OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 03 Februari 2018

9 Ide Penampilan Wisuda dengan Kebaya dan Hijab Syar’i. Anti Ketat, Menutup Dada dan Taat Tanpa Tapi

9 Ide Penampilan Wisuda dengan Kebaya dan Hijab Syar’i. Anti Ketat, Menutup Dada dan Taat Tanpa Tapi

kebaya syar'i

Tren mode Muslimah yang terus berkembang memang memudahkanmu dalam padu padan pakaian. Nggak cuma untuk sehari-hari saja, tapi juga fashion acara formal seperti kondangan atau wisuda. Tapi, kerap kali kamu dilanda kebingungan saat mau kenakan kebaya pada momen-momen tertentu. Pakaian tradisional ini awalnya memang tidak diperuntukkan untuk yang berhijab, namun dengan tren fashion yang makin berkembang hal itu tentu tak masalah lagi.

Kini, Hipwee Style telah merangkum gaya-gaya kebaya khusus untuk kamu yang berhijab syar’i. Kamu bisa menyonteknya sesuai selera ya. Dengan warna-warna cantik dan perpaduan hijab yang senada dengan kebaya, maka kamu akan terlihat elegan sekali. Yuk, intip kebaya syar’i yang bisa kamu gunakan saat wisuda tiba.

1. Tanpa harus pakai bawahan kain, kamu bisa percantik penampilan dengan gamis berbahan elegan. Gunakan warna brokat setingkat lebih cerah agar terlihat makin menawan

cantik-cantik via www.instagram.com

Advertisement

Pakai kebaya nggak melulu harus kenakan kain sebagai bawahan. Kamu bisa gunakan gamis berbahan elegan yang dipadukan dengan brokat yang warnanya setingkat lebih cerah. Pasti cantik dan manis sekali.

2. Karena hijab yang dikenakan syar’i, kamu bisa memainkan motif brokat pada bagian bawah kebaya. Pilih kebaya putih gading biar kecantikanmu semakin terpancar

anggun via www.instagram.com

Warna putih nggak selalu identik dengan pengantin. Untuk itu, nggak ada salahnya kamu kenakan kebaya warna putih gading dengan memainkan motif pada bagian bawah baju. Kamu juga bisa berikan sentuhan brokat pada bagian tangannya ya.

3. Tutu long dress warna putih ini layak kamu pilih sebagai baju wisudamu. Agar penampilan cerah, kamu bisa poleskan make-up yang maksimal

kecantikanmu terpancar via www.instagram.com

Kamu bisa gunakan tutu long dress warna putih untuk meningkatkan sisi eleganmu. Karena warnanya putih, kamu bisa tingkatkan penampilanmu dengan dandanan cerah dan make-up yang maksimal.

4. Kenakan kebaya abu-abu muda dengan model yang simpel itu anggun sekali dilihat. Memang terlihat sederhana, tapi kamu bisa percantik penampilan dengan hiasan bros bunga cantik pada hijab

pilih hijab yang menutup dada via www.instagram.com

Advertisement

Biasanya kebaya dengan model sederhana kamu anggap akan terlihat biasa saja. Padahal, kalau kamu tambahkan hiasan berupa bros bunga cantik pada hijab, kamu akan terlihat elegan sekali, lho.

5. Kebaya pastel masih digemari. Kamu bisa pilih warna krem yang dipadukan dengan putih gading. Tambahkan hiasan berupa mahkota bunga ya untuk kepala

bisa jadi salah satu inspirasi via www.instagram.com

Daripada kamu ribet pilih warna kebaya apa, lebih baik gunakan warna pastel saja seperti krem dan putih gading. Kamu bisa pilih brokat kebayanya yang panjang sehingga tetap terlihat motifnya, meski hijabmu syar’i. Maksimalkan penampilan pada riasan dan hiasan di atas kepala berupa mahkota bunga.

6. Atau kamu juga bisa pilih kebaya pastel satu warna dengan brokatnya tidak terlalu panjang

nuansa pastel via www.instagram.com

Kamu juga bisa pilih kebaya pastel dengan satu warna. Dan tak selalu brokatnya harus panjang ya, yang penting tetap terlihat motifnya dan kamu nyaman mengenakannya.

