OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 28 Desember 2017

Awas, Jelang Pilkada Aparat Pelototi Medsos

Awas, Jelang Pilkada Aparat Pelototi Medsos


10Berita – Mabes Polri meningkatkan pengawasan terhadap media sosial (medsos) yang menyebarkan informasi tanpa fakta (hoax) menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018.

“Memang fenomena sekarang medsos menjadi satu alat untuk mencapai tujuan bermacam-macam,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi M Iqbal di Jakarta, Kamis.

Iqbal mengatakan, kepolisian diberi amanat menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta menangani kasus penyebaran informasi hoax melalui medsos.

Iqbal menyatakan, Mabes Polri serius menangani penyebaran informasi hoax dengan memperkuat struktur kelembagaan seperti Biro Multimedia Divisi Humas dan Direktorat Siber Badan Reserse Kriminal (Bareskrim).

Polri, menurut Iqbal, mengayomi masyarakat untuk memelihara keamanan dan ketertiban melalui cara preemtif dan preventif pada pengguna medsos.

Iqbal menuturkan, Mabes Polri juga menggelar diskusi yang berkaitan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar masyarakat maupun warganet tidak percaya dan mewaspadai terhadap informasi hoax.

Mantan Kapolrestabes Surabaya Jawa Timur itu juga mengimbau para bakal calon kepala daerah maupun legislator bersaing secara “fair”, santun dan tidak menghalalkan segala cara atau menghasut masyarakat.

Mabes Polri pun akan menandatangani nota kesepahaman dengan penyelenggara pemilihan umum (Pemilu) seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).(kl/ant)

Sumber: Eramuslim

Erdogan: Bashar Assad Teroris, Masa Depan Suriah Tidak Bisa Berlanjut Dengannya

Erdogan: Bashar Assad Teroris, Masa Depan Suriah Tidak Bisa Berlanjut Dengannya


10Berita, TUNISIA  – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Rabu (27/12/2017) menyebut Presiden Suriah Bashar al-Assad sebagai seorang teroris dan mengatakan bahwa upaya perdamaian Suriah tidak mungkin berlanjut dengan adanya Assad.

Erdogan mengeluarkan komentarnya tersebut saat berada di Tunis untuk menandatangani perjanjian utama bersama dengan 10 menteri pemerintah dan lebih dari 150 pengusaha dalam perjalanan baru-baru ini yang juga membawanya ke Chad dan Sudan.

Kementerian luar negeri Suriah dengan cepat menanggapi dengan menuduh Erdogan sendiri mendukung kelompok-kelompok oposisi yang memerangi Assad dalam perang Suriah.

Pada awal perang, Turki menuntut penggulingan Assad dari kekuasaan dan mendukung oposisi yang berjuang untuk menggulingkan Assad. Namun Turki telah mengurangi tuntutannya sejak mulai bekerja dengan sekutu Assad, Rusia dan Iran, untuk sebuah resolusi politik.

“Assad jelas merupakan teroris yang telah melakukan terorisme negara,” kata Erdogan dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan televisi bersama rekannya dari Tunisia Beji Caid Essebsi di Tunis, lansir Middle East Eye.

“Tidak mungkin untuk maju bersama Assad. Bagaimana kita bisa merangkul masa depan dengan seorang presiden Suriah yang telah membunuh hampir satu juta warganya?” katanya, dalam beberapa komentar terberatnya selama berpekan-pekan.

Meskipun Turki telah lama menuntut penghapusan Assad, saat ini perhatian Turki atas Suriah lebih terfokus pada ancaman dari pasukan Kurdi yang mereka anggap sebagai sekutu Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang mereka katakan telah membentuk “koridor teror” di wilayah perbatasan selatan Turki.

Turki mengatakan milisi YPG Kurdi Suriah, yang dinilai Ankara sebagai perpanjangan kelompok terlarang PKK yang telah beroperasi di Turki tenggara sejak tahun 80an, tidak dapat diundang ke perundingan damai Suriah di ibukota Kazakhstan, Astana.

