OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 31 Desember 2017

Habis-habisan, Pengadilan Rezim Kudeta Mesir Kembali Vonis Mursi

Habis-habisan, Pengadilan Rezim Kudeta Mesir Kembali Vonis Mursi


Presiden Muhammad Mursi

10Berita, KAIRO, Pengadilan rezim kudeta Mesir kembali menjatuhkan hukuman terhadap Presiden Muhammad Mursi dan 19 orang lainnya. Kali ini perkara yang divonis adalah dakwaan menghina pengadilan dengan hukuman tiga tahun penjara.

Mursi, yang dipilih secara demokratis setelah revolusi Mesir tahun 2011, digulingkan dengan kudeta militer pada Juli 2013.

Dia baru menjabat satu tahun sebagai Presiden Mesir dari yang seharusnya empat tahun, tapi dikudeta secara tidak sah oleh Pamglimanya sendiri, Abdel Fattah Al-Sisi. Sementara organisasinya, Ikhwanul Muslimin, sejak saat itu dinyatakan sebagai perkumpulan terlarang oleh rezim yang mengkudetanya.

Tindakan keras rezim kudeta Mesir terhadap gerakan tersebut, dan juga kelompok lainnya, mengakibatkan ditangkapnya puluhan ribu orang dan percobaan pengadilan massal.

Pada Sabtu (30/12/2017), seperti dilansir Aljazeera, Ahad (31/12) Pengadilan Pidana Kairo memvonis Mursi atas dakwaan mencemarkan nama baik peradilan ‘dengan tujuan menyebarkan kebencian’, dalam pidato yang dia buat saat bertugas.

Selain menjatuhkan hukuman penjara, pengadilan juga menjatuhkan denda kepada Mursi sebesar satu juta pound Mesir atau sekitar 56,270 Dollar AS, sebagai kompensasi atas tuduhan kepada Mursi: tindak kecurangan dalam pemilihan presiden yang dia menangkan.

Lima terdakwa lainnya, termasuk aktivis kampanye pro-demokrasi, dihukum untuk membayar denda masing-masing 30.000 pound Mesir atau sekitar 1.700 Dollar AS. Kendati demikian, semua vonis tersebut bisa mengajukan banding.

Sejak dijatuhkan dari jabtannya sebagai presiden yang sah yang terpilih secara demokratis, Mursi telah dituduh dan diadili dalam beberapa kasus berbeda.

Mursi sendiri saat ini tengah menjalani hukuman 20 tahun penjara dalam kasus lain, yakni tuduhan menghasut serangan terhadap pengunjuk rasa pada 2012.

Pada September lalu, pengadilan tinggi banding menjatuhkan hukuman 25 tahun penjara terhadap Mursi atas tuduhan keamanan nasional, yaitu membocorkan dokumen negara ke Qatar. (MNM/Salam-Online)

Sumber : Jazeera, Salam Online.

Habib Rizieq: Selamat Berjuang, Ustaz Abdul Somad

Habib Rizieq: Selamat Berjuang, Ustaz Abdul Somad

10Berita,  JAKARTA - Ustaz Abdul Somad bertatap muka dengan Habib Rizieq Shihab di Mekkah. Dalam sebuah video yang ramai beredar, Ustaz Abdul Somad menyampaikan inti dari pertemuannya dengan tersangka kasus chat mesum di Polda Metro Jaya itu.

“Inti pesannya jaga NKRI harga mati. Karena NKRI direkat oleh umat Islam, makanya rahmatan lil alamin,” kata dia.

Di kesempatan yang sama, Rizieq mengaku senang dikunjungi Ustaz Abdul Somad. Dia yang berada di Tanah Suci sejak awal 2017 itu juga meminta dukungan untuk Ustaz Somad.

“Umat Islam harus tetap di belakang para ulama dan habaib, terus jaga mereka. Semoga untuk Ustaz Abdul Somad dijaga, selamat berjuang Ustaz Abdul Somad,” kata Rizieq di video tersebut.

Dia juga berharap, Ustaz Somad yang sempat ditolak berdakwah di Bali dan diusir di Hong Kong bisa menjadi pemersatu umat Islam. (mg1/jpnn)

Sumber:jpnn 

Pilgub Jabar dan Jatim: "Jurus Mabuk" ala Istana

Pilgub Jabar dan Jatim: "Jurus Mabuk" ala Istana


10Berita, Istana “all out” untuk memenangkan pilkada tahun depan. Strateginya: kuasai Jawa, Indonesia akan ada di genggaman tangan. Jokowi bernafsu membidik suara di Jawa. Mengapa? Karena jawa adalah taruhan nasibnya di pilpres 2019.

