OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 04 Desember 2017

HTI Bantah Kibarkan Bendera di Reuni Aksi 212

HTI Bantah Kibarkan Bendera di Reuni Aksi 212


10Berita - Hizbut Tahrir Indonesia, yang telah dibubarkan oleh pemerintah, membantah telah mengibarkan dan melepas bendera HTI ke udara saat gelaran reuni Aksi 212 di Monas, Jakarta, Sabtu (2/12).

“Sangat keliru jika itu disebut sebagai bendera HTI. Saya tegaskan itu bukan bendera HTI,” ujar mantan Juru Bicara HTI Ismail Yusanto saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Minggu (3/12).

Ismail mengatakan, bendera hitam-putih berlafaz tauhid itu merupakan panji kebesaran umat Islam di bawah bimbingan Nabi Muhammad SAW.

Ada dua jenis dari bendera/panji umat Islam, yakni bendera Al Liwa dan panji Ar Rayah.

Bendera Al Liwa adalah bendera berwarna putih dengan tulisan Arab La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah berwarna hitam. Sementara Panji Ar Rayah berupa bendera hitam dengan tulisan warna putih.

Ismail mengakui HTI menggunakan panji Ar Rayah sebagai simbol organisasi mereka. Namun dia menegaskan, tak berarti setiap mereka yang mengibarkan panji tersebut merupakan bagian dari HTI.

“Itu panji dan benderanya Rasulullah. Itu artinya benderanya muslimin di seluruh dunia,” kata Ismail.

“HTI menggunakan bendera itu sebagai simbol karena memang bagian dari usaha organisasi untuk mengenalkan persatuan semua Islam di seluruh dunia,” lanjut Ismail.

CNNIndonesia.com sebelumnya memberitakan, bendera berukuran relatif besar identik milik HTI diterbangkan dengan puluhan balon dalam acara Reuni Akbar Alumni 212, kemarin. Bendera itu berwarna hitam bertuliskan lafaz tauhid berwarna putih.

Berdasarkan pantauan di lapangan, balon berwarna hitam-putih itu diikatkan pada bendera itu sekitar pukul 09:47 WIB. (gil)

Sumber : cnnindonesia.com, pembelaislam.com

Aset Rp 1.668,4 Triliun Dikuasai 50 Taipan Indonesia, Pigai: Itu Namanya Revolusi Nguntal

Aset Rp 1.668,4 Triliun Dikuasai 50 Taipan Indonesia, Pigai: Itu Namanya Revolusi Nguntal


10Berita - Majalah Forbes baru-baru ini merilis daftar orang terkaya di dunia, termasuk Indonesia untuk tahun 2017.

Jika ditotal kekayaan 50 orang terkaya Indonesia saat ini mencapai 126 miliar dolar AS atau dengan kurs Rp 13.400 per dolar yakni Rp 1.688,4 triliun. Ini berarti lebih dari separuh APBN tahun 2017 yang tercatat Rp 2.080,5 triliun.

Mantan komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai pun menyindir aset 50 taipan Indonesia tersebut sebagai revolusi nguntal.

“Tidak ditujukan ke siapa-siapa, itu namanya revolusi nguntal. Bagi orang Jawa nguntal berkonotasi negatif yaitu menelan semua tanpa kunyah, rakus, maruk, tanpa perasaan,” kata Pigai kepada redaksi, Minggu (3/12).

Menariknya lagi, lanjut Pigai, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 diperkirakan hanya 5,2 persen. Sebaliknya, angka pertumbuhan aset 50 orang terkaya Indonesia versi Majalah Forbes tumbuh dari 99 miliar dolar AS tahun 2016 menjadi 126 miliar dolar AS atau melonjak 27,2 persen.

“Ini artinya pertumbuhan lima persen itu sebagian besar lari ke atas,” terangnya.

