OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 12 Februari 2018

Mantan Pendeta Yusuf Estes Bakal Safari Dakwah ke Indonesia, INI Profilnya

Mantan Pendeta Yusuf Estes Bakal Safari Dakwah ke Indonesia, INI Profilnya


10Berita, Indonesia kembali akan disambangi oleh da’i taraf internasional. Insya Allah pada pertengahan Maret tahun ini, Syaikh Yusuf Estes asal Amerika Serikat akan menggelar safari dakwahnya di Indonesia.

Safari Dakwah beliau akan berlangsung pada tanggal 17 – 22 Maret 2018. Syaikh Yusuf Estes direncanakan akan melakukan Ceramah Umum di Jakarta dan Surabaya. Selain itu beliau juga akan melakukan beberapa pertemuan dengan berbagai pihak di Indonesia seperti ulama dan pejabat pemerintah.

Nama beliau di tanah air memang tidak seterkenal rekan beliau Dr Zakir Naik, namun bagi yang rajin menonton video-video dakwah luar negeri di YouTube, Syaikh Yusuf Estes cukup memiliki nama.

Kedatangan mantan pendeta dan musisi itu difasilitasi oleh Sahabat Dakwah Internasional (SDI) yang sebelumnya juga sukses menghadirkan Dr. Zakir Naik (DZN) dan Mufti Kerajaan Perlis Malaysia, Dr. Mohd Asri Zainul Arifin (Dr. Maza).

Sebelum menyimak secara langsung ceramah beliau pada Maret mendatang, mari kita lebih mengenal profil beliau:

Profil Syaikh Yusuf Estes

Syaikh Yusuf Estes dibesarkan dari keluarga penganut agama Kristen yang sangat taat, dia mendapat pendidikan di Texas, sukses dalam berbisnis musik, memiliki toko, acara TV dan menggunakan bakatnya untuk menjadi seorang penginjil, sambil melakukan beberapa khotbah dari Alkitab.

Ada peristiwa menarik yang dia alami, yang peristiwa ini akhirnya merubah total hidupnya. Pada tahun 1991 dia berusaha mempengaruhi seorang Muslim dari Mesir untuk berpindah agama, namun justru akhirnya dia menemukan fakta sebenarnya tentang Islam sejati dan kemudian menjadikan dirinya seorang Muslim.

Kerja Dakwah

Sejak memeluk agama Islam dia telah membantu ribuan orang masuk Islam, bahkan saat menjawab banyak serangan keras terhadap umat Islam, hanya dengan berbicara langsung, menggunakan humor sederhana dan penuh cinta, dia bisa membuat Islam tampil sangat menyenangkan dan mudah bagi semua orang untuk mengerti serta memahaminya.

Syaikh Yusuf Estes juga pernah menjabat sebagai Delegasi untuk Konferensi Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pemimpin Agama, Ulama Pemerintah AS dari tahun 1994 sampai 2000.

Proyek Dakwah

Proyek beliau saat ini adalah salah satu dari tonggak sejarah terbesar abad ini bagi umat Islam di seluruh dunia. Syaikh Yusuf Estes adalah pendiri dan operator saluran televisi Islam pertama di Amerika Serikat, GUIDE US TV yang beroperasi 24 jam setiap harinya. Dengan perkembangan teknologi saat ini, dakwah beliau juga menyambangi internet. Kita dapat mendengar dan melihat siaran langsung dari beliau di Internet, di chat room, saluran Facebook dan TV setiap harinya. Dia juga memiliki lebih dari 2.000 situs web untuk Islam.

Bukunya yang berjudul “Bible: A Closer Look (Kitab Suci: Dilihat lebih dekat)” juga dapat diperoleh secara online di www.911Bible.com dan emailnya adalah : yusuf@guideus.tv

Kisah beliau dalam “Imam & Preachers Enter Islam” sangatlah menakjubkan dan telah tersebar di seluruh dunia dalam banyak bahasa. Menyimak kisah beliau, kita bisa tertawa dan menangis pada saat bersamaan. Syaikh Yusuf Estes juga memiliki situs sendiri yang bisa dilihat di www.YusufEstes.com

“Funny Shaikh”

Gaya ceramahnya yang santai dengan selipan humor yang segar, membuat Syaikh Yusuf Estes digelari oleh banyak orang sebagai “Funny Shaikh”. Dengan model ceramahnya yang seperti itu membuat Syaikh Yusuf Estes dicintai oleh anak-anak dan orang dewasa dari berbagai agama.

Mereka senang mendengarkan cara penyampaian beliau saat membawakan pesan-pesan suci Islam dalam bahasa Inggris yang sederhana sehingga membuat ceramahnya menyenangkan dan mudah dimengerti, dengan tetap mengacu pada Al-Quran dan Sunnah serta ajaran Islam sebenarnya.

Sumber :Republika.co.id 

'Hentikan Skenario Adu Domba Antarumat Agama'

'Hentikan Skenario Adu Domba Antarumat Agama'

Petugas kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus penyerangan di Gereja Katholik St. Lidwina, Jambon, Trihanggo, Gamping, Sleman, DI Yogyakarta, Ahad (11/2).

Negara punya mandat menghentikan perilaku tak beradab

10Berita ,  JAKARTA -- Mantan Komisioner Komnas HAM RI 2012-2017, Maneger Nasution mengatakan, zaman sekarang sudah melampaui keadaban bangsa. Ada orang gila gaya baru (OGGB) masuk masjid menganiaya dan membunuh ulama. Ada ide menggelikan dari orang waras bersyahwat besar masuk ke mimbar Jumat. Sekarang ada penganiayaan terhadap Pastor di Yogyakarta serta pengusiran terhadap Bikhu di Tangerang.

"Negara punya mandat menghentikan skenario adu domba antarumat beragama," kata Maneger kepada Republika, Senin (12/1).

Ia menerangkan, ada banyak dugaan publik terkait peristiwa-peristiwa bernuansa skenario adu domba antarumat beragama itu. Apakah ini kriminal murni atau by disign? Apakah rangkaian peristiwa-peristiwa itu sebagai pengalihan isu? Apakah sedang berlangsung skenario paling sensitif, yakni proyek adu domba intra dan antarumat beragama?

"Negara harus hadir. Negara punya mandat menghentikan perilaku tak beradab itu," ujarnya.

Maneger yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Pusat Muhammadiyah menegaskan, negara punya mandat mengusut tuntas kasus-kasus itu, siapa pun pelaku dan aktor intelektualnya serta apapun motifnya. Negara khususnya pemerintah harus hadir dan memastikan bahwa peristiwa-peristiwa yang jauh dari keadaban itu tidak terulang lagi di masa mendatang.

Ia menyampaikan, peristiwa bernuansa intoleransi agama terjadi ketika belum layu bunga-bunga penghias acara Musyawarah Besar Pemuka Agama untuk Kerukunan Bangsa. Acara yang diprakarsai Prof Din Syamsuddin sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP).

Musyawarah Besar Pemuka Agama berlangsung selama tiga hari di Grand Sahid Jaya, Jakarta. Diikuti oleh sekitar 450 pemuka agama, 250 diantaranya dari kalangan Muslim. Musyawarah Besar Pemuka Agama membicarakan tujuh topik mengenai pandangan dan sikap umat beragama. Di antaranya, pertama, tentang NKRI berdasar Pancasila. Kedua, Bhineka Tunggal Ika.

Ketiga, pemerintahan yang sah hasil pemilu demokratis berdasarkan Konstitusi. Keempat, prinsip-prinsip kerukunan antar umat beragama. Kelima, etika kerukunan intra agama. Keenam, penyiaran agama dan pendirian rumah ibadah. Ketujuh, rekomendasi tentang faktor-faktor non agama yang mengganggu kerukunan antar umat beragama.

Sumber : Republika.co.id

Masjid di Belanda Diserang dan Hendak Dibakar

Masjid di Belanda Diserang dan Hendak Dibakar

Jamaah shalat Subuh mencium bau aneh di dalam masjid.

10Berita , DRACHTEN -- Sebuah masjid di Kota Drachten, Belanda diserang. Menurut manajer Yayasan Drachten Islamic Center penyerang yang tidak dikenal mencoba membakar masjid tersebut.

Seperti dilansir Anadolu, Ahad (11/2), masjid yang dikunjungi kebanyakan orang asal Maroko ini dioperasikan oleh sebuah yayasan.

Manajer yayasan Khalid Bennaceur mengatakan anggota masyarakat yang datang untuk shalat subuh mengaku mencium bau aneh di dalam masjid.

"Kemudian, ketika kami datang untuk shalat siang, kami menyadari bahwa ada bekas luka bakar di dinding dan jendelanya telah rusak di sisi belakang masjid," katanya.

Serangan tersebut terjadi sekitar pukul empat pagi waktu setempat. Dia menambahkan bahwa seseorang terlihat merusak jendela belakang masjid dan melarikan diri setelah kebakaran. Polisi telah memulai penyelidikan atas insiden tersebut.

Sumber : Republika.co.id

Densus 88 Diterjunkan Selidiki Penyerangan Gereja St Lidwina, Giliran Ulama dan Ustadz Diteror Kok Nggak Nongol?

Densus 88 Diterjunkan Selidiki Penyerangan Gereja St Lidwina, Giliran Ulama dan Ustadz Diteror Kok Nggak Nongol?

10Berita, Kepala Bareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto menyatakan, pihaknya akan menurunkan tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror untuk menyelidiki aksi penyerangan yang terjadi di Gereja Santa Lidwina DK Jambon Trihanggo Gamping Sleman, Yogyakarta.

"Sudah pasti (turunkan Densus 88), untuk menyelidiki dan menganalisa," kata Ari Dono usai menyambut rombongan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo di Gereja Santa Lidwima, Sleman, Minggu, 11 Februari 2018.

Menurut Ari, diturunkannya Densus 88 Antiteror untuk mengetahui motif asli di balik penyerangan Gereja Santa Lidwina. Motif yang didalami, lanjut Ari, terkait dengan kategori teror yang dilakukan oleh pelaku, apakah serangan dilakukan secara berkelompok atau lone wolf.

"Apakah peristiwa ini aksi teror atau aksi yang dilakukan orang per orang atau lone wolf," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya sangat menyesalkan atas terjadinya insiden penyerangan rumah ibadah tersebut. Menurutnya, peristiwa penyerangan yang mengakibatkan empat orang luka-luka itu telah membuat masyarakat Yogyakarta merasa tidak aman.

"Kami mengutuk keras penyerangan ini. Peristiwa ini membuat keresahan untuk bangsa Indonesia," kata Ari.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Yogyakarta, untuk tidak menganalisis dan mengambil kesimpulan apa pun terkait kejadian ini. Ia memastikan, Polri akan mendalami kasus penyerangan tersebut hingga tuntas.

"Karena setelah ini Kapolda akan mengumpulkan ormas dan menginformasikan apa sebenarnya yang terjadi," katanya. (viva.co.id)

Beragam komentar bermunculan menanggapi berita ini. Salah satunya netizen Irfan Noviandana dan akun facebooknya berkomentar "Giliran ulama, ustadz diteror "orang gila" nih dencis nggak nongol2"

Samuel Reza : Densus hanya utk umat sebelah.... targetnya umat islam...

Sumber :www.tribunislam.com

Din Curiga, Banyak Serangan Kepada Pemuka Agama Dikendalikan Secara Sistematik

Din Curiga, Banyak Serangan Kepada Pemuka Agama Dikendalikan Secara Sistematik


10Berita, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin khawatir penyerangan terhadap pemuka agama dikendalikan oleh sebuah skenario sistemik. Setelah penyerangan seorang ustadz di Cicalengka, Jawa Barat, kini terjadi penyerangan terhadap gereja dan seorang romo yang sedang memimpin misa.

Aksi penyerangan tersebut terjadi di Gereja Santa Lidwina, Jalan Jambon, Bedog, Yogyakarta, Minggu (11/2/2018). Din menilai aksi tersebut sebagai tindakan tidak toleran dan biadab.

“Kami mengecam keras tindakan tersebut bentuk kebiadaban yang tidak bisa ditoleransi,” kata Din kepada wartawan di Jakarta, Minggu (22/2/2018).

Dia juga menyampaikan bela sungkawa kepada korban dan keluarga pemuka agama dan jemaat Gereja Bedog, Sleman, yang menjadi sasaran penyerangan pelaku dengan senjata tajam.

Din khawatir jika rentetan kasus kekerasan umat beragama terutama kepada pemuka agama adalah hal yang terencana. Sebelumnya, ada tindak kekerasan atas seorang ulama di Cicalengka kemudian terhadap aktivis Persatuan Islam di Bandung hingga tewas.

Selanjutnya, terjadi juga kekerasan terhadap seorang Bikkhu Buddha di Tangerang.

“Pelakunya disimpulkan sebagai orang gila. Kejadian-kejadian tersebut sepertinya dikendalikan oleh suatu skenario sistemik yang bertujuan menyebarkan rasa takut dan pertentangan antarumat beragama dan akhirnya menciptakan instabilitas nasional,” kata dia.

Oleh karena itu, Din mendorong aparat keamanan agar secara serius mengusut tuntas dan menyingkap siapa dan apa di balik semua kejadian itu.

Dia mengatakan jika kejadian-kejadian itu tidak segera diusut dan dicegah maka sangat potensial menimbulkan prasangka di kalangan masyarakat yang kemudian memunculkan reaksi-reaksi yang akhirnya menciptakan kekacauan.

“Untuk itu kepada umat beragama dipesankan untuk tetap tenang, dapat mengendalikan diri dan jangan terprovokasi oleh pihak yang memang sengaja ingin mengadudomba antarumat beragama,” kata dia. [itj]

Sumber : Dakwah media 

Rocky Gerung Juga Akan Dipolisikan

Rocky Gerung Juga Akan Dipolisikan


10Berita – Staf Khusus Era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Andi Arief mengkritik keras Pembela Kaum Marhaen yang akan melaporkan Rocky Gerung ke polisi.

“Ini kalau otak udang,” kata Andi di akun Twitter-nya @andiarief_. Ia berkomentar seperti itu dengan melaporkan artikel berjudul “Pembela Kaum Marhaen akan Laporkan Rocky Gerung ke Polisi”.

Andi menduga Goenawan Mohamad mengkoordinasi untuk melaporkan Rocky Gerung ke polisi. “Saya mendengar @gm_gm mengorganisir orang untuk laporkan @rockygerung ke polisi.

Kalau benar, naka kalimat yang tepat; Lu ternyata sekolam,” jelasnya. Sebelumnya organisasi yang menamakan Pembela Kaum Marhaen akan melaporkan Rocky Gerung ke polisi “Kami sudah pelajari semua pernyataan Rocky Gerung dan segera dilaporkan ke polisi,” kata Ketua Pembela Kaum Marhaen, Sohar Hutauruk dalam pernyataan melalui email kepada suaranasional, Sabtu (10/2).

Menurut Sohar, Rocky tidak bisa berlindung kebebasan berbicara dalam menyebarkan fitnah dan kebencian.

“Negara Indonesia sebagai negara Pancasila harus sesuai aturan dan tidak bisa seenaknya menyebarkan fitnah,” papar Sohar. Kata Sohar, harusnya sekelas Rocky Gerung itu dalam memberikan kritikan terhadap pemerintah dengan data dan fakta. “Justru hanya berargumen dengan kata bong, kolam dan sebagainya,” jelas Sohar. (kl/sn)

Sumber : Eramuslim 

"Pak Fahri... Jadi presiden itu berat, Biar pak Jokowi aja.."

"Pak Fahri... Jadi presiden itu berat, Biar pak Jokowi aja.."


10Berita, Fahri Hamzah banyak mendapat dukungan di sosial media untuk menjadi RI-1 di Pilpres 2019. Dukungan warganet ini disampaikan dengan beragam tagar dari #fahR1 sampai #fahR1voice.

Warganet kepincut dengan keberanian Fahri dalam berhadapan dengan penguasa. Meme bergambar Fahri dengan tulisan "Jangan kritik penguasa. Itu berat. Biar aku saja" menjadi viral di sosmed.

Namun, ada juga warganet yang menimpali Fahri dengan komentar menggelitik...

"pak @Fahrihamzah 
Jadi presiden itu berat. 
Biar pak jokowi aja. 

Sy tau bpk tak kan tega menyengsarakan rakyat. 
Bpk tak mngkin mngkriminalisasi ulama.. 
Bpk tak akan mampu menumpuk hutang negara. 
Bpk tak kan snggup mendatangkan "turis" china. 
Biar jokowi aja smpai 2019😂," kicau akun @Awang_philiang (11/2/2018).

MAKJLEB banget twitnya 😂😂

pak @Fahrihamzah
Jadi presiden itu berat.
Biar pak jokowi aja.