Kekalahan Jokowi-PDIP di pilgub Banten dan DKI memaksa istana harus mengkompensasinya dengan kemenangan di Jawa. Jika kalah, nasib Jokowi hampir pasti kiamat dan tamat.

Dimulai Jawa Timur. Semula Jokowi-Cak Imin deal mengusung Syaefullah Yusuf, putra NU darah biru. Maharnya? PKB akan usung Jokowi di pilpres 2019. Belakangan, Jokowi menarik dukungan. Jokowi lebih sreg dengan Khofifah Indra Parawansa. Apa pasal?

Pertama, adanya asumsi: kalkulasi suara dan situasi politik Jawa Timur memberi sinyal kuat ke Khofifah. Ketua Muslimat NU yang selama dua periode menjadi oposisi Pemprov Jatim, dianggap lebih potensial menang dibanding Gus Ipul.

Kedua, Khofifah nurut. Siap masuk barisan “yes sir”. Mensos ini lebih mudah ditaklukkan dibanding Cak Imin. Belajar dari koalisi Cak Imin-Haji Roma dan Cak Imin-Mahfudz MD di 2014, bersekutu dengan Cak Imin seperti memelihara singa. Jinak, tapi jika kecewa dan ada kesempatan, serangan balik bisa tiba-tiba dan tidak terduga. Jokowi tipe penguasa yang sangat detil dalam menghitung resiko.

Cak Imin kecewa dan marah. Kedekatan Cak Imin dengan AHY, putra mahkota SBY dan manuver spanduk “H. Muhaimin Iskandar Cawapres 2019”, selain ikhtiar branding, boleh jadi adalah sebuah sinyal perlawanan. Upaya Cak Imin mendekati ketua GNPF Ulama, Bachtiar Nasir, bisa diartikan sebagai bentuk kesiagaan Cak Imin pisah sekutu dengan istana.

Selain Jawa Timur, Jokowi memainkan peran massifnya di Jawa Barat. Ridwan Kamil dipasang, dan semua partai, minus PKS, Gerindra dan PAN diminta mendukungnya. PDIP ogah karena alasan hukum dan konon juga karena “miris” terhadap masalah norma dan moral. Belakangan, Golkar menarik dukungan dari RK. Alasannya klise: tidak dapat jatah cawapres. Kabarnya akan diikuti PPP dan PKB dengan alasan yang sama.

Tiga partai koalisi istana kompak berencana meninggalkan RK yang sedang top angka elektabilitasnya. Rasio politiknya susah dimengerti kecuali jika itu atas instruksi istana.

Koalisi istana di Jabar cerai berai. Tersisa dua kandidat potensial, Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi. Dibanding Demul, Deddy Mizwar lebih menjanjikan karena unggul di popularitas dan elektabilitas. Deddy Mizwar juga dekat dengan- dan bisa diterima oleh- kalangan umat Islam yang anti Jokowi.

Memasang Deddy Mizwar lebih strategis untuk memenangkan pertempuran politik 2018 di Jabar. Apalagi, Demiz adalah tokoh yang dekat dan nurut dengan istana. Persoalan muncul ketika kedekatan ini dicium baunya oleh umat Islam kubu ABJ (Asal Bukan Jokowi). Faktor inilah yang mendorong PKS dan PAN sepakat menarik dukungan dari Demiz atas desakan kelompok ABJ. Perselingkuhan Demiz dengan Jokowi membuat kalangan Islam ABJ kecewa dan marah. Apalagi setelah terbongkar pakta integritas Demiz yang akan memenangkan Demokrat di Jabar dan calon Demokrat di pilpres 2019. Bagi PKS dan PAN, ini masuk kategori perselingkuhan serius.

Jika Demiz-Demul akhirnya diinstruksikan istana diusung partai koalisi penguasa untuk melawan PKS, PAN dan Gerindra, maka perseteruan 212 vs istana, oposisi vs penguasa akan terulang. Ini akan sangat seru. Karena menjadi babak kedua setelah pilgub DKI. Pertarungan ini akan benar-benar manjadi pemanasan yang sesungguhnya sebelum pilpres 2019. Dua kelompok yang selama ini saling merawat posisi berseberangan.

Dua kasus berkaitan dengan pola koalisi di Jawa Timur dan Jawa Barat menunjukkan situasi kegamangan istana. Strateginya kehilangan fokus dan terkesan serampangan. Dalam shaolin, ini masuk kategori “jurus mabuk”. Polanya berubah-ubah dan tidak konsisten.

Situasi ini bisa dimengerti karena pertama, pilihan berbasis kandidat yang dilakukan istana. Ini tidak aman dan rentan perubahan. Elektabilitas kandidat fluktuatif, kecuali kandidat yang kuat dalam suara dan dukungan partai. Semua kandidat di Jawa Timur dan Jawa Barat berimbang. Mereka rentan jatuh dan terpuruk. Apalagi jika sang kandidat punya kasus hukum dan ada masalah moral. Faktor kandidat membuat istana selalu berada dalam keraguan.

Kedua, istana sedang dalam keadaan galau. Partai koalisi, terutama PAN dan PKB, sudah mulai bermanuver. Golkar, sekarang memang dalam kendali istana setelah Airlangga Hartarto ditetapkan jadi ketua umum pengganti Setnov. Tapi tak berarti ada jaminan langgeng hingga 2019. Jusuf Kalla, Aburizal Bakri, Akbar Tanjung dan para politisi senior Golkar adalah para politisi gaek yang tidak mudah menyerah. Kalau saja Golkar harus mendukung Jokowi di pilpres 2019, negonya pasti tidak kecil. Apalagi melihat pisisi Jokowi yang sangat tergantung terhadap Golkar untuk menghindari tekanan PDIP.

Dalam situasi galau, keputusan bisa tergesa-gesa dan mudah dianulir. Inilah yang sekarang terjadi di Jawa Timur dan Jawa Barat terkait dengan nama kandidat yang dijagokan istana.

Berbeda nasibnya jika Jokowi legowo berkoalisi dengan PDIP. Posisi Jokowi akan menguat, tapi syarat mutlaknya harus rela menjadi petugas partai dan diatur ketua umum. Kapolri, ketua BIN, personal di kabinet akan sulit dibentuk kecuali atas restu dari ketua umum partai. Yang jelas, cawapres adalah orangnya ketua umum: satu diantara dua nama yaitu Puan Maharani atau Budi Gunawan kabarnya sudah digadang-gadang. Begitu juga jabatan-jabatan strategis lainnya. Disisi lain, lingkaran Jokowi, terutama dibawah komando Luhut Binsar Panjaitan, tak akan rela jika pengaruh PDIP masuk istana.

Kalau bersama Golkar, Jokowi bisa bernego kira-kira dengan angka 30-40%, maka dengan PDIP angkanya bisa naik tajam menjadi 80-90%. Lagi-lagi ini perkiraan. Inilah faktor dan alasan mengapa Jokowi sekuat tenaga menghindari PDIP. Jokowi lalu mendekati Golkar dan membentuk koalisi baru. Yang jelas, Jokowi trauma dengan sejumlah kasus yang terjadi sebelumnya.

Rumor viralnya penolakan kalangan umat Islam terhadap PDIP di Madura, Riau, Sumut, Aceh dan berbagai wilayah lainnya akan sangat potensial menggandakan semangat Anti Jokowi. Gejala ini akan membuat istana semakin miris.

Ketiga, partai dan massa oposisi menjadi ancaman nyata. Gerilya massa “Asal Bukan Jokowi” atau “ABJ” terus terkonsolidasi. Semua tokoh yang ditempeli nama Jokowi “terdown grade” oleh massa ABJ ini. Menag Lukman Hakim dalam peristiwa Monas adalah contoh terbaru. Sebelumnya ada Jendral Gatot Nurmantyo, susah bangun pasca pernyataan dukungannya kepada Jokowi dua periode. Demiz ditinggalkan koalisi PKS, PAN dan Gerindra juga setelah ketahuan sebagai agen istana.

Sebaliknya, siapapun nama kandidat yang didukung kelompok ABJ cepat menguat. MayJen (purn TNI) Sudrajat dan Ahmad Syaikhu cepat populer. Sebelumnya publik tidak mengenal identitas dan sosok kedua tokoh ini. Para ulama dan kelompok Islam ABJ gigih menviralkan mereka dan bergerilya menciptakan dukungan massa. Kerja mereka efektif. Jaringan GNPF ulama pun ikut bekerja dengan cepat. Semangat mereka satu: “Asal Bukan Jokowi”.

Gejala ini menunjukkan bahwa upaya komunikasi yang dibangun istana terhadap kelompok Islam ABJ selama ini gagal. Malah sebaliknya, makin menguatkan perlawanan. Mengapa gagal? Karena istana lebih suka menggunakan strategi memukul, bulan merangkul.

Sejumlah kasus sweeping pengajian, mulai dari Felix Siauw, Bachtiar Nasir, Gus Nur hingga yang paling akhir adalah Ustaz Abdussomad, diasumsikan oleh kelompok Islam ABJ sebagai bagian dari tindakan anarkisme yang didalangi penguasa.

Situasi sosial dan politik di atas telah menyulitkan istana untuk membangun strategi kemenangan yang mulus di pilkada, khususnya Jawa. Inilah yang membuat istana seringkali kebingungan. Sehingga jurus politik yang keluar seringkali mirip “jurus mabuk”.

Penulis: Tony Rosyid

Sumber :  PORTAL-ISLAM.ID

2018, Tahun Konsolidasi Umat Islam

2018, Tahun Konsolidasi Umat Islam


10Berita – Untuk memartabatkan kembali Pancasila, tahun 2018 merupakan tahun konsolidasi umat Islam. Simak kata Bung Karno pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, “Badan perwakilan, inilah tempat kita untuk mengemukakan tuntutan-tuntutan Islam. Di sinilah kita usulkan kepada pemimpin-pemimpin rakyat, apa-apa yang kita rasa perlu bagi perbaikan. Jikalau memang kita rakyat Islam, marilah kita bekerja sehebat-hebatnya, agar supaya sebagian yang terbesar daripada kursi-kursi badan perwakilan rakyat yang kita adakan, diduduki oleh utusan-utusan Islam,” kata Bung Karno.

“Jikalau memang rakyat Indonesia rakyat yang bagian besarnya rakyat Islam, dan jikalau memang Islam di sini agama yang hidup berkobar-kobar di dalam kalangan rakyat, marilah kita pemimpin-pemimpin menggerakkan segenap rakyat itu, agar supaya mengerahkan sebanyak mungkin utusan-utusan Islam ke dalam badan perwakilan ini. Ibaratnya badan perwakilan rakyat 100 orang anggotanya, marilah kita bekerja, bekerja sekeras-kerasnya, agar supaya 60, 70, 80, 90 utusan yang duduk dalam perwakilan rakyat ini orang Islam, pemuka-pemuka Islam. Dengan sendirinya hukum-hukum yang keluar dari badan perwakilan rakyat itu, hukum Islam pula. Malahan saya yakin, jikalau hal yang demikian itu nyata terjadi, barulah boleh dikatakan bahwa agama Islam benar-benar hidup di dalam jiwa rakyat, sehingga 60 persen, 70 persen, 80 persen, 90 persen utusan adalah orang Islam, pemuka-pemuka Islam, ulama-ulama Islam. Maka saya berkata, baru jikalau demikian, baru jikalau demikian, hiduplah Islam Indonesia, dan bukan hanya Islam yang hanya di atas bibir saja,” sambungnya.

“Kita berkata, 90 persen daripada kita beragama Islam, tetapi lihatlah di dalam sidang ini berapa persen yang memberikan suaranya kepada Islam? Maaf beribu maaf, saya tanya hal itu! Bagi saya hal itu adalah satu bukti bahwa Islam belum hidup sehidup-hidupnya di dalam kalangan rakyat. Oleh karena itu, saya minta kepada Saudara-saudara sekalian, baik yang bukan Islam maupun terutama yang Islam, setujuilah prinsip nomor 3 ini, yaitu prinsip permusyawaratan, perwakilan.

“Dalam perwakilan nanti ada perjuangan sehebat-hebatnya. Tidak ada satu staat yang hidup betul, betul hidup, jikalau di dalam badan perwakilannya tidak seakan-akan bergolak mendidih kawah Candaradimuka, kalau tidak ada perjuangan paham di dalamnya. Baik di dalam staat Islam, maupun di dalam staat Kristen, perjuangan selamanya ada. Terimalah prinsip nomor 3, prinsip mufakat, prinsip perwakilan rakyat!

“Di dalam perwakilan rakyat, Saudara-saudara Islam dan Saudara-saudara Kristen bekerjalah sehebat-hebatnya. Kalau misalnya orang Kristen ingin bahwa tiap-tiap letter di dalam peraturan-peraturan negara Indonesia harus menurut Injil, bekerjalah mati-matian, agar supaya sebagian besar dari utusan-utusan yang masuk badan perwakilan Indonesia ialah orang Kristen. Itu adil, fair play. Tidak ada negara boleh dikatakan negara hidup, kalau tidak ada perjuangan di dalamnya. Jangan kira di Turki tidak ada perjuangan. Jangan kira dalam negara Nippon tidak ada pergeseran pikiran. Allah subhanahu wa ta’ala memberi pikiran kepada kita, agar supaya dalam pergaulan sehari-hari, kita selalu bergosok, seakan-akan menumbuk membersihkan gabah, supaya keluar daripadanya beras, dan beras itu akan menjadi nasi Indonesia yang sebaik-baiknya. Terimalah Saudara-saudara, prinsip nomor 3, yaitu prinsip permusyawaratan!” [kl/tgr]