Dipastikan iklim kesenjangan sosial pun akan semakin awet. Tentang iklim kesenjangan sosial data Oxfam dan NGO Forum on Indonesia Development (Infid) pada 3 Februari 2017 pernah menyebut Indonesia sebagai negara dengan peringkat ke-6 terburuk di dunia. Sebab, kekayaan empat orang terkaya Indonesia setara dengan kekayaan dari 100 juta penduduk termiskin Indonesia.

“Makin hari rakyat sudah frustrasi, sengsara dan menderita karena ingar janji,” tukas Pigai yang ketua Timnas Penagih Janji Jokowi 2014-2019.

Sumber : rmol, intelijen.co.id

Heboh Kesaksian Seorang Kristiani yang ikut hadir Reuni Akbar 212: Ini Panggilan Hati, Bukan Nasi Bungkus, Tak Pantas Dinyinyiri Terus

Heboh Kesaksian Seorang Kristiani yang ikut hadir Reuni Akbar 212: Ini Panggilan Hati, Bukan Nasi Bungkus, Tak Pantas Dinyinyiri Terus


10Berita - Kesaksian seorang Kristiani yang ikut hadir di acara Reuni 212.
Bukan demi nasi bungkus, tapi karena panggilan hati. Tak Pantas Dinyinyiri Terus

SILATURAHMI 212-2017
DIBERKATI UNTUK MEMBERKATI, BUKAN UNTUK SEBUNGKUS NASI.


Sekitar jam 7 pagi, saya mulai berjalan kaki dari depan Hotel Pan Sari Pasifik, mencari Wisma Antara posko titik kumpul terdekat menuju Monas.

Ternyata depan BI dan sekitar Patung kuda full manusia mengikuti Reuni Kebersamaan Umat Muslim 212.

Masih dijalannya belum didalam area Monas. “Silahkan pak.. silahkan bu, ini roti dan minumnya.. silahkan, mari diambil nikmati rezeki ini..”

Di kanan kiri tua muda, laki perempuan menawarkan kepada orang yang lalu lalang berdesak mencari tempat..

Sambil lewat saya terima satu plastik bening, dengan hati agar tidak menghalangi berkah orang yang sudah menyiapkan semua dari kantong mereka yang tidak bisa dibilang sedikit.. tak tanggung2 sepanjang jalan bermacam2 nasi bakar, roti, kue kue dan jeruk, kurma, anggur… inilah yang rasanya berbagi kesuka citaan dalam memberi karna hati-hati mereka yang perhitungan yang memberi itu kepada Allah. (amal ibadah).

Saya membayangkan teringat dalam tradisi kristen di Manado – Sulawesi Utara dengan ucapan syukur yang dimana sepanjang rumah di kampung nenek saya semua menyiapkan makanan yang tumpah ruah bersuka cita karna telah diberkati Tuhan. Betapa indahnya diberkati untuk memberkati..

Melihat situasi yang ada dalam berbagi.. inikah datang reuni karna ada dapat uang bayaran 100 ribu atau 500 ribu ?!? atau bisakah 2 kejadian tersebut diatas dapat dibilang mengharapkan nasi bungkus???

Menuding tanpa perhitungan.. bila kita ambil kalkulasi yang ada, contoh: melihat perjalanan pulang pergi rombongan dari Sumatera (Padang, Medan, Lampung dll), Sulawesi (Makasar, Palu dll), Kalimantan yang mana datang naik pesawat terbang, apakah itu “hanya” mengejar sebuah nasi bungkus dan air minum..?

Yang dari Bali, Jawa Timur, Madura, Jawa Tengah, Jawa Barat yang naik mobil, naik bus bahkan ada yang dari Bogor bersama sama naik sepeda ontel, dari Banyumas jalan kaki.. (salut untuk hal ini).. Berapa uang bensin, tiket bus, makan dijalan yang dikeluarkan untuk ini serta tenaga yang berlelah-lelah hanya untuk nasi bungkus..? Atau hanya untuk uang bayaran ??

