OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 01 Desember 2021

Minta Maaf yang Bukan Minta Maaf

Minta Maaf yang Bukan Minta Maaf


10Berita, Lucu media ini aneh-aneh saja, untuk membuat rasa penasaran membelokkan makna dari fakta. Judul “Mengapa Amien Rais Minta Maaf kepada Jokowi” tentu tendensius. Padahal itu cuplikan ungkapan atas kekesalan atau kritik Ketua Majelis Syuro Partai Ummat atas jalannya pemerintahan Jokowi yang perlu mencegah munculnya “people power”.

“Mohon maaf, ya, pak Jokowi rezim Anda lebih parah” Nah inilah konten mohon maaf tersebut. Kalimat halus khas Amien Rais yang menohok telak. Melengkapi kritik tajam atas berbagai perundang-undangan yang dibuat rezim Jokowi di bidang pendidikan, kesehatan, sumber daya alam, kelistrikan, perbankan dan pertambangan.

“Mohon maaf” Itu frasa sindiran “merangkul memukul”. Dalam tinju itu bukan “clinch” yang merangkul untuk menjaga jarak sebagai wujud melemah, melainkan “rope a dope” bersandar di tambang sambil memukul. Mohammad Ali terkenal dengan strategi “rope a dope”. Kalimat ”Mohon maaf” itu bersandar di tambang sementara “rezim anda lebih parah” artinya memukul.

Amien Rais dan Jokowi keduanya orang Solo yang “head to head” saling memahami karakter, hanya saja mungkin karena Amien Rais alumni Notre Dame University dan Chicago University tentu lebih berkultur blak-blakan ketimbang Jokowi yang lebih berkelok-kelok. Orang menyebut banyak hoaks.

Dahulu Amien Rais juga dikenal sebagai figur terdepan untuk mendesak Presiden Soeharto lengser. “Tetangga dekat” kelahiran Kemusuk Sleman, Soeharto pada tahun 1998 seperti berhadapan dengan Amien Rais. Berujung pada peristiwa Reformasi. Habibie, Gusdur, dan Megawati kemudian menjadi Presiden saat Amien Rais menjadi Ketua MPR.

Orde Baru di bawah Soeharto tentu memiliki problema yang parah. Politik yang cenderung otoriter dan militeristik dan kondisi ekonomi yang awal bagus kemudian merosot sehingga untuk mengatasi krisis ekonomi terpaksa berhutang besar kepada IMF. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) merajalela. Amien Rais yang menyeru agar Soeharto menyudahi kekuasaannya.

Kini Amien Rais tetap menunjukkan jiwa dan sikap konsisten untuk ber “nahi munkar” mengingatkan pemerintahan Jokowi yang dinilai telah keluar rel. Lebih berbahaya dan destruktif bagi bangsa di banding Presiden pendahulunya.

“Mohon maaf, ya, pak Jokowi rezim Anda lebih parah”.

M. Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan.
Bandung, 1 Desember 2021

Sumber: SUARAISLAM.ID.

Related Posts:

  • Hujan, Lonceng Katedral, dan Adzan Istiqlal Ukir Kesyahduan Aksi 313 10Berita, JAKARTA -- Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral memang identik dengan simbol toleransi. Hal ini kerap mengundang decak kagum, tidak terkecuali saa… Read More
  • Petugas Mako Brimob Larang TPM Temui Sekjen FUI, Ada Apa? 10Berita-DEPOK – Saat ini Koordinator Tim Pengacara Muslim (TPM) Achmad Michdan sedang berada di Pos Jaga Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada h… Read More
  • Dukung Aksi 313, WNI yang Tinggal di Belanda: Stop Gubernur Terdakwa 10Berita- Masyarakat Indonesia di Belanda yang peduli dan terus mencermati situasi di Tanah Air melangsungkan sesi foto bersama bertemakan BELANDA 313, Rab… Read More
  • PP Muhammadiyah : Aksi 313 Tidak Diperlukan Bila Saja Pemerintah Tegas Jalankan Aturan Hukum 10Berita – PP Muhammadiyah menyindir sikap pemerintah yang tidak tegas terhadap terdakwa kasus penodaan agama yang membu… Read More
  • Ulama Sekalgus Koordinator Aksi 313 Ditangkap, PUSHAMI: Aparat Provokasi Umat Islam! 10Berita-JAKARTA  – Direktur Eksekutif, Pusat Hak Asasi Muslim Indonesia (PUSHAMI), Muhammad Hariadi Nasution, SH, MH, mengecam ak… Read More