Publik Malas Bayar Pajak Usai Pegawai Kemenkeu Bermasalah hingga Kekayaan Pejabat Tak Masuk Akal
10Berita - Total 13.885 pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hingga saat ini belum taat pajak. Pasalnya, belasan ribu pegawai itu belum menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Hal ini bahkan sudah diakui secara langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Berdasarkan jumlah tersebut, 49,63 persen pejabat di lingkungan Ditjen Pajak kemenkeu belum melaporkan LHKPN pada tahun 2022.
Merujuk pada siaran resmi LHKPN KPK yang dikutip pada Jumat (24/2/2023) ini, ada 33 orang yang laporannya belum lengkap, sementara antrean 3.147 orang, dan 9.172 orang lainnya telah lengkap.
Dari sumber yang sama, untuk laporan LHKPN tahun 2023, baru 46 persen pegawai Ditjen Pajak yang sudah melaporkan harta mereka.
Hal ini lantas membuat publik kecewa, mayoritas warga Indonesia melalui internet melakukan protes. Pasalnya, mereka kerap bermasalah karena telat bayar pajak atau terkait perpajakan.
Ditambah lagi, kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy yang merupakan anak pejabat pajak semakin membuat publik jengah.
Salah satunya yang disampaikan pengamat media sosial @Paltiwest melalui video unggahan yang dikutip dari Stand up komedian, Adit MKM.
"Sekarang malas gak sih bayar pajak. Iya, duitnya dipakai buat membangun negara. Tapi kayaknya ada sebagian dari data yang dipakai buat ngebayarin Rubicon-nya Mario Dandy," kata Adit dalam video unggahan tersebut.
"Bapaknya Mario, Rafael Alun ternyata punya kekayaan lebih dari Rp50 miliar. Anggaplah gajinya sebulan Rp110 juta, itu kan butuh sekitar 500 bulan harusnya," lanjut dia.
Ratusan hingga ribuan warganet di Twitter terpantau ramai membicarakan potensi malas bayar pajak lantaran para pegawainya yang kontroversial.
"Saat melakukan Penganiayaan terhadap David dan ditahan pakai Plat Kendaraan Bodong, habis itu barang bukti hilang, kembali lagi dengan Plat Kendaraan yg ternyata nggak bayar pajak juga Kok bisa anak Pejabat Eselon III DJP nggak bayar Pajak? @DitjenPajakRI," sebut @amrudinnejad_.
"Dia yang bergelut di pajak aja kagak jujur, rakyat jadi malas bayar pajak, rakyat merasa uang pajak yang dibayarkan malah dipakai untuk membuat kaya orang-orang yang kerja di perpajakan," kata salah seorang warganet.
"Makin malas bayar pajak, kalo pejabat pajaknya ternyata juga nunggak bayar pajak, rakyat kecil aja diinjak terus soal pajak," sebut akun guntur_***re.
"Warga disuruh bayar pajak, target tercapai dan pegawainya dikasih bonus sangat besar. Ternyata pegawainya tidak ada yg lapor harta kekayaan dan pajak mobilnya mati," komentar Fajar.
"Bonusnya jor-joran, tapi gak taat bayar pajak," kata netizen lain.
Sumber: suara