OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 13 Februari 2018

Incar saham Bank Muamalat, Ust. Yusuf Mansur: Insyaallah, mudah-mudahan terwujud

Incar saham Bank Muamalat, Ust. Yusuf Mansur: Insyaallah, mudah-mudahan terwujud   

10Berita, JAKARTA — Ustaz Yusuf Mansur membenarkan kabar soal kesiapannya membeli saham bank syariah pertama Indonesia, Bank Muamalat Indonesia (BMI). Dirinya optimistis rencana ini bisa direalisasikan.

Melalui sambungan telepon pada Selasa (13/2), Ustaz Yusuf menyatakan insya Allah akan membeli saham BMI. Ia menyatakan persiapan sedang dilakukan. ”Insyaallah, mudah-mudahan terwujud,” kata Ustaz Yusuf.

Soal nilai pembelian saham, pendiri Pondok Pesantren Daarul Qur’an itu menyatakan sesuai kebutuhan BMI antara Rp 4,5 triliun hingga Rp 5 triliun. Dana itu rencananya akan dimobilisasi dari potensi umat melalui PayTren Aset Manajemen.

”Tidak ada konsorium, saya mahgerakin aja. Kami masih menunggu skema dan sistem yang masih dirumuskan,” ungkap Ustaz Yusuf. Ia optimistis dan berharap atas izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala rencana ini bisa segera dilaksanakan.

Sebelumnya, rencana penambahan modal BMI melalui konsorsium investor yang digalang PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) gagal dilakukan karena perjanjian jual beli bersyarat (CSSA) antara Minna Padi dan Bank Muamalat telah berakhir pada 31 Desember 2017. Selain itu, pembicaraan PADI dengan OJK juga masih belum rampung terkait rencana pembelian saham BMI itu.

Karena CSSA sudah berakhir, PADI tidak lagi menjadi pembeli siaga hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue BMI. Meski begitu, PADI berkoordinasi dengan OJK dan BMI.

Dalam informasi keterbukaan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 September 2017, PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk. (PADI) telah menandatangani perjanjian kesiapan pengambilan saham dalam BMI senilai Rp 4,5 triliun oleh PADI.

Sumber: Republika

Karni Ilyas Umumkan Judul ILC “Teror ke Pemuka Agama: Adakah Dalangnya?”, Begini Hebohnya Warganet

Karni Ilyas Umumkan Judul ILC “Teror ke Pemuka Agama: Adakah Dalangnya?”, Begini Hebohnya Warganet


10Berita, Karni Ilyas mengumumkan melalui akun Twitter pribadinya bahwa Indonesia Lawyers Club (ILC) malam ini mengambil tema “Teror ke Pemuka Agama: Adakah Dalangnya?”. Sontak, beragam tanggapan dilontarkan warganet.

“Dear Pencinta ILC: Diskusi kita, Selasa pukul 19.30 Wib, besok, berjudul "Teror ke Pemuka Agama: Adakah Dalangnya?" Selamat menyaksikan” twit @karniilyas, Senin (12/2/2018).

Ratusan pengguna Twitter pun berkomentar menanggapi twit tersebut.

Puluhan pengguna Twitter menyampaikan aspirasinya terkait nara sumber yang diundang. Di antara nama yang diusulkan oleh netizen adalah Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

“coba undang mantan panglima gatot nurmantyo, beliau yg paling pertama mengendus ini akan terjadi.....” komentar @Qis5a yang kemudian difavoritkan 88 pengguna Twitter.

Beberapa pengguna Twitter mengusulkan Buya Syafi’i.

“Benar bgt... Ketika ulama diserang kemana suara si buya... Request ya bang @karniilyas” kata @FrancaisSusi.

Beberapa pengguna Twitter lainnya mengusulkan Densus 88.

“Kalau bisa pak karni, hadirkan juga perwakilan densus 88.... biar ulama juga dilindungi, jgn cuma gereja yg dijaga, pesantren juga harus dijaga... sepertinya ada dalang dibalik semua kejadian ini...” kata @Arfizam4

Ada pula yang menanggapi dengan berusaha menebak siapa dalangnya.

“Ada Pak.... PKI Dalangnya pak” kata @Andrie07253255

“Jawabannya: "gak ada". Kalau ada dalangnya jadi rame. Jelasnya "hidden files" kalii...” kata @Ykarsianto [Ibnu K/]

Sumber :Tarbiyah

SEBENARNYA KALIAN INI SIAPA?

SEBENARNYA KALIAN INI SIAPA?


10Berita,
~ Saat Habib Rizieq pergi ke tanah suci dan hingga kini belum kembali kalian teriak 'dia kabur dan pengecut', namun saat Honggo Wendratno si taipan itu korupsi 35 T lalu kabur kalian mingkem seolah mulut kalian tersumpal bogem. Sebenarnya kalian ini siapa?

~ Saat chat esek-esek dibuat demi menjatuhkan harkat dan martabat Habib Rizieq dan keluarganya, kalian kompak saling bersahutan bak kodok dalam kolam hingga kalimat "ulama kok mesum" jadi trending topik di lini masa, namun saat istri junjungan kalian terbongkar selingkuh sampai dibawa di pengadilan, kalian tiba-tiba terserang bisu kronis hingga tak mampu bicara. Sebenarnya kalian ini siapa?

~ Saat ulama dan ustadz kami dibantai oleh 'orang gila' kalian tak bicara sepata kata, namun saat gereja diserang, dengan garang kalian membela lalu jualan isu basi toleransi dan kebhinekaan dengan bumbu terorisme dan radikalisme. Padahal penyerangan gereja inipun kami kutuk karena bukan watak bangsa kita. Sebenarnya kalian ini siapa?

Sumber :Portal Islam 

Kapolri Didesak Jelaskan Sebab Kematian MJ oleh Densus 88

Kapolri Didesak Jelaskan Sebab Kematian MJ oleh Densus 88

10Berita , Solo – Tersangka teroris MJ yang ditangkap bersama istrinya di Indramayu oleh Densus 88 pada 7 Februari 2018 dipulangkan dalam kondisi tak bernyawa. Jenazah MJ dimakamkan pada malam hari pada 10 Februari 2018 di Lampung.

Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) mendesak agar Kapolri dan Presiden Joko Widodo memberikan kejelasan atas prihal kematian MJ. DR Muinnuddinillah Basri selaku Ketua DSKA bersama sejumlah anggotanya mendatangi Polrestas Surakarta untuk mengadakan audiensi seputar kematian MJ.

“Kami meminta kepada pihak yang berwajib untuk menjelaskan kepada publik sebab kematian Muhammad Jefri pasca penangkapan tanggal 7 Februari 2018 hingga berakhir dengan kematian Tanggal 10 Februari 2018 oleh Densus 88,” ungkap ketua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), DR Muinnuddinillah Basri di Polresta Surakarta pada Selasa (13/02/18).

Delegasi DSKS diterima oleh Kasatintel Bowo Hariyanto. Dalam audiensi tersebut, DR Muin sangat berharap agar pihak berwajib dapat menjelaskan kronologi yang menyebabkan MJ tewas di tangan Densus 88. Dikhawatirkan, timbul kecurigaan dan keganjalan dari masyarakat terutama umat Islam.

Sebagaimana diketahui, MJ dan isterinya ditangkap oleh Densus 88. MJ dipulangkan tak bernyawa sedangkan belum ada keterangan terkait nasib isterinya. Pada saat penangkapan, Densus 88 juga dikabarkan tidak berkoordinasi dengan keamanan setempat. Ditambah lagi, belum ada informasi resmi soal peran pelaku dalam aksi terorisme hingga ia meninggal.

Kejadian semacam ini bukanlah pertama kalinya terjadi. Pada 2016 silam, terduga teroris Siyono asal Klaten mengalami hal serupa. Ia meninggal dengan dugaan dianiaya oleh aparat hingga tewas.

Saat itu, Polri mengklaim bahwa Siyono telah melakuakan perlawanan. Namun, KontraS, Komnas HAM dan Muhammadiyah menemui banyak kejanggalan. Setelah melakukan autopsi, di jasad Siyono ditemukan banyak luka dan lebam.

Oleh sebab itu, pengurus DSKS, Endro Sudarsno mengingatkan agar kasus ini jangan sampai seperti yang menimpa Siyono. “Jangan sampai kasus ini seperti Siyono, masyarakat, umat dapat curiga yang tidak baik,” ungkapnya

Reporter: Reno
Editor: Syafi’i Iskandar

Sumber :Kiblat.

Ini Alasan Kanker Paru Kerap Ditemukan Stadium Lanjut

Ini Alasan Kanker Paru Kerap Ditemukan Stadium Lanjut

10Berita, Awak media dikejutkan dengan informasi juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, didiagnosis kanker paru. Bukan stadium I atau II, melainkan IVB.

"Dokter bilang saya kanker paru-paru stadium 4B pertengahan Januari lalu," begitu tulis Sutopo lewat pesan singkat ke awak media.

Di Indonesia, penyakit yang diderita Sutopo merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada pria. Sayangnya, kecenderungan kanker paru ditemukan sudah stadium lanjut.

"Biasanya ditemukan sudah stadium III dan IV. Kalau sudah ada keluhan atau penyebaran biasanya datang karena itu," kata dokter spesialis paru RSUP Persahabatan Jakarta, Elisna Syahruddin kepada Liputan6.com lewat sambungan telepon Selasa (13/2/2018).

