OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 10 Mei 2021

Puluhan Bus yang Menuju Baitul Maqdis Dihadang Penjajah, Warga Palestina Pilih Berjalan Kaki ke Masjidil Aqsha

Puluhan Bus yang Menuju Baitul Maqdis Dihadang Penjajah, Warga Palestina Pilih Berjalan Kaki ke Masjidil Aqsha



Sumber: alqastal.org

10Berita, BAITUL MAQDIS  — Sabtu (8/5/2021) sore, serdadu penjajah zionis menghalangi laju puluhan bus yang membawa ratusan warga Palestina dari kawasan Palestina terjajah yang tengah bergerak menuju kota Baitul Maqdis.

Para warga bertujuan untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar di Masjidil Aqsha.

Serdadu penjajah zionis mendirikan pos pemeriksaan dan memblokir jalur bus menuju ibu kota Baitul Maqdis terjajah.

Pos pemeriksaan itu mereka dirikan di jalur Persimpangan Abu Ghosh di Baitul Maqdis.

Ketika puluhan bus tiba di lokasi tersebut, mereka memaksa warga Palestina untuk berhenti dan “tidak mengizinkan” melanjutkan perjalanan.

Namun, warga Palestina yang melakukan perjalanan dari kota-kota di pedalaman Palestina terjajah untuk beribadah di Masjidil Aqsha itu menolak tunduk kepada penjajah.

Mereka memilih turun dari bus lalu melanjutkan perjalanan ke kota Baitul Maqdis dengan berjalan kaki, meskipun pada saat itu mereka sedang berpuasa dan jarak menuju kota Baitul Maqdis cukup jauh.

Begitu berita itu sampai kepada pemuda-pemuda Baitul Maqdis, mereka segera menjawab seruan saudara-saudara mereka.

Pemuda-pemuda itu bergerak meninggalkan kota Baitul Maqdis dengan mobil dan minibus mereka untuk menjemput saudara-saudara mereka di jalanan Abu Ghosh dan membawa mereka ke kota Baitul Maqdis.

Serdadu penjajah zionis mencoba memblokir jalan menuju Abu Ghosh untuk mencegah pemuda kota Baitul Maqdis yang ingin menjemput dengan penduduk Palestina terjajah dengan mobil mereka.

Para pemuda itu tidak menyerah dan tetap menerobos lewat, meski dihalang-halangi oleh penjajah.

Penduduk Palestina itu kemudian melaksanakan shalat Ashar di atas aspal dan di depan pos pemeriksaan penjajah, serta meneriakkan yel-yel dukungan untuk Baitul Maqdis dan Al-Aqsha.

Gema suara mereka pun semakin meninggi sehingga memaksa serdadu penjajah zionis untuk membongkar pos pemeriksaan.

Di sisi lain, penduduk ibu kota Baitul Maqdis berkhidmat menyiapkan hidangan Ramadhan di gang-gang Kota Tua Baitul Maqdis.

Mereka antusias menyambut saudara-saudara mereka dari kawasan Palestina terjajah, yang kegembiraannya untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar di Masjidil Aqsha nyaris dirusak oleh penjajah Zionis.

Yang tak kalah indah dari penduduk Baitul Maqdis, banyak dari mereka yang mem-posting di akun media sosial masing-masing kesediaan mereka menerima siapa pun orang Palestina yang datang dari jauh ke kota Baitul Maqdis yang ingin bermalam di rumahnya.

Guna memudahkan, disertakan kontak yang bisa dihubungi.

Selain itu, para pemuda lainnya memberikan khidmat dengan menyiapkan makan sahur dan berbuka untuk mereka yang terluka di rumah sakit Baitul Maqdis serta keluarga-keluarga mereka, yang terluka selama dua hari terakhir di Baitul Maqdis dan Al-Aqsha. (alqastal.org).

 

Sumber:  Sahabat Al-Aqsha.