Penulis: M. Djoko Yuwono, Wartawan Senior dan Budayawan

Sumber : Eramuslim 

PKB Khawatir Koalisi Pendukung Ridwan Kamil Bubar

PKB Khawatir Koalisi Pendukung Ridwan Kamil Bubar


10Berita , JAKARTA - Ridwan Kamil (RK) hingga kini belum memutuskan siapa figur yang akan mendampinginya di Pilgub Jabar 2018.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi PKB sebagai koalisi pendukung wali kota Bandung tersebut.

"Saya gak tahu ini parpol koalisi Pak RK, gimana Pak RK menggerakkan, menyolidkan. Kalau gak, keburu partai-partai ini tidak dalam satu barisan lagi khawatirnya, ada yang menarik diri apa begitu kan, kan gugur itu sebagai paket (koalisi)," ucap Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Jazilul Fawaid dikonfirmasi jpnn.com, Minggu (31/12).

Menurut politikus Senayan ini, untuk memutuskan calon wakil di Pilgub Jabar, RK sebenarnya tinggal menjalankan mekanisme penetapannya saja.

Suami Atalia Praratya bisa saja menetapkan bersama-sama calon yang disodorkan koalisi lalu disurvei tingkat popularitas dan elektabiltasnya.

"Nanti survei tertinggi itulah yang diputuskan. Atau pakai mekanisme lain, musyawarah saja. Siapa di antara calon-calon yang diusulkan dari parpol pengusung yang disepakati, begitu," jelas anggota Komisi III DPR tersebut.

Bila RK tidak kunjung bersikap sementara waktu semakin sempit, pihaknya menyebut bukan tidak mungkin partai pimpinan Muhaimin Iskandar menarik dukungan dari RK.

"Semua kemungkinan bisa terjadi. Makanya Pak RK ini lebih proaktiflah, segera memutuskan bersama parpol koalisi siapa yang akan diusung jadi wakilnya. Karena ini kan terjadi dinamika yang cepat di Jawa Barat, Pak RK juga harus mempercepat keputusannya," tambah Jazilul.(fat/)

Sumber :jpnn

Saat Dingin, Kenapa Tubuh Terasa Ngilu?

Saat Dingin, Kenapa Tubuh Terasa Ngilu?

10Berita, Cuaca dingin membuat sejumlah negara berada pada suhu di bawah titik beku. Anda yang sedang libur di negara yang super dingin, persiapkan pakaian yang melindungi jika ingin malam Tahun Baruan di luar. Cuaca dingin yang ekstrem bisa melakukan hal-hal ini ke tubuh.

Pendaki Selandia Baru Mark Inglis, seorang yang diamputasi ganda, menunjukkan tangannya yang sangat beku saat tiba di bandara Christchurch, setelah kembali dari Kathmandu, 25 Mei 2006 di Christchurch, Selandia Baru.

Menurut University of Maryland Medical Center, kulit dan ekstremitas yang tak tertutup, seperti tangan, kaki, hidung, pipi dan telinga, paling rentan terhadap radang dingin. Anda mungkin mengalami radang dingin jika merasa sakit atau tertusuk-tusuk yang berlanjut sampai mati rasa.

Kulit Anda akan mulai tampak pucat dan keras dengan tampilan lilin. Gejala lainnya meliputi: sensasi terbakar dan pembengkakan yang bisa berlangsung selama berminggu-minggu, lecet dan kerak seperti keropeng hitam yang berkembang berminggu-minggu setelah terpapar dengan demam yang ekstrem. Begitu kulit Anda kembali hangat, kulit Anda akan tampak memerah dari darah yang kembali ke daerah beku.

Dalam keadaan dingin yang ekstrem, tubuh Anda mendorong lebih banyak darah ke dalam inti untuk menjaga agar jantung dan paru-paru Anda tetap hangat untuk mencegah hipotermia, yaitu saat suhu tubuh Anda menurun, bukan hanya kulit Anda. Tapi kurangnya sirkulasi dan darah di ekstremitas Anda adalah penyebab pembekuan. Ada kemungkinan kristal es terbentuk di sekitar dan di dalam sel seperti dilansir Newsweek.

 

 

Simak video berikut ini:

 

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan hipotermia terjadi begitu suhu tubuh Anda turun di bawah 96 derajat Fahrenheit. Ini jauh lebih parah dan bisa mematikan.

Dingin yang ekstrem bisa membuat tubuh Anda kehilangan panas lebih cepat daripada yang bisa menghasilkan panas, Hal itu bisa terjadi bahkan pada suhu yang lebih hangat di atas 40 derajat Fahrenheit, terutama jika Anda basah akibat keringat, hujan, atau berada di air dingin.

Saat hipotermia terjadi, tanda yang paling jelas adalah suhu tubuh. Pada orang dewasa, gejala lainnya menggigil, kelelahan, kebingungan, meraba-raba tangan, kehilangan ingatan dan ucapan yang tidak jelas.

Jika ini terjadi, CDC merekomendasikan untuk segera mendapat perawatan medis, dan jika itu tidak memungkinkan, pindah ke tempat yang lebih hangat, lepaskan pakaian basah dan hangatkan bagian tengah tubuh terlebih dahulu.

Seiring Tahun Baru tiba akhir pekan ini, apabila Anda hendak keluar saat cuaca yang sangat dingin, cobalah menggunakan pakaian berlapis. Tutupi kulit yang terbuka untuk mengurangi kemungkinan radang dingin atau hipotermia dan mencari tempat berlindung dari angin sebanyak mungkin.

Sumber : Liputan6

Fahri: "Tahun Politik" Semua Akan Turun ke Gelanggang

Fahri: "Tahun Politik" Semua Akan Turun ke Gelanggang


10Berita,  Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR RI yang baru saja dinobatkan sebagai "Politisi paling vokal di Indonesia 2017", menyebut 2018 akan menjadi Tahun Politik yang menentukan.

Satu tahun sebelum gelaran Pemilu dan Pilpres 2019 memang akan menjadi tahun penuh politik dengan segala hiruk pikuknya. Semua akan turun ke gelanggang.

Berikut selengkapnya cuitan @Fahrihamzah (30/12/2017):

Mari kita bantu mengingatkan  pak @jokowi karena kita akan memasuki tahun 2018 yang sebetulnya tahun politik penuh. Saya ingin membuat catatan dengan niat membantu. Kalau diterima baik ALHAMDULILLAH, kalau nggak ya Gapapa. #CatatanTahunKe4

Tahun besok 2018 saya sebut tahun politik penuh karena awal 2019 semua suksesi digabung, semua pemimpin nasional dipilih bersamaan: DPR, DPD, Presiden dan wakilnya. Artinya tahun 2018 akan penuh dengan dinamika politik. Suka atau tidak suka.

Presiden dan kita semua tidak bisa lagi bicara 'hentikan keributan'. Tahun 2018 adalah tahun ribut, suka atau tidak. Semua negara demokrasi yang ada proses pemilu yg luber JURDIL gitu. Karena dalam demokrasi, semua suksesi itu terjadwal. Kompetisi terjadwal. 

Pertarungan ini lebih baik difasilitasi dan menjadi kegembiraan daripada disumbat dan meledak. Dalam demokrasi, kita percaya kedewasaan rakyat. Jadi kalau nanti banyak yg kritik pemerintah ya terimalah. Itu konsekwensi berkuasa. Jangan khawatir.

Tahun 2018 besok, ada banyak orang yang akan turun ke gelanggang melakukan kritik kepada pemerintah. Mungkin kemarin 3 tahun libur, karena sibuk atau menahan diri. Tapi tahun 2018 orang semuanya ingin jadi pemain, mereka akan ambil bagian.

Saya perlu sampaikan ini agar tim penguasa petahana mempersiapkan diri. Apalagi tahun 2018 akan ada Pilkada serempak maka ia tak hanya akan jadi perantara kepada pertarungan politik 2019 tapi merupakan pertarungan itu sendiri. Siapkan pertahanan yang baik. 

Saya perlu sampaikan ini supaya jangan ada 2 sikap ekstrem; pertama menganggap ini sebagai upaya menjatuhkan pemerintah atau kedua, menganggap pemerintah gak perlu naggapin. Ini bisa berbahaya. 

Menganggap ini semua upaya menjatuhkan pemerintah sih keterlaluan, sebab ngapain menjatuhkan pemerintah orang pemilu setahun lagi kok. Jadi justru menaiknya udara dan suhu politik dalam demokrasi itu biasa. Hadapilah dengan baik. 

Tapi, menganggap itu semua tidak perlu dilayani juga bahaya. Sebab catatan saya 3 tahun ini pemerintah kurang menanggapi politik dan kritik. Sebab kalau tidak yang akan rugi petahana sendiri. Ini sebenarnya rahasia. 😃😃. Tapi buat pak @jokowi kita kasi.