Wanita yang menyelesaikan pendidikan spesialis paru di Fakultas Kedokeran Universitas Indonesia ini mengatakan gejala kanker paru tidak khas. Itu yang jadi penyebab sering ditemukan sudah stadium lanjut.

"Gejala umum kanker paru itu seperti batuk, sesak napas, nyeri dada. Enggak khas kan?," kata Elisna.

 

 

 Saksikan juga video menarik berikut:

Mengingat gejala kanker paru yang tidak khas, Elisna menyarankan untuk melakukan pemeriksaan paru setahun sekali. Pada orang yang memiliki banyak faktor risiko disarankan untuk kontrol lebih sering dibanding yang tidak memiliki banyak faktor risiko.

Beberapa faktor risiko diantaranya adalah usia di atas 40, terpapar asap rokok, polusi udara, tinggal daerah dekat pabrik atau pertambangan, dan anggota keluarga memiliki riwayat kanker.

"Faktor risiko yang paling tinggi adalah umur ya. Kalau sudah di atas 40, rajinlah kontrol. Kalau punya banyak faktor risiko, enam bulan sekali kontrol, kalau enggak punya faktor risiko setahun sekali," pesan wanita yang pernah menempuh pendidikan S3 di Jepang ini.

Saat kontrol kesehatan paru, sebaiknya ke dokter spesialis paru terlebih dahulu. Bukan langsung ke laboratorium seperti disarankan Elisna.

Sumber :Liputan6.com 

Aneh, Kasus Penyerangan Ulama dan Pastur Beda Perlakuan

Aneh, Kasus Penyerangan Ulama dan Pastur Beda Perlakuan

10BeritaSLEMAN -Panglima Lasykar Forum Aliansi Umat Islam Bersatu (FAU IB) Jateng-DIY, Anang Immamudin menilai penegakan hukum di Indonesia lagi-lagi kontroverisal. Pasalnya Kasus penyerangan terhadap Kyai Umar Basir di Bandung serta Komandan Brigade Presis ustadz Prawoto berbeda perlakuan dengan kasus penyerangan terhadap pastur di Sleman. 

Ia menuturkan, pada kasus penyerangan terhadap Kyai Umar Basir di Bandung polisi langsung mengidentifikasi pelaku sebagai orang gila. Begitu pula pada kasus penyerangan yang menewaskan  Komandan Brigade Persis Ustadz Prawoto, polisi juga menyimpulkan bahwa pelaku merupakan orang gila.

Sebaliknya, pada kasus penyerangan terhadap pastur, polisi langsung menerjunkan Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri. Bahkan, Polri langsung merilis bahwa pelaku penyerangan terhadap pastur merupakan orang yang menganut faham radikal.

Kenapa  beda perlakukan ketika ulama juga di serang? Pada penyerangan terhadap ulama oelaku langsung di identifikasi sebagai orang gila. Ini sepertk tidak ada keseriusan untuk terus menelusuri motif motif di balik penyerangan terhadap ulama," ujarnya Senin (12/2/2018).

Ia berharap kasus penyerangan terhadap ulama maupun tokoh agama lain harus ditangani secara adil. Ia berharap penegak hukum tidak tebang pilih dalam menangani kasus. 

"Negara harus hadir dan adil terhadap permasalahan-permasalah penyerangan ini, baik yang dialami umat islam ataupun umat lain," pungkas dia.* [Aan/Syaf/]

Sumber :voa-islam.com

10 Inspirasi Lantai untuk Halaman Rumah. Bekal untuk Santai Sore di Teras Bersama Pasangan Sah

10 Inspirasi Lantai untuk Halaman Rumah. Bekal untuk Santai Sore di Teras Bersama Pasangan Sah

10Berita, Bayangan rumah seperti apa yang kamu idamkan, guys? Punya ruang keluarga yang besar? Halaman belakang yang luas ditambah dengan taman mini cantik lengkap dengan kolam ikan? Atau rumah dengan halaman yang nyaman?


Jika kebanyakan orang terlalu fokus dengan interior bagian dalam rumah beserta isinya, maka kamu yang juga memerhatikan kecantikan halaman rumah, layak untuk dijadikan pasangan halal. Betapa tidak? Halaman depan rumah merupakan bagian penting yang nggak bisa dilewatkan begitu saja. Di sinilah kita bisa melepas rasa penat dengan memandang lingkungan sekitar dan udara segar.

Advertisement

Nah, lantai menjadi salah satu aspek yang bisa mempercantik halaman rumah. Untuk itu, Hipwee Tips akan memberikan beberapa ide lantai dengan warna dan corak yang bervariasi. Baca dulu yuk, buat bekal rumah idamanmu nanti!

1. Ubin tanah liat punya warna yang natural dan eksotis. Selain itu juga punya ketahanan yang baik, sehingga cocok untuk diaplikasikan di luar ruangan

Warna ubin yang membumi via homedesignrev.com

2. Kamu pun bisa menempatkan lapisan kerikil di tanah halaman rumah. Harmonisasikan dengan meletakkan tanaman hias, furnitur kayu ataupun lentera untuk menambah nuansa romantis

Lantai kerikil dipadu dengan tumbuhan hijau via pinotagebook.com

3. Agar suasana halaman lebih hangat, gunakan material kayu di halaman rumahmu. Boleh juga menaruh beberapa furnitur berupa meja dan kursi untuk bersantai

Lantai kayu untuk teras dan halaman via centralparquet.blogspot.com

4. Rumput sintetis bisa jadi pilihan material lantai yang mudah pemasangan dan perawatannya. Nggak perlu dipotong, disirami air, tahan berbagai macam cuaca, juga relatif terjangkau harganya

Rumput sintetis tahan cuaca via www.pinterest.com

5. Aplikasikan batu kali untuk menghadirkan nuansa alam dengan sentuhan lembutnya. Kamu bisa menggabungkannya untuk membentuk angka atau huruf

Lantai batu kali via id.pinterest.com

6. Susun paving batuan di lantai maupun di dinding halaman sesuai dengan desain yang diinginkan. Paving ini juga tahan terhadap kondisi cuaca luar ruang lho!

Paving via www.pinterest.com

7. Lantai sintetis juga cocok diterapkan di halaman rumah. Teksturnya yang lembut bikin nyaman untuk berjalan di atasnya tanpa alas kaki. Warna dan bentuknya pun beragam sehingga bsia dipilih sesuai tema halaman yang diinginkan

Lantai sintetis via www.hortusfloor.it

8. Potongan kayu berbentuk bulat di antara rerumputan menciptakan dekorasi yang unik. Patung dan dinding dari batu alam serta lampu sorotnya bikin halaman ini tetap bisa dinikmati di malam hari

Ala-ala taman via rumahdandesign.com

9. Material semen yang dipoles jadi salah satu aspek yang lagi tren. Penggunaan material ini menghasilkan sebuah nuansa yang elegan dan mewah

Semen campuran via serenissima.gr

10. Material berharga terjangkau lainnya adalah ubin batu. Pilihan warna juga teksturnya yang beragam bisa disesuaikan dengan tema halaman

Ubin batu via www.hgtv.com

Halaman rumah bukan lagi jadi area yang terlupakan jika kamu mau terapkan material-material di atas untuk dijadikan sebagai lantainya. Bukan hanya tamu yang segan, kamu sendiri pun sebagai pemilik jadi makin betah dan nyaman di rumah. Tak apa jika saat ini belum bisa merealisasikannya, simpan dulu artikel ini sebagai panduan di kemudian hari. Semoga segera miliki rumah idamanmu, ya!

Sumber : Hipwee

Ini Sikap Resmi Muhammadiyah soal Teror di Gereja St Lidwina

Ini Sikap Resmi Muhammadiyah soal Teror di Gereja St Lidwina

10Berita, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir berkomentar keras untuk merespons aksi penyerangan terhadap jemaat dan pastor Gereja St Lidwina Bedog di Gamping Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2). Menurut Haedar, aksi berdarah itu merupakan perbuatan terkutuk.

“Muhammadiyah mengecam keras perbuatan teror tersebut, apa pun alasan dan siapa pun pelakunya. Jangan biarkan tindakan nista tersebut terulang dan semua pihak tidak boleh mentoleransi sedikit pun perbuatan yang dilarang semua agama dan hukum tersebut,” ujar Haedar dalam siaran pers ke media, Senin (12/2).

Haedar menambahkan, tindakan keji sebelumnya juga menimpa dua ulama di Jawa Barat. Yakni pimpinan Pondok Pesantren Al Hidayah Cicalengka, Kabupaten Bandung KH Umar Basri dan Komando Brigade PP Persis Ustaz Prawoto.

Bahkan, Ustaz Prawoto meninggal dunia akibat penganiayaan yang terjadi pada 1 Februari itu. Haedar menegaskan, perbuatan biadab tersebut sama sebagai bentuk teror dan kekerasan langsung terhadap tokoh dan umat beragama.

Karena itu Muhammadiyah mendesak aparat penegak hukum mengusut semua kasus kekerasan terhadap para pemuka agama hingga tuntas. “Ini tidak boleh dibiarkan berlalu begitu saja dan tertutupi oleh kasus-kasus lain yang datang berikutnya,” tegasnya.

Haedar menambahkan, pengusutan atas kasus-kasus kekerasan itu harus dilakukan secara sungguh-sungguh, objektif dan tanpa pandang bulu sesuai koridor hukum yang berlaku. “Ungkap siapa pelaku dengan motif dan tujuan yang sesungguhnya dari peristiwa yang menimbulkan teror keji dan menakutkan bagi tokoh dan umat beragama di negeri ini,” katanya.

Di samping itu, Haedar juga mengimbai semua pihak tidak mengembangkan opini-opini dangkal dan bias dari serangkaian kekerasan yang menimpa para pemuka agama itu. Karena itu Haedar meminta masyarakat memberikan kesempatan kepada kepolisian untuk mengungkapnya.

“Muhammadiyah juga berharap agar baik umat beragama maupun warga bangsa di mana pun untuk tetap tenang dan tidak tersulut emosi atas kejadian teror yang menggemparkan tersebut. Berbagai pihak termasuk para pejabat dan elite bangsa juga diharapkan untuk tetap bijak dan bersikap proporsional agar tidak memperluas kecemasan dan saling curiga di tubuh bangsa,” tuturnya. 

Menurut Haedar, semua elemen umat beragama dan komponen bangsa harus bersatu melawan segala bentuk teror di negeri ini. Dia menegaskan, kehidupan beragama tidak hanya menyangkut kerukunan, kemajemukan dan toleransi, tapi juga memerlukan kedamaian, ketenteraman dan keamanan yang mendapat perlindungan penuh dari negara.

“Negara tidak boleh toleran atas teror kekerasan terhadap tokoh dan umat beragama, sekaligus harus bertindak objektif dan tidak diskriminasi,” tuturnya.

Sumber : jpnn.com

Penyintas Bom Bali Pertanyakan Persidangan Hambali

Penyintas Bom Bali Pertanyakan Persidangan Hambali

Salah seorang penyintas bom Bali, Phil Britten.

Penyintas heran mengapa Hambali yang diduga dalang perencana serangan belum diadili.

10Berita, MELBOURNE -- Phil Britten, seorang penyintas atau korban selamat dari bom Bali 2002 menyatakan heran mengapa Hambali yang diduga sebagai dalang perencana serangan sampai kini belum juga diadili. Dia menuduh Pemerintah Australia tidak begitu bersemangat untuk mendesak digelarnya peradilan.

"Saya tidak tahu mengapa Australia atau Indonesia seakan lepas tangan," kata Phil Britten dalam program 7.30 ABC.

"Mereka menyerahkannya pada AS untuk menanganinya. Saya merasa sebagai penyintas dan korban kami berhak bicara, mengambil alih kendali situasi dan menegaskan kami tidak mau seperti ini," ujarnya.

"Jadi saya agak heran karena mereka tidak melakukan hal itu dan menyerahkannya pada sistem Amerika untuk menanganinya," tambahnya.

Riduan Isomuddin alias Hambali (53 tahun) lahir di Indonesia dan dibawa ke penjara AS di Teluk Guantanamo pada 2006. Sejak itu dia ditahan di Kamp 7 yang diperuntukkan bagi para tahanan bernilai tinggi.

Bisa diadili di Australia atau Indonesia

Tersangka perencana bom Bali, Hambali. Supplied

Pengacara militer AS untuk Hambali mengatakan klien mereka tidak mendapatkan keadilan melalui pengadilan perang di Guantanamo. Klienya terbuka untuk diadili di yurisdiksi lain, mungkin di Australia atau Indonesia.

Hambali ditahan tanpa tuntutan oleh AS sejak ditangkap di Thailand pada 2003. Jaksa penuntut umum di Guantanamo menyusun tuntutan terhadapnya pada Juni tahun lalu, namun tidak ada perkembangan sejak itu.

"Ketika kami pertama kali mendengar tuntutan itu telah disusun pada musim panas lalu, baginya itu semacam harapan akhirnya ada yang mungkin terjadi," ujar Letnan Kepala Greg Young, salah satu dari beberapa pengacara yang mewakili Hambali, kepada ABC.

Letnan Greg Young, pengacara militer AS yang membela Hambali. ABC News: Roscoe Whalan

Kemudian upaya menyusun tuntutan kedua kalinya dilakukan pada bulan Desember dan diajukan ke Pentagon untuk disetujui. Pejabat di sana mengembalikan tuntutan itu ke jaksa penuntut, dan minggu lalu tiba-tiba dipecat.

"Saya pikir wajar bila dikatakan penundaan terus-menerus, ketika ada tuntutan tapi tidak ada yang terjadi dengan dia, maka hal itu sulit baginya," kata Letnan Young.

Departemen Pertahanan AS mengatakan berkas tuntutan dikembalikan karena masalah prosedural, namun tidak memerikan penjelasan lebih lanjut. Sepanjang proses tersebut, Hambali tetap ditahan dengan akses sangat terbatas ke dunia luar.

Pengacaranya menggambarkan Hambali sebagai pembaca dan konsumen berita yang rakus. Mereka mengatakan dia bijaksana dan sangat cerdas. Berkas tuntutan menyebutkan dia bertanggung jawab atas serangan teroris terburuk terhadap warga Australia.

Tuduhan

Hambali dituduh melakukan banyak kejahatan, termasuk terorisme. Berkas tersebut menjelaskan bagaimana Hambali diduga mengatur pemboman simultan pada 12 Oktober 2002, yang menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga Australia.

Disebutkan Hambali berencana menyaksikan pengeboman itu melalui TV kabel dari kamar hotel di Kamboja. Dia diduga menyampaikan rasa kagetnya kepada seorang pelaku lainnya mengenai akibat serangan dan tidak menduga banyak orang meninggal.

Tidak seperti berkas tuntutan pertama, berkas kedua mencakup tuduhan terhadap dua deputi Hambali - pria Malaysia Mohammed Nazir Bin Lep, dikenal sebagai Lillie dan Mohammed Farik Bin Amin, dikenal sebagai Zubair yang juga ditahan di Guantanamo.

"Saya pikir satu kemungkinannya mereka mencoba menekan para deputi agar memberatkan dalang perencana," kata Carol Rosenberg, jurnalis Miami Herald yang telah meliput Guantanamo sejak dibuka pada 2002.

"Saya kira bisa juga mereka sedang berhati-hati, mengapa harus menggelar tiga peradilan jika bisa melakukannya sekali?" ujarnya.

Korban

Phil Britten saat dirawat di RS akibat luka-luka yang dialaminya dalam bom Bali. Supplied: Phil Britten

Phil Britten berada di sebuah klub malam di Bali sebagai bagian dari perjalanan akhir musim klub bolanya pada malam pengeboman tersebut. Dia menderita luka bakar hingga 60 persen di tubuhnya dan giginya copot oleh ledakan tersebut.

Dia juga kehilangan tujuh temannya. "Ketika saya sadar dan ... saya masih hidup dan melihat sahabat dan teman dan betapa menyakitkan bagi orang tua, ayah, ibu, saudara-saudara mereka - hal ini membuat Anda hancur," katanya.

"Dan Anda berpikir, 'Saya akan bertukar tempat'. Ada pikiran seperti itu," tambahnya.

Setelah berjuang mengatasi sakit dan sejenak beralih ke narkoba dan alkohol, Britten menghabiskan 15 tahun untuk mengembalikan hidupnya. Dia heran saat mengetahui Hambali masih hidup. Dia mengaku sulit memahami mengapa butuh waktu lama untuk mengadili Hambali.

"Jurjur saja saya agak tercengang, bagaimana seseorang yang memiliki andil besar dalam merenggut begitu banyak nyawa, kini masih hidup," katanya.

"Dia mungkin tidak memegang senjata atau bukan orang yang menelepon tapi tanpa dia ... dia seperti kepala ular," ujar Britten.

Britten memiliki permintaan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas penuntutan. "Saya tidak bisa mengubah apa yang terjadi padaku, tapi semoga saya bisa membantu orang lain," katanya.

"Karena saya tahu efeknya bukan hanya pada orang selamat seperti saya, tapi mereka yang meninggal dan keluarga yang harus mengalami hal itu," ujarnya.

"Saya harap, tunjukkan hati, siapa pun yang harus berurusan dengan kasus ini dapat mempertimbangkannya dan membuat pilihan yang tepat," tambah Britten.

Tidak ada keadilan

Mayor Scott Medlyn, salah satu pengacara militer yang membela Hambali. ABC News: John Mees

Jika pun ada, keadilan sangat lambat datangnya di Guantanamo. Para pelaku serangan 9/11 telah menjalani persidangan pra-peradilan sejak 2012.

Pengacara Hambali mengatakan bahkan jika berkas tuntutan berakhir di persidangan, ada sejumlah alasan mengapa kliennya mungkin tidak mendapatkan pemeriksaan yang adil melalui komisi militer. "Tujuh dari delapan pria yang ditangkap di Indonesia yang didakwa melakukan pemboman secara fisik telah meninggal atau dieksekusi," kata Letnan Young.

"Mereka itu saksi potensial yang bisa memberikan banyak informasi. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan mereka katakan sekarang di pengadilan," tambahnya.

Rekan pengacara Mayor Scott Medlyn menambahkan, "Ini juga menyulitkan bagi jaksa. Bukti menjadi basi, saksi, kenangan memudar, jadi ini merupakan penahanan tak menentu. Menunggu 15 tahun tidaklah memberikan keadilan terhadap siapa pun yang terlibat dalam proses ini."

Puing-puing ledakan bom di Kuta beberapa hari setelah kejadian.(AAP/Dean Lewins)


Mantan jaksa penuntut di Guantanamo, Kolonel Morris Davis, mengatakan pemrosesan kasus terhadap tahanan lainnya, seperti pelaku 9/11, lebih diprioritaskan dibandingkan tahanan seperti Hambali.