ITU TIDAK SEBANDING DENGAN PENGELUARAN DAN PENGORBANAN YANG ADA.
*ayolah ini kenyataan.

Oooh kawan, itu tidak masuk akal, sesadar sadarnya manusia itu mustahil, tapi bila itu karna gerakan hati dari kebersamaan “spiritual” mereka yang menggerakan mereka untuk berkumpul silaturahmi sesuai agama dalam reuni aksi kali ini.. itu bisa jadi benar.

Marilah kita meletakkan dengan porsi pemikiran dan hati yang benar.. jangan dengan hati yang kotor dan keluar dengan mulut penuh dusta untuk menuding yang tidak pada tempatnya.

Kenapa saya ungkapkan begitu..?
Karna saya ikut hadir dan ikut terima apa yang sudah mereka bagikan dan masuk ke perut saya.

Nasi dan roti yang mereka beri ke saya yang berbeda agama, tidak serta merta mengikat saya.. tapi saya dapat rasakan kalau rasa yang ada di mereka itu adalah rasa rindu bersilaturahmi secara keseluruhan kesemua orang yang di dalamnya berbagi kasih rasa diberkati untuk memberkati.. inilah kesamaan yang tidak pantas di-nyinyir-kan terus menerus.. itu tindakan yang tidak patut dan tidak terpuji.

Adakah nikmat Allah yang dapat kamu dustai ..? (Petik kata rasa syukur umat muslim).

Tak lelah mencintai Indonesia.

(M Irawati Soemadi)

Sumber : dari fb ybs https://www.facebook.com/linda.soemadi/posts/1688987021122161
portal-islam.id, pembelaislam.com

Nyinyir Reuni Akbar, Ruhut Sitompul Potong Kuping Kapan?

Nyinyir Reuni Akbar, Ruhut Sitompul Potong Kuping Kapan?


10Berita - Aksi reuni 212 sudah dilakukan jutaan umat Islam di Monas, Sabtu (2/12) lalu. Peristiwa tersebut ditanggapi politikus Ruhut Sitompul dengan sebuah sendirian. Dia mengatakan bahwa aksi tersebut hanya dihadiri ribuan orang saja.

Sebelumnya, peserta aksi reuni 212 mengklaim acara yang dilaksanakan di Monas kemarin dihadiri sekitar 7,5 juta umat Islam dari seluruh Indonesia.

Kegiatan tersebut rupanya menarik perhatian Ruhut untuk berkomentar. Melalui akun Twitternya @ruhutsitompul, dia menyindir aksi tersebut dengan mengatakan, sebenarnya hanya dihadiri ribuan orang saja.

Status Ruhut di Twitter (Istimewa)

“Lawakan yang terlucu minggu ini, ngumpul ngumpul yang hadir Puluhan Ribu diklaim 7 1/2 juta ha ha ha lucu banget. MERDEKA.” kata Ruhut melalui akun Twitternya, Minggu (3/12).

Cuitan itu rupanya menuai beberapa komentar warganet, mereka menilai Ruhut hanya nyinyir dengan aksi tersebut.

“klihatan sekali klo anda sudah frustasi pengen nyinyir dgn REUNI 212, tp gak punya bahan…sabar ya om” – @ibrafahmi

“Barisan sakit hati….jiahaaha… nyinyir teruuuusss….” – @DennyPuspa

“Katanya pancasila katanya bhinekatunggal ika tapi muslim buat acara kok disindir terus ??? Silahkan aja sih kalian buat acara sendiri ga ada yg ganggu kok” – @irawan_milano

Potong Kuping Kapan?

Ruhut pernah berjanji potong kuping jika Ahok-Djarot kalah. “Potong kuping saya kalau Ahok nggak menang,” kata Ruhut di Jakarta, pada 27 Januari lalu.

Ngeles?

