10Berita - Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio menyoroti pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang terkesan menyamakan suara pelantang di masjid dengan gonggongan anjing.
Pernyataan itu sebelumnya disampaikan Gus Yaqut saat menjelaskan soal aturan penggunaan pengeras suara di masjid dan musala, saat berkunjung ke Pekanbaru, Riau pada Rabu (23/2).
"Saya sampaikan kesedihan saya atas aturan baru yang dikeluarkan Menag Yaqut tentang pengeras suara masjid, apalagi membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing," tulis Hendri melalui akunnya di Twitter, Kamis (24/2).
"Kenapa Anda begitu, Pak Menag? Saya doakan, semoga Anda segera menyadari kekeliruan ini!" sambungnya pemilik akun @satriohendri yang telah mengizinkan pendapatnya itu dikutip JPNN.com.
Dosen di Universitas Paramadina itu juga mengaku sedih mengetahui pemahaman Menag Yaqut tentang toleransi ternyata tipis.
"Toleransi sudah ada sejak dahulu. Alunan suara azan menghiasi kehidupan berbangsa kita, Pak Menag. Aturan ini justru menjauhkan Indonesia dari toleransi beragama yang sudah dibangun sejak Indonesia berdiri," ucapnya.
Menurut pendiri lembaga KedaiKOPI itu, azan merupakan panggilan ibadah, sebagai penanda masuk waktu salat bagi umat Islam.
"Apakah ada umat beragama lain yang panggilan untuk ibadahnya menggunakan gonggongan anjing? Menag Yaqut harus paham tentang ini. Sesungguhnya Menteri Yaqut tipis sekali pemahamannya tentang toleransi," ujar Hendri.
Oleh karena itu, dia berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan teguran kepada Menag Gus Yaqut atas pernyataan kontroversial itu.
Sebab, dari sisi ilmu komunikasi, Hendri memandang narasi yang dipakai Menag Yaqut tidak pantas.
"Sungguh tidak pas, karena azan itu adalah panggilan untuk ibadah, apakah gonggongan anjing juga panggilan untuk ibadah. Kan, begitu gampangnya," kata Hendri Satrio kepada media ini.
Sebelumnya, Menag Yaqut Cholil Qoumas menyebut aturan pengeras suara di masjid dan musala sebagai pedoman untuk meningkatkan manfaat dan mengurangi hal yang tidak bermanfaat.
Sebab, di negara yang mayoritas berpenduduk muslim ini terdapat banyak masjid dan musala yang berdekatan.
"Kita bayangkan, saya muslim, saya hidup di lingkungan nonmuslim, kemudian rumah ibadah mereka membunyikan toa sehari lima kali dengan keras secara bersamaan, itu rasanya bagaimana?" ucapnya.
Dia lantas memberikan contoh lainnya, yakni gonggongan anjing.
"Contohnya lagi, misalkan tetangga kita, kiri kanan depan belakang pelihara anjing semua, misalnya, menggonggong di waktu yang bersamaan, kita terganggu tidak? Artinya semua suara-suara harus kita atur agar tidak menjadi gangguan," tutur Gus Yaqut.
Sumber: jpnn
Kamis, 24 Februari 2022
Home »
» Hendri Tanggapi Menag Yaqut: Apakah Gonggongan Anjing Panggilan untuk Ibadah?
Hendri Tanggapi Menag Yaqut: Apakah Gonggongan Anjing Panggilan untuk Ibadah?
By 10 BERITA 2/24/2022 10:42:00 AM
Hendri Tanggapi Menag Yaqut: Apakah Gonggongan Anjing Panggilan untuk Ibadah?
Related Posts:
BEM SI: Aksi Kartu Kuning Jokowi Pemantik Gerakan Besar di Kampus LainBEM SI: Aksi Kartu Kuning Jokowi Pemantik Gerakan Besar di Kampus Lain 10Berita, Baru-baru ini, aksi yang dilakukan oleh Ketua BEM UI, Zaadit Taqwa, yang mengacungkan kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo menjadi perbinca… Read More
Arab Saudi Salah Perhitungan dalam Pemboikotan Qatar Arab Saudi Salah Perhitungan dalam Pemboikotan Qatar Pangeran Muhammad bin Salman Al Saud. (whc/dakwatuna) 10Berita – Doha. Surat kabar asal Inggris, The Guardian, membahas perihal kunjungan Putra Mahkota Saudi, P… Read More
9 Ide Penampilan Wisuda dengan Kebaya dan Hijab Syar’i. Anti Ketat, Menutup Dada dan Taat Tanpa Tapi9 Ide Penampilan Wisuda dengan Kebaya dan Hijab Syar’i. Anti Ketat, Menutup Dada dan Taat Tanpa Tapi kebaya syar'i Tren mode Muslimah yang terus berkembang memang memudahkanmu dalam padu padan pakaian. Nggak cuma untuk … Read More
Ini Saran Ustaz Abdul Somad dalam Memilih Pemimpin Ini Saran Ustaz Abdul Somad dalam Memilih Pemimpin Pilihlah pemimpin yang peduli agama. 10Berita , BOGOR -- Jamaah Masjid Agung At Tohiriyah, Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, membeludak dipadati ribuan jamaah yang ingin mende… Read More
Teror Subuh Berdarah Terulang Kembali, Tanda Kebangkitan PKI?Teror Subuh Berdarah Terulang Kembali, Tanda Kebangkitan PKI? 10Berita, Belum tuntas kasus kriminalisasi terhadap ulama, teror terhadap umat islam kembali terjadi. Dua ulama menjadi korban teror ‘Subuh Berdarah’. “Setidanya … Read More