Sy tau bpk tak kan tega menyengsarakan rakyat.
Bpk tak mngkin mngkriminalisasi ulama..
Bpk tak akan mampu menumpuk hutang negara.
Bpk tak kan snggup mendatangkan "turis" china.
Biar jokowi aja smpai 2019😂 pic.twitter.com/4RsdfVMZ2l

— AWANG_PILIANG (@Awang_philiang) February 11, 2018


Sumber :Portal Islam 

Ulama Dibantai Dibunuh DIAM SAJA, Gereja Pendeta Diserang Teriak "Toleransi"

Ulama Dibantai Dibunuh DIAM SAJA, Gereja Pendeta Diserang Teriak "Toleransi"


10Berita, Setelah "orang gila" bersenjata tajam melakukan teror, penyerangan, penganiayaan dan bahkan pembunuhan terhadap ulama/ustdaz di wilayah Jawa Barat... kini di Yogyakarta gereja, jemaat, dan pendeta tiba-tiba diserang orang tak dikenal.

KH Umar Basri dianiaya saat dzikir di Masjid usai sholat Subuh. Selang beberapa hari Ustadz Prawoto dianiaya saat hendak sholat Subuh dan akhirnya meninggal dunia.

Kemarin, Minggu (11/2/2018), ibadah misa yang digelar di gereja St Lidwina Dukuh Jambon Trihanggo, Gamping, Sleman, D.I. Yogyakarta diteror. Lelaki bersenjata tajam menyerang jemaah yang sedang khusyuk berdoa. Pendeta terluka. Penyerang akhirnya ditembak.

Siapapun akan mengutuk kekerasan kepada siapapun, agama apapun, di masjid atau di gereja. Kemanusiaan dan kepedulian tak memandang agama.

Penyerangan ini, yang menimpa baik korbannya Ulama maupun Pendeta banyak pihak yang curiga bukan tiba-tiba atau acak, tapi by design. Tangan-tangan keji hendak menyobek keutuhan NKRI.

Banyak tokoh yang mengingatkan adanya upaya adu domba antar umat beragama.

Namun sangat disayangkan, ada pihak-pihak yang malah memprovokasi dengan menyeret-nyeret soal Toleransi.

Saat gereja dan pendeta diserang, pihak-pihak ini lantang berteriak menyoal Toleransi. Mengutuk keras. Bahkan menyeret-nyeret agama lain.

Saat ulama dianiaya sampai dibunuh, Mereka diam. Gak ada yang nuduh "toleransi" atau nyeret-nyeret agama lain.

Namun saat gereja diserang, tiba-tiba menyoal "toleransi", menyeret-nyeret agama lain.

Inilah sesungguhnya antek-antek pemecah belah bangsa.

Teror itu soal kemanusiaan. Dia dikutuk tanpa melihat siapa dan agama apa yang menjadi korban.

Perlakuan "pilih kasih" "berat sebelah" dalam teror yang terjadi hanya akan memperuncing masalah. Menyiram minyak ke api. Menyulut perpecahan. Dan itulah yang dimaui oleh siapapun di balik teror ini.

Maka tepat apa yang disampaikan Zara Zettira:

"Ulama diserang, kini gereja dan pastur juga diserang.
Semestinya makin jelas, ini bukan soal toleransi antar umat beragama melainkan perang antara PEMBENCI agama vs umat beragama."

Ulama diserang, kini gereja dan pastur juga diserang
Semestinya makin jelas, ini bukan soal toleransi antar umat beragama melainkan perang antara PEMBENCI agama vs umat beragama 😔😔😔

— Zara Zettira ZR (@zarazettirazr) 11 Februari 2018


Sumber :Portal Islam 

Karena Matamu Cuma 2 dan Nggak Ada Suku Cadangnya, Terapkan Trik 20-20-20 untuk Atasi Lelah Akibat Gadget

Karena Matamu Cuma 2 dan Nggak Ada Suku Cadangnya, Terapkan Trik 20-20-20 untuk Atasi Lelah Akibat Gadget

Mata Lelah Karena Gadget

10Berita, Mata lelah sudah jadi keluhan umum bagi kamu yang sehari-harinya bekerja di hadapan komputer atau gadget. Menurut Andrea Thau, dokter mata dari American Optometric Association, mata manusia didesain untuk bisa melihat objek 3 dimensi. Di layar gawai, mata akan dipaksa melihat objek 2 dimensi. Ini yang kemudian membuat otak bekerja lebih keras untuk “membaca” gambar yang ditangkap mata. Otak yang lelah ini juga bisa berpengaruh ke terhambatnya pemrosesan sinyal cahaya dari mata. Akibatnya mata jadi suka lelah dan pandangan kabur.

