10Berita - Teguran keras dari Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia seharusnya bisa disadari oleh Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ahok harus merespon pernyataan tegas Menteri Bahlil agar para pejabat yang tidak setuju dengan progam mobil listri tanah air menyingkir.
“Ahok seharusnya menyadari itu. Akan jauh lebih baik jika mundur,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Kamis (2/12).
Menurutnya, teguran Bahlil Lahadalia yang menjurus kepada Ahok bisa dipahami publik. Di mana Bahlil sebagai seorang berkapasitas entrepreneur nasional, tentu berpikir rasional dalam memandang masa depan Indonesia. Khususnya dalam hal inovasi dan kemajuan bangsa.
“Kritik Bahlil jelas sekali adanya disharmoni dengan cara berpikir Ahok,” tegas Dedi Kurnia Syah.
Jika Ahok tidak sadar, maka Menteri BUMN Erick Thohir harus bertindak. Menteri Erik harus mencari pengganti yang lebih mapan dalam kapasitas.
“Dan minim kegilaan publikasi personal,” tutupnya.
Menteri Bahlil tegas menekankan kepada siapa saja yang tidak setuju dengan program mobil listrik tanah air harus menyingkir.
Pernyataan Bahlil ini seolah menjawab koar-koar Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama di ruang publik.
Lewat kanal YouTube “Panggil Saya BTP” berjudul “Pejabat Tidak Boleh Takut untuk Mengeksekusi”, Ahok menggugat roadmap mobil listrik (electric Vehicle atau eV) yang sedang dikerjakan dan dikembangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Ahok menilai rencana yang pernah dipaparkan Pertamina Power Indonesia (PPI) agar Indonesian Batery Corporation (IBC) mengakuisisi perusahaan mobil StreetScooter milik Deutsche Post DHL Group, Jerman, tidak didasarkan pada valuasi yang jelas.
"Kepada siapa saja oknum pengusaha, oknum pejabat, oknum BUMN yang tidak setuju dengan transformasi ekonomi ini saya harap minggir. Karena Indonesia harus maju, cukup negara kita dipermainkan," kata Bahlil dalam jumpa pers virtual, Rabu (1/12). [rmol]
Kamis, 02 Desember 2021
Home »
» Ahok Seharusnya Sadar dengan Teguran Keras Menteri Bahlil dan Segera Mundur
Ahok Seharusnya Sadar dengan Teguran Keras Menteri Bahlil dan Segera Mundur
By 10 BERITA 12/02/2021 10:01:00 AM
Ahok Seharusnya Sadar dengan Teguran Keras Menteri Bahlil dan Segera Mundur
Related Posts:
Cuitan Konsulat Israel Tuai Hujatan Warganet China: Orang Normal akan Mendukung PalestinaCuitan Konsulat Israel Tuai Hujatan Warganet China: Orang Normal akan Mendukung Palestina10Berita – Konflik Hamas dan Israel yang mencuat pada akhir pekan lalu memicu perhatian global. Di China, warganet ramai membanjiri medi… Read More
Dokter Curiga Luhut Binsar Pandjaitan Alami Penyumbatan Jantung karena Kelelahan Parah, Kebanyakan Tugas Negara?Dokter Curiga Luhut Binsar Pandjaitan Alami Penyumbatan Jantung karena Kelelahan Parah, Kebanyakan Tugas Negara?10Berita, Menyusul Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan me… Read More
Jawaban Menohok Dubes Palestina Saat Diminta Presenter BBC Mengutuk Serangan Hamas, Begini KatanyaJawaban Menohok Dubes Palestina Saat Diminta Presenter BBC Mengutuk Serangan Hamas, Begini Katanya10Berita – Duta Besar Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot, memberikan jawaban menohok saat diminta untuk mengutuk serangan Ha… Read More
Pandangan Ganjar Pranowo Soal Israel vs Palestina, Dulu Lantang Tolak Timnas Israel, Capres 2024 Kini Tak Banyak OmongPandangan Ganjar Pranowo Soal Israel vs Palestina, Dulu Lantang Tolak Timnas Israel, Capres 2024 Kini Tak Banyak Omong10Berita, Konflik antara Israel dan Palestina kembali memanas sejak awal Oktober 2023. Serangan udara Israe… Read More
HOAX 40 Bayi Dipenggal, Hamas: "Kami Tidak Menyasar Anak-anak. Media Harus Akurat Memberitakan. Jangan Membabibuta Berpihak Pada Zionis Yang Penuh Kebohongan"HOAX 40 Bayi Dipenggal, Hamas: "Kami Tidak Menyasar Anak-anak. Media Harus Akurat Memberitakan. Jangan Membabibuta Berpihak Pada Zionis Yang Penuh Kebohongan"10Berita, Pesan dari HamasHamas mengatakan mereka "tidak menyasar a… Read More