7. Kamu tetap ingin gunakan kebaya yang dipadupadankan dengan kain? Pilih saja kebaya warna kuning dengan kain batik cokelat

gaya yang paling kiri bisa kamu ikuti nih via www.instagram.com

Buat kamu penggemar sejati kain batik, kamu bisa gunakan kebaya panjang warna kuning gading dengan bawahan kain batik cokelat. Untuk hijabnya, kamu tinggal sesuaikan dengan gaya favorit yang menurutmu paling cantik.

8. Kebaya warna biru muda masih jarang dikenakan oleh orang lain. Kamu bisa banget pilih sebagai kebaya wisuda nih

cerah deh via www.instagram.com

Kalau biasanya kebaya itu brokatnya di luar, kali ini kamu bisa gunakan di bagian dalam. Pilih warna biru muda agar penampilanmu terlihat cerah dan membuat gayamu tampak segar, meski lelah menjalani acara wisuda.

9. Bagimu yang nggak suka terlihat ribet, kamu bisa pilih model kebaya dengan brokat yang nggak terlalu banyak, lho

dibuat seperti ini juga bagus via www.instagram.com

Kebaya wisuda itu nggak harus brokatnya banyak. Karena brokat yang sedikit pun tetap kamu bisa pilih dan terlihat menawan selama wisuda.

Tampil dengan pakaian tradisional saat momen penting seperti wisuda memang terasa menyenangkan sekali. Dengan hijab syar’i, kamu tetap terlihat memesona, anggun, dan santun dilihat. Selamat bereksperimen dengan kebaya syar’imu ya.

Sumber : Hipwee

Arab Saudi Salah Perhitungan dalam Pemboikotan Qatar

Arab Saudi Salah Perhitungan dalam Pemboikotan Qatar


Pangeran Muhammad bin Salman Al Saud. (whc/dakwatuna)

10Berita – Doha. Surat kabar asal Inggris, The Guardian, membahas perihal kunjungan Putra Mahkota Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman Al Saud ke London beberapa waktu mendatang. Dalam laporannya itu, juga disebut bahwa Saudi salah perhitungan terkait tindakannya memboikot Qatar.

Dijelaskan, Inggris ingin Saudi mengurangi kerugian akibat pemboikotan tersebut. Bahkan pemboikotan Qatar juga disebut-sebut sebagai area konflik lain selain Perang Yaman dimana Riyadh terlibat di dalamnya.

“Jika Saudi beranggapan dengan pemboikotan akan mengacaukan dalam negeri Qatar, sehingga mereka bisa melakukan intervensi militer dengan dukungan AS, maka itu perhitungan yang sangat buruk,” tulis The Guardian.

Perekonomian Qatar, tambahnya, yang berdasarkan pada ekspor gas terbukti lebih fleksibel. Bahkan Emir Qatar pulang dari Washington dengan mengantongi komitmen AS untuk bersama menghadapi ancaman asing bagi Qatar. Selain itu, Washington juga berniat untuk memperluas pangkalan udaranya di Qatar.

Sementara kunjungan Bin Salman hanya akan menyoroti hubungan kedua negara dan titik ketegangan yang berlangsung. Selain juga akan menampilkan ‘wajah modernisasi’ bagi negaranya.

Namun, di sisi lain Bin Salman juga akan menyaksikan protes Inggris terkait daftar pelanggaran HAM di negaranya. Di samping juga tentang tindakannya dalam perang sipil yang terjadi selama tiga tahun terakhir di Yaman. (whc/)

Sumber: Aljazeera, dakwatuna

Telapak Tangan Merah Indikasi Penyakit Liver, Ini Cara Baca Kesehatan Tubuh Lewat Telapak Tangan

Telapak Tangan Merah Indikasi Penyakit Liver, Ini Cara Baca Kesehatan Tubuh Lewat Telapak Tangan


10Berita, Dokter kadang-kadang memeriksa telapak tangan sebelum akhirnya mendiagnosis penyakit.

Kita bisa kok melakukannya sendiri di rumah.

Ketahui cara tangan kita menunjukkan kesehatan.

Ini dia caranya.

1. Tangan memerah

Mengangkat berat atau cuci tangan terlalu sering bisa membuat merah di tangan.

Tetapi jika warna merah tetap dalam jangka panjang, bisa jadi itu tanda eritema palmaris yang merupakan gejala dari penyakit hati.

2. Garis merah di bagian bawah kuku

Sebutan kondisi ini adalah splinter hemorrhage. Kemungkinan besar ada infeksi pada katup jantung.

Biasanya, gejala tersebut disertai dengan demam ringan. Jangan menunggu, segera hubungi dokter untuk perawatan lebih lanjut.

3. Panjang jari

Jari manis pria cenderung lebih panjang dari jari telunjuk mereka, tetapi wanita memiliki kondisi yang berlawan.

Tetapi jika wanita memiliki panjang jari yang menyerupai pria, mereka paling mungkin menderita osteoarthritis.

4. Jari bengkak

Jika kita baru saja turun dari pesawat atau kondisi kepanasan, tidak perlu khawatir jika menemukan jari kita bengkak.

Namun jika kondisi ini bertahan selama beberapa hari, bisa jadi itu tanda gejala hipotiroidisme – penurunan hormon tirod yang bertugas mengatur sistem metabolisme.

5. Telapak tangan dan kuku pucat

Dalam keadaan normal, ujung jari atau telapak tangan bila ditekan memang pucat.

Tapi jika pucat tersebut berlangsung lebih dari satu menit setelah tekanan dilepaskan, inilah tanda-tanda anemia.

6. Ujung jari tangan berubah biru dan dingin

Ujung jari tangan berubah biru dan dingin tanda gangguan peredaran darah yang disebut sindrom penyakit Raynaud.

Penyakit ini menyebabkan kejang sementara pada pembuluh darah, sehingga mengurangi sirkulasi.

Sumber: intisari.grid.id


IMM DKI: ‘Kartu Merah’ untuk Oknum Aktivis Mahasiswa yang Tuding Ketua BEM UI Lakukan ‘Aksi Pesanan’

IMM DKI: ‘Kartu Merah’ untuk Oknum Aktivis Mahasiswa yang Tuding Ketua BEM UI Lakukan ‘Aksi Pesanan’


10Berita, JAKARTA  Aksi ‘kartu kuning’ yang dilakukan Ketua BEM UI Muhammad Zaadit Taqwa merupakan bagian dari kritisisme mahasiswa atas kondisi yang terjadi, di antaranya persoalan campak dan gizi buruk yang melanda Suku Asmat, rencana pemerintah mengangkat Penjabat Gubernur dari Polri serta draf Permenristekdikti tentang Organisasi Mahasiswa.

Demikian ditegaskan Ketua Bidang Hikmah dan Kebijakan Publik DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah DKI Jakarta, Muhammad Farhan Asy-Syathiri, dalam rilisnya, Sabtu (3/2/18), merespons pernyataan salah seorang oknum aktivis mahasiswa yang menuding aksi Ketua BEM UI itu sebagai ‘pesanan’.

Menurut Farhan, pihaknya justru melihat tudingan dari oknum aktivis tersebut sebagai upaya penggembosan nalar kritis mahasiswa. Dia menduga oknum tersebut telah dikooptasi oleh kepentingan politik tertentu.

“Kami memberikan ‘kartu merah’ kepada oknum aktivis mahasiswa yang menuding Ketua BEM UI melakukan aksi pesanan. Sekali lagi, kami menilai oknum tersebut diduga telah dikooptasi oleh kepentingan politik tertentu,” ujarnya.

DPD IMM DKI, kata dia, berharap momentum aspirasi ‘kartu kuning’ BEM UI ini dapat menjadi pelajaran bagi mahasiswa lainnya agar dapat bersikap kritis-konstruktif terhadap negara jika dinilai telah menyimpang dari UUD 1945.

“Tentunya dengan mengedepankan kesantunan, norma hukum yang berlaku, serta didasari pada data dan fakta yang faktual,” pungkasnya.

Seperti diberitakan, kehadiran Presiden Joko Widodo dalam Dies Natalis ke-68 Universitas Indonesia, di Balairung UI, Jumat (2/2/2018) diwarnai insiden unik.

Jokowi dikartukuningkan oleh Ketua BEM UI 2018 Zaadit Taqwa yang duduk di barisan depan acara.

Aksi Zaadit ini dilakukan bak layaknya seorang wasit sepak bola yang memberi kartu kuning kepada pemain yang melakukan pelanggaran.