YPG adalah elemen utama dalam sebuah kekuatan yang telah dibantu Washington dengan pelatihan, senjata, dukungan udara dan bantuan penasihat lapangan dalam pertempuran melawan kelompok Islamic State(IS). Dukungan AS telah membuat marah Ankara, sekutu NATO Washington.

Meskipun memiliki perbedaan dengan Rusia dan Iran, Turki telah bekerja dengan dua kekuatan tersebut dalam mencari solusi politik di Suriah.

Tiga kekuatan tersebut memperantarai kesepakatan untuk mengatur dan memantau “zona de-eskalasi” untuk mengurangi pertempuran antara kelompok oposisi dan pasukan rezim Suriah di provinsi Idlib yang dikuasai faksi-faksi jihad Suriah.

“Kami tidak dapat mengatakan bahwa Assad akan menangani hal ini. Tidak mungkin Turki menerima ini. Suriah Utara telah diserahkan sebagai koridor teror. Tidak ada perdamaian di Suriah dan perdamaian tidak akan datang bersama Assad,” kata Erdogan.

Kantor berita rezim Syiah Suriah SANAmengutip sebuah sumber kementerian luar negeri mengatakan bahwa Erdogan “terus menyesatkan opini publik Turki dengan bualan yang biasa ia katakan dalam usaha untuk membebaskan dirinya dari kejahatan yang telah dilakukannya terhadap warga Suriah melalui dukungan yang terus berlanjut kepada berbagai kelompok oposisi di Suriah.”

Selama kunjungannya ke Tunis, Erdogan juga menandatangani kesepakatan mengenai pertahanan, investasi dan lingkungan.

“Kami menegaskan keinginan kedua negara untuk memperkuat kerjasama … dengan mempertimbangkan keadaan yang mempengaruhi Tunisia,” kata Essebsi.

Pemimpin Tunisia itu kemudian memuji “pemahaman yang ditunjukkan oleh presiden Turki mengenai keadaan ini.”

Ketidakseimbangan perdagangan Tunisia telah meningkat pesat, mencapai $ 649 juta dalam 10 bulan pertama tahun 2017, dan negara tersebut telah mengembalikan bea cukai pada produk tertentu yang diimpor dari Turki.

Awal bulan ini, dalam sebuah langkah yang mengejutkan dan membuat marah banyak politisi Tunisia, Uni Eropa mencantumkan negara tersebut sebagai surga pajak.

“Turki mendukung Tunisia di masa-masa sulit,” kata Erdogan. “Perkembangan Tunisia adalah pengembangan Turki.”

Sumber :Jurnal Islam 

Ini Bedanya Bayi yang Minum Susu Dari Botol dan yang Menetek Pada Ibu

Ini Bedanya Bayi yang Minum Susu Dari Botol dan yang Menetek Pada Ibu

 


10Berita, Segala yang bersifat natural memang lebih baik. Salah satunya, jika bayi mendapatkan ASI dengan langsung menetek pada ibunya.

Menurut para ahli, bayi yang minum dari botol susu ternyata cenderung lebih gemuk daripada bayi yang mendapat ASI langsung dengan menyusu pada ibunya.

Hal itu disebabkan bayi yang minum susu dari botol lebih sulit mengenali kapan mereka kenyang, kata Dr Karen Bonuck, peneliti anak di Albert Einstein College of Medicine and Montefiore Medical Center di New York. Tak peduli apakah susu dalam botol itu susu formula atau ASI perah.

Saat memberikan susu dalam botol, orangtua cenderung akan mendesak si bayi menghabiskan susunya, karena mereka dapat melihat sisa susu di botol. Sedangkan jika bayi menyusu ASI, sang ibu tak dapat melihat berapa banyak ASI yang sudah diisap si bayi.

“Orangtua yang membeli botol susu lebih besar mungkin melakukannya di luar keinginan, untuk mengekspresikan bagaimana mereka mengasuh bayi melalui makanan,” kata Dr. Bonuck.

Padahal, beberapa bulan pertama kehidupan bayi sangat penting karena saat itulah bayi harus dapat mengenali kapan mereka kenyang, tambah Dr Wendy Sue Swanson, dokter anak di Seattle Children’s Hospital.

