10Berita- Kapal selam milik TNI Angkatan Laut (AL) KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di perairan Bali diduga disabotase negara China.
“Dalam dalam perpspektif intelijen atas dugaan terkait sabotase China dalam musibah kapal selam KRI Nanggala 402,” kata pengamat militer Rahman Sabon dalam pernyataan kepada suaranasional, Sabtu (24/4).
Dugaan kapal selam KRI Nanggala 402 disabotase China, kata Rahman berdasarkan data berkali-kali negeri Tirai Bambu ingin menguasai Indonesia termasuk memasukkan pulau Natuna ke dalam peta wilayahnya.
“Sejak tahun 2013 yang bisa dicek pada paspor warga negara China, termasuk TKA China yang ada bekerja di Indonesia, karena China menganut sistem Dwikewarganegaraan (Bipatrit) /Ius soli dan Ius sangguinis sekalgus,” ungkapnya.
Rahman mengatakan, telah berulang kali ditemukan peralatan militer China di perairan Indonesia/Natuna dan Riau. Negeri Tirai Bambu itu telah menempatkan peralatan militernya di hutan Kalimantan dan pulau pulau kosong di berbagai daerah terutama di sekitar Kepulauan Spratly untuk menghadapi militer asing manapun yang berusaha mencegah keinginannya untuk menguasai Laut China Selatan (LCS).
“Berkenaan dengan itu saran saya perlu segera dilakukan rapat kordinasi ketiga angkatan dan BAIS TNI untuk membahas pertahanan dan keamanan dalam perspektif analisa intelijen terkait agenda China ingin menguasai Indonesia dengan memanfaatkan kegaduhan situasi politik saat ini dengan melemahkan kekuatan TNI atas musibah Kapal Selam Nanggala 402,” pungkasnya. (AHM/SN)