Ia berdiri meniupkan peluit sambil mengacungkan ‘kartu kuning’ saat Jokowi usai berpidato dan menyalami Rektor UI Muhammad Anis di acara itu. Karena aksinya Zaadit digiring Paspampres ke luar ruangan.

Zaadit merupakan mahasiswa aktif dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Aksi Zaadit ini tersebar dalam video di media sosial.

Dalam video, Zaadit yang mengenakan batik merah tampak berdiri seorang diri ketika Jokowi baru saja menyelesaikan pidatonya. Saat Jokowi menyalami Rektor UI Muhammad Anis, Zaadit tetap berdiri.

Seorang Paspampres kemudian mendatangi Zaadit dan memintanya untuk duduk.  Namun, Zaadit masih tetap berdiri dan malah melakukan aksi mengejutkan. Ia tiba-tiba meniupkan peluit sambil mengangkat ‘kartu kuning’. (S)

Sumber : Salam Online.

Ketika Orang Gila Ikut Berpolitik

Ketika Orang Gila Ikut Berpolitik


10Berita, Menjelang tahun-tahun politik kali ini ada yang unik, terutama di Jawa Barat. Mengingat prinsip politik demoKERAsi adalah tidak punya prinsip, maka apapun bisa terjadi, meski melanggar prinsip-prinsip etika dan agama sekalipun. Timbangan politik demoKERAsi adalah kekuasaan pragmatis melalui mekanisme transaksional. Politik demoKERAsi tak ubahnya seperti ajang perjudian, yang tidak mengenal halal dan haram.

Saya katakan unik karena adanya kemunculan orang gila yang melakukan tindak kriminal berupa pembunuhan kepada orang-orang tertentu. Secara kognitif orang gila tidak mungkin melakukan perencanaan, tindakan apalagi evaluasi dalam tiap tindakannya. Dikarenakan saraf otaknya telah ada yang terputus, maka orang gila akan mengalami gangguan otak permanen.

Belum lama ini telah terjadi tindak kriminal berupa pembunuhan Prawoto, seorang Komandan Brigade Pimpinan Pusat Persis dan tindak penganiayaan terhadap Mama Ajengan Emon Umar Basri pengasuh Pesantren Al Hidayah Santiong Cicalengka, anehnya kedua peristiwa itu dilakukan oleh orang gila. Jika dibangun argumen sederhana bahwa antara pelaku dan korban serta momentum, maka bisa dikatakan orang gila ini secara tidak sengaja telah ikut mewarnai tahun politik di Jawa Barat.

Dari konstruksi argumen yang penulis buat, maka peristiwa pembunuhan terhadap aktivis Islam dan penganiayaan terhadap ulama oleh orang gila, maka momentum ini bisa saja dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk membangun argumen baru demi kepentingan politik mereka. Para pelaku politik tentu saja sedang berhitung, bagaimana memanfaatkan manuver orang gila ini sebagai hal yang menguntungkan kepentingan politik mereka. Inilah wajah politik demoKERAsi itu.

Meski demikian, terminologi kata gila memang bisa ditinjau dari berbagai dimensi epistemologi. Ada beberapa dimensi kegilaan. Pertama gila kognitif, adalah adanya gangguan saraf pada otak yang menjadikan seseorang mengalami semacam gangguan jiwa. Dalam bahasa inggris gila dalam arti gangguan jiwa biasa disebut insanity atau madness.

Inilah awal dari istilah gila yang sebenarnya, dimana orang itu tidak lagi memiliki rasa malu, takut, sedih atau perasaan yang lainnya. Bisanya orang gila model ini mudah ditemui di pinggir-pinggir jalan, kadang tertawa sendiri, bahkan tak jarang mereka tak berbusana. Orang gila seperti ini tidak mungkin melakukan pembunuhan secara terencana, tidak mungkin. Gila dalam perspektif ini adalah semacam pola pikir dan perilaku yang abnormal.

Namun demikian, istilah gila ini mengalami semacam perluasan makna, baik positif maupun negatif. Kata Kegilaan selain digunakan untuk menunjukkan manusia tidak waras, sinting, gendeng, edan, sableng, majnun dan gelo , juga dipakai untuk menujukkan perilaku yang diluar kebiasaan orang lain atau out of the box. Frase seperti ide gila, gila baca, karya gila dan semacamnya justru seringkali menjadi positif. Frase gila bola, gila mancing, gila harta, gila kekuasaan, gila perempuan, gila makan cenderung dimaknai negatif namun tidak termasuk gangguan jiwa.

Bahkan menurut penulis sistem politik demoKERasi bisa menjadikan manusia gila harta, gila kekuasaan dan gila perempuan. Telah banyak kejadian di Barat yang menuhankan demoKERAsi yang berujung jepada rusaknya peradaban karena hegemoni nafsu duniawi. DemoKERAsi liberal di Barat adalah contoh sempurna akan rusaknya kehidupan akibat disorientasi manusia. Peradaban Barat melihat kebahagiaan hidup hanya sebatas duniawi yang ditandai oleh kepemilikan harta, kekuasaan dan kebebasan seks. Hanya tiga itu, ya hanya tiga itu. Gila kan ?

Namun ada yang menarik dari sabda Rasulullah tentang orang yang sesungguhnya gila. Syaikh Abdullah Al Ghazali dalam Risalah tafsir menyampaikan sebuah riwayat hadist sebagai berikut :

Pada suatu hari Rasulullah berjalan melewati sekelompok sahabat yang sedang berkerumun. Lalu beliau bertanya kepada mereka, “Mengapa kalian berkumpul disini ?”. Para sahabat menjawan,” Ya Rasulullah, ada orang gila sedang mengamuk. Oleh sebab itulah kami berkumpul disini”.

asulullah lalu bersabda,” Sesungguhnya orang itu tidaklah gila [al majnun], namun orang ini hanya sedang mendapat musibah. Tahukah kalian, siapakah orang yang sebenar-benarnya disebuat gila [al majnuun haqqul majnuun]. “Tidak ya Rasulullah, hanya Allah dan Rasulnya yang mengetahui”, jawab para sahabat.

Rasulullah menjawab, “ Orang gila yang sesungguhnya adalah orang yang berjalan dengan penuh kesombongan, yang membusungkan dadanya, orang yang memandang rendah kepada orang lain, lalu berharap Tuhan akan memberikan surga, padahal ia selalu berbuat maksiat kepadaNya. Selain itu orang-orang yang ada disekitarnya, tidak pernah merasa aman dari kelakuan buruknya. Dan disisi yang lain, orang juga tidak pernah berharap pada perbuatan baiknya. Nah orang seperti itulah yang disebut sebagai orang gila yang sebenar-benarnya gila. Sementara orang yang kalian tonton adalah orang yang sedang mendapat musibah”.

Kesombongan dan kemaksiatan adalah gila yang sebenarnya menurut Rasulullah. Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. maksiat adalah melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah. demoKERAsi yang merupakan ide Barat adalah kegilaan yang nyata, dimana dengan sombongnya menolak kebenaran Islam, merendahkan para pejuang Islam dan menetapkan hukum yang bertentangan dengan Islam. Perjudian dan perzinahan bahkan LGBT dibolehkan dalam demoKERAsi, meski dilarang oleh Allah.

Untuk para ustadz dan kyai yang mendapat kezaliman dari orang gila hingga menemui ajal, maka ajal adalah hak Allah semata, terlepas bagaimana cara Allah membuat skenario. Berjuang maupun tidak berjuang, ajal akan tiba juga. Namun saya bersaksi kedua kyai itu adalah pejuang dan orang baik, semoga khusnul khotimah dan mendapatkan jannahNya yang indah dan abadi.

Sekali lagi, demoKERAsi adalah ideologi sekuler liberal yang secara sombong menolak kebenaran Islam dan bahkan menistakan Islam. Bagi demoKERAsi, ukuran politik adalah pragmatisme semata, tak ada halal dan haram. Maka pemuja demoKERAsi akan dijebak dan dipaksa untuk melakukan apapun agar bisa meraih kekuasaan demi memenuhi nafsu duniawinya. DemoKERAsi akan menyeret pemujanya untuk menjadi orang gila yang sesungguhnya.

Sementara orang gila yang telah menganiaya dan membunuh pejuang Islam dan kyai, jika benar dia sakit jiwa, adalah musibah yang menimpanya. Namun jika ia berpura-pura, dilihat dari indikasi kronologis, maka sungguh itu adalah perbuatan biadab. Jika dia berpura-pura gila, maka tak mungkin juga tak ada motifnya, mungkin saja dia disuruh oleh orang lain yang lebih biadab. Cukuplah sejarah masa lalu dimana para kyai menjadi sasaran pembunuhan menjadi pelajaran bagi umat Islam hari ini untuk terus waspada dan menyatukan langkah konsolidasi dan bersatu.