Seperti sudah Mama ketahui, penambahan berat badan dengan cepat bisa meningkatkan risiko obesitas. Diperkirakan, beberapa bulan pertama kehidupan bayi membantu mengembangkan respons rasa kenyang pada bayi.

“Bagaimana keinginan makan dan rasa kenyang akan dialami ketika makan, dan karenanya jika bayi diberi makan berlebihan pada periode tersebut, dia bisa tumbuh menjadi kelebihan berat badan di kemudian hari,” tukas Dr. Swanson.

Namun, Mama tak perlu terlalu khawatir. Dengan menyadari hal ini, mudah-mudahan sekarang Mama tak lagi memaksakan seberapa banyak susu yang telah diminum jika bayi minum susu dari botol.

Sumber: nakita.grid.id, islamidia.com




Elektabilitas Capres, Permainan Opini untuk Menipu Umat

Elektabilitas Capres, Permainan Opini untuk Menipu Umat



Oleh: Rita Handayani (Pengamat Kebijakan Publik)

Survei Elektabilitas capres adalah upaya untuk membuat masyarakat percaya terhadap propaganda. Buah hasil didikan sistem sekular-kapitalis membentuk pribadi jumawa lagi serakah, menghalalkan segala cara untuk tetap menancapkan dominasi serta memuaskan syahwat kekuasaannya.

Masyarakat yang cerdas tidak akan mudah terpengaruh propaganda. Karena, faktanya dilapangan berbanding terbalik dengan apa yang tertera dalam survei tersebut.

Penting untuk selalu mencerdaskan masyarakat tentang kriteria kepemimpinan dan sistem kepemimpinan dalam islam. Dimana kepemimpinan memegang peranan penting dalam ruang lingkup hidup manusia. Begitu pula dalam Islam, kepemimpinan yang mewujud dalam bentuk kekuasaan sebuah negara, merupakan penjaga agar pondasi (Islam) tetap tegak (aturannya) dalam kehidupan.

Sebagaimana Imam al-Ghazali menyebut, Islam dan kepemimpinan bagai dua saudara kembar. Islam menjadi pondasi kehidupan, sedangkan kepemimpinan ibarat penjaga (pengawal)-nya. Tanpa kekuasaan Islam akan lenyap.

Dalam Islam seorang pemimpin negara atau penguasa harus memenuhi tujuh kriteria. Yakni, muslim, laki-laki, baligh, berakal, adil, merdeka dan mampu. Keberadaannya merupakan syarat mutlak bagi seorang penguasa. Jika salah satu dari ketujuh kriteria ini tidak terpenuhi maka secara syar'i tidak sah kepemimpinannya dalam Islam.

Dengan sangat tegas Al-qur'an melarang kaum muslim untuk menjadikan orang kafir pemimpin mereka. "Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali" (TQS ali-Imran: 28).

Laki-laki adalah syarat selanjutnya menjadi pemimpin negara. Haram kepemimpinan umat dipikul oleh seorang wanita. Bahkan Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak akan pernah beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan pemerintahan mereka kepada perempuan.” (HR al-Bukhari dari Abi Bakrah).

Baligh dan berakal merupakan syarat taklif, syarat sah dan tidaknya tindakan hukum, demikianlah Nabi SAW menegaskan. Jika pemimpin tidak memiliki hak untuk melakukan tindakan hukum bagaimana bisa dia memimpin urusan rakyat. Syarat baligh dan berakal pula diperlukan agar seorang pemimpin mampu mengendalikan roda kepemimpinan dan mengemban tanggungjawab. Sebagaimana firman Allah dalam QS an-Nisa ayat 83.

Pemimpin negara juga tentulah harus seorang yang amanah lagi adil, dalam memutuskan suatu perkara ditengah-tengah umat. Tidak berat sebelah, juga tidak pandang bulu, apapun ras, suku, maupun agamanya. Sebagaimana yang tersirat dalam firman Allah:

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat." (TQS. an-Nisa’: 58)

Merdeka dan mampu juga bagian dari syarat mutlak untuk menjadi pemimpin negara. Karenanya orang yang dikendalikan oleh pihak lain, baikoleh negara asing, kroni, cukong maupun parpol pendukungnya. Pada hakikatnya adalah orang yang tidak merdeka secara penuh. Sebab pemikiran dan hasil kebijakannya akan tergadai kepada pihak yang mengendalikan dirinya.