Ruhut pun berkilah, bahwa janjinya saat itu merupakan taruhan. Namun tidak ada yang berani bertaruh dengannya.

“Kalau hari itu aku ngajak bertaruh berani nggak potong kuping, tapi kan gak ada yang berani, nggak ada yang nanggepin,” kata Ruhut seperti dikutip Tabloid Bintang, Jumat (21/4/2017).

Padahal secara bahasa jelas banget, nggak ada ajakan siapa berani, tetapi dirinya sendiri mau memotong kuping, ““Potong kuping saya kalau Ahok nggak menang,”.

Sumber : pembelaislam.com

Amien Rais: Jangan Anggap Kita tak Diutak-atik Anti-Islam

Amien Rais: Jangan Anggap Kita tak Diutak-atik Anti-Islam

10Berita , SOLO -- Tokoh Muhammadiyah, Amien Rais mengingatkan uamat Muslim agar selalu waspada terhadap kekuatan luar yang berupaya menghancurkan Indonesia. Amien mengatakan dari 1,4 miliar populasi umat Muslim dunia hanya tiga negara dengan penganut Islam Suni yang saat ini hidup rukun damai. Selebihnya, kata dia, masyarakat yang tinggal di negara-negara Muslim tak henti-hentinya mendapat tekanan dari luar.

"Dunia Islam ini mulai dipreteli satu demi satu, mari kita tingkatkan kewaspadaan kita, karena kita negeri Islam terbesar, bahwa jangan sampai salah persepsi, jangan salah pandang seolah-olah kita ini dibiarkan begitu saja, tidak diutak-atik oleh kekuatan anti-Islam yang lain di muka bumi ini," tutur Amien Rais disela-sela peresmian Masjid Agung Hajah Sudalmiyah Rais di Universitas Muahmmadiyah Surakarta, Ahad (3/12).

Dia meminta umat Muslim di Indonesia berkaca pada negara-negara Timur Tengah seperti Irak, Suriah, hingga Afghanistan yang hancur akibat pihak-pihak anti-Islam yangberhasil memecah belah. Tokoh Reformasi itu pun meminta umat Muslim berhati-hati dengan kelompok-kelompok munafikun yang berupaya memecah belah belah Islam dari dalam.

"Lagunya orang mukmin, gayanya, omongannya. Tapi hati-hati bahwa mereka menyimpan agenda yang justru memorak-morandakan agama Allah, orang munafik itu mengonfrontasi orang Mukmin," katanya.

Sumber : Republika.co.id

Kontribusi Alquran terhadap Kebangkitan Iptek Modern

Kontribusi Alquran terhadap Kebangkitan Iptek Modern

10Berita , Alquran sebagai mukjizat yang menakjubkan Nabi Muhammad SAW merupakan sumber pengetahuan tertinggi umat Islam. Allah SWT menyebutkan kebenaran-kebenaran ilmiah dalam Alquran lewat bahasa simbol, sehingga manusia harus selalu berusaha menguaknya. Dari Alquran, ilmu pengetahuan modern dapat diungkap.

Dikutip dari Ensiklopedia Alquran bahwa cahaya Islam awalnya memancar dari Makkah. Kemudian, Rasulullah SAW hijrah ke  Yatsrib yang selanjutnya disebut Madinah dan menjadikannya sebagai basis pijakan misi Islam hingga terjadinya peristiwa pembebasan kota Maka (fathu Makkah). Sebelum kedatangan Islam, bangsa Arab hidup dalam situasi jahiliah, meskipun sebagian mereka mahir mengubah syair. Sebelum kedatangan Islam, bisa dipastikan tak seorang pun penduduk Makah yang layak disebut ilmuwan.

