OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 26 Maret 2021

Di Kota-Kota Super Maju Itu......

Di Kota-Kota Super Maju Itu......



Itulah kenapa, jika anggota DPRD, DPR, pejabat-pejabat lain ke LN, entah itu study banding, entah itu kunker/dinas, dll, mbok ya kamu itu jalan-jalan langsung, lihat sendiri betapa maju dan kerennya negara orang. Rasakan suasananya. Berinteraksi langsung. Jangan cuma di hotel. Sampai bandara minta dijemput, semua diurus sama staf kedutaan, dll. 

Ayo, kamu benar-benar jalan kaki keliling itu kota sampai lecet kakimu. Biar kamu lihat:

1. Di kota2 top super maju itu, MRT, kereta2, boleh bawa sepeda ke dalam gerbong. Kok boleh? Karena sepeda itu satu-kesatuan dgn transportasi publik ramah lingkungan lainnya. Warga didorong biar suka jalan kaki, sepedaan, naik transportasi massal. Pedagang, tukang asong tdk bisa masuk gerbong MRT, tapi sepeda, bisa.

2. Di kota2 super maju itu, pantai2 gratis. Elu jalan ke pantai bebas. 24 jam. Kagak ada tiket karcis masuknya. Kagak ada satpam yg ngusir bilang itu properti pribadi. Pantai jadi bagian utuh sebuah kota. Itu punya Tuhan, dikasih gratis sama Tuhan. Kok bisa di sini malah dikavling2? Dan gebleknya, pakai nama BUMD dll sebagai penguasa itu pantai. Ciyus? Kalau perusahaan itu punya pemda jadi tetap boleh dia mungut tiket? Di negara2 maju, kagak begitu. Kamu belajar nggak sih dari sana? Pernah ke pantai di negara2 maju?

3. Di kota2 super maju itu, lihat toilet umumnya. Bandara, terminal, stasiun, pasar, dll, toiletnya bagus. Seriusan, ini pejabat2 kita yg kunjungan kerja/dinas ke LN ngabisin duit rakyat pernah lihat nggak sih toilet di sana? Nggak guna study bandingmu itu kalau habis dari sana, lihat toilet bagus utk publik, balik ke sini, kamu nggak merubah apapun. Ada sih di sini yg niru2, tapi ampun dah, serba nanggung. Memang beda banget kualitasnya. Karena nirunya kagak niat. 

4. Pun sama, pejabat2 ini, pas ke LN, kan lihat betapa tertib, antri orang2 sana. Lihat, betapa disiplin soal lokasi merokok di mana, buang sampah, dll. Apalagi soal jangan nyuri, nyolong, nipu. CCTV ada dimana2, itu pegawai kota tdk bisa terima suap di kantor, apalagi keluyuran, bisa ketahuan. Lah, lantas kenapa pas pulang ke sini, kamu kagak bawa contoh bagus itu. Bikin peraturan, terapkan.

Kagak guna kamu kunker, dinas, study banding, bahkan seriusan loh, pas pandemi begini, masih buanyaak pejabat yg jalan2 ke LN pakai uang rakyat. Geblek memang, rakyat disuruh di rumah saja, dia ke LN. Lantas pulang dari sana, apa yang dia peroleh? Cuma klaim gagah doang. Bilang berhasil ini, berhasil itu. Padahal, dia mau ke sana tau tidak, sama saja hasilnya. Dan lebih parah lagi, jalan2 ke LN pas pandemi, pulang2 dicokok KPK. Nasib.

(By Tere Liye)

*fb

Sumber: konten islam

Related Posts:

  • Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua; Survei TerbaruI ni Bikin Ahok-Djarot Khawatir 10Berita-Pilkada DKI Jakarta putaran kedua diikuti oleh pasangan cagub dan cawagub santun Anies-Sandi dan cagub terdakwa penistaan agama Ahok y… Read More
  • Waketum MUI Nilai Perlunya Kode Etika Berdakwah 10Berita,  JAKARTA -- Wakil Ketua Umum MUI menilai perlunya ada kode etik berdakwah. Perbedaan ijtihadi harusnya bisa diterima dengan toleransi. Wakil Ketua Umum MUI Zainu… Read More
  • Ustadz Khalid Basalamah Vs Ustadz Arifin Ilham: Indahnya Perbedaan, Saling Tabayun, Bukan Main Usir Ustadz Khalid Basalamah Vs Ustadz Arifin Ilham Kata ustadz Khalid Basalamah dzikir bareng (berjamaah) itu bid'ah (Dalilnya A… Read More
  • Aa Gym: Kehadiran Zakir Naik Sangat Baik Bagi Indonesia 10Berita– Pengasuh Pondok Pesantren Darut Tauhid, KH. Abdullah Gymnastiar menegaskan bahwa kehadiran pakar theologi internasional, Dr Zakir Naik membawa pengaruh … Read More
  • Tangkal Kecurangan Pilkada DKI Jakarta, Saran Cerdas Politisi Muslim Ini Dipuji Netizen 10Berita-Pasangan cagub dan cawagub Anies-Sandi resmi bertanding dengan Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada Rabu (1… Read More