OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 05 Februari 2018

Hamas dan Faksi Perlawanan Palestina Lain Percaya Israel Akan Serang Gaza Beberapa Hari Mendatang

Hamas dan Faksi Perlawanan Palestina Lain Percaya Israel Akan Serang Gaza Beberapa Hari Mendatang


10Berita, JALUR GAZA, PALESTINA Hamas dan organisasi-organisasi Palestina lainnya percaya ada "kemungkinan 95 persen" bahwa Israel akan melancarkan perang sebagai bagian dari latihan IDF di Israel Selatan dalam beberapa hari mendatang, menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh Al-Hayat pada hari Ahad (4/1/2018), mengutip sumber dari berbagai faksi di Jalur Gaza, termasuk pemimpin Hamas Yahya Sinwar.

Kelompok Palestina tersebut, yang menguasai Jalur Gaza, dan juga organisasi lainnya mengumumkan sebuah pergeseran ke tingkat siaga tertinggi dan mengevakuasi sebagian besar eselon komando mereka dari fasilitas mereka di wilayah Palestina.

Hamas juga menempatkan polisi dan pasukan keamanan di sekitar Jalur Gaza, karena takut terjadi eskalasi.

Laporan tersebut mengatakan bahwa sebuah perang potensial akan melibatkan unit tempur Israel di seluruh angkatan darat, angkatan laut dan udara.

Sinwar ditangkap pada tahun 1989 dan dihukum empat hukuman seumur hidup untuk kegiatan jihad namun dibebaskan pada tahun 2011 dalam pertukaran 1.047 tahanan keamanan Palestina untuk seorang tentara IDF yang diculik Hamas, Gilad Shalit.

Sumber: voa-islam.com

Keraskah Ceramah Ustaz Somad? Ini Kesan JK dan Wakapolri

Keraskah Ceramah Ustaz Somad? Ini Kesan JK dan Wakapolri

Ustaz Somad tak cuma enak dalam cermah tetapi juga punya referensi yang kuat.

10Berita ,  JAKARTA -- Ustaz Abdul Somad semakin fenomenal. Kemana dia berdakwah, di situ banjir kerumunan orang tak terhindarkan. Pada setiap ucapan ceramahnya, jamaah mendengarkan dengan penuh antusias.

Sempat dicurigai karena isi ceramahnya dianggap 'keras', Ustaz Somad kini bak magnet yang mampu menarik perhatian dan pengaruh. Sempat ditolak di beberapa tempat, namun kemudian masyarakat paham bahwa Ustaz Somad bukan mubaligh yang dicitrakan anti-NKRI, anti-Pancasila, dan intoleran.

Kesan-kesan ini juga yang muncul dari seorang Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Syafruddin. Kedua tokoh dan pemimpin bangsa ini pada Ahad (4/2) kemarin duduk bersama dengan Ustaz Somad, saling berbicara dan menasihati.

Mereka melaksanakan Shalat Subuh berjamaah di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta. Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) didampingi oleh Ibu Mufidah Jusuf Kalla berjalan kaki menuju Masjid Sunda Kelapa, yang letaknya berdekatan dengan kediaman dinasnya. JK mengenakan baju koko berwarna putih dan peci dengan warna senada.

Wakapolri Syafruddin selaku Wakil Ketua Umum DMI juga ikut. Selain itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan selaku pengurus DMI juga ikut melaksanakan Shalat Subuh berjamaah. Usai Shalat Subuh berjamaah, Wakil Presiden dan Ustad Somad berjalan berdampingan menuju kediaman dinas untuk sarapan pagi bersama.

Usai sarapan, Ustaz Somad mengisi kajian Dhuha di Masjid Sunda Kelapa yang juga dihadiri JK. Ceramah-ceramah Ustaz Somad, kata JK, meneduhkan dan memiliki referensi agama yang kuat.

"Ceramah-ceramah dari Ustaz Abdul Somad itu teduh, baik, dan referensinya kuat. Itu yang membedakan dengan ustaz lainnya," ujar Jusuf Kalla usai kajian Dhuha.

Menurut JK, Ustaz Somad memiliki pengetahuan yang dalam tentang agama. Selain itu, cara Ustaz Somad menyampaikan ceramah mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat. "Cara membawakannya juga gampang, dipahami oleh masyarakat tingkat apa saja."

