Relawan Harus Waspada di TPS untuk Antisipasi Kemungkinan Kecurangan

10Berita - Para relawan yang bergabung dalam barisan pendukung Bacapres Anies Baswedan hendaknya tidak ragu melakukan pengawasan terhadap jalannya proses Pilpres. Kalau perlu memberikan reaksi jika dirasakan ada kecurangan atau penyimpangan dari peraturan. Kerjasama antara relawan dan tim penasehat hukum Capres Anies bisa ditingkatkan.
“Kemarin, saya hadir dan mengikuti semiloka bertajuk Potensi Kecurangan Pemilu Presiden tahun 2024? yang diselenggarakan oleh Tim Advokasi Nasional Anies Baswedan, di Gedung Masyumi, Matraman Jakarta Pusat,” kata Ketua Umum DPP PEJUANG Anies Baswedan (ABW) Arini Soemardi kepada KBA News, Minggu 11 Juni 2023.
Menurut Arini, berbicara dalam acara tersebut beberapa lawyer atau penasehat hukum terkenal , yang sudah menyatakan mendampingi Anies jika ada kasus hukum. Mereka antara lain Ahmad Yani, Thariq Thalib, Theo Yusuf, Herman Kadir dan wartawan Edi Mulyadi.
“Saya tidak masuk dalam subsntasi pembicaraan tetapi hanya membahas yag berkenaan dengan relawan,” kata wanita berjilbab itu.
Menurutnya, dia hadir di acara itu didampingi oleh Sekjen Pejuang ABW Raju Musbah dan tiga orang advokat relawan yang dipimpinnya. Dalam kesempatan itu diingat kembali bahwa Tim Pembela akan melakukan pembelaan dan pendampingan apabila ada para relawan bersinggungan dengan perkara hukum.
Disampaikan juga bahwa acara serupa akan dilakukan secara berjenjang di tingkat provinsi, kabupaten dan kota. Tim Advokasi Nasional yang sudah disahkan oleh Capres Anies Baswedan diharapkan dapat bekerjasama dan sinergi dengan simpul relawan. Di samping itu, simpul relawan diharapkan mempunyai advokat sendiri yang akan memberikan bantuan pertama kepada anggotanya.
Menurut Alumni UNJ dan IISIP Jakarta itu, acara tersebut mengingatkan kepada para relawan agar tidak melakukan kecurangan dan karena itu harus bereaksi keras jika menemukan dan merasakan adanya kecurangan di TPS. Para relawan pun diminta menjaga TPS dan berinisatif untuk mengaudit data-data DPS dan DPT yang sudah disebarkan dan ditempel di setiap kelurahan.
“Relawan pun diharapkan agar aktif di Keluruhan tempat tinggalnya masing-masing untuk menanyakan dan mencari tahu kepada petugas kelurahan apabila ada DPS tidak ditempelkan secara terbuka. Kita hendaknya sudah kritis sejak saat ini. Sebab, kita waspada saja kecurangan bisa terjadi apalagi kalau kita lengah dan tidak waspada,” demikian Arini Sumardi.
Sumber: kba