Ia akan menjadi pemimpin yang lemah dan tidak akan mampu independen dalam melakukan tindakan hukum. Padahal kekuatan kepemimpinan merupakan kriteria yang sangat penting. Ketika Abu Dzar meminta amanah kepemimpinan, Nabi saw. menolak sambil memberi nasihat:

"Abu Dzar, sungguh engkau lemah, sementara jabatan/kekuasaan itu adalah amanah serta bisa menjadi kerugian dan penyesalan pada Hari Kiamat; kecuali bagi orang yang mengambil amanah kekuasaan itu dengan benar dan menunaikan kewajibannya di dalamnya.” (HR Muslim).

Pemimpin yang harus dipilih bukanlah sosok orang yang haus jabatan, melakukan segala cara untuk memenuhi syahwat kekuasaan, hingga menyuap sejumlah pihak agar ia dipilih, membuat framing pencitraan, menebarkan isu dan hoax, menjelek-jelekan orang lain, melakukan intimidasi, menggunakan aparatur, iming-iming dalam segala bentuk, memainkan opini untuk menipu umat dan segala cara lainnya, agar bisa menjadi penguasa.

Hal demikian justru menunjukkan dirinya tidak layak menjadi pemimpin. Pemimpin seperti ini akan sangat mungkin menipu dan mengkhianati rakyatnya. Padahal Nabi saw. telah mencela pemimpin yang menipu dan mengkhianati rakyatnya:

"Setiap pengkhianat diberi panji pada Hari Kiamat yang diangkat sesuai kadar pengkhianatannya. Ketahuilah, tidak ada pengkhianat yang lebih besar pengkhianatannya daripada pemimpin masyarakat (penguasa)". (HR Muslim, Ahmad, Abu ‘Awanah dan Abu Ya’la).

Sejumlah pendapat mengatakan bahwa dianggap telah melakukan suatu pengkhianatan terhadap agama apabila diangkat seorang pemimpin yang tidak layak. Kelayakan seorang pemimpin tidak akan didapat dalam iklim demokrasi-kapitalis maupun iklim sosialis-komunis. Karena dia tidak akan menerapkan qur'an dan sunnah, bahkan bicara saja tidak berani.

Maka seorang pemimpin haruslah mampu meneruskan cara kepemimpinan nabi yakni menerapkan al-Qur'an dan as-Sunnah menjadikan hukum syara' sebagai hukum negara. Sebagaimana firman Allah SWT:

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri (pemimpin) di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya" (QS an Nisaa : 59).

Penting untuk diingat, pemimipin dalam Islam mempunyai dua tugas pokok yaitu: menerapkan syariah dan mengurusi urusan rakyat. Jika tugas yang pertama terpenuhi maka tugas yang kedua akan mudah diwujudkan. Namun tugas menerapkan syariah tidak akan mungkin terealisasi jika si pemimpin sekular-liberal, phobia pada Islam, apalagi kafir. Tugas ini hanya bisa diemban oleh muslim yang bertakwa. Inilah pemimpin terbaik yang dirindu dan dicintai rakyatnya, sebagaimana sabda rasul SAW:

"Pemimpin kalian yang terbaik adalah yang kalian cintai dan dia mencintai kalian, juga yang kalian doakan dan dia mendoakan kalian. Pemimpin kalian yang terburuk adalah yang kalian benci dan dia membenci kalian, juga yang kalian laknat dan dia melaknat kalian" (HR Muslim).

Dan ini hanya bisa terealisasi dalam sistem Islam. Yakni Kekhilafahan rasyidah ala minhajinnubuwah. [syahid/]

Sumber : voa-islam.com

Cara praktis usir 10 hewan pengganggu dari rumah, berguna banget

Cara praktis usir 10 hewan pengganggu dari rumah, berguna banget

10Berita - Di rumah terkadang kedatangan beberapa jenis hewan yang tidak diinginkan. Jika tidak berbahaya mungkin bukanlah masalah. Tapi jika yang muncul adalah hewan yang bisa menggigit atau menyengat sehingga membahyakan anggota keluarga, tentu harus diantisipasi. Nah, ada cara-cara simpel dengan memanfaatkan bumbu-bumbu di dapur untuk mengamankan rumah dari ancaman hewan yang tak diinginkan itu, seperti dihimpun dari fanpage Petua Mujarab. Kalau nggak percaya coba buktikan sendiri aja!

