OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 08 Maret 2023

Respons PSI Ogah Gabung ke Koalisi Pengusung Anies, NasDem: Memang Dia Siapa

Respons PSI Ogah Gabung ke Koalisi Pengusung Anies, NasDem: Memang Dia Siapa



 

10Berita, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai NasDem, Effendy Choirie alias Gus Choi menanggapi pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie yang menyebut partainya tidak akan berkoalisi dengan partai pengusung Anies Baswedan.

Grace beralasan bahwa politik identitas yang membuat PSI tak mau bergabung dengan Koalisi Perubahan.
 
“Memang dia siapa. Mas Anies jelas nasabnya, cucu pahlawan nasional,” kata Gus Choi dalam keterangan tertulis yang diterima KBA News, Selasa, 7 Maret 2023.

Menurutnya, istilah dan narasi politik identitas yang selama ini disematkan ke Anies hanyalah framing dan retorika dari kaum nasionalis sekuler.

Dia menegaskan, di Indonesia tidak ada tempat bagi kaum nasionalis sekuler. Indonesia tetap pada falsafah pancasila harus menjadi kaum nasionalis religius.

Indonesia, kata dia, adalah negara Pancasila yang di mana terdapat nilai nasionalis, kebangsaan, dan religius. “Negara Pancasila bukan negara sekuler dan anti nilai-nilai agama,” ujarnya.

Gus Choi mengatakan, nilai-nilai agama dan politik adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan tapi harus disinergikan dan dikolaborasikan.

“Politik dan negara tanpa nilai-nilai agama akan menjadi lumpuh dan menjadi sekuler. ini berbahaya untuk Indonesia,” tuturnya.

Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menegaskan tidak akan bergabung ke partai koalisi yang mengusung Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres) di Pemilu 2024.

“Kalau itu pasti tidak sih, meskipun dunia runtuh kita tidak, tidak mungkin,” kata Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Selasa,7 Maret 2023.

Grace menyinggung politik identitas yang menurutnya tidak baik untuk kualitas demokrasi.

“Bukan personal lagi-lagi, ya prinsipnya beliau itu buat kami adalah sangat mendasar, kita tuh jangan mencampurkan, jangan mempolitisasi agama, jangan memainkan politik identitas, karena rusak kita, masyarakat kita banyak yang belum terdidik,” kata Grace.

“Akhirnya mereka baper, pemilu sudah lewat, masih gontok-gontokan di bawah, dan membuat kualitas demokrasi kita rendah, kita akhirnya milih orang berdasarkan agamanya apa, sukunya apa programnya apa kita tidak tahu,” lanjutnya.

Sumber: kba