OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 24 November 2021

Netizen: Kasih Tau Romo Benny, Pendeta Yang Jual Senjata ke KKB, Tapi Ulama Yang Dicap Teroris!

Netizen: Kasih Tau Romo Benny, Pendeta Yang Jual Senjata ke KKB, Tapi Ulama Yang Dicap Teroris!





10Berita
- Kekesalan netizen kepada Romo Benny yang turut campuri urusan MUI diungkapkan oleh pemilik akun twitter @dentesand.

Ia menuliskan cuitan "Kasih itu ke Pendeta.. Ada dalang teroris di Gereja" dengan tangkapan layar berita mengenai pendeta Papua bernama Paniel Kogoya telah menjual senjata api (senpi) ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga.

Hal ini mengomentari cuitan Romo Benny yang dianggap lompat pagar karena mengurusi masalah MUI.

Melansir dari okezone.com, Pendeta Paniel Kogoya telah menjual senjata api (senpi) ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua sejak tahun 2018 silam.

Sebelumnya, polisi menangkap Paniel Kogoya (PK) setelah mendapat informasi dari Didy Chandra Warobay (DC) dan Fuad Arisetyadi (FA), yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka kepemilikan senjata api. 

Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes M Iqbal Alqudussy mengatakan, tersangka Didy Chandra bertemu dengan Paniel Kogoya di depan Pasar Oyehe, Kabupaten Nabire. 

“Saat pertemuan saudara DCW menawarkan satu pucuk besi tua (senjata api). Namun tersangka PK mengatakan 'Saya tidak berani', selanjutnya mereka saling tukar nomor handphone dan kembali ke rumah masing-masing," ujar Iqbal dalam keterangannya, Selasa (20/4/2021).  

Dua pekan setelah bertemu tersangka Didy Chandra Warobay, Paniel Kogoya bertemu 3 orang di rumahnya. Ketiga orang tersebut mengaku anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya. 

"PK berada di rumah, didatangi oleh tiga orang masyarakat putra daerah yang mengaku bernama GG, JG dan satu orang lainnya yang dia lupa namanya. Dan mengatakan dari Kabupaten Nduga, adalah OPM (Organisasi Papua Merdeka) dari kelompok Egianus Kogoya,"bebernya. 

Maksud kedatangan ketiga anggota KKB tersebut adalah ingin mencari senjata api sebanyak 4 pucuk. Saat itu mereka mengaku memiliki dana Rp1 miliar. Dengan rincian 2 pucuk senjata M16 dan 2 pucuk senjata SS1.

"Mengetahui hal tersebut, saat itu juga saudara PK alias Peni menghubungi DC via telepon dan menanyakan, 'Apakah barang yang kamu sampaikan saat itu masih adakah?', 'Ya barang ada,'. Senjata SS1 dengan seharga 350 juta rupiah," kata Iqbal menirukan percakapan para tersangka. 

Setelah disepakati, salah satu anggota KKB tersebut menyerahkan uang ke Pendeta Paniel Kogoya untuk membeli senjata api. "Dan besok harinya GG menyerahkan uang kepada PK dan selanjutnya menghubungi DC untuk antar senjata di suatu tempat," ujar Iqbal. 

[news.beritaislam.org]

Related Posts:

  • 10 Sepi Pemberitaan, Beginilah Pemandangan Haru dan Kompaknya Ulama Dampingi Habib Rizieq Syihab di Polda Jabar 10Berita-Sampaikan ceramah di Masjid Pusdai Bandung (mzr) Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) sekaligus Ketua D… Read More
  • 03 Jaksa Ultimatum Pengacara, Kasus Ahok Pelanggaran Hukum Nasional10Berita-Jakarta– Jaksa Penuntut Umum mengultimatum para penasihat hukum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, untuk tidak melulu menuding ahli agama dari Majeli… Read More
  • 04 Hadir di Sidang Ahok, Ahli Bahasa Ini UNGKAP Alasan Ahok Singgung Al Maidah 51 di Kepulauan Seribu 10Berita-Mahyuni, ahli bahasa Indonesia dari Universitas Mataram yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang Ba… Read More
  • 01 Inilah Rangkuman Lengkap Tausyiah Ulama dan Tokoh di Aksi 112 10Berita-Aksi Damai 112 yang berlangsung Sabtu, 11 Februari 2017 di Masjid Istiqlal, Jakarta dihadiri banyak ulama dan tokoh nasional. Mereka menyampaikan cera… Read More
  • 02 Sempat Sampaikan Larangan, Inilah Respon Mengejutkan Kepolisian Usai Aksi 112 Postingan Divisi Humas Mabes Polri Pihak kepolisian sebagai penanggungjawab keamanan mengimbau umat Islam agar tidak menggelar aksi damai 112 d… Read More