OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 23 Januari 2024

PKS Bisa Jadi Kuda Hitam Pemilu 2024, Anies Effect?


PKS Bisa Jadi Kuda Hitam Pemilu 2024, Anies Effect?

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia

 

   

Foto: PKS

10Berita, Jakarta - Hasil survei terbaru dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengalami pertumbuhan signifikan yakni mampu menembus perolehan suara di atas 10%. PKS, yang menargetkan 15% perolehan suara pada pemilihan umum mendatang, kini berada pada elektabilitas 11,8 persen, berada di posisi keempat.

Faktor utama di balik pertumbuhan pesat PKS, menurut survei CSIS, adalah konsistensinya dalam mendukung oposisi. Posisi PKS yang mendukung Prabowo pada Pemilu 2014 dan 2019, serta dukungannya pada Anies Baswedan sejak Pilkada DKI Jakarta 2017, memberikan gambaran sikap yang konsisten dan mendalam.

Hasil survei CSIS menunjukkan perolehan suara PKS mampu menembus kinerja historis dalam 4 Pemilu terakhir yang berada di kisaran 6,5-8,5%. Hasil survei ini menimbulkan adanya harapan PKS mampu mencatatkan rekor sejarah baru. 


Keberhasilan PKS juga terlihat melalui efek "coattail" atau fenomena peningkatan suara yang kuat melalui keterlibatan tokoh penting. Dalam konteks ini, PKS merasakan coattail effect dengan bergabung dalam Koalisi Perubahan, yang mengusung pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Survei menunjukkan bahwa PKS memperoleh efek lebih signifikan dibandingkan partai lain dalam koalisi yang sama.

Bahkan, PKS berhasil mengungguli elektabilitas partai yang juga terlibat dalam Koalisi Perubahan, seperti Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dalam survei, PKS hanya kalah tipis 0,1 persen dari Partai Golkar yang berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 11,9 persen. PKS menempati posisi empat dengan elektabilitas 11,8 persen, mengungguli PKB di posisi kelima (9,2 persen) dan NasDem di posisi keenam (6,4 persen).


Survei ini mengonfirmasi bahwa PKS bersaing ketat dengan Partai Golkar, yang hanya unggul tipis 0,1 persen dari PKS. Di atas keduanya, PDIP dan Gerindra masih bersaing ketat untuk posisi pertama dan kedua.

Metode survei yang dilakukan oleh CSIS menggunakan wawancara tatap muka pada 1.300 responden dengan metode multistage random sampling pada 13-18 Desember 2023. Margin of error survei ini kurang lebih 2,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Namun, perlu dicatat bahwa hasil survei CSIS menunjukkan keunggulan PKS yang berbeda dengan survei dari lembaga lain. Survei Polling Institute dan Indikator Politik, yang dirilis pada tanggal yang sama, menempatkan PKS di posisi enam dengan elektabilitas 6,1 persen dan 6 persen, masing-masing.

Meskipun demikian, keberhasilan PKS dalam survei CSIS memberikan sinyal bahwa partai ini memiliki potensi untuk menjadi kekuatan signifikan pada pemilihan umum mendatang. Sementara itu, PPP diprediksi tidak akan lolos dan tidak akan mendapatkan kursi parlemen, dengan elektabilitas yang tetap stabil di kisaran 3,5 persen.

Selain itu, data yang perlu diperhatikan sebagai gambaran peta kekuatan dari partai PKS adalah hasil Pileg 2019 dari setiap daerah pemilihan (dapil). Lalu, seperti apa peta kekuatan PKS di masing-masing wilayah Indonesia?
Berikut data lengkap perolehan suara PKS di setiap dapil pada Pileg 2019. 

Hasil Hitung Suara Legislatif DPR RI 2019 PKS

JAWA BARAT VI (100%)
476,165
DKI JAKARTA II (99,3%)
470,504
JAWA BARAT VII (96,3%)
410,699
BANTEN III (100%)
368,166
JAWA BARAT II (100%)
367,339
DKI JAKARTA I (100%)
342,302
JAWA BARAT I (100%)
339,115
JAWA BARAT V (100%)
320,959
SUMATERA UTARA I (100%)
306,580
DKI JAKARTA III (100%)
283,969
SUMATERA BARAT II (100%)
270,107
JAWA BARAT XI (100%)
261,915
JAWA BARAT III (100%)
251,734
RIAU I (100%)
241,782
JAWA BARAT X (100%)
225,401
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (100%)
223,991
JAWA BARAT IV (100%)
219,047
NUSA TENGGARA BARAT II (100%)
189,333
LAMPUNG I (100%)
187,962
JAWA BARAT IX (100%)
182,441
SUMATERA UTARA III (100%)
172,493
JAWA TENGAH VII (100%)
169,592
JAWA TENGAH V (100%)
165,177
KALIMANTAN TIMUR (100%)
157,429
SUMATERA BARAT I (100%)
155,007
JAWA TIMUR I (100%)
152,406
BANTEN I (100%)
149,743
LAMPUNG II (100%)
149,440
JAWA BARAT VIII (100%)
147,552
BANTEN II (100%)
147,175
KALIMANTAN BARAT I (100%)
146,385
SUMATERA UTARA II (99,1%)
143,905
JAWA TENGAH IV (100%)
142,392
JAWA TENGAH I (100%)
137,135
KALIMANTAN SELATAN I (96%)
136,451
SUMATERA SELATAN I (94%)
128,211
RIAU II (100%)
125,584
SUMATERA SELATAN II (100%)
121,618
JAWA TENGAH IX (100%)
113,181
SULAWESI SELATAN I (100%)
104,983
SULAWESI SELATAN II (100%)
104,559
ACEH II (99,7%)
104,242
JAMBI (100%)
101,839
JAWA TENGAH VI (100%)
101,158
JAWA TIMUR V (100%)
100,370
ACEH I (99,2%)
99,962
NUSA TENGGARA BARAT I (100%)
99,690
JAWA TIMUR IV (89%)
99,127
BENGKULU (100%)
98,676
JAWA TIMUR VII (100%)
95,375
SULAWESI TENGAH (100%)
94,342
JAWA TIMUR VIII (100%)
91,746
MALUKU (95,6%)
91,053
SULAWESI TENGGARA (99,9%)
84,678
JAWA TENGAH VIII (100%)
81,301
KEPULAUAN RIAU (100%)
79,483
JAWA TENGAH III (100%)
74,716
JAWA TENGAH X (100%)
74,621
JAWA TIMUR XI (100%)
67,132
JAWA TIMUR VI (100%)
66,558
KALIMANTAN SELATAN II (100%)
60,416
JAWA TIMUR II (100%)
59,705
MALUKU UTARA (99,9%)
56,467
JAWA TIMUR III (100%)
50,106
JAWA TENGAH II (100%)
46,616
BALI (100%)
38,669
JAWA TIMUR IX (100%)
38,409
SULAWESI SELATAN III (100%)
37,300
KALIMANTAN TENGAH (100%)
36,805
PAPUA (70,4%)
35,218
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG (100%)
34,214
NUSA TENGGARA TIMUR I (100%)
30,247
JAWA TIMUR X (100%)
27,183
GORONTALO (100%)
24,912
NUSA TENGGARA TIMUR II (100%)
22,441
KALIMANTAN UTARA (100%)
21,526
KALIMANTAN BARAT II (100%)
19,493
SULAWESI UTARA (100%)
17,249
PAPUA BARAT (77,6%)
11,173
SULAWESI BARAT (100%)
10,241
Source: KPUGet the dataCreated with Datawrapper

 

Sumber: CNBC Indonesia


Related Posts: