Warga Katolik: Selama Ini Saya Selalu Ditakut-takuti Informasi yang Salah Mengenai Anies
10Berita - Bincang santai antara Anies Baswedan dengan Merry Riana di YouTube resminya sudah ditonton oleh 439.828 ribu orang. Itu karena pembahasan yang menarik dari Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu.
Di YouTube yang kini disukai oleh 10 ribu orang tersebut, Anies membahas mulai dari isu dan tuduhan politik identitas, radikal, hingga utang kepada Sandiaga Uno di 2017 lalu.
Para penonton pun merasa terbuka pikiran dan wawasan setelah menyimak perbincangan Anies dengan motivator perempuan kenamaan tersebut.
Misalnya, akun bernama @Naom Uros. ia mengaku seorang Katolik. Sebelum ini dirinya selalu mendapatkan informasi yang salah dan menakutkan soal suami Fery Farhati itu.
“Sebagai orang katolik dan minoritas setelah saya menonton podcast idola saya cie Mery Riyana ini saya jadi mengenal bapak Anis, dia pintar humble dan inspiratif, ia bisa di percaya sbg pemimpin. Selama ini saya selalu selalu ditakut takutin infotmasi yang salah mengenai beliau. Saya setuju belio jadi presiden Indonesia jika Tuhan berkenan,” tulis dia dikutip KBA News, Sabtu, 11 Februari 2023.
“God Bless Bapak Anies Baswedan dan cie Merry,” katanya lagi.
Sementara akun bernama @Wage Wage, ia mengaku bahagia sudah mendapatkan informasi langsung dari Anies Baswedan mengetahui utang piutang kepada Sandiaga Uno tersebut.
“Alhamdulillah saya mendapat jawaban atas” isu” yg beberapa hari ini bergulir d masyarakat tentang pak anies… Makasih ibu mery telah mengundang pak anies d podcast nya… Saya terharu sekali sama beliau ketika d tanya tentang isu” akhir” ini… Dengan jawaban yg tidak berbalik menyerang atau bahkan terkesan marah… Beliau selalu menjawab semua pertanyaan dengan sangat jelas dan berisi tanpa menyakiti perasaan orang lain…… Semoga beliau menjadi RI 1 amiinnnnn,” harapnya.
Akun bernama @Romlih Madja pun mendoakan, mantan Rektor Universitas Paramadina kelak bisa menjadi Pemimpin Indonesia.
“Indonesia adalah negara yg besar dg beragam suku, budaya dan agama. Oleh krn itu Indonesia membutuhkan pemimpin yg cerdas, tegas, jujur, berjiwa besar dan bisa merangkul semua kalangan, pemimpin yg bisa berkomunikasi dg baik kepada rakyatnya bahkan dg para pemimpin dunia lainnya. Oleh krnanya semua persyaratan itu hanya ada pada diri ANIES BASWEDAN. Semoga Allah meridhoi pak Anies utk memimpin Indonesia di 2024, aamiin,” ujarnya.
Jawab Soal Tuduhan Politik Indentitas dan Intoleran
Anies Baswedan menjawab soal tuduhan radikal dan memakai politik identitas. Ia mengatakan, menilai orang dari apa yang sudah dikerjakannya, bukan menilai orang dari asumsi.
“Apakah itu asumsi yang salah (politik identitas dan radikal)? Saya sering bilang jangan menghakimi seseorang berdasarkan asumsi, tapi hakimi seseorang berdasarkan kenyataan,” kata Anies dikutip KBA News dari YouTube Merry Riana.
Ia menjelaskan, saat masih Pilkada 2017 lalu, atau pun masih bekerja sebagai gubernur, ia tidak bisa menjawab asumsi itu.
Dan kini, kata dia, dirinya sudah selesai menjabat selama lima tahun. Dan tuduhan itu pun sudah dirinya jawab dengan apa yang sudah terjadi di Jakarta.
“Ketika masa pilkada (2017), belum ada kenyataan, sama-sama belum bertugas. Sekarang saya sudah selesai tugasnya, sudah lima tahun saya di Jakarta, sudah kenyataan kan?,” jelasnya.
“Langkah, kebijakan, yang dikerjakan Anies, yang seperti asumsi itu, menggunakan agama (politik identitas), intoleran, tidak bersahabat pada minoritas, coba dilihat dalam lima tahun ini, ada tidak? Kalau tidak ada berarti asumsi itu salah, dan tidak boleh dipakai lagi demi akal sehat,” katanya lagi.
Ia pun mempersiapkan bagi pihak yang menuduhnya menggunakan politik identitas atau pun dirinya dianggap radikal, toleransi untuk membuktikan tuduhan tersebut.
“Saya bersyukur sekali sudah selesai lima tahun, dan saya berharap yang punyak asumsi itu cek dong. Jadi jangan saya yang menjawab. Kenapa? Karena tanggung jawab yang membuktikan itu selalu ada pada yang menyangka, tidak pernah orang yang disangka yang membuktikan,” ujarnya.
Sumber: kbanews, konten islam