OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 22 Februari 2023

Gegara Megawati Nyinyir Ibu-ibu Pengajian Selaras dengan Kepala BPIP yang Sebut Agama Musuh Pancasila: ‘Sangat Wajar’

Gegara Megawati Nyinyir Ibu-ibu Pengajian Selaras dengan Kepala BPIP yang Sebut Agama Musuh Pancasila: ‘Sangat Wajar’



 

10Berita - Pernyataan Megawati Soekarnoputri yang dinilai nyinyir terhadap Ibu-ibu pengajian karena dianggap tak bisa mengurus anak-anak mereka, jadi bola salju yang terus berulir membesar. 

Kini, lingkungan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang mana Megawati jadi Ketua Dewan Pengarah ikut diungkit khususnya Kepala BPIP, Yudian Wahyudi.

Nama Yudian Wahyudi tak terlalu asing karena sebelumnya buat kontroversi menyebut Agama adalah musuh terbesar pancasila. 

Hal ini pun ikut disoroti oleh Pemerhati Politik dan Pegiat Media Sosial Saeful Zaman yang menilai Circle Megawati dan BPIP dengan narasi yang demikian sangat berbahaya bagi anak bangsa.

“Ini kita tarik dengan pernyataan Megawati kok ada benang merah yang sangat kentara, dan kita tahu Yudian Wahyudi kepala BPIP dan Megawati Ketua Dewan Pengarah,” jelas Saeful melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Selasa (21/2/23).

“Jadi kalau senada seirama memang wajar,” tegasnya.

Menurut Saeful, narasi membenturkan Agama dan Pancasila adalah konsep yang tidak bisa dibenarkan.

Karenanya, menurut Saeful hal ini tak bisa dibiarkan karena sangat berbahaya bagi anak-anak bangsa di kemudian hari.

“Ini sangat kita tentang, tidak bisa dibiarkan. Ini bahaya bagi masa depan anak cucu kita, bagaimana kesadaran beragama mereka nanti ketika terus menerus tergerus dengan ucapan seperti ini,” jelasnya.

Sebelumnya, Megawati dalam acara Seminar Nasional Pancasila dalam Tindakan: ‘Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga, serta Mengantisipasi Bencana’ menyoroti soal stunting lalu menyinggung Ibu-ibu pengajian yang dianggapnya kurang mengurusi anak-anak mereka. Meski demikian, dirinya mengaku tidak melarang pengajian.

“Saya lihat ibu-ibu tuh ya, maaf ya, sekarang kan kayaknya budayanya, beribu maaf, jangan lagi nanti saya di-bully, kenapa toh senang banget ngikut pengajian. Iya lho, maaf beribu maaf,” kata Mega di Jakarta, Kamis (16/2/2023).

“Saya sampai mikir gitu, ini pengajian ki sampai kapan to yo, anakke arep diapake (anaknya mau diapain?)” ujar Ketua Umum PDI Perjuangan ini.

Beberapa tahun lalu, Yudian Wahyudi buat pernyataan kontroversial dengan menyebut Agama adalah musuh Pancaila. 

Ia berkata demian karena melihat adanya kelompok yang mereduksi agama sesuai kepentingannya sendiri yang tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
 
"Si Minoritas ini ingin melawan Pancasila dan mengklaim dirinya sebagai mayoritas. Ini yang berbahaya. Jadi kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan," papar Yudian yang masih merangkap sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Jogjakarta.

Sebagai kelompok mayoritas yang sebenarnya, ia melanjutkan, NU dan Muhammadiyah mendukung Pancasila. Kedua ormas ini tak pernah memaksakan kehendak.

Konsep Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara yang majemuk seperti Indonesia, Yudian melanjutkan, merupakan anugerah terbesar dari Tuhan. 

Dari sisi sumber dan tujuan, Pancasila itu relijius karena kelima sila yang terkandung di dalamnya dapat ditemukan dengan mudah di dalam kitab suci ke enam agama yang diakui secara konstitusional di republik ini.

"Tapi untuk mewujudkannya kita butuh sekularitas bukan sekularisme. Artinya soal bagaimana aturan mainnya kita sendiri yang harus menentukannya," kata Yudian.  Sumber: hajinews