Ketika orang gila ikut berpolitik, itulah salah satu wajah buruk demoKERAsi, sebuah ideologi gila dalam arti sesungguhnya. Jika disebut zaman edan, maka demoKERAsilah biang keroknya. Satu hal yang penting, umat Islam harus waspada namun juga tambah semangat bersatu memperjuangkan Islam kaffah tanpa rasa takut sedikitpun agar demoKERAsi segera terjungkal dalam kehinaan dunia akherat. Bagi yang terlanjur memuja demoKERAsi, maka segera bertobatlah. Semoga Allah meridhoi perjuangan ini, hingga Islam tegak di muka bumi, atau kita mati di jalan mulia ini.

Penulis Dr. Ahmad Sastra ( Dosen Filsafat dan Psikologi Komunikasi)

Sumber : PORTAL ISLAM 

Kalau Kritik Presiden Dianggap Penghinaan, Apa Bedanya Dengan Zaman Feodal?

Kalau Kritik Presiden Dianggap Penghinaan, Apa Bedanya Dengan Zaman Feodal?


10Berita – Mengkritik seorang Presiden jangan diartikan melakukan penghinaan terhadap bangsa dan negara.

Demikian diungkapkan pengamat politik sekaligus Direktur Lingkaran Madani untuk Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (3/2).

Menurutnya, selama ini hal tersebut selalu menjadi alat dari pemerintah untuk membungkam kebebasan berpendapat.

“Kita hidup di zaman demokrasi, kalau mengkritik Presiden maka dikategorikan menghina negara, maka apa bedanya dengan zaman feodal?” kata Ray.

Dia berpandangan, mengkritik Presiden itu bukan berarti urusan personal antara pengkritik dan penguasa saja, namun membawa kepentingan publik.

“Jika kritik ke Presiden, itu bukan urusan personal tapi urusan kepentingan publik,” pungkas Ray.

Presiden Joko Widodo menghadiri perayaan Dies Natalis ke-68 Universitas Indonesia (UI) yang berlangsung di Balairung UI Depok, Jumat (2/2). Jokowi sapaan akrab Kepala Negara diundang untuk meresmikan sebuah forum inisiatif UI dengan nama Forum Kebangsaan.

Di dalam Balairung UI, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Zaadit Taqwa diamankan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) karena meniup pluit dan mengacung simbol kartu kuning ke arah Jokowi.

Sementara di luar ruangan, tepatnya di depan stasiun UI, aliansi gerakan mahasiswa UI mengadakan aksi kreatif. Aksi kreatif dikemas dalam bentuk freeze mob dengan membawa berbagai sign dan terdapat simbolik meniup peluit dengan disertai pemberian kartu kuning.

Maksud dari gerakan freeze mob adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat melalui fakta-fakta yang tertulis pada sign: mengenai isu gizi buruk yang menimpa anak-anak di Asmat, Papua; isu penghidupan kembali dwifungsi TNI-Polri; dan penerapan peraturan baru organisasi mahasiswa.(kl/rm)

Sumber :Eramuslim 

Ustaz Somad: Yang Benci Ulama Itu Orang Gila

Ustaz Somad: Yang Benci Ulama Itu Orang Gila

Ustaz Abdul Somad mengomentari kasus penganiayaan terhadap ulama yang terjadi.

10Berita , JAKARTA -- Ustaz Abdul Somad mengomentari kasus penganiayaan terhadap ulama yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan dalam salah satu kasus, Ustaz Prawoto (40) meninggal dunia akibat dianiaya oleh pelaku yang diduga mengidap gangguan jiwa.

"Ternyata yang benci ulama itu orang gila," kata Ustaz Somad diikuti jamaah Masjid Raya Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/2).

Pandangan dosen di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau itu diamini oleh jamaah yang hadir. Ia mengatakan kasus caci maki terhadap ulama adalah hal biasa.

Namun, ia mengingatkan, salah satu sifat ulama, yakni hanya takut pada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW tak meninggalkan emas, istana, berlian pada sahabat dan umatnya. Rasulullah SAW hanya mewariskan alim ulama pada umatnya.