Seberapa jauh kejahiliahan yang menguasai dunia Arab sebelum kedatangan Islam dapat diketahui dari buku Futuh al-Buldan karya seorang  sejarawan, al-Baladzuri. Dalam referensi sejarah akurat ini, al-Baladzuri mencatat hanya sekitar tujuh belas orang Quraisy saja yang dapat membaca dan menulis ketika Islam datang. Di antaranya terdapat Imam Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khathab, Utsman bin Affan, Uthbah bin Rabi’ah, dan Jahm bin ash-Shalt. Dengan kondisinya yang demikian, hanya ditemukan tujuh belas orang aksarawan saja di kalangan mereka.

Alquran memiliki peran strategis dalam penyebaran dan pemberian motivasi untuk mengembangkan sekaligus memperdalam  pengetahuan bangsa Arab. setingkat di bawah Alquran adalah peran Rasulullah SAW lewat haditsnya. Salah satu bukti bahwa ayat pertama yang dibawa Jibril kepada Nabi Muhammad SAW adalah sebagian surah al-Alaq yang di dalamnya tersurat perintah untuk terbiasa membaca.

Allah SWT berfirman: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (‘alaq). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang Mengajar manusia dengan perantaraan pena. Dia mengajarkan kepada manusia hal-hal yang tidak diketahuinya.” (QS. al-alaq :1-5)

Ayat kedua dari surat ini mengandung keunikan mukjizat ilmiah Alquran. Para musafir klasik mengatakan bahwa kata al-‘alaq merupakan bentuk jamak dari al-‘alaqah. ‘Alaqah, seperti mereka katakan adalah gumpalan darah yang menggantung karena kelembabannya. Namun Ibnu Abbas menganggap bahwa ‘alaq adalah sejenis lintah hitam. Dinamakan ‘alaq karena jika diletakkan di bagian tubuh manapun dari manusia, ia akan menempel (‘alaqa) untuk menghisap darah yang rusak.

Ketika ilmu pengetahuan kian maju, mikrosop makin canggih, dan para ilmuwan berhasil mengetahui bentuk dan peroses pembentukan spermatozoa, menjadi jelaslah bahwa spermatozoa sangat mirip dengan seekor lintah (dudah al-alaq) yang disebutkan Ibnu Abbas. Spermatozoa memiliki kepala dan ekor sama denngan lintah.

Masih dalam masalah spermatozoa, ditemukan sebuah mukjizat ilmiah lain dalam Alquran, tepatnya dalam ayat berikut: “Maka hendaknya manusia memerhatikan dari apa diciptakan. Manusia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi dan tara’ib.” (QS. ath-Thariq: 5-7)

Yang dimaksud “...air yang terpancar” adalah sperma yang dicurahkan ke rahim seorang perempuan, berasal dari tulang punggung lelaki (shulb). Sementara tara’ib merupakan organ khusus perempuan, yaitu bagian tubuh tempat mengeluarkan cairan yang membawa sel telur ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan lelaki. Sperma yang memancar itu akan bertemu dengan sel telur sehingga mengakibatkan terjadinya kehamilan.

Berpuluh-puluh abad setelah turunya ayat ini, secara ilmiah ditemukan bahwa kehamilan hanya dapat terjadi dari pertemuan dua cairan, sperma lelaki yang keluar dari shulbi dan sel telur perempuan yang keluar dari tara’ib.

Sumber :Republika.co.id 

Pesantren Diminta Respons ‘Zaman Now’

Pesantren Diminta Respons ‘Zaman Now’

10Berita , JEPARA – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Diniyah dan Pondok Pesantren menyelenggarakan Halaqah Pimpinan Pondok Pesantren di Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (2/12). Pertemuan para kiai pesantren ini digelar untuk merespons segala permasalahan yang muncul pada zaman sekarang.

"Halaqah ini bertujuan untuk merumuskan format ke depan terkait dengan pengembangan pendidikan pesantren dan bagaimana merespons zaman beserta kebutuhannya," kata Direktur Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Ahmad Zayadi saat menyampaikan materi halaqah. Halaqah ini merupakan rangkaian kegiatan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017.