Kehadiran Ustaz Somad di Masjid Sunda Kelapa, jelas JK, memberikan kesempatan kepada para jamaah untuk mendengarkan tausiah dan nasihat-nasihat secara langsung. Yang terpenting, kelakar JK, para jamaah Masjid Sunda Kelapa tak perlu lagi menonton ceramah Ustaz Somad dari Youtube.

"Alhamdulillah dengan kehadiran Ustaz Abdul Somad tentu akan memberikan pencerahan, kalau selama ini mungkin lebih banyak anda nonton di Youtube, sekarang bisa langsung, saya juga," ujar Jusuf Kalla sambil tertawa, yang kemudian disambut tawa oleh para jamaah.

Kesan yang sama juga disampaikan Wakapolri Syafruddin. Ia mengaku sudah dua kali ikut tabligh akbar Ustaz Somad dan semua berjalan dengan baik dan kondusif.

Ceramah-ceramah yang disampaikan oleh Ustaz Somad, ungkap Wakapolri, memberikan pencerahan dan semangat untuk Bangsa Indonesia. Selain itu, ceramah dari ustaz tersebut juga memberikan aspek orientasi keagamaan yang baik.

"Memberikan pencerahan yang baik dan tentu kita semua menyikapinya dengan baik," kata Syafruddin.

Sumber : Republika.co.id

Turki Kecam AS Atas Penetapan Ismail Haniyya sebagai Teroris

Turki Kecam AS Atas Penetapan Ismail Haniyya sebagai Teroris

10Berita, Ankara  - Turki melemparkan kecaman atas keputusan Amerika Serikat (AS) yang menetapkan pemimpin Hamas,  Ismail Haniyya sebagai teroris. Kementerian Luar Negeri AS menyatakan bahwa Ismail bersama dua kelompok Islam yang aktif di Mesir dan satu di wilayah Palestina, terdaftar sebagai teroris global yang ditunjuk secara khusus.

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, seperti dilansir Anadolu Agency pada Ahad (04/2/2018), menyatakan bahwa keputusan AS untuk memasukkan Ismail dalam daftar hitam terorisme adalah sesuatu hal yang mencurigakan.

"Mereka mengambil keputusan ini pada saat kesatuan di dalam Palestina telah mulai diamankan," kata Cavusoglu, mengacu pada proses rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas.

Cavusoglu, yang berbicara pasca melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki, kemudian menuturkan bahwa Hamas telah berpartisipasi dalam pemilihan di Palestina pada tahun 2005, yang diobservasi oleh Majelis Parlemen Dewan Eropa dan dievaluasi secara demokratis dan transparan.

Hal senada disampaikan oleh Maliki, yang menyatakan bahwa keputusan AS tersebut perlu dipertanyakan, karena datang di saat Fatah dan Hamas tengah mempersiapkan pemerintah persatuan di Palestina.

"Ini bisa dikatakan sebagai upaya untuk menggagalkan upaya untuk menyelesaikan dan memperbaiki proses rekonsiliasi," ungkap Maliki.

red: a syakira

Sumber: SINDONEWS, SI Online

Pasca Wafatnya Ustadz Prawoto, PP Persis Rilis Imbauan Kewaspadaan

Pasca Wafatnya Ustadz Prawoto, PP Persis Rilis Imbauan Kewaspadaan



Ustadz Rahmat Prawoto saat bertugas

10Berita, JAKARTA – Wafatnya Komandan Brigade Persis, Ustadz Rahmat Prawoto yang disebabkan oleh penganiayaan seorang yang disebut mengalami gangguan kepribadian masih menyisakan keraguan bagi Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis).

Ketua Umum Persis KH Aceng Zakaria mengatakan, keraguan tersebut membuka peluang munculnya berbagai spekulasi dan analisis bahkan rumor dan provokasi yang bisa membahayakan terhadap kerukunan, kedamaian, dan ketentraman kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.

Oleh karena itu, PP Persis mengeluarkan imbauan kewaspadaan kepada seluruh seluruh pimpinan dan anggota Brigade Persatuan Islam agar terus memperkuat soliditas, kedisiplinan, kewaspadaan, dan meningkatkan kemampuan pertahanan diri serta kecakapan pengawalan terhadap para ulama, asatidz, dan aset Jamiyah dimanapun berada sehingga peristiwa serupa tidak lagi terjadi;

“Seluruh Jajaran Jamiyah hendaknya merapatkan barisan dengan melakukan konsolidasi internal serta menjalin komunikasi, koordinasi, dan bekerja sama dengan berbagai elemen umat dan ormas Islam, begitu juga dengan aparat penegak hukum dan institusi terkait dari level yang paling bawah hingga yang paling atas sebagai antisipasi terhadap berbagai hal yang tidak diinginkan,” kata KH Aceng Zakarya dalam pernyataan tertulis, Ahad (4/2/2018).