"Mendapat perhatian namun tidak banyak," katanya kepada ABC.

Tujuh warga Amerika tewas dalam pengeboman Bali dibandingkan dengan ribuan orang dalam serangan 9/11. Kolonel Morris, yang ditempatkan di Guantanamo saat Hambali dibawa ke sana pada 2006, mengatakan saat ini ada pembicaraan mengenai pemindahan Hambali ke Australia atau Indonesia.

"Saya pikir Pemerintah AS mungkin akan dengan senang hati melepaskan kasus itu dari tangan mereka," katanya.

Letnan Young mengatakan kliennya Hambali terbuka untuk diadili di wilayah hukum lain. "Saya pikir jika peradilannya adil, jika dia dijamin hak-hak mendasar yang kami anggap penting untuk proses yang adil, dia akan menerima hal itu," katanya.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

 

Sumber: http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/penyintas-bom-bali-pertanyakan-persidangan-hambali/9428890 |

Mereka Rebut Kursi Panas Lewat Jalur Culas

Mereka Rebut Kursi Panas Lewat Jalur Culas

10Berita , Menjelang kontestasi politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018, calon penyelenggara negara memperebutkan suara masyarakat agar memilihnya dan menduduki jabatan sebagai Bupati, Wali Kota, hingga Gubernur.

Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK mengimbau agar calon kepala daerah tak menghalalkan segara cara demi sebuah jabatan. Tindakan money politic dalam pilkada sangat diharamkan.

Jika imbauan tersebut tidak diindahkan, maka harus bersiap menghadapi tim penindakan lembaga antirasuah.

Namun sepertinya, tindakan politik uang masih sangat diwajarkan oleh para calon kepala daerah. Tak tanggung-tanggung, demi menduduki jabatan penting di negara ini, mereka tak segan menggelontorkan uang hingga miliaran rupiah.

Tak jarang uang miliaran rupiah tersebut mereka terima dari para pengusaha yang dijanjikan sebuah proyek saat dirinya menduduki jabatan penting. Alhasil, janji tersebut harus dia tepati saat menduduki sebuah jabatan.

Ada juga seorang kepala daerah yang ingin kembali maju dalam kontestasi politik 2018, menjadikan jabatannya sekarang sebagai alat untuk mendapatkan uang.

Sang kepala daerah menerima fee dari proyek-proyek di daerahnya. Fee tersebut kemudian dia gunakan sebagai modal untuk kampanye Pilkada.

KPK sendiri sudah berhasil membongkar tindak tanduk beberapa kepala daerah yang menggunakan uang rakyat untuk maju maupun untuk menutupi pengeluaran dalam proses Pilkada.

Berikut penyelenggara negara yang berusaha mendapatkan kursi panas melalui jalur culas

 

 

Menjelang akhir tahun 2017, KPK berhasil menangkap Wali Kota Tegal Siti Mashita Soeparno melalui operasi tangkap tangan (OTT).

Siti beserta dengan orang kepercayaannya, yakni Ketua DPD Partai Nasdem Brebes Amir Mirza Hutagalung menerima suap terkait pengelolaan dana jasa kesehatan di RSUD Kardinah dan pengadaan barang jasa di lingkungan Pemerintahan Kota Tegal tahun anggaran 2017.

Uang tersebut mereka terima dari Wakil Direktur RSUD Kardinah Tegal, Cahyo Supardi.

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan sempat mengatakan, total uang suap yang diterima Siti Masitha dan Amir Mirza mencapai Rp 5,1 miliar. Uang tersebut akan digunakan untuk maju dalam Pilkada Kota Tegal tahun 2018.

"Sejumlah uang tersebut diduga akan digunakan untuk membiayai pemenangan keduanya di Pilkada 2018 di Kota Tegal," ujar Basaria dalam konferensi pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 30 Agustus 2017.

Menurut Basaria, Siti akan kembali maju menjadi Wali Kota Tegal dengan didampingi Amir sebagai Wakil Wali Kota Tegal. Uang Rp 5,1 miliar tersebut didapat dari dua proyek tersebut.

Adapun rinciannya sebagai berikut, terkait uang dugaan suap pengelolaan pelayanan dana kesehatan berjumlah Rp 1,6 miliar dan Rp 3,5 miliar diduga uang suap yang berasal dari fee proyek di Pemkot Tegal. Uang tersebut mereka terima dari Januari hingga Agustus 2017.

Namun, saat operasi tangkap tangan yang dilakukan, penyidik KPK hanya menemukan uang cash sebesar Rp 200 juta, dan Rp 100 juta dalam bentuk rekening.

 

Di awal tahun 2018, menjelang kontestasi politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018, KPK menangkap tangan Bupati Jombang, Jawa Timur, Nyono Suharli Wihandoko. Nyono ditangkap oleh tim Satgas KPK pada 3 Februari 2018.