Menurut Zayadi, pesan-pesan keagamaan yang ada di pesantren harus disampaikan sesuai dengan konteks zamannya. Karena itu, melalui halaqah ini, diharapkan dapat disiapkan perangkat "zaman now" tersebut.

"Kita ingin menyampaikan pesan pesantren sesuai zamannya, seperti istilah generasi ‘zaman now’, berarti pesan yang disampaikan juga harus menggunakan perangkat ‘zaman now’. Dan itulah yang harus disiapkan," ujar dia.

Pada bagian lain paparannya, Zayadi mengatakan, forum halaqah ini juga mendesak pemerintah daerah (pemda) mengalokasikan anggaran untuk layanan pendidikan diniyah dan pondok pesantren. Menurut dia, Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 mengamanahkan bahwa pemda dapat membiayai penyelenggaraan pendidikan agama dan pendidikan keagamaan.

“Rancangan Undang-Undang (RUU) Lembaga Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren kini telah menjadi tagihan Prolegnas tahun 2018. RUU ini merupakan lex specialis dari UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kelahiran UU ini diharapkan dapat memberikan afirmasi dan kehadiran negara secara signifikan untuk pondok pesantren,” kata Zayadi.

Selain itu, lanjut Zayadi, forum ini juga merekomendasikan bahwa Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter menjadi kunci masuk untuk layanan pendidikan diniyah dan pondok pesantren secara lebih luas. Peraturan Presiden ini menjadi bagian dari landasan pentingnya melahirkan RUU Lembaga Pendidikan Keagamaan.

Menurut Zayadi, pesantren telah berperan dalam mengokohkan keindonesiaan. Jika awalnya pesantren merupakan lembaga dakwah maka dalam perkembangannya kemudian berperan sebagai lembaga pendidikan.

“Karena statusnya sebagai lembaga pendidikan, maka pesantren patut didorong menjadi lembaga pendidikan unggulan yang perlu mendapatkan langkah kebijakan regulasi, afirmasi kebijakan, maupun anggaran yang menunjukkan keadilan,” katanya menegaskan.

Dalam halaqah ini juga terungkap fakta minimnya alokasi anggaran pendidikan Islam, yakni baru sekitar 11-12 persen dari total anggaran pendidikan. Total 20 persen APBN yang dialokasikan untuk pendidikan berjumlah sekitar Rp 416 triliun.

Dari jumlah itu, alokasi anggaran layanan pendidkan Islam pusat dan daerah hanya Rp 50,4 triliun (12 persen). Sedangkan, untuk layanan pendidikan sekolah pusat dan daerah sebanyak Rp 308,2 triliun (74,1 persen).

Forum halaqah menilai alokasi anggaran demikian kurang mencerminkan keadilan yang sesungguhnya. Sebab, peserta didik yang mengikuti layanan pendidikan Islam itu separuh lebih dari jumlah peserta didik di sekolah.

Sebelumnya, saat menyampaikan sambutan pada pembukaan MQK, Jumat (1/12), Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin juga mendorong pemda di seluruh Indonesia terus meningkatkan perhatian dan kepedulian terhadap pondok pesanten serta madrasah diniyah.

"Pemerintah daerah sudah seharusnya peduli dengan layanan pendidikan di daerahnya, termasuk pesantren dan madrasah diniyah," ujar Menag.

Untuk itu, Menag meminta pemda menyediakan alokasi anggaran yang cukup untuk pesantren di daerah masing-masing melalui APBD. Sementara, Kemenag, menurut dia, akan terus berupaya meningkatkan alokasi anggaran untuk pesantren melalui APBN. (Pengolah: wachidah handasah).

Sumber :Republika.co.id 

Tausiyah Gubernur NTB Ihwal Iman Puncak Energi Manusia

Tausiyah Gubernur NTB Ihwal Iman Puncak Energi Manusia

Imam Nawawi/hidayatullah.com

Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (kanan) bersama Ketua Umum DPP Hidayatullah Nashirul Haq di sela-sela Rakernas III Hidayatullah di Mataram, NTB, Sabtu (02/12/2017). Rakernas berlangsung 1-3 Desember.