Demikian pengantar saya atas #CatatanTahunKe4 yang akan terjadi Ke depan. Saya sampaikan ini agar ada pengelolaan politik yang lebih sehat. Semoga bangsa kita dapat melalui tahun politik secara baik dan selamat. amin.

Sumber : PORTAL-ISLAM.ID

Dibantah Pemerintah, Politisi: Gerai Ritel Tutup, Tunjukkan Daya Beli Tertekan

Dibantah Pemerintah, Politisi: Gerai Ritel Tutup, Tunjukkan Daya Beli Tertekan



10Berita, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan akan bertahan di angka 5,05 persen. Angka ini tak jauh berbeda dengan pertumbuhan tahun 2016 yang sebesar 5,02 persen. Jadi, perekonomian kita sepanjang tahun ini sebenarnya stagnan.

“Konsumsi rumah tangga, yang biasanya jadi motor pertumbuhan, karena sepanjang tahun ini dihantam oleh pelemahan daya beli, kini turun kontribusinya. Tutupnya sejumlah supermarket dan gerai ritel menunjukkan daya beli masyarakat memang benar-benar sedang tertekan, meski berkali-kali telah dibantah pemerintah,” kata Fadli Zon, di akun Twitter pribadi miliknya, Sabtu (30/12/2017).


Menurut dia, ekonomi kita memang sedang lesu. Namun pemerintah seharusnya menyadari kebijakan fiskal yang ketat dalam tiga tahun terakhir tak bagus bagi pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat.

“Seharusnya anggaran negara diprioritaskan untuk merangsang kegiatan ekonomi masyarakat dan memecahkan persoalan mendesak jangka pendek. Tidak seharusnya di tengah-tengah keterbatasan anggaran dan penerimaan negara, pemerintah terus-menerus memprioritaskan anggaran untuk belanja infrastruktur.”

Selain itu, di tengah kelesuan ekonomi, pemerintah menurut politisi Gerindra ini seharusnya tak menambah beban masyarakat dengan kenaikan berbagai tarif, pungutan, serta pajak. Rencana kenaikan tarif terselubung melalui penyederhanaan golongan listrik di bawah 5.500 VA, misalnya, yang rencananya diberlakukan tahun depan, seharusnya dibatalkan. Sebab semakin memukul daya beli masyarakat yang akhirnya berimbas negatif bagi perekonomian. (Robi/)

Sumber :voa-islam.com

"PARA PECUNDANG AGAMA"

"PARA PECUNDANG AGAMA"


"PARA PECUNDANG AGAMA"

Trend muslim abal-abal saat ini, berlomba-lomba memojokkan ulama, memfitnah hal yang masih abu-abu, dishare di lini masa, diketawain plus dibumbui tepuk tangan oleh teman-temannya yang non muslim, dia pun semakin bangga, hanya karna ingin diterima di lingkungannya, kemudian merasa populer dan kekinian. Padahal yang sebenarnya mereka tak lebih dari pecundang bagi agamanya sendiri.

Tapi sebaliknya, teman-teman mereka yang non muslim, kalau mau sama-sama kita perhatikan, sedikitpun saya belum pernah melihat atau mendengar mereka yang non muslim memperolok para tokoh agamanya sendiri, menjatuhkan antar golongannya yang seiman di depan umum.

Mereka justru berlomba saling menutupi rapat-rapat isu-isu yang beredar bahkan aib yang jelas-jelas terbukti secara terang-terangan dilakukan oleh golongannya. Hal itu tidak lain karna panggilan hati dan jiwa mereka yang berusaha untuk tetap menjaga dan mempertahankan marwah golongan dan kesucian agama mereka di mata lingkungannya. Salah kah mereka? Tentu saja tidak, dan justru memang sudah seharusnya seperti itu.

Nah bagi kalian para pecundang agama, teruslah pecundangi diri kalian sendiri, karna agamamu akan tetap tinggi walaupun kau berusaha menjatuhkannya.

Entah apa yang ada di kepala serta hati kalian dan yang telah orang tua kalian bekalkan kepada kalian sedari kecil, sehingga ketika kalian beranjak dewasa, bukannya sumbangsih terhadap agama dan umat yang kalian berikan, justru menjadi pengumbar fitnah dan penistaan terhadap ulama dan agama kalian sendiri yang kalian lakukan, bahkan kalian melakukannya dengan penuh kebanggaan di hadapan pemeluk agama lain.