Komando Brigade PP Persis, Ustaz Prawoto meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit akibat dianiaya seorang pria pada Kamis (2/1) pagi. Kabar itu telah diumumkan oleh Pimpinan Wilayah Persis Jabar dalam laman Facebook mereka.

Berdasarkan pernyataan dari Humas Brigade Persis Komando Pusat, pelaku berinisial AM melakukan pemukulan terhadap korban dengan menggunakan linggis. Dugaan sementara, pelaku mendapat gangguan jiwa dan saat ini tengah diperiksa kondisinya di Rumah Sakit Jiwa serta masih didampingi pihak kepolisian.

Sumber : Republika.co.id

JEBRET! Komentari Kartu Kuning Jokowi, Yunarto Wijaya DISKAK Sudjiwo Tedjo

JEBRET! Komentari Kartu Kuning Jokowi, Yunarto Wijaya DISKAK Sudjiwo Tedjo


10Berita,   Keberanian mahasiswa UI yang melakukan orasi dan memberikan 'kartu kuning' untuk Jokowi segera menjadi buah bibir di berbagai kalangan. Berbagai pujian pun dialamatkan pada Zaadit Taqwa, sang Ketua BEM UI. Karena keberaniannya tersebut, Zaadit pun mendapatkan hadiah Umrah serta diberi beasiswa.

Salah satu warganet yang mengomentari Zaadit adalah Yunarto Wijaya, pemilik survey Charta Politika.

Tak bosan-bosannya Yunarto Wijaya menyelipkan sinisme dalam cuitannya, termasuk untuk kali ini.

"Kritik dari mahasiswa ya wajar lah, cara berekspresi yg tidak biasa ya juga wajar... Yg dilakukan paspampres narik dia supaya gak ganggu acara juga itu SOP... Yg berlebihan tafsir lebay di socmed yg dasarnya mang dah subjektif belain jagoan masing2...," tulis Yunarto melalui akun twitternya @yunartowijaya, Sabtu 3 Februari 2018.

Kritik dari mahasiswa ya wajar lah, cara berekspresi yg tidak biasa ya juga wajar... Yg dilakukan paspampres narik dia supaya gak ganggu acara juga itu SOP... Yg berlebihan tafsir lebay di socmed yg dasarnya mang dah subjektif belain jagoan masing2...

— Yunarto Wijaya (@yunartowijaya) February 2, 2018


Tak disangka, cuitan Yunarto ternyata diperhatikan oleh budayawan Sudjiwo Tedjo, bahkan Sudjiwo mengomentari cuitan tersebut.

" Seorang ahli survei ngetwit bhw tuntutan dan ekspresi mahasiswa "kartu kuning" UI wajar, begitu pula tindakan Paspampres. Yg tidak wajar menurutnya justru komen2 di medsos yg digoreng demi jagoannya masing2. (Lha, pdhl dia sendiri selalu goreng isu demi jagoannya sendiri)," tulis Sudjiwo, 3 Januari 2018 melalui akun twitternya @sudjiwotedjo.

Seorang ahli survei ngetwit bhw tuntutan dan ekspresi mahasiswa "kartu kuning" UI wajar, begitu pula tindakan Paspampres. Yg tidak wajar menurutnya justru komen2 di medsos yg digoreng demi jagoannya masing2. (Lha, pdhl dia sendiri selalu goreng isu demi jagoannya sendiri)

— Jack Separo Gendeng (@sudjiwotedjo) February 3, 2018


Sindiran telak dari Mbah Sudjiwo tentu harus menjadi sesuatu yang diperhatikan karena baru kali ini dia terlihat terganggu dengan cuitan seseorang. Artinyam Yunarto sudah melewati batas kekurangajaran yang bisa ditoleransi.

Seorang ahli survei ngetwit bhw tuntutan dan ekspresi mahasiswa "kartu kuning" UI wajar, begitu pula tindakan Paspampres. Yg tidak wajar menurutnya justru komen2 di medsos yg digoreng demi jagoannya masing2. (Lha, pdhl dia sendiri selalu goreng isu demi jagoannya sendiri)

— Jack Separo Gendeng (@sudjiwotedjo) February 3, 2018


Hal ini kemudian dikomentari warganet.