Belum lagi mata kita akan bisa melihat dengan nyaman dari jarak sekitar 6 meter. Sedangkan di depan layar gawai, kita dipaksa fokus ke objek dengan jarak kurang dari 60 cm. Pemaksaan-pemaksaan seperti ini akan memicu keluhan yang disebut sebagai computer vision syndrome (CVS), yang mana gejalanya seperti mata kering dan kabur, sampai sakit kepala. Untuk itu perlu suatu teknik supaya kita tetap bisa produktif, namun kesehatan mata terjaga. Salah satunya dengan trik 20-20-20. Wah, gimana ya penjelasannya? Simak ulasan Hipwee Tips berikut ini ya.

1. Angka 20 pertama berlaku untuk 20 kaki. Istirahatkan mata dengan mengalihkan pandangan dari layar ke objek berjarak 20 kaki

Alihkan pandangan via alimustikasari.com

Advertisement

Tenang, kamu tak perlu repot-repot mengukur benda apa yang berjarak 20 kaki kok. Yang penting cobalah memalingkan mata ke objek yang jauh. Misalnya pohon di luar jendela, melihat mobil yang jauh, dan lain-lain. Kalau kamu berada di ruangan kecil, coba keluar dan “manjakan” mata kamu dengan fokus ke benda-benda jauh. Ini bisa membantu mata supaya nggak cepat lelah.

2. Angka 20 kedua adalah 20 detik. Artinya kamu perlu melakukan cara di atas selama 20 detik

Lakukan selama 20 detik via www.cosasdedeportes.es

Nggak usah khawatir takut meninggalkan kerjaan yang menumpuk karena harus memalingkan pandangan ke objek jauh. Cara pertama di atas cuma perlu kamu lakukan selama 20 detik kok. Tapi ada baiknya dilakukan sambil bangun dari tempat duduk, untuk meregangkan otot juga. Misalnya sambil membeli atau mengambil minum. Karena biar bagaimanapun minum juga penting untuk memastikan mata tetap lembab.

3. Nah, angka 20 yang terakhir artinya kamu harus melakukan metode ini setiap 20 menit sekali. Ingat ya, jangan malas…

Jangan malas ya~ via www.netdoctor.co.uk

Berada di depan layar dengan mata fokus ke sana selama 20 menit lamanya bisa membuat mata menegang. Ujung-ujungnya mata akan lelah, kering, dan mungkin juga sakit kepala. Kamu bisa membuat pengingat di depan layar untuk istirahat setelah 20 menit berlalu. Bisa juga dengan memasang alarm 20 menit sekali. Atau kamu juga bisa mengunggah aplikasi 20-20-20 yang banyak tersedia di toko aplikasi.

Advertisement

Kini, teknologi seperti komputer atau ponsel sudah jadi penunjang segala aktivitas. Tanpa mereka, kita akan kesulitan melakukan pekerjaan sehari-hari. Sebenarnya bukan komputernya yang harus dihindari, tapi cara penggunaannya saja yang harus diubah. Lagipula, mata manusia biasanya mengedip 15 kali dalam 1 menit. Tapi saat berhadapan dengan gadget, kedipannya bisa berkurang 3 kali lipatnya lho!

Makanya, mulai sekarang, terapkan metode mudah di atas ya, demi kesehatan mata yang lebih sehat. ‘Kan malah berabe kalau mata bermasalah dan justru tak bisa dipakai bekerja dengan lancar…

Sumber : Hipwee

Tembok Ratapan, Ketakutan, dan Penjajahan

Tembok Ratapan, Ketakutan, dan Penjajahan

Ikhwanul Kiram Mashuri

Anehnya, penguasa Zionis tidak merenovasi Tembok Ratapan, tapi membangun tembok lain.

Oleh: Ikhwanul Kiram Mashuri

10Berita, Kali ini saya ingin membahas tentang tembok, dinding, atau pagar. Di Yerusalem atau al-Quds al-Syarif, menurut literatur Islam, ada tembok yang sangat terkenal. Namanya Tembok Ratapan. Bahasa Arabnya al-Haaith al-Mubky atau Kotel HaMaaravi dalam bahasa Ibrani.

