Muncul Skema Anies Dibikin Keok, Lawannya Bukan Puan Atau Ganjar Tapi Mantan Aktivis 98
10Berita - Kekuatan politik yang saat ini dimiliki PDIP, justru menjadi pemersatu munculnya koalisi yang tidak memiliki PT 20 persen untuk mencalonkan Capresnya.
Meski memiliki kekuatan, cilakanya PDIP hingga saat ini masih belum mengumumkan deklarasi nama capres dan cawapres yang akan maju di pemilu 2024 mendatang.
Belakangan dua nama yang digadang akan diusung, yakni Puan Maharani dan Ganjar Pranowo justru dinilai banyak pengamat masih tidak cukup populis. Hingga akhirnya membuat PDIP masih belum menemukan sosok yang pas untuk diusung sebagai Capres maupaun cawapres.
Dengan demikian dua nama terbaik yang muncul seperti Puan dan Ganjar otomatis tidak akan mampu membendung sosok karakter seperti Anies Baswedan yang sudah resmi di deklarasikan oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Sosok kader PDIP lawan terberat Anies
Salah satu sosok yang mampu menjadi lawan terberat Anies disebut Ketua Umum Korps Muda Kerakyatan Arvindo Noviar masih berasal dari kader PDIP.
Arvindo menilai jika Puan dan Ganjar bukanlah sosok yang tepat untuk melawan Anies. Namun Anies saat ini hanya memiliki suara dari residu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Karenanya jika Anies dan kader PDIP yang berasal dari aktivis 98 ini maju, maka Anies dipastikan akan kalah dengan sosok tersebut.
"Karena pendukung Anies hanya residu pendukung Prabowo, tersisa sedikit, walau berisik di medsos. @aniesbaswedan lawan yang empuk dan ditunggu-tunggu," ungkapnya dikutip Harianhaluan dari Twitter @arvindonoviar, Senin (13/2/2023).
"Saya yang sejak awal berharap @PDI_Perjuangan mengusung @budimandjatmiko, juga berharap @aniesbaswedan mendapatkan tiket Capres," pungkas Arvindo Noviar.
Indikator yang membuat Arvin yakin yakni sepak terjang Budiman sebagai aktivis 98 dan pendiri PRD, dekat dengan akar rumput.
Sayangnya meski demikian, kelebihan yang ditarik Arvindo ke permukaan, tentu bukan menjadi keputusan resmi dan mudahnya bagi PDIP untuk menjadikan Budiman sebagai sosok apalagi sebagai pengganti Puan Maharani.
Indikator yang membuat Arvin yakin yakni sepak terjang Budiman sebagai aktivis 98 dan pendiri PRD, dekat dengan akar rumput.
Sayangnya meski demikian, kelebihan yang ditarik Arvindo ke permukaan, tentu bukan menjadi keputusan resmi dan mudahnya bagi PDIP untuk menjadikan Budiman sebagai sosok apalagi sebagai pengganti Puan Maharani. Sumber: harianhaluan