Sumber :Portal Islam 

Ustaz Abdul Somad: Nabi tak Ajarkan Caci Maki

Ustaz Abdul Somad: Nabi tak Ajarkan Caci Maki

Alquran mengatakan, Janglah berprasangka buruk.

10Berita ,JAKARTA -- Ustaz Abdul Somad mengingatkan Nabi Muhammad SAW tak pernah mengajarkan sumpah serapah dan caci maki pada sahabat dan umatnya.

"Nabi tak pernah ajarkan sumpah serapah, caci maki," kata dia saat memberi kuliah Dhuha di Masjid Nurul Iman, Pondok Bambu, Jakarta Timur, Sabtu (3/1).

Bahkan, ia mengatakan, Rasulullah SAW tak pernah mengkafir-kafirkan umat bukan Muslim. Ia malah mencontohkan umatnya agar mengajak non Muslim ke jalan Allah SWT menggunakan kata-kata indah.

"Perbuatan lebih banyak menyentuh orang daripada kata-kata," ujar dia.

Ia tak menampik yang namanya persahabatan pasti memiliki celah. Namun, ia mengingatkan hal itu tidak menjadi pembenaran untuk berprasangka buruk pada sesama manusia. Ia mengatakan Alquran mengatakan, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian berprasangka buruk."

"Jangan berprasangka buruk. Sebagian prasangka adalah dosa. Jangan mencari kesalahan orang lain," ujar dia.

Ustaz Somad mengingatkan orang yang selalu mencari teman yang tak bersalah, maka selamanya tak akan memiliki teman.

"Allah SWT menutupi cacatmu. Allah tutupi itu karena cinta pada kita," kata Ustaz Somad.

Ia mengatakan apabila dua orang berjabat tangan, maka menggugurkan dosa-dosa keduanya. Menurut dia, minta maaf tak perlu menunggu waktu tepat, sebab setiap waktu bisa digunakan untuk minta maaf.

"Siapa yang mau dipanjangkan umurnya, bersilaturahim lah," kata Ustaz Somad. 

Sumber :Republika.co.id 

DHUAAR! Kritik Kerja Pemerintah, Fahri Hamzah Berikan KARTU MERAH untuk Jokowi

DHUAAR! Kritik Kerja Pemerintah, Fahri Hamzah Berikan KARTU MERAH untuk Jokowi


10Berita, Presidium Keluarga Alumni (KA) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Fahri Hamzah mengkritik pemerintahan Jokowi-JK dengan mengeluarkan kartu merah. Menurut Fahri, pemerintah sudah kehilangan arah.

"Ada angkat kartu kuning. Saya sudah ada kartunya (merah)," kata Fahri dalam acara musyawarah kerja Nasional I Alumni KAMMI tema Arah Baru Indonesia di Royal Hotel Kuningan, Jalan Kuningan Persada, Jakarta, Sabtu 3 Februari 2018

"Lihat saja, kalau salah arah pemain dikeluarin semua saja," imbuh Wakil Ketua DPR ini.

Fahri mengatakan perlu membudayakan untuk berkumpul dan bersatu membahas dialog arah Indonesia. Sebab itu, ia juga mengundang partai yang bergabung koalisi merah putih (KMP) untuk mendengarkan arah yang baru harus dicapai.

"Kata Bung Karno Revolusi tidak pernah berhenti maka harus ada budaya ngumpul bareng menyatu dan bersatu. Jadi ceritakan kenapa perlu mendengarkan KMP karena sebetulnya satu bangsa dan negara membutuhkan dialog agar arah yang tajam," ucap Fahri.

Selain itu, Fahri menilai para politisi dan tokoh perlu berdiskusi atau berdialog untuk membahas arah baru Indonesia. Saat ini pemerintah sudah kehilangan arah.

"Para politisi harus bercakap seperti tentang arah ke depan supaya tidak boleh salah arah. Bahaya sekarang percakapan dilarang, bisa-bisa kita salah arah secara politik dan masuk jurang," jelas Fahri.

Aksi kartu kuning sebelumnya dilakukan Ketua BEM UI 2018, Zaadit Taqwa saat Jokowi mengunjungi Dies Natalis di Kampus UI, Depok, Jumat 2 Februari 2018 kemarin. Dia mengatakan hal itu murni inisiatif BEM UI dan 6 fakultas lainnya.

Sumber :Portal Islam