1. Ular tak suka dengan wewangian.

2. Sebarkan garam untuk mengusir lipan.

3. Cicak tidak suka bau tembakau.

4. Jenis kutu ini tidak suka dengan aroma durian dan pandan.

5. Lalat akan menjauhi daun pandan.



6. Aroma daun salam bisa membuat kecoa malas mendekat.

7. Kamu bisa menaburkan lada hitam di tempat ynag biasa dilewati oleh tikus supaya dia ogah datang lagi.

8. Semut ogah mendekati aroma kopi.

9. Kulit jeruk nipis untuk mengusir nyamuk.

10. Rayap tidak suka dengan air kapur sirih. 

Sumber : Brilio.net

Putri Soekarno Minta Kasus Deportasi Ustaz Abdul Somad Diusut

Putri Soekarno Minta Kasus Deportasi Ustaz Abdul Somad Diusut

10Berita, JAKARTA - Putri Presiden RI Pertama Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri meminta Pemerintah Indonesia mengusut tindakan Hong Kong yang melakukan deportasi Ustaz Abdul Somad. Sebab, tujuan dakwah Ustaz Abdul Somad ke negara itu mengandung kebaikan.

"Ya saya sangat menyesalkan peristiwa tersebut ya. Sebetulnya itu kan hak orang apalagi diundang untuk melakukan sesuatu syiar atau dakwah. Itu kan tentunya mengandung kebaikan," ujar Rachmawati di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2017).

(Baca juga: Prabowo Subianto Heran Ustaz Abdul Somad Ditolak Hong Kong)

Politikus Partai Gerindra ini pun mempertanyakan sikap seperti apa yang bakal ditempuh Pemerintah Indonesia terhadap kasus penolakan Ustaz Abdul Somad itu. Karena, menurut dia, deportasi yang dilakukan Hong Kong terhadap Ustaz Abdul Somad menjadi preseden buruk.

"Terutama untuk WNI (Warga Negara Indonesia, red), saya tidak melihat dia ustaz atau apa, tapi WNI perlu mendapat suatu kehormatan. Seorang WNI harus dihormati menuju luar," ungkapnya.

(Baca juga: Respons Fahri Hamzah Terkait Ustaz Somad Ditolak Hong Kong)

Dia pun mengingatkan Pemerintah Indonesia jika tidak mengusut kasus penolakan Ustaz Abdul Somad. "Ya presiden akan menjadi pertanyaan di rakyat. Terutama umat muslim. Kenapa sikap pemerintah harus begitu. Karena akan membuat downgrade pemerintah sendiri," pungkasnya.

(pur)

Sumber : SINDOnews

KPU Diingatkan untuk Tak Terjebak "Politik Primordial"

KPU Diingatkan untuk Tak Terjebak "Politik Primordial"

10Berita - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mengingatkan Komisi Pemilihan Umum agar tidak terjebak pada politik primordial selama menyeleksi jajaran KPU di provinsi dan kabupaten/kota pada awal 2018.

"Jangan sampai KPU terjebak pada politik primordial berbasis afeksi yang akhirnya membuat gagal merekrut figur terbaik," ujar Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, tantangan Pemilu 2019 begitu berat sehingga penyelenggara pemilu harus kompeten dan bukan partisan.

Titi mengatakan untuk menunjukkan keseriusannya dalam menyelenggarakan pemilu yang sebaik-baiknya, KPU harus menghasilkan penyelenggara yang baik pula.

"Dan itu dimulai dari rekrutmen anggota Tim Seleksi yang diisi oleh orang yang punya visi misi terkait kelembagaan KPU yang nasional, tetap dan mandiri," ucap Titi.

Perludem mencatat sebanyak 25 KPU provinsi akan melaksanakan proses penggantian anggota KPU di 326 kabupaten/kota pada periode Mei hingga Desember 2018.

