OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 18 Februari 2024

Minta TV Setop Tayangkan Quick Count, Eep Saefulloh : Ini Pemilu Terburuk Sepanjang Reformasi

Minta TV Setop Tayangkan Quick Count, Eep Saefulloh : Ini Pemilu Terburuk Sepanjang Reformasi





10Berita - Pendiri dan CEO PolMark Research Center, Eep Saefulloh Fatah meminta media massa terutama televisi untuk tidak lagi menayangkan hasil hitung cepat atau quick count Pemilu 2024 karena menimbulkan kegaduhan, menyusul banyak temuan dugaan kecurangan.

"Saya mengimbau untuk seluruh stasiun televisi untuk tidak lagi menayangkan quick count dan menggantinya dengan hitung cepat KPU. Dan KPU juga harus bertanggung jawab dengan memberikan alat verifikasi," kata Eep seperti dikutip dalam tayangan video disiarkan akun TikTok @mantopunggasan, Minggu (18/2/2024).

Pemilu 2024 diwarnai kontroversi karena diduga ada skenario keterlibatan penguasa dan alat negara dalam memenangkan salah satu pasangan capres dan cawapres.
 
Menurut Eep, Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi terburuk sepanjang sejarah reformasi di Indonesia.

"Baikkah Pemilu 2024? Jika pertanyaan itu diajukan kepada saya sebagai warga negara, maka saya jawab ini adalah pemilu terburuk sepanjang pengalaman saya mengikuti dan menjalani pemilihan umum di masa reformasi," ujarnya.

Eep mengatakan dalam kontestasi pemilihan, kalah dan menang memang penting, tapi salah dan benar tetap harus diperjuangkan.

"Bayangkan jika televisi membombardir dengan hasil quick count yang seolah-olah pemilu sudah selesai, kita tidak menghargai perjuangan mereka. Sekali lagi quick count adalah perlengkapan teknis memprediksi hasil, quick count bukan hasil itu sendiri."
 
Eep menegaskan bahwa warga negara berhak melawan segala bentuk kecurangan.

"Jika kita merasa benar, jika itu merupakan hak kita sebagai warga negara, maka melawan sekalipun harus berhadapan dengan kekuasaan yang begitu besar tidak boleh didekati rasa takut sekecil apapun."

Sumber: Okezone