Nyono ditangkap tim penindakan karena menerima suap dari Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Jombang, Inna Sulistyowati. Inna menyuap Nyono agar diangkat menjadi Kadis Kesehatan definitif.

Uang yang diterima Nyono dari Inna merupakan uang pungli dari 34 Puskesmas di Jombang. Dari uang hasil pungli tersebut, Nyono mendapat jatah 5 persen, sementara Inna satu persen. Satu persen lagi untuk paguyuban puskesmas Jombang.

Uang suap tersebut juga dijadikan oleh Politisi Partai Golkar ini untuk membiayai kampanye dalam Pilkada Jombang 2018. Nyono berencana kembali maju menjadi calon bupati Jombang periode 2018-2023.

Dalam OTT terhadap Nyono dan Inna, tim penindakan KPK mengamankan uang sebesar Rp 25.550.000 dan USD 9.500.

 

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) Marianus Sae sebagai tersangka dugaan meneria suap terkait proyek-proyek di lingkungan Ngada.

Bersama dengan Marianus, KPK juga menjerat Direktur PT Sinar 99 Permai, Wilhelmus Iwan Ulumbu selaku pemberi suap. Wilhelmus diduga memberi sekitar Rp 4,1 miliar kepada Marianus dalam kurun November 2017 hingga Februari 2018.

Penerimaan uang tersebut diduga akan digunakan Marianus untuk maju sebagai Gubernur NTT dalam Pilgub NTT 2018 mendatang. Diketahui, Marianus bersama Emilia Nomleni maju dalam Pilgub NTT dengan diusung PDIP dan PKB.

“Apakah ini akan dilakukan untuk biaya kampanye? Prediksinya, iya. Prediksi dari tim kita kemungkinan besar dia butuh uang untuk itu (kampanye Pilgub NTT),” ujar Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2018).

Dugaan uang untuk dijadikan modal kampanye lantaran dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan tim Satgas KPK terhadap Marianus di Surabaya, politisi PDI Perjuangan itu tengah bersama dengan Ketua Tim Psikotes bakal calon Gubernur NTT, Ambrosius Tirta Santi.

Meski begitu, Basaria belum mau membeberkan aliran dana dari Marianhs kepada tim suksesknya. Basaria menyatakan, tim penyidik masih mengumpulkan alat bukti untuk memperkuat dugaan tersebut.

“Tapi apakah itu pasti untuk ke sana (dana kampanye) kita belum bisa mengatakan itu. Karena kita belum menerima, belum menemukan jalur sesuatu yang diberikan kepada pihak yang akan melakukan tim-tim yang berhubungan dengan Pilkada tersebut,” kata dia.

Basaria juga masih enggan mengungkap peran Ambrosius Tirta Santi dalam kasus suap ini. Termasuk adanya dugaan suap yang diberikan Marianus kepada Ambrosini untuk memuluskan diri sebagai bakal calon Gubernur NTT.

“Hubungannya untuk sementara kita belum temukan. Apakah ada aliran dana, apakah ada proyek, hubungannya apa yang bersangkutan menerima sesuatu sampai sekarang ini kita masih belum bisa membuktikan. Tapi yang pasti yang kita tahu yang bersangkutan hadir di sana pada saat tim kita menemukan MSA (Marianus Sae),” kata dia.

 

Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti dan istrinya, Lily Martiani Maddari didakwa menerima suap sebesar Rp 1 miliar, yang merupakan bagian janji sebesar Rp 4,7 miliar dari dua proyek di Provinsi Bengkulu.

Suap yang diterima oleh Ridwan dan Lily terkait proyek peningkatan jalan di Bengkulu. Suap tersebut diduga dijadikan Ridwan untuk mengembalikan uang yang dia keluarkan untuk modal kampanye sebelumnya.

Dalam sidang pembacaan dakwaan, Ridwan Mukti saat menuju kursi nomor satu Bengkulu ternyata harus mengeluarkan dana hingga ratusan miliar selama kampanye. Uang tersebut dia terima dari rekan-rekan pengusaha yang nantinya bakal diberikan jatah proyek olehnya.

Jaksa pun sempat menceritakan proses Ridwan Mukti marah di hadapan jajarannya di Bengkulu.

“Saya ini ikut Pilkada berdarah-darah, habis ratusan miliar. Memangnya selama ini kalian di mana? Jangan-jangan kalian lawan, bukan pendukung saya. Kenapa nggak pamit sama saya? Saya ini mantan pengusaha dan sudah dua periode jadi bupati, lalu sekarang saya jadi gubernur. Saya penguasa di Bengkulu,” ucap jaksa KPK menirukan perkataan Ridwan saat membacakan dakwaan di Pengadilan Tipikor Bengkulu, Kamis 12 November 2017.

Sumber :Liputan6.com , BANDARpost