Selanjutnya Perludem meminta KPU mengambil inisiatif untuk mengonsolidasikan seluruh aktor negara yang memiliki otoritas dan sumber daya untuk bekerja sama melawan penyimpangan politik SARA, kampanye berita bohong serta fitnah dalam pilkada dan pemilu.

Pendidikan untuk masyarakat agar menjadi pengguna media sosial yang bijaksana dirasa perlu untuk menjadi agenda prioritas KPU, Bawaslu, Kemkominfo, Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemenpora, KPPPA, Kemendagri, pemda serta masyarakat sipil.

"Salah satu obat yang mestinya menjadi penawar dalam melawan kampanye jahat dan hoaks adalah dengan menciptakan masyarakat yang melek digital," kata Titi. [Antara]

Sumber : Suara.com

Dana Terbatas? Inilah Solusi Mengisi Liburan Anak

Dana Terbatas? Inilah Solusi Mengisi Liburan Anak

  



Liburan anak telah tiba, apakah Sahabat Ummi sudah memiliki rencana untuk mengisi kegiatan liburan tersebut? Jika belum, Sahabat Ummi dapat menyiapkan aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan ketika liburan anak tiba. Hal sering menjadi kendala dalam menyiapkan kegiatan yang dilakukan nanti saat liburan, yakni dana atau keuangan Yang terbatas. Tetapi jangan khawatir, dana atau keuangan yang terbatas bukan menjadi penghalang untuk mengisi kegiatan liburan anak. Berikut ada beberapa solusi untuk mengisi kegiatan liburan anak dengan dana yang minim dan hemat.

1. Eksplor tempat wisata dalam kota

Cobalah menghabiskan waktu bersama keluarga dan bertamasya di taman kota. Bukan hanya dapat berinteraksi dengan orang lain, sang anak juga dapat melihat kegiatan yang misalnya sedang diadakan di taman kota. Banyak permainan yang dapat dilakukan di taman kota, seperti bermain layang-layang ataupun permainan sederhana lainnya. Selain itu, Sahabat Ummi juga dapat bertamasya di pinggir danau, sungai ataupun berenang dan memancing. Tentunya kegiatan ini tidak menguras kantong.

2. Mengunjungi museum atau galeri

Mengunjungi museum dan galeri juga merupakan solusi terbaik dalam mengisi liburan anak. Selain budget yang lebih murah, banyak manfaat yang dapat diambil dari mengunjungi museum atau galeri. Anak dapat mengetahui dan mempelajari banyak hal yang ia pelajari dan juga mendapatkan pengalaman yang menyenangkan. Liburan pun menjadi hemat, menyenangkan dan bermanfaat.

3. Olahraga menyenangkan saat car free day

Olahraga tidak hanya sebatas aktivitas biasa yang dilakukan di dalam rumah atau hanya berada di dekat lingkungan rumah. Olahraga juga dapat dijadikan solusi untuk mengisi liburan anak. Car free day setiap hari ahad yang selalu diadakan dapat dijadikan kesempatan untuk mengajak anak berolahraga dalam mengisi waktu liburannya. Anak juga dapat berjalan-jalan dan mengeksplor pemandangan kota serta kuliner yang banyak dijajakan di car free day.

4. Berkeliling kota dengan kendaraan umum

Nah, kegiatan yang satu ini juga pengisi liburan yang ekonomis. Dengan budget yang minim sang anak dapat menikmati liburan sambil melihat pemandangan kota dengan kendaraan umum seperti, kereta dan bus. Apalagi saat ini telah disediakan bus keliling kota gratis yang telah disediakan pemerintah kota. Kita dapat mengeksplor pemandangan serta bangunan-bangunan bersejarah lainnya di kota, tanpa harus khawatir akan kondisi keuangan.