PP Persis juga mengimbau seluruh jajaran jamiyah untuk menahan diri dari menyebar berita yang bersifat
dugaan, spekulasi, hoax dan sebagainya yang bisa menimbulkan fitnah dan kecurigaan kepada pribadi maupun kelompok tertentu tanpa dasar fakta dan kebenaran.

Sumber : Jurnalislam.com

ACT Berangkatkan Kapal Kemanusiaan ke Asmat dari Merauke

ACT Berangkatkan Kapal Kemanusiaan ke Asmat dari Merauke

10Berita, MERAUKE  –  Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberangkatkan Kapal Kemanusiaan untuk Kejadian Luar Biasa (KLB) Gizi Buruk dan Campak di Kabupaten Asmat, Papua. Kapal yang mengangkut 100 ton beras itu dilepas dari Pelabuhan Pintu Air Merauke.

“Ini keprihatinan luar biasa, sebesar apapun bantuan kita tentu sebatas meringankan. Beban penderitaan saudara kita jauh lebih luar biasa,” ujar Presiden ACT Ahyudin, kepada wartawan Islamic News Agency (INA), kantor berita Islam yang dinisiasi Jurnalis Islam Bersatu (JITU), pada Sabtu (3/2/2018).

Pantauan wartawan Islamic News Agency di lokasi, per hari ini aktivitas pelabuhan sibuk dengan  pengangkutan beras ke kapal. Beras didatangkan dari gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Regional Merauke. Bahan pokok itu merupakan hasil olahan tangan yang ditanam langsung para petani Merauke.

Selain beras, ACT juga mengirim paket bantuan berupa biskuit bayi, susu cair, vitamin (asam folat A, kalsium, zat besi), puluhan tol air mineral dan pakaian bayi serta dewasa. Ahyudin mengatakan, paket itu rekomendasi Satgas Kesehatan di Asmat.

“Jadikan peristiwa KLB Asmat ini jadi momentum kebersamaan sesama anak bangsa untuk saling menolong,” imbuh Ahyudin.

Sementara itu, Bulog menegaskan tak ada kendala selama proses distribusi ke Asmat. Hanya satu rintangannya, cuaca. “Cuaca kurang bersahabat,” kata Kepala Bulog Sub Divre Mereuke, Yudi Wijaya.

Ia memaparkan, kondisi lautan sekarang ini sedang rawan. Ombak sedang tinggi-tingginya. Pemaparan Tim ACT, ombak bisa mencapai 6 meter. ” Cuaca beberapa hari ke depan kita belum tahu,” imbuhnya.

Pelepasan kapal dilakukan secara simbolik dengan prosesi gunting pita oleh Presiden ACT Ahyudin didampingi Kepala Bulog Sub Divre Mereuke, Yudi Wijaya, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Laut Merauke AKP Horas Nababan, dan Anggota DPRD Papua Kusmanto.

Sumber : Jurnal Islam

Eks Politisi Partai Anti-Islam Ini Berganti Nama Menjadi Ahmad

Eks Politisi Partai Anti-Islam Ini Berganti Nama Menjadi Ahmad



10Berita, Arthur Wagner, eks politisi dari Partai Alternatif untuk Jerman (AfD) yang anti-Islam, tidak main-main ketika menyatakan diri jadi Muslim. Dia mengubah namanya jadi Islami dan akan mendalami agama ini hingga ke Rusia.

Sejak kabar Wagner jadi mualaf tersebar akhir Januari lalu, pria 48 tahun ini menutup diri pada media. Barulah pekan ini dia mengungkapkan semuanya, soal alasan perpindahan agamanya, perubahan namanya, hingga misinya ke depan sebagai seorang Muslim.

Mantan wakil ketua AfD dari negara bagian Brandenburg ini menegaskan namanya telah berubah menjadi Ahmad.

Wagner atau Ahmad mengaku telah memutuskan akan menjadi seorang Muslim sejak 2015 ketika mengunjungi kota Ufa, rumah dari komunitas Muslim Tatar di Rusia. Namun selama ini dia menyembunyikan niatannya itu dari partai.