Orang Yahudi sering meratap di dinding ini. Itulah muasal nama tembok tersebut. Mereka menganggap tembok yang dibangun Raja Herodes pada 19 SM ini sebagai kuil suci. Tembok ini dihancurkan pasukan Romawi pada 70 M karena pemberontakan orang-orang Yahudi terhadap kekaisaran Roma. Kini yang tersisa hanyalah reruntuhan dinding batu menjulang, 18 meter dari tanah, sepanjang 60 meter (aslinya sekitar 485 meter).

Sebagai bentuk penyesalan dari kehancuran tembok itu, di setiap rumah orang Yahudi di mana pun mereka berada—terutama sebelum tahun 1967—hampir selalu ada batu atau foto tembok yang hancur tertempel di dinding. Hal itu mereka lakukan sebagai pengingat bahwa yang tersisa dari mereka hanyalah tembok yang hancur itu.

Dan, ketika Yerusalem berhasil mereka duduki (mereka jajah) pada 1967, orang-orang Yahudi pun mengantre di belakang tentara Israel untuk dapat mencium dan memeluk bagian-bagian dari tembok itu. Bahkan, setiap presiden, perdana menteri, menteri, dan pejabat tinggi Israel juga melakukan hal yang sama setelah pelantikan atau promosi jabatan, meskipun banyak di antara mereka yang tidak lagi beragama alias ateis.

Pada sisa-sisa atau reruntuhan tembok, mereka berdoa dan meratap. Sebagian mereka bahkan ada yang menulis doa-doa di sepotong kertas dan menyisipkannya pada celah-celah dinding.

Dalam sebuah pesta perkawinan anak seorang politisi Israel di wilayah pendudukan di Gaza beberapa tahun lalu, para hadirin sengaja memecahkan gelas-gelas dan botol wine. Mereka lalu membiarkannya berantakan di kaki-kaki mereka. Politisi itu adalah mendiang Moshe Dayan, mantan menteri luar negeri Israel. Tampaknya gelas dan botol yang pecah berantakan itu dijadikan simbol dari Tembok Ratapan yang akan selalu mereka ingat, dalam susah maupun senang.

Anehnya, para penguasa Zionis Israel tidak merenovasi atau membangun kembali Tembok Ratapan setelah mereka berhasil menduduki Yerusalem. Mereka membiarkan saja sisa-sisa tembok yang hancur itu. Yang mereka bangun justru tembok lain.

Tembok atau dinding lain itu yang terbaru adalah yang mereka bangun di perbatasan dengan Lebanon Selatan. Pada Selasa pekan lalu, Pemerintah Lebanon menyatakan keberatan. Mereka akan menempuh jalur diplomasi, baik regional maupun internasional, guna mencegah pembangunan dinding yang dianggap bisa mengganggu pemanfaatan kekayaan minyak negara itu di perairan regional.

Pembangunan tembok di perbatasan dengan Lebanon kali ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, penguasa Israel telah membangun enam dinding di wilayah-wilayah yang telah mereka duduki, untuk memisahkan dengan negara-negara di sekitarnya.

Tembok pertama mereka bangun pada 2002, sepanjang 710 kilometer, 85 persen di antaranya membentang jauh ke Tepi Barat, sebagai rencara untuk mencaplok 10 persen wilayah Palestina yang mereka kuasai, termasuk al-Quds al-Syarif. Berbagai negara dan organisasi internasional telah mengutuk dan menuntut agar proyek itu dihentikan. Namun, sebagaimana biasanya, Zionis Israel tidak peduli. Mereka tetap cuek bebek terhadap protes dunia internasional.

Pihak Palestina menyebut dinding itu sebagai “tembok apartheid”. Mereka menyatakan tembok itu sebagai upaya Zionis Israel untuk mencaplok wilayah Palestina di Tepi Barat ke Israel. Dewan Koordinasi Palestina untuk Pertahanan Tanah dan Penyelesaian Pemukiman menggambarkan tembok itu sebagai tindakan paling berbahaya di wilayah Palestina sejak 1967.

