kata Refly Harun, yang menjadi persoalan di Indonesia, di mana tindak pidana korupsi (tipikor) hanya sebatas on the paper.
Maksudnya, kendati tipikor dinyatakan sebagai extraordinary crime, sikap publik terhadap kejahatan tersebut tidak menggambarkan bahwa tindakan itu adalah kejahatan yang luar biasa.
“Ya hanya dilihat sebagai business as usual. Bayangkan kalau ada satu anggota FPI, misalnya, yang tertangkap karena melakukan tindak pidana korupsi, wah langsung runtuh langit,” ujar Refly Harun.
Lebih lanjut, pakar hukum tersebut memaparkan alasan mengapa Indonesia tidak beranjak menjadi negara yang makmur.
Hal ini, kata pria berusia 51 tahun ini, karena publik justru memusuhi orang-orang yang tidak bermasalah.
“Orang-orang yang bermasalah (malah) tidak kita musuhi. Atau kita membidik orang-orang yang tidak bermasalah, (dan) kalaupun mungkin dia bikin masalah, kecil sekali, ya barangkali sekedar sweeping,” kata Refly Harun.[law-justice]
Senin, 15 Februari 2021
Home »
» Suap Rp2 M PDIP Dinilai Biasa, Refly: Kalau Terjadi pada `Musuh`….
Suap Rp2 M PDIP Dinilai Biasa, Refly: Kalau Terjadi pada `Musuh`….
By 10 BERITA 2/15/2021 01:51:00 PM
Suap Rp2 M PDIP Dinilai Biasa, Refly: Kalau Terjadi pada `Musuh`….
Related Posts:
Pengacara: Omongan Alfian Tanjung soal PDIP dan PKI berdasarkan fakta-fakta Pengacara: Omongan Alfian Tanjung soal PDIP dan PKI berdasarkan fakta-fakta 10Berita~JAKARTA – Polda Metro Jaya memaksakan kasus pidana terhadap ustadz Alfian Tanjung, dengan berbekal laporan dari kader PDI Perjuangan, Tanda … Read More
Janda Zoya bantah berita miring tentang IDC Janda Zoya bantah berita miring tentang IDC 10Berita~BEKASI – Forum Jurnalis Muslim (Forjim) menerjunkan tim untuk bersilaturahmi kepada keluarga almarhum Muhammad Al Zahra Zoya di rumah kontrakannya, Desa Harapan… Read More
Wahai Pemimpin Kaum Muslimin, Dimana Kalian? Wahai Pemimpin Kaum Muslimin, Dimana Kalian? 10Berita~Sudahkah Ummat Islam mendengar nama Khalifah Mu'tashim? Kisah heroik Al-Mu’tashim dicatat dalam kitab al-Kamil fi al-Tarikh karya Ibn Al-Athir. Peristiwa sejarah in… Read More
Bagi Yang Masih Bingung Dengan Istilah Rohingya, Arakan, dan Rakhine… Bagi Yang Masih Bingung Dengan Istilah Rohingya, Arakan, dan Rakhine… 10Berita – Meski gejolak yang menimpa etnis Muslim minoritas Rohingya telah lama terjadi, namun masih ada masyarakat yang tidak terlalu paham … Read More
Hadang Aksi Damai di Magelang Citra Polisi Makin Buruk dimata Rakyat Hadang Aksi Damai di Magelang Citra Polisi Makin Buruk dimata Rakyat 10Berita~Citra polisi di hadapan umat Islam buruk karena menghadang peserta aksi damai peduli Rohingya di Masjid An-Nuur Magelang. Demikian dikatakan Pemi… Read More