10Berita – Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang (TGB) Dr Zainul Majdi memberikan ulasan terkait tahapan jati diri manusia sebagai umat Islam.

“Al-Qur’an menjelaskan perihal ini kepada kita semua. Secara individu, Allah menyebut kita sebagai al-insan yang artinya penuh keterbatasan, lemah, penuh ketidakberdayaan, mudah berkeluh kesah, bahkan zalim daindin jahil,” urainya di hadapan peserta Rakernas III Hidayatullah di Pendopo Gubernur NTB, Mataram, Sabtu (02/12/2017).

Baca: TGB Zainul Tekankan Pentingnya Persatuan Umat


Oleh karena itu, umat Islam jangan berhenti pada makna diri sebatas insan.

Al-insan menunjukkan bahwa sebagai pribadi tidak satu pun manusia di dunia ini, setinggi apapun jabatannya, seluas apapun ilmunya, bisa bekerja sendiri, tidak pernah ada,” tegasnya.

Di sini umat Islam perlu memahami konsep berikutnya, setelah al-insan adalah an-nas.

“Tetapi kala Allah menyebut manusia dengan 3 -nas, mulai terasa potensi dan kekuatan dari individu-individu yang ada. Tidak ada lagi kelemahan, justru yang hadir adalah gerak dan semangat,” paparnya.

Baca: TGB Zainul Majdi: Dakwah Harus Visioner


Selanjutnya, ia menjelaskan terkait iman sebagai energi puncak manusia.

“Pada puncaknya adalah amanu (orang-orang yang beriman). Itulah puncak energi yang istimewa yang harus disadari oleh umat Islam, agar kelemahan diri, gerak, dan semangat bisa diarahkan menjadi kekuatan besar menciptakan maslahat bagi kehidupan. Inilah tantangan orang-orang beriman,” jelasnya.*

Baca: Penghinaan terhadap Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi: Sabar!


Rep: Imam Nawawi

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Sumber :Hidayatullah 

Aksi Reuni 212 Benar-benar Radikal Bersihnya

Aksi Reuni 212 Benar-benar Radikal Bersihnya

10Berita - JAKARTA– Beberapa orang yang risih dan nyinyir terhadap acara Reuni Alumni 212 pasti mencari cara agar kegiatan yang diikuti jutaan umat Islam itu ada celah untuk dibuatkan kritik pedasnya dan dibuat nyiyiran sinis. Tujuannya pasti bisa ditebak, mereka adalah kaum pesimis (mengutip bahasa Gubernur Anis Baswedan saat pidatao sambutan di acara Reuni Alumni 212 pada Sabtu (2/12) hari ini di Lapangan Monas Jakarta.

Menurut Anises di dalam sambutanya itu dikatakan bahwa para peserta Alumni 212 telah mengecewakan. Diulang lagi kalimatnya oleh Gubernur baru DKI Jakarta itu bahwa Alumni 212  telah mengecewakan Kaum Pesimis.

“Tahun lalu saudara-saudara telah mengecewakan kaum pesimis. Mereka pesimis, berkumpulnya massa akan memunculkan masalah sampah dan kebersihan yang tidak terjaga di kawasan Monas. Buktinya saudara hadir dengan rasa tanggung jawab menjaga kebersihan dan kenyamanan. Silahkan ulangi lagi hari ini,” imbuhnya.

Hal itu akhirnya terbukti pada selesainya acara Reuni Alumni 212. Disaat bubar acaranya ada banyak relawan yang terjun ke hampir seluruh pelosok penjuru sekeliling Monas untuk memungut sampah sampah yang berserakan.Mereka menyapu dan membersihkan seluruh areal kawasan monas dari botol botol minuman, kardus makanan dan seluruh sampah yang ada tuk dikumpulkan di satu tempat dan kemudian dibuang di tempat mobil mobil kebersihan yang ada.

