10Berita - Adanya dugaan upaya pengambilalihan Partai Golkar melalui Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, harus dihentikan Presiden Joko Widodo. Jika hal itu didiamkan, maka Presiden Jokowi dianggap tengah merusak demokrasi.
Sebab, kedua menteri Kabinet Indonesia Maju itu telah menyatakan keinginannya mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar, di tengah ramainya isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) partai berlambang pohon beringin itu.
“Dengan pembiaran terhadap sabotase partai semacam itu, jelas presiden ikut serta merusak demokrasi, bahkan tanpa ada teguran. Sehingga cukup menguatkan dugaan jika aktivitas kriminal itu atas restu Presiden,” analis Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (28/7).
Menurut pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, Jokowi bisa menjadi kunci untuk menguatkan demokrasi di Tanah Air. Upaya pengambilalihan partai politik termasuk Golkar tidak bisa dibenarkan.
“Ini cukup mengkhawatirkan karena kuncinya ada pada Kepala Negara dalam melindungi kedaulatan partai sebagai salah satu perangkat demokrasi. Sebenarnya, mereka bisa secara lazim ambil kepemimpinan di partai, dengan mengikuti kaidah yang ada dalam anggaran dasar partai,” tandasnya.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyatakan keinginan menjadi Ketum Partai Golkar.
Luhut mengklaim DPP Partai Golkar memang mau melakukan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dan ingin menggantikan Airlangga. Sementara Bahlil mengikuti jejak Luhut dalam bursa pengganti Airlangga.
"Tapi melalui mekanisme yang jelas sesuai dengan organisasi," ujar Bahlil dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin media di kediamannya, di Jakarta Selatan, Sabtu lalu (22/7).
Sumber: RMOL
Jumat, 28 Juli 2023
Home »
» Jika Tidak Tegur Luhut dan Bahlil, Jokowi Rusak Demokrasi
Jika Tidak Tegur Luhut dan Bahlil, Jokowi Rusak Demokrasi
By 10 BERITA 7/28/2023 12:46:00 PM
Jika Tidak Tegur Luhut dan Bahlil, Jokowi Rusak Demokrasi
Related Posts:
Begini Kejamnya Pemerintah China Terhadap Anak-anak Uighur Begini Kejamnya Pemerintah China Terhadap Anak-anak Uighur 10Berita– Berbagai isu kekerasan fisik maupun mental yang dialami oleh minoritas Uighur di Xinjiang terus bergulir ke permukaan. Dalam sebuah laporan yang dirilis… Read More
Omnibus Law Ketenagakerjaan Kedok Yang Rugikan Kaum Buruh Indonesia Omnibus Law Ketenagakerjaan Kedok Yang Rugikan Kaum Buruh Indonesia 10Berita- Penolakan pada RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja terus bermunculan dari kelompok buruh. Kali ini, penolakan disuarakan oleh Forum Buruh Kawa… Read More
MUI Prihatin Masih Ada Umat Islam Rayakan Natal MUI Prihatin Masih Ada Umat Islam Rayakan Natal 10Berita Jakarta – Majelis Ulama Indonesia prihatin atas pelibatan masyarakat beragama Islam dalam kegiatan ibadah Natal atau dalam rangkaian acara ibadah Natal di gereja. “… Read More
Anies soal Banjir Jakarta: Kami Tanggung Jawab, Tak Salahkan Siapa Pun Anies soal Banjir Jakarta: Kami Tanggung Jawab, Tak Salahkan Siapa Pun 10Berita - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan akan bertanggung jawab atas banjir yang terjadi di sejumlah titik di ibukota, Rabu (1… Read More
BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan 10Berita, Jakarta – Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Drs. R. Mulyono R. Prabowo M.Sc mengatakan bahwa jajarannya memantau masih terdapat indikasi peningkatan potensi cua… Read More