Toean-Toean Hakim... BEBASKAN AJALAH...
BEBASKAN AJALAH.....
Maafkan kalau kali ini saya menggunakan bahasa dan gaya kanak-kanak.
Karena Kasus yang dituduhkan kepada Beliau yang Terlarang namanya disebut di FB adalah Kasus Kekanak-kanakan.
Kasus Kekanak-kanakaan ini akibat dendam dari Segelintir Cukong bermental kanak-kanak yang marah karena "Tujuan Besar" mereka gagal. Lewat Wayang Kedua untuk membentuk Koloni tersendiri. Wayang Kedua Kalah Total. Menyisakan Dendam tak berkesudahan.
Kasus Kekanak-kanakan ini juga terjadi akibat ada Pemimpin berjiwa kanak-kanak yang merasa kalah Pengaruh. Berharap seluruh perhatian dan tepuk tangan hanya untuknya. Sayangnya selalu kalah meriah. Padahal sudah selalu dibumbui lempar-lempar hadiah.
Kasus Kekanak-kanakan ini juga terjadi karena Gerombolan Petugas Hukum berseragam yang dijadikan layaknya kanak-kanak. Perangnya sama Baliho. Disuruh membuntuti malah menembaki dan membunuh. Rasa-rasanya saya ngga ikhlas setiap sen Pajak yang saya bayar untuk Negara dan menggaji orang-orang yang seharusnya melindungi malah jadi Pembunuh berdarah dingin.
Kasus Kekanak-kanakan ini juga terjadi karena Politisi yang berjiwa kekanak-kanakan. Menjadikan musibah jadi ajang perhatian. Memanfaatkan disegala kesempatan.
Kasus Kekanak-kanakan ini juga terjadi karena ada Ormas yang merasa terancam. Takut kalah massa dan kalah Pengaruh. Bukannya saling bergandengan tangan sebagai sesama hamba Tuhan. Malah sibuk lapor sana-sini untuk memenjarakan orang. Mengaku paling cinta Negeri seakan-akan milik sendiri. Merasa paling toleran tapi tidak bisa menerima keberadaan saingan.
Toean-Toean Hakim...
Sudahlah bebaskan aja beliau. Terlalu telanjang muatan politik dan balas dendam yang sudah dipertontonkan.
Kasus ini terlalu Kekanak-kanakan.
Sungguh berat pertanggung jawaban yang kelak akan toean-toean harus persaksikan dihadapan Tuhan.
Pelanggaran yang dituduhkan kepada beliau juga dilakukan mayoritas oleh rakyat Philivina. Bahkan oleh Presiden Durtete sendiri. Kemarin itu ketika dia viral lempar-lempar hadiah (lagi).
(By Azwar Siregar)
Sumber: PBI