Seperti yang terlihat oleh Panjimas sesaat sebelum acara berakhir, seorang ibu paruh baya sedang menenteng sapu lidi dan pengki guna mengangakt sampah yang sudah dikumpulkannya tersebut.Disampingnya nampak lelaki muda yang juga sigap memunguti sampah botol plastik tuk dimasukan ke dalam wadah besar pembungkus sampah yang sudah tersedia.

“Bagaimana bu, banyak sekali sampah sampah yang ada, sampai terlihat dikumpulkan banyak seperti ini ?” tanya Panjimas kepada ibu tersebut. Kemudian ibu itupun menjawab, “Yah, pak kalau bukan kita yang menjaga kebersihan dan keindahan, siapa lagi, pak ?” jawab ibu itu penuh senyum.

Menurut ibu ini bahwa kalau kita datang pertama kali ke tempat ini (kawasan monas) dalam keadaan bersih dan indah.Maka sudah seharusnya kita kembali pulang dengan meninggalkan kawasan ini dalam keadaan bersih dan indah pula.Sebuah pendapat yang patut diapresiasi oleh kita semua yang mencintai kebersihan dan keindahan.

Alhasil bisa terlihat, tidak berapa lama setelah para peserta seluruhnya meninggalkan kawasan area Monas maka terlihat bersih kembali kawasan favorit di jantung ibukota Jakarta ini. Daerah seluruh kawasan di Monumen Nasional itu pun kembali bersih dan indah kembali seperti sebelum daerah itu didatangi jutaan manusia dari berbagai penjuru tempat itu. [ES]

Sumber : Panjimas

Hamas: Klaim Al-Quds sebagai Ibukota Israel adalah Tantangan Perang

Hamas: Klaim Al-Quds sebagai Ibukota Israel adalah Tantangan Perang


10Berita - PALESTINA—Pengakuan kota suci al-Quds sebagai ibukota Israel oleh AS merupakan tantangan perang secara terang-terangan kepada bangsa Arab dan umat Islam. Keterangan ini disampaikan petinggi Hamas, Izet Rasyq, Sabtu (2/12/2017).

Rasyq memprediksi pengakuan itu akan menjadi pemicu kemarahan yang akan menjadi ledakan melawan penjajah Israel, Palinfo melaporkan pada Ahad (3/12/2017).

“Kabar semakin dekatnya pengakuan Trump atas al-Quds sebagai ibukota Israel, merupakan tamparan keras kepada mereka yang bergantung kepada perundingan yang diserukan AS, yang tidak pernah adil kepada Palestina. Namun memihak secara terang-terangan kepada penjajah Israel dan selalu berdiri dalam barisan agenda pemerintah radika Zionis,” ungkap Rasyq.

“Tindakan pemerintah Trump mengakui al-Quds sebagai ibukota Israel, tidak akan memberi hak apapun kepada Israel dan tidak akan mengubah apapun fakta sejarah di kota al-Quds. Sejak dulu hingga nanti Al-Quds akan tetap sebagai kota Arab dan Islam, yang kecusiannya akan terus dibela oleh rakyat Palestina dan umat Islam sampai terbebas seluruhnya,” tambahnya.

Sebelumnya pada Jum’at (1/12/2017), para pejabat AS telah mengatakan bahwa Presiden Donald Trump bertekad untuk mengakui kota al-Quds sebagai ibukota Israel. Pengakuan ini akan disampaikan Trump pada pidato Rabu (6/12/2017) mendatang. Demikian menurut kantor berita Associated Press.

Para pejabat AS menambahkan, Trump bertekad memenuhi janjinya (selama kampanye presiden AS) untuk memindahkan kedubes AS dari Tel Aviv ke al-Quds. []

Sumber : Islampos.com