5. Bersilaturahim ke rumah kerabat atau saudara

Kegiatan liburan yang satu ini tidak harus dilakukan ketika hari-hari besar saja. Tetapi kegiatan bersilaturahim ke rumah kerabat, saudara ataupun kakek-nenek juga dapat dijadikan solusi untuk mengisi liburan sang anak. Bukan hanya mudah dan murah tanpa perlu menguras kantong, tapi juga dapat melatih sang anak dalam kemampuannya bersosialisasi. Kegiatan ini juga memiliki manfaat agar memupuk rasa silaturahim pada diri sang anak, sehingga dapat menjalin rasa persaudaraan. (Fikriah NurJannah)

Sumber : Ummi Online
Ilustrasi: Google

Saling Lapor Antarpenyelenggara Pemilu Jadi Tren Baru

Saling Lapor Antarpenyelenggara Pemilu Jadi Tren Baru

10BeritaJAKARTA - Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Alfitra Salamm mengatakan, saat ini ada tren saling lapor antarpenyelenggara pemilu ke DKPP.

Baik itu komisioner KPU melaporkan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atau anggota panitia pengawas, maupun sebaliknya.

"Bahkan ada Ketua KPU (di daerah,red) melaporkan anggotanya. Karena ada ketidakpuasan," ujar anggota DKPP Alfitra Salam pada talk show 'Ngobrol Etika Penyelenggara Pemilu dengan Media (Ngetrend)' di Kantor DKPP, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (27/12).

Sayangnya, Alfitra tidak bersedia menyebut siapa nama Ketua KPUD yang melaporkan anak buahnya ke DKPP tersebut.

Ia hanya mengatakan, tren yang terjadi sangat tidak baik. Apalagi Indonesia menyambut pelaksanaan Pilkada 2018 yang digelar serentak di 171 daerah.

"Tren ini sudah tidak baik, harapan untuk Pilkada 2018, penyelenggara lebih solid. Hilangkan ego institusi. Jangan sampai ada eksklusifisme antar penyelenggara," ucapnya.

Selain itu, Alfitra juga berharap antarpenyelenggara meningkatkan komunikasi untuk menyamakan persepsi terkait peraturan perundang-undangan.

Dengan demikian tidak ada lagi kesalahpahaman dalam menerjemahkan peraturan perundang-undangan yang ada.

Sumber : JPNN.COM

Wanita Rohingya Diperkosa Beramai-Ramai, Suu Kyi Bisu Lagi

Wanita Rohingya Diperkosa Beramai-Ramai, Suu Kyi Bisu Lagi

10BeritaYANGON - Aung San Suu Kyi benar-benar tidak peduli dengan nasib warga Rohingya. Dia bahkan cuek dengan nasib kaum hawa kelompok etnis yang tinggal di Negara Bagian Rakhine tersebut.

Utusan Khusus PBB Soal Kekerasan Seksual di Daerah Konflik Pramila Patten mengunjungi Myanmar selama empat hari di bulan Desember ini. Menurutnya, selama masa itu Suu Kyi menolak terlibat dalam diskusi mengenai laporan tentang kekerasan seksual di Rakhine Utara.

Laporan itu menyebutkan bahwa tentara, polisi penjaga perbatasan, dan milisi Buddha Rakhine melakukan kekerasan seksual secara meluas dan sistematis terhadap perempuan Rohingya. Mereka diperkosa bahkan sering kali dilakukan beramai-ramai.

Dalam pertemuan itu, Patten diberitahu perwakilan pemerintah Myanmar bahwa laporan mengenai kekejaman militer hanyalah isu yang dibesar-besarkan oleh masyarakat internasional.

Apalagi yang memberitahu kalau militer Myamar itu kejam adalah orang-orang yang melarikan diri. Myanmar menyebut mereka berafiliasi dengan gerilyawan Rohingya.

Patten sempat bertemu dengan pria yang memimpin penyelidikan terhadap kekerasan militer Myanmar kepada Rohingya. Letnan Jenderal Aye Win menjelaskan kepadanya bahwa dari 800 wawancara yang dilakukan, tak ada kekerasan seksual atau lainnya terhadap warga sipil Rohingya oleh pasukan bersenjata dan keamanan.

Namun Patten tidak mempercayai penyelidikan tersebut dan menyebutnya bias. Dia lebih memilih percaya pada kesaksian korban.

Pengamat Human Rights Watch Skye Wheeler mengatakan, Myanmar menyangkal sebuah kebenaran yang mengerikan.

Sumber : Jawapos.com