OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 28 Maret 2023

Guru Besar ITS Surabaya Bersikap: Indonesia Perlu Anies!

Guru Besar ITS Surabaya Bersikap: Indonesia Perlu Anies!



 

10Berita - Satu jam menjelang berbuka, sebuah pesan masuk ke meja redaksi KBA News pada Senin sore, 27 Maret 2023. “Indonesia Memerlukan Anies alias ABW,” demikian kalimat pendahuluan yang disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) Prof. Dr. (HC). Ir. Widi Agoes Pratikto, M.Sc., Ph.D.

Testimoni itu tidak mungkin keluar tanpa melalui kontemplasi yang cukup panjang. Dari sekian banyak alasan yang tanpa pamrih, sikap tersebut tentu dilahirkan berdasarkan keresahan seorang akademisi atas nasib bangsa ke depan jika Indonesia tidak dikelola oleh orang yang baik seperti Anies Baswedan. Pada poin itulah peran dan tanggungjawab peraih ijazah kehormatan Doktor Sains dari Universiti Malaysia Terengganu (UMT) semakin tereskalasi.
 
Dididik dalam tradisi militer sebagai seorang anak TNI AD di kaki Merapi Kota Magelang, lalu sikapnya yang lugas dan pemikirannya yang bernas telah memengaruhi jalan hidupnya. Di kota itu toleransinya tumbuh sepanjang usia berkat bergaul dengan kawan seiring lintas suku, agama, dan ras. Bahkan kebhinnekaan itu hadir dalam keluarganya yang multiagama.

“Saya mencoba melihat dengan keseksamaan dan komprehensif. Alasan pertama, ABW adalah orang yang andhap asor (rendah hati) dan toleran. Bahasa beliau baku dalam kesantunan dan kebhinnekaan,” tulis mantan aktivis HMI dan warga KAHMI itu melalui pesan teks yang dikirim ke KBA News.

Alumnus The George Washington University, USA tahun 1983 dan North Carolina State University, Raleigh, NC USA tahun 1992 lalu melanjutkan, “NKRI butuh pejuang dan integrator. ABW Anies tiada rasa lelah karena ada Motivasi untuk NKRI.” Kalimatnya tegas seperti meninggalkan bekas goresan pedang di atas tulang.

“Selain (itu) beliau masih muda dan well rooted dan educated (nasab dan pendidikannya baik –redaksi),” pungkas mantan Dirjen dan Sekjen Kementrian Kelautan dan Perikanan dalam testimoni tertulisnya. Isu garis keturunan dan pendidikan rupanya turut menjadi perhatian Sekjen Developing Eight for Economic Cooperation (D8) yang berkantor di Istanbul dan mantan Eksekutif Direktur Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF) yang berada di Manado.

Sumber: kba


Related Posts: