OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 17 Februari 2024

Timnas AMIN: Sirekap Belum Di-upload Sudah Terisi, Ngeri-ngeri Sedap

Timnas AMIN: Sirekap Belum Di-upload Sudah Terisi, Ngeri-ngeri Sedap





10Berita - Timnas Paslon 01 Anies-Muhaimin (AMIN), mengungkapkan temuan mereka dalam proses rekapitulasi data suara usai pencoblosan Pemilu 2024. 

Anggota Dewan Pakar Timnas AMIN, Refly Harun, mengatakan mendapat laporan dari pertugas KPPS yang melihat data Sirekap sudah terisi padahal perhitungan belum dimulai.

Menurut laporan itu terjadi di ribuan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan di 4 provinsi.

"Dia (petugas KPPS) menemui fakta bahwa itu (Sirekap) sudah terisi banyak sekali, dia menyebut ribuan TPS, dia menyebut juga di 4 provinsi terisi, how can? kok bisa begitu," kata Refly saat jumpa pers di sekretariat Timnas AMIN di Brawijaya, Jaksel, Jumat (16/2).
 
"Karena itu agak ngeri-ngeri sedap juga. Maka saya tidak menuduh, cuma melontarkan pertanyaan yang barangkali common sense aja, apakah segala sesuatunya sudah disiapkan duluan? Lalu quick count mengikuti itu, lalu rekap KPU mengikuti itu, lalu terakhir penghitungan manual mengikuti itu juga," tambahnya.

Melihat itu, Refly kini memahami kenapa masyarakat ada yang menyebut tidak ada gunanya menggelar pemilu. Sebab semua sudah diatur.

"Kalau itu terjadi maka saya mengerti ucapan orang, enggak ada gunanya pemilu, karena semua sudah ditentukan. Kemenangan tidak ditentukan seberapa kuat anda membujuk hati rakyat, tapi kemenangan ditentukan dengan invisible hand," sambungnya.

Refly lalu menyinggung 3 tahapan kecurangan pemilu tahun ini. Dimulai dari mobilisasi bansos. 

Kemudian saat pencoblosan, salah satunya ketika ada seorang nenek yang diarahkan memilih Paslon 02, meski ingin mencoblos Paslon 01.
 
Selain itu, dia mempertanyakan angka 56 persen dari hasil quick count yang menurutnya dipaksakan untuk menyerang psikologis masyarakat bahwa 2 putaran sudah tidak mungkin. 

Penilaian ini, katanya, berasal dari temuan terkait Sirekap yang sudah terisi padahal belum dihitung.

"Dan terakhir, bukan tidak mungkin kalau kecurangan dilakukan secara struktur, sistematis dan masif itu tidak hanya dua putaran, tapi bisa saja kemudian mereka yang melakukan itu didiskualifikasi, karena itu lah hukumnya, saya tidak nakut-nakuti itulah hukumnya, yan penting kita bisa sama-sama membuktikan dan kita bisa sama-sama bisa mewujudkan pemilu yang jujur dan adil," terang Refly.

Refly berharap Mahkamah Konstitusi bisa menindak dugaan kecurangan tersebut bila nanti dilaporkan.

"Kita berharap misalnya suatu saat harus dibawa ke MK, MK punya keberanian untuk menegakkan konstitusi karena itu lah keberadaan MK yaitu menegakkan pemilu yang jujur dan adil alias pemilu yang konstitusional," tutupnya.

Sumber: Kumparan


Related Posts:

  • 10  Ups, Ketahuan Deh! Ternyata Aksi Rangkul Dramatis Ahok Cuma Sandiwara 10Berita Usai sidang perdana kasus penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktf Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pengadilan Negeri Jaka… Read More
  • 08  Terkait Sidang Ahok, Media Asing Soroti Soal Demokrasi; Lalu Aksi Anti Islam di Eropa dan Amerika Itu apa? 10Berita- Jakarta- Pada sidang perdana kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahj… Read More
  • 02  FATWA MUI: HUKUM MENGGUNAKAN ATRIBUT KEAGAMAAN NON-MUSLIM adalah HARAM FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 56 Tahun 2016 Tentang HUKUM MENGGUNAKAN ATRIBUT KEAGAMAAN NON-MUSLIM Komisi Fatwa Majelis Ulama I… Read More
  • 09  Gak Laku, Sari Roti Di Obral Dipinggir Jalan By Wira TarunaPosted on December 15, 2016 10Berita Aksi boikot terhadap Sari Roti ternyata efektif membikin PT. Nippon Indosari Corpindo kelimpungan memasar… Read More
  • 01  Hehehe.......Kejelian Sekjen FPI Sampai Pria Diduga Intel Yang Buntuti Dirinya Kaget Ketika Difoto ilustrasi 10Berita-Halaman Facebook Front Pembela Islam (FPI) membagikan sebuah foto yang diduga seorang I… Read More