Artinya, selama lebih dari dua tahun dia ikut mengkampanyekan sikap anti-Islam AfD di Jerman. Namun baru Oktober tahun lalu dia mengucapkan dua kalimat syahadat. Awalnya dia juga merahasiakannya, namun akhirnya terungkap juga.

Beberapa media mengatakan belakangan Wagner memang giat menjadi sukarelawan para imigran Muslim, terutama dari Chechen. Sebagai seorang keturunan Rusia, dia berfungsi sebagai penerjemah para pengungsi yang oleh partainya hendak diusir itu.

Sejak berita perpindahan agamanya terkuak, surat ancaman berdatangan. “Saya mendapat surat yang mengatakan saya harus keluar dari Jerman sebelum saya membuat bom,” kata Wagner, dikutip dari Telegraph.

Alasan masuk Islam

Wagner mengatakan salah satu alasan dirinya masuk Islam adalah kekecewaan terhadap gereja Kristen Protestan di Jerman, terutama di Brandenburg, yang dianggap mendukung pernikahan sejenis.

“Salah satu alasannya adalah karena gereja telah berubah, yang saya tidak mengerti lagi,” kata Wagner.

Kekecewaannya memuncak setelah para pendeta ikut bagian dalam parade kaum gay di Berlin. “Ada anak-anak di sana! Itu tidak benar,” kata dia lagi.

Wagner mengatakan tidak main-main ketika memutuskan masuk Islam. Rencananya dia akan ke Rusia untuk belajar agama Islam dan menjadi seorang imam.

Lebih jauh, Wagner punya misi menyelaraskan antara Muslim yang disebutnya “Ummah saya” dan masyarakat Jerman.

“Saya sangat serius. Saya punya tugas menciptakan konsensus antara Islam dan masyarakat Jerman yang konservatif.”

Sumber : Dakwah media

Terungkap, Penembak Rumah Jenderal Tatang Ternyata Berbadan Tegap

Terungkap, Penembak Rumah Jenderal Tatang Ternyata Berbadan Tegap



10Berita, Pelaku teror yang menembak kediaman Mayjen TNI Purn Tatang Zaenudin adalah pria berbadan tegap dan memakai jaket.

Tatang menjelaskan, ciri-ciri pelaku diperoleh pihaknya dari pemilik warung yang tidak jauh dari rumahnya.

“Sebelum terjadi penembakan, pemilik warung mengatakan ada orang tidak dikenal seorang lelaki berbadan tegap dengan memakai jaket,” kata Tatang saat memberikan keterangan pers di kediamannya, Minggu (4/2).

Informasi pemilik warung, sebelum melakukan aksinya pelaku malah masih sempat berbelanja. Setelah itu, dia berjalan kaki ke rumah Tatang.

“Dua kali pelaku menembak ke arah rumah. Istri saya kaget karena saat itu memang situasi sangat sepi,” jelasnya.

Menurut putra Tatang, Hendry Yatna, saat peristiwa itu terjadi di rumah hanya ada Ibunya, Euis Sunansih serta beberapa cucu. Sementara Tatang, tengah berada di daerah.

“Ibu saya kaget mendengar suara tembakan yang mengenai tembok rumah,” ujar Hendry.

Euis sendiri mengaku trauma atas terjadinya peristiwa tersebut.

Sumber : Dakwah media 

Wapres, Kepala BIN, Hingga Wakapolri Shalat Shubuh dan Sarapan Bareng Ustaz Abdul Somad

Wapres, Kepala BIN, Hingga Wakapolri Shalat Shubuh dan Sarapan Bareng Ustaz Abdul Somad

10BeritaJakarta  - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla beserta Mufidah Jusuf Kalla melaksanakan sholat subuh berjamaah bersama Ustad Abdul Somad di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Ahad (4/2/2018).

Menurut Juru Bicara Wapres RI, Husain Abdullah, Kalla melakukan pertemuan itu dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan dan Wakapolri Komjen Syafruddin.

Budi Gunawan diketahui sebagai Wakil Ketua Majelis Pakar DMI dan Syafruddin sebagai Wakil Ketua Umum DMI.

"Wapres yang juga didampingi Mufidah Jusuf Kalla itu mengenakan pakaian baju koko putih dan kopiah putih tiba di Masjid Sunda Kelapa saat Adzan Subuh berkumandang," ujar Husain dilansir Okezone, Ahad (4/2/2018).

Usai melaksanakan sholat subuh berjamaah, Kalla dan rombongan menuju ke rumah dinas Wakil Presiden di Jalan Diponegoro yang jaraknya tidak jauh dari Masjid Sunda Kelapa.

"Wapres dan ustad Somad berjalan menuju kediaman Wapres untuk sarapan pagi bersama," pungkas Husain.

Sumber : SI Online

Minggu, 04 Februari 2018

Baru Tiga Bulan, Mengapa PDIP Harus Wacanakan Interpelasi Anies-Sandi?

Baru Tiga Bulan, Mengapa PDIP Harus Wacanakan Interpelasi Anies-Sandi?

10Berita , JAKARTA – Wacana Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta menggunakan hak interpelasi atas Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno terus bergulir. Menurut Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono, kebijakan Gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga banyak melanggar undang-undang (UU) dan peraturan daerah (perda).

“Banyak UU dan peraturan daerah yang dilanggar Anies-Sandi, PDIP sedang mengkaji untuk mengggunakan hak interpelasi. Apakah itu akan kita tindak lanjuti? Hari-hari ke depan akan kita matangkan dan kita akan komunikasikan dengan partai lain, supaya Jakarta lebih baik,” ujar dia, beberapa waktu lalu.

Hak interpelasi ini diajukan dengan niat untuk melakukan koreksi atas kebijakan Anies-Sandi. PDIP, kata Gembong, akan memaksimalkan fungsi pengawasan. Hal ini juga akan dikomunikasikan dengan fraksi-fraksi lain, termasuk Fraksi Partai Gerindra dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Fraksi PDIP beralasan, setidaknya ada dua kebijakan Anies-Sandi yang melanggar UU dan peraturan daerah. Pertama, kebijakan penataan kawasan Tanah Abang.

Untuk penataan kawasan Tanah Abang, kebijakan yang dianggap melanggar UU yakni penempatan PKL di salah satu ruas jalan di depan Stasiun Tanah Abang. Kebijakan tersebut dinilai melanggar peraturan tentang lalu lintas.

Undang-undang yang mengatur di antaranya UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 275 ayat (1) jo pasal 28 ayat (2).

Bunyi undang-undang itu: setiap orang yang melakukan perbuatan yang mengakibatkan gangguan pada fungsi rambu lalu lintas, marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, fasilitas pejalan kaki, dan alat pengaman pengguna jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

Ada juga larangan yang serupa pada UU 38 Tahun 2004 serta Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan. Ada ketentuan pidana jika pelanggaran dilakukan, yakni 18 bulan penjara atau denda Rp 1,5 miliar, bagi setiap orang yang sengaja melakukan kegiatan yang mengakibatkan terganggunya fungsi jalan dan trotoar.

Anggota Fraksi PDIP, Prasetyo Edi Marsudi, mengatakan jelas bahwa penataan kawasan Tanah Abang. Perda Trotoar juga ditabrak karena menghambat jalan orang-orang.

Alasan kedua Fraksi PDIP ajukan hak interpelasi, terkait pemberian izin penyelenggaraan kegiatan besar di Monas. Kebijakan pembukaan Monas untuk kegiatan masyarakat ini, kata mereka, telah mengesampingkan Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1995.

Menurut aturan tersebut, Monas seharusnya menjadi kawasan yang steril untuk kegiatan-kegiatan besar karena berdekatan dengan Istana Negara.

Pada Pasal 6 Keppres itu menyatakan “Gubernur adalah pemimpin Badan Pelaksana yang salah satu tugasnya (Pasal 7) menyusun rencana pemanfaatan ruang dan penggunaan lahan.” Pasal 8 menyebutkan “dalam melaksanakan tugasnya Badan Pelaksana mempertimbangkan pendapat dan pengarahan Komisi Pengarah.”

Pasal 9 bahwa dalam melaksanakan tugasnya Badan Pelaksana bertanggung jawab kepada Presiden melalui Komisi Pengarah. Jadi untuk mengubah kawasan Monas untuk menjadi lebih terbuka harus mendapat izin Presiden.

Dengan kedua alasan dilandasi dugaan adanya pelanggaran hukum inilah maka Fraksi PDIP DPRD berniat mengajukan hak interpelasi kepada Anies-Sandi. Buat mereka kebijakan pro rakyat kecil tidak penting, yang penting kebijakan yang taat hukum dan aturan.