Buat para orang tua, ayo bekali baik-baik anak-anak kita dengan ilmu agama sejak dini, biar kelak ketika besar mereka menjadi pembela bagi agamanya. Kedangkalan ilmu agama dan iman mereka tak lepas dari pola didik kita selaku orang tua.

Jangan sampai mereka menjadi generasi yang gemar memperolok sesama saudara seiman, sorak sorai ketika ulamanya dipersekusi umat agama lain, ustadz abal-abal dipuja-puja, phobia dan risih terhadap agamanya sendiri, hingga bangga agamanya dihinakan.

Entah hukuman apa kelak yang layak bagi orang tua yang anaknya menjadi pecundang terhadap agamanya sendiri.

Semoga kita dan seluruh anak keturunan kita dijauhkan dari hal itu semua.

Aamiin.

(Syarif Shahab)

Sumber : PORTAL ISLAM

Bongkar Bisnis Obat Ilegal dan Terlarang, Anggota FPI Malah Dijadikan Tersangka dan Ditahan

Bongkar Bisnis Obat Ilegal dan Terlarang, Anggota FPI Malah Dijadikan Tersangka dan Ditahan


10Berita, Bekasi - Seorang pengurus Front Pembela Islam (FPI) wilayah Pondok Gede, Kota Bekasi, berinisial BG menjadi tersangka dengan tuduhan perusakan dan perbuatan melawan hukum. BG kini ditahan di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta.

Seperti dilansir Tempo.co (30/12/2017), Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota, Komisaris Besar Indarto mengatakan, BG menjadi tersangka setelah mendatangi sebuah toko obat ilegal di Jalan Jatibening II, Kelurahan Jatibening pada Rabu, 27 Desember 2017 bersama dengan puluhan anggota FPI Bekasi Raya wilayah setempat.

"Penetapan tersangka setelah penyidik melakukan gelar perkara," kata Indarto, Sabtu malam, 30 Desember 2017. Informasi yang didapat Tempo, bahwa BG dilaporkan oleh H, pemilik toko obat yang didatangi FPI. Adapun, H sendiri menjadi tersangka karena menjual obat-obatan terlarang, dan kadaluwarsa. Selain H, penjaga toko, L juga menjadi tersangka.

Sementara itu, kuasa hukum FPI, Aziz Yanuar menampik bahwa kliennya melakukan perbuatan yang disangkakan oleh penyidik. Justru, kata dia, BG bersama dengan puluhan Laskar FPI membantu kepolisian mengungkap praktek peredaran obat terlarang dan kadaluwarsa. "Klien kami adalah pelapor, malah dilaporkan dan menjadi tersangka," kata Aziz.

Ia menjelaskan, mulanya masyarakat melaporkan adanya toko obat ilegal menjual obat keras dan kadaluwarsa tanpa izin. FPI lalu mengecek, dan melaporkan ke polisi. Menurut dia, polisi belum bisa bergerak karena masih fokus pengamanan kedatangan Presiden Joko Widodo. "Dekat lokasi ada pos pengamanan," kata dia.

Laskar FPI lalu membawa polisi ke toko tersebut dan mengeceknya. Bahkan, penjaga toko obat diperiksa. Pihaknya kaget esoknya BG dipanggil untuk diperiksa lalu ditetapkan sebagai tersangka, dan ditahan di Mapolda Metro Jaya. "Ini akan menjadi preseden buruk ke depan, pelapor tindakan kriminal malah dikriminalkan," kata dia.

Ia menambahkan, tak ada perusakan yang terjadi di toko obat. Yang ada, kata dia, sebuah obat diambil lalu jatuh ke air, sehingga kondisinya rusak. "Kami akan praperadilan penetapan tersangka, dan melapor ke propam," ujar dia. "Kami juga sudah mengajukan penangguhan penahanan, tapi informasinya ditolak." (TEMPO)

***

Melalui akun twitter, Laskar FPI (LPI) menyambut penetapan tersangka anggotanya dengan ucapan "Alhamdulillah".

"Gara-gara FPI, bisnis obat-obatan ilegal dan terlarang, terungkap. Alhamdulillah, selanjutnya anggota FPI dijadikan TERSANGKA. REZIM ZAMAN NOW," ujar akun @DPP_LPI.

"Gara-gara FPI, bisnis obat-obatan ilegal dan terlarang, terungkap."

Alhamdulillah, selanjutnya anggota FPI dijadikan TERSANGKA.

*REZIM ZAMAN NOW*https://t.co/wFtHws8mi8

— Laskar Pembela Islam (@DPP_LPI) 30 Desember 2017


Sumber :  PORTAL-ISLAM.ID