Kendati mendapatkan kecaman dan tekanan internasional, Israel terus membangun tembok pembatas. Tembok kedua mereka bangun di Gaza. Yang ketiga, mereka membangun pagar perbatasan dengan Mesir pada 2010. Pagar ini mereka maksudkan untuk menghentikan infiltrasi imigran Afrika dari Sinai, Mesir, ke wilayah Israel.

Tembok atau dinding keempat dibangun Israel pada 2015. Kali ini tembok itu berada di sepanjang perbatasan dengan Yordania, membentang dari Eilat ke Lembah Yamna, lokasi sebuah bandara internasional sedang dibangun Israel.

Pada tahun yang sama, Israel mendirikan dinding atau pagar pembatas antara Suriah dan Dataran Tinggi Golan, padahal Golan merupakan wilayah Suriah yang diduduki (dijajah) Israel sejak 1967. Pagar pembatas ini setinggi lima meter.

Tembok keenam yang dibangun Israel berupa dinding panjang untuk memisahkan wilayah-wilayah pendudukan (jajahan Israel) yang berbatasan dengan Lebanon Selatan. Tembok ini mulai dibangun pada 2017. Pemerintah Israel menyatakan, tembok ini dibangun untuk mencegah infiltrasi musuh-musuh mereka.

Pembangunan dinding pemisah antarperbatasan dua negara tentu bukan monopoli Israel. Di dunia ini ada sejumlah tembok yang dibangun untuk memisahkan satu negara dengan negara lainnya.

Di antara tembok yang terkenal adalah yang memisahkan perbatasan dua Korea. Tembok ini dibangun antara tahun 1977 hingga 1979 di sepanjang zona demiliterisasi antara kedua sisi dua Korea, membentang sejauh 250 km. Pembangunan tembok ini dimaksudkan untuk mecegah warga Korea Utara menyusup ke Korea Selatan yang lebih demokratis dan makmur.

Tembok lainnya yang sangat terkenal adalah Tembok Berlin, yang kini hanya tinggal kenangan. Tembok ini dibangun pada masa Perang Dingin oleh Jerman Timur pada tahun 1961, memisahkan antara Berlin Barat dan Berlin Timur. Otoritas Jerman Timur menyatakan, Tembok Berlin sebagai “Benteng Proteksi Anti-Fasis”.

Maksudnya, Jerman Barat dianggap belum bersih dari gerakan Naziisasi. Sedangkan, Jerman Barat mengatakan Tembok Berlin sebagai memalukan karena membatasi kebebasan bergerak warganya. Dalam praktiknya, tembok ini digunakan untuk mencegah pelarian penduduk Berlin Timur ke Berlin Barat yang berada di Jerman Barat.

Seiring dengan mencairnya Perang Dingin dan runtuhnya Uni Soviet pada akhir 1980-an, Tembok Berlin pun dihancurkan, apalagi setelah berlangsung reunifikasi antara Jerman Barat dan Jerman Timur pada 1990. Tembok yang angker itu pun tinggal sejarah.

Berbeda dengan tembok-tembok pembatas antardua negara, tembok yang dibangun Israel didasarkan pada rasa ketakutan yang berlebihan kepada negara-negara tetangganya. Seperti diketahui, posisi Israel dikurung oleh Lebanon, Suriah, Palestina, Yordania, dan Mesir. Sejak 1967 mereka menduduki (menjajah) banyak wilayah dari tetangga-tetangganya itu. Pagar atau tembok yang dibangun Israel adalah untuk mengamankan wilayah-wilayah yang didudukinya itu.

Menurut Amus Ailun, penulis buku Israel, Anak Laki-laki dan Perempuan, karakter yang paling menonjol dari orang Israel adalah rasa takut. Bahkan, lanjut penulis kelahiran Israel dan menetap di Eropa ini, dasar semua tindakan permusuhan yang dilakukan Israel adalah rasa takut: takut dikucilkan dunia, takut dibenci orang lain, dan takut tanah yang didukinya diambil kembali oleh yang punya.

Ya, rasa takut itulah yang menyebabkan mereka melestarikan reruntuhan Tembok Ratapan tetapi mereka membangun tembok lain di wilayah-wilayah yang didudukinya. Di pihak Israel, tembok itu merupakan bentuk lain dari rasa ketakutan terhadap penjajah. Namun, di pihak negara-negara tetangga, tembok tersebut dianggap sebagai penjajahan itu sendiri. Inilah kegilaan lain dari Zionis Israel.

Sumber :Republika.co.id