OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 30 Mei 2024

Dulu Esemka Kini Tapera, Kebijakan Maling Jokowi

Dulu Esemka Kini Tapera, Kebijakan Maling Jokowi




10Berita -  OLEH: FAIZAL ASSEGAF*
GEMAR menipu dan mencuri dalam praktek kekuasaan Joko Widodo menjadi tabiat. Mirip cerita kawanan tikus di gorong-gorong: sangat licik, lincah dan super rakus.

Usai berbohong soal proyek mobil fiktif Esemka, menumpuk utang luar negeri, garong anggaran Covid-19, pesta rampok aneka tambang-kini bernafsu maling uang rakyat melalui modus Tapera. Luar biasa brengsek!


Aktor utamanya masih terpusat pada Joko Widodo. Bahkan jauh sebelum jadi Presiden, praktek "politik pinokio" terlibat skandal TransJakarta senilai Rp1,5 triliun. Setelah naik ke level kekuasaan nasional, aneka mega korupsi bebas dilakoni.

Lumpuhnya peran pengawasan DPR, BPK dan berujung KPK dimandulkan, membuat rezim Jokowi makin semena-mena. Celakanya nyaris para elite partai di lingkar kekuasaan terlibat rupa macam kasus dan dirantai di pagar Istana.

Joko Widodo menjadi sentrum kekacauan bernegara. Warga Rempang tergusur dan merintih atas hak tanah mereka. Rakyat Papua, TNI dan Polri menjadi korban kekerasan berdarah. Di sejumlah daerah lainnya, kekayaan alam dirampok.

Lebih mengerikan, berbagai aset dan keuangan BUMN menjadi lapak empuk kejahatan KKN ratusan triliun. Bahkan sederetan kementerian terseret pesta-pora anggaran negara. Bagi-bagi proyek mengalir ke pundi-pundi elite partai.

Di sisi lain, arus kejahatan korupsi dan kolusi membuat jejaring oligarki bebas mendulang faedah. Hanya dalam waktu hampir 10 tahun, kekayaan sejumlah konglomerat meroket ratusan bahkan ribuan triliun, luar biasa fantastik.

Di tengah perlombaan menguras kekayaan alam dan sumber ekonomi, dinasti Jokowi makin semena-mena. Anak, mantu dan ipar terlibat berburu jabatan kekuasaan. Watak nepotisme yang sangat agresif dan tanpa malu.

Bahkan jelang turun dari kekuasaan, Jokowi dan dinasti politiknya makin menggila. Muncul upaya "kebijakan maling" uang rakyat melalui modus Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat). Wajar bila rakyat melakukan perlawanan.

Waspada: Dulu Esemka, Kini Tapera…

*(Penulis adalah Inspirator Partai Negoro)


Related Posts:

  • 07  "Santri tanpa kerudung" geruduk kantor PBNU 10Berita -Sekelompok massa yang mengaku dari Aliansi Santri Indonesia siang ini mendatangi gedung PBNU di jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat untuk meminta Rais A… Read More
  • 10  Pakar Hukum Penggagas UU KPK Tegaskan Pemberhentian Ahok Wajib Hukumnya 10Berita-Jakarta – Predikat pelanggar undang-undang hampir pasti melekat di pundak Presiden Joko Widodo dan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo K… Read More
  • 09  Massa Pemilih Jokowi di Pilpres 2014 Lari Tak Pilih Ahok 10Berita-Jakarta– Survei dan Polling Indonesia mengatakan, pemilih DKI Jakarta pada Pilpres 2014 sangat kuat menentukan tingkat keterpilihan terhada… Read More
  • 08  Pernyataan Kapolda Bikin Umat Semakin Semangat Ikut 112 10Berita - Pernyataan Kapolda Metro Jaya, Irjen M Iriawan yang melarang Aksi 112 menuai kritik dari beberapa kalangan. Salah satunya Ketua Umum… Read More
  • 06  (Jangan BUTA Sejarah ) : PKI antara Tahun 1945 sampai 1965 di INDONESIA 10Berita Bismillaah Wal Hamdulillaah ...Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ... A. KRONOLOGIS 1. Tanggal 8 Oktober 1945 : Gera… Read More