Hak interpelasi sendiri dilindungi UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD soal Hak Interplasi. Pasal 322 ayat (1) DPRD DKI berhak mengajukan, Hak Interplasi, Hak Angket, dan Hak Menyatakan Pendapat (HMP).

Pasal 322 Pada ayat (2) menjelaskan, Hak interpelasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah hak DPRD provinsi untuk meminta keterangan kepada gubernur mengenai kebijakan pemerintah provinsi yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Respons Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengomentari rencana PDIP yang ingin meneruskan usulan hak interpelasinya. Ia mengaku bersikap terbuka dengan rencana tersebut. “Alhamdulillah punya hubungan yang sangat cair dan kita terbuka saja,” kata Sandiaga di Petojo, Jakarta Pusat, Ahad (4/2).

Sandiaga ingin komunikasi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berjalan dengan lancar. Ia tak ingin ada hal-hal yang menyumbat komunikasi tersebut. Oleh karena itu, ia mengundang DPRD untuk berkomunikasi apabila ada hal-hal yang ingin diklarifikasi.

Politikus Partai Gerindra ini juga terbuka apabila ada masukan-masukan dari DPRD yang itu akan menjadi catatan tersendiri bagi Pemprov DKI. Ia bahkan berterima kasih apabila DPRD mau memberikan kritik kepadanya. “Kami terima kasih telah diingatkan oleh teman-teman DPRD,” ujar dia.

Anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra Syarif menilai, perlu ada penelitian lebih mendalam apakah interpelasi itu memenuhi persyaratan atau tidak. Selain itu, perlu dikaji lagi apakah interpelasi itu tidak akan menimbulkan hal yang kontradiktif, terutama dengan keberpihakan Gubernur Anies Baswedan kepada rakyat miskin, marjinal, dan terpinggirkan.

Ketika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI secara tegas melarang diadakannya kegiatan budaya, keagamaan, dan sosial di Kawasan Monas karena merujuk Keppres 25 Tahun 1995. Ketika Jokowi menjadi gubernur DKI, ia mengadakan Pekan Raya Jakarta (PRJ) tandingan di Monas, yang merupakan acara budaya dan sosial masyarakat Jakarta.

Sumber : Republika.co.id, Ngelmu

Lagi Trend Orang Gila, Ust Felix Angkat Bicara

Lagi Trend Orang Gila, Ust Felix Angkat Bicara


Oleh : Ustadz Felix Siauw

10Berita, Dunia tidak pernah sepi dari orang gila, ada yang benar-benar gila, juga ada yang dituduh gila, sampai yang nggilani juga ada

Yang gila betulan, dulu dilempari batu, sekarang orang gila bisa bunuh orang. Entah benar-benar gila atau menggila, tapi yang dipilih kok ya ulama, yang saat ini dikriminalisasi

Dalam Al-Qur’an, Allah membantah bahwa Nabi Muhammad adalah orang gila sebagaimana tuduhan munafikin dan kaum kafir. Sebab mereka tak punya lagi tuduhan lain

Yang jelas dalam Islam, orang gila sudah diangkat pena malaikat baginya, maka dia tak punya dosa, tak usah shalat, tak bisa disalahkan dan tak bisa diadili

Mungkin itu sebabnya, tiba-tiba orang yang ingin lepas dari tuduhan atau hukum, tiba-tiba banyak yang jadi gila atau mengaku gila, biar lepas dari semua hukuman, asal ada kerjasama dengan yang berwenang

Kalau sudah gila, ya sudah, tak bisa lagi dihukum, tak bisa lagi diadili, walau sudah separah apapun. Namanya orang gila, ya tak bisa lagi dinasihati dan diingatkan

Tapi ternyata di negeri ini banyak orang-orang waras dengan kelakuan yang sama bahkan lebih parah dari orang gila, mereka nggilani, sebab gila harta dan kekuasaan, dan siap melakukan apa saja demi itu semua

Bila yang brnar-benar gila itu orang biasa, masihlah bisa ditindak. Bila penindak dan penguasa yang sudah gila dan nggilani? Inilah masa yang harus banyan kesabaran

Doakan para ulama dan habaib, semoga mereka dijaga dari orang-orang gila dan nggilani, dari orang-orang yang gila kekuasaan dan harta, dari tipudaya mereka semua.

Sumber : http://dakwahmedia.co