OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 17 Maret 2024

Hasto PDIP: Tak Hanya Aparat, Menteri Agama, Mendag hingga Menteri BUMN Dikerahkan untuk Menangkan 02

Hasto PDIP: Tak Hanya Aparat, Menteri Agama, Mendag hingga Menteri BUMN Dikerahkan untuk Menangkan 02




10Berita - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, menyebut PDIP dan paslon nomor urut 03 tidak hanya mengalami intimidasi selama Pemilu 2024, melainkan juga operasi hulu-hilir untuk menggemboskan suara.

“Bukan hanya sekedar intimidasi, ini menjadi bagian dari itu operasi yang kami sebut dari hulu ke hilir, yang sebenarnya itu ditujukan kepada pasangan Ganjar Mahfud tetapi di lapangan PDIP juga mengalami suatu tekanan yang sama,” kata Hasto dalam wawancara khusus bersama Liputan6 SCTV, dikutip Minggu (17/3/2024).

Hasto menyinggung kucuran bansos dari pemerintah terbukti mempemgaruhi suara pemilih. 

“Dari hasil survei yang terpercaya misal dari kompas itu kan itu kan mempengaruhi preferensi pemilih hampir 51 juta orang, nilainya mencapai Rp 496 triliun,” ungkapnya. 

Selain itu, Hasto menyebut pengerahan aparat hingga para menteri untuk memenangkan Paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Pengerahan dari aparat aparat negara yang seharusnya netral seperti TNI dan Polri, kemudian menteri-menteri yang juga punya kekuatan struktural menteri agama, menteri perdagangan, kemudian menteri BUMN semua diupayakan untuk kegiatan elektoral,” pungkasnya.

Sebelumnya, Hasto menyinggung pelaporan yang dilayangkan Indonesia Police Watch (IPW) kepada mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan eks Direktur Utama Bank Jawa Tengah berinisial S. 

Keduanya dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas tuduhan gratifikasi. 

Seruka Perlawanan terhadap Kecurangan Pemilu 2024 

Terkait hal ini, Hasto menilai, berbagai pihak yang menyerukan perlawanan untuk mengungkap kecurangan pada Pemilu 2024 mulai mendapat intimidasi dari kekuatan tertentu. 

Hal itu diungkap Hasto saat menghadiri acara diskusi dengan tema "Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi" yang digelar di Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI), Depok (7/3/2024).  

Dia merasa pihak yang selama ini menyerukan hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024 diintimidasi memakai instrumen hukum.

Termasuk, kata Hasto, sosok capres nomor urut 03 Ganjar yang menyuarakan penggunaan angket dan kini mulai diintimidasi dengan dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

"Bagaimana perlawanan secara terukur itu, ya, kita lihat bagaimana reaksinya, aksi dan reaksinya, baru Pak Ganjar mengusulkan hak angket, langsung disetrum, ada yang melaporkan ke KPK," kata alumnus Universitas Pertahanan (Unhan) itu.

Sumber: Liputan6 


Related Posts:

  • Muhammadiyah : Tidak Hanya KTP-el, Sumber Waras dan Reklamasi Juga Harus Diusut 10Berita-Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak boleh kalah atas tekanan yan… Read More
  • Warga Madura di Jakarta Deklarasi Dukung Anies-Sandi 10Berita– Warga Madura yang tinggal di Jakarta mendeklarasikan diri mendukung pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI. Du… Read More
  • Ketua MPR Serukan Persatuan Umat Islam 10Berita- JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menerima delegasi Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) yang dipimpin Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, di Kompleks Parlemen Senayan, … Read More
  • Keluarga Siyono Tetap Menuntut Keadilan 10Berita - Setahun berlalu, kasus kematian Siyono tak kunjung menemui titik terang. Koordinator Tim Pembela Kemanusiaan (TPK), Trisno Rahardjo mengungkapkan bahwa hingga saat ini kelua… Read More
  • Pengacara Desak Polisi Segera Tuntaskan Proses Kasus Siyono 10 Berita,Jakarta – Kasus kematian Siyono di tangan Densus 88 sudah berlalu selama setahun. Pengacara keluarga mendesak kepolisian agar segera menuntaskan pembunuhan… Read More