OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 19 Oktober 2023

Di Tengah Kegalauan Prabowo Tentukan Cawapres, Benarkah Muncul Opsi Ketum PBNU Sebagai Alternatif?

Di Tengah Kegalauan Prabowo Tentukan Cawapres, Benarkah Muncul Opsi Ketum PBNU Sebagai Alternatif?





10Berita, Ketidakpastian dalam kubu Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang dipimpin oleh Prabowo Subianto terkait siapa yang akan mendampinginya sebagai calon wakil presiden (cawapres) dalam Pilpres 2024.

Di tengah beragam nama yang beredar—dari Gibran Rakabuming Raka hingga Erick Thohir—tiba-tiba nama Ketua PBNU, KH. Yahya Cholis Staquf atau Gus Yahya, mencuat sebagai opsi alternatif.

"Hari ini sedang digodok secara cepat," kata sumber yang enggan disebutkan namanya kepada inilah.com, Kamis, (19/10/2023).

Keputusan ini terkesan fluktuatif. Sejak Sabtu (7/10/2023), Relawan Projo dan Samawi mempromosikan pasangan Prabowo-Gibran. Bahkan acara pendeklarasian pasangan ini sudah disiapkan.

Namun, situasi berubah drastis setelah PDIP mengumumkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Rabu (18/10/2023).

"Di hari itu, kans Erick Thohir justru yang menguat," papar sumber tersebut.

Pada hari yang sama, beredar dokumen surat keterangan bebas pidana dari PN Jaksel dan SKCK dari Kepolisian—sebagai syarat Erick Thohir untuk mendaftar sebagai cawapres.

Kemudian pada Kamis (19/10/2023), pilihan tampaknya berubah lagi, kembali ke Gibran.

"Saya mendengar ada komitmen bahwa slot untuk cawapres KIM dari Partai Golkar. Kalaupun bukan dari Golkar, akan 'di-Golkarkan' dulu," ujar Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono.

Menurut Pengamat Politik Universitas Paramadina sekaligus Direktur Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam menilai KIM harus mempertimbangkan ulang sosok cawapresnya.

"Jika pasangan Koalisi Perubahan dan Koalisi PDIP meletakkan variabel NU dalam penentuan Cawapres mereka, maka KIM harus benar-benar mempertimbangkan ulang skema Cawapresnya," jelas Umam dalam keterangan yang diterima di Jakarta, dikutip Kamis (19/10/2023).

"Sebab, jika Prabowo tidak menggandeng tokoh Nahdliyyin, maka mesin pencapresan Prabowo akan kerepotan untuk mengonsolidasikan, basis jaringan Nahdliyyin untuk berpihak kepadanya," sambungnya.

Di tengah kegamangan dan waktu pendaftaran cawapres yang semakin mendekat, nama Ketum PBNU, KH. Yahya Cholis Staquf,  muncul dan tengah digodok.

Nama ini diharapkan menjadi kejutan seperti saat Jokowi menggandeng KH Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu. Jika yang digandengan Ketum PBNU, diharapkan suara NU tidak pecah dan terkonsilidasi.

Namun, Ketua PBNU Bidang Keagamaan, KH Fahrur Rozi, menegaskan bahwa opsi ini kurang memungkinkan.

"Saya yakin Gus Yahya tidak akan mau; dia sudah berjanji tidak bersedia," kata Gus Fahrur saat dikonfirmasi inilah.com, Kamis (19/10/2023).

"Belum ada komunikasi resmi antara kubu Prabowo atau KIM dengan PBNU, hanya sekadar pertemuan biasa saja," sambungnya.

Kubu Prabowo tampaknya memiliki banyak pertimbangan, terlebih karena Presiden Jokowi baru akan tiba dari kunjungan kenegaraannya pada Jumat (20/10/2023).

Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga turut dalam rombongan Presiden, menambah spekulasi siapa sejatinya yang akan dipilih.

Sumber: Inilah


Related Posts:

  • 08 Kakek Nenek Penyihir di Sidang Ahok10Berita– Seorang kakek dan nenek yang kerap hadir di persidangan Basuki Tjahaja Purnama aliasAhokmenjadi sorotan Forum Anti Penistaan Agama (FAPA). Kakek dan nenek misterius tersebut dis… Read More
  • 01 Subhanallah Kok Pas Banget? Allah Sebutkan Di Al-Quran "9 Orang" Perusak Negeri 10Berita-Subhanallah, lagi-lagi kita dibuat takjub dengan mukjizat Al-Quran yang abadi. Allah SWT telah menyebutkan tentang 9 (sembilan) oran… Read More
  • 02 Dukungan Untuk Kiai Ma’ruf Amin Terus Mengalir 10Berita-JAKARTA — Dukungan untuk Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Ma’ruf Amin terus mengalir dari pimpinan MUI di daerah maupun dari ormas Islam. Dukungan a… Read More
  • 09 Setelah 212, GNPF-MUI Akan Gelar Aksi 112 di Bunderan HI 10Berita-JAKARTA – Umat Islam akan kembali melakukan Aksi Serentak “Bela Ulama Bela NKRI” pada tanggal 11 Februari 2017 atau Gerakan 112). Ru… Read More
  • 10 Sebut Ahok 'Wassalam', Sujiwo Tejo Sampaikan 3 Alasan Logis Sujiwo Tejo (ilustrasi) 10Berita-Budayawan tenar Sujiwo Tejo menyebutkan bahwa kandidat Pilkada DKI hanya tersisa dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur.… Read More