OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 18 Februari 2018

Ini Dia "Orang Gila" Penyerang Pengasuh Ponpes Muhammadiyah Karangasem

Ini Dia "Orang Gila" Penyerang Pengasuh Ponpes Muhammadiyah Karangasem



10Berita - Lapor komandan : Ahad 18 feb 2018 pukul 11.45 WIB, Telah terjadi penyerangan orang gila ke Pengasuh Ponpes Muhammadiyah Karangasem, Paciran Lamongan, KH HAKAM MUBAROK, Lc



Kronologi : pada saat pak Yai (beliau juga PDM LAMONGAN) akan wudhu tiba-tiba di serang oleh orang gila, seketika itu pak Yai menghindar kemudian dikejar orgil tersebut, beruntung masyarat sekitar pondok dapat mengamankan orgil ini dan pak Yai hanya luka ringan.

orgil ini aneh: rambut, kuku, dan giginya sangat bersih dan badannya tidak berbau seolah-olah tidak gila.



KOKAM harap siaga !!!
wabah orang gila Jadi-jadian semakin marak

Sumber : kontenislam.com

Masyarakat Jambi Kecam Nama Puncak Gunung Kerinci Jadi Puncak Joko Widodo

Masyarakat Jambi Kecam Nama Puncak Gunung Kerinci Jadi Puncak Joko Widodo


10Berita, Rencana Kabupaten Solok Selatan, Sumbar yang akan mengusulkan pergantian dan pemberian nama puncak gunung Kerinci dengan nama Presiden ke-7 Republik Indonesia, Puncak Joko Widodo mendapat respon berbagai pihak di Kabupaten Kerinci.

Berbagai kalangan dari pecinta alam maupun masyarakat Kerinci merasa keberatan dengan usulnya pergantian nama tersebut. Karena mereka menganggap gunung kerinci merupakan wilayah Kabupaten Kerinci, sehingga tidak boleh dilakukan pergantian nama secara sepihak oleh Sumbar.

"Wah tidak setuju ini saya, dari zaman jauh nenek saya lahir sudah ada namanya puncak indrapura gunung kerinci, ya otomatis kerinci punya, sudah di kasih lewat pintu belakang. Maau merubah nama puncak kerinci pula. mohon pemerintah harus tanggap masalah ini," ungkap Alpika Dores menanggapi usulan perubahan nama ini, Jumat (15/2).

Demikian juga dikatakan Ansi, dari pecinta alam(SISPALA) Kerinci mengatakan keberatan apa yang akan diusulkan Kabupaten Solok Selatan tersebut.

"Kami dari Sispala tidak setuju apa yang dilakukan oleh saudara di solok itu. Puncak kerinci adalah puncak indrapura jangan diubah lagi.itu sudah warisan nenek moyang kami masyarakat kincai," katanya

Lain lagi tanggapan dari Isran yang mengatakan kendati Dita to namanya nanti, tetap saja nama Gunung Kerinci akan abadi. "Walaupun di ganti namanya. Bagiku tetap KERINCI.nama itu akan tetap abadi di hatiku," ucapnya

Ada lagi kabar di masyarakat bahwa gunung Kerinci bahwa sudah lama diperebutkan oleh Sumbar. Sehingga dengan menghilangkan nama kerinci berarti gunung tersebut tidak ada kaitannya dengan kabupaten kerinci.

"Setelah dirobah namanya, maka mereka akan mengklaim gunung jokowi termasuk dalam kawasan sumbar, berdasarkan peta. terutama utk pengembangan pariwisata. karena gunung kerinci adalah salah satu ikon besar pariwisata. Jangan sampai terjadi,," ungkap Rudi seorang pemerhati wisata di Kerinci.

Sebelumnya informasi yang diperoleh Tribun, para pegiat pariwisata Sumatera Barat dan Sekretariat Bersama Pendakian Kerinci Solok Selatan mengusulkan pemberian nama puncak kerinci dengan nama Presiden ke-7 Republik Indonesia, Puncak Joko Widodo. Kalangan DPRD Provinsi Sumatera Barat menyetujui hal ini.

Karena menganggap Jokowi juga pernah melakukan pendakian kerinci pada tahun 1983, dan hal tersebut sangat berkesan bagi beliau. Terlebih waktu itu Jokowi melalui Solok Selatan untuk sampai di Kresik Tuo.usulan dan plang namanya nanti rencanaya akan letakkan di puncak kerinci 3805 Mdpl. Menunggu persetujuan dari Joko Widodo.

Kepala seksi Pengelolaan Kawasan Strategis  dan Destinasi Kepariwisataan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solok Selatan, Aig Wadenko mengatakan selain nama Jokowi, mereka juga mengusulkan nama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya.

“Kami mengusulkan tempat perkemahan terakhir pada ketinggian 3200 mdpl diberikan nama Camping Siti Nurbaya, sebagai apresiasi atas besarnya perhatian menteri untuk pembukaan jalur tersebut,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan ada 11 nama lagi yang digunakan sebagai tempat perkemahan sepanjang jalur pendakian 14,2 Km. Nama-nama tersebut memiliki arti penting dalam pembukaan jalur tersebut.

Sumber : kabarsatu.news

Soal Kematian MJ, Wasekjen MUI: Serangan Jantung atau Jantungnya Diserang?

Soal Kematian MJ, Wasekjen MUI: Serangan Jantung atau Jantungnya Diserang?


10Berita, Kematian Muhammad Jefri menimbulkan polemik di kalangan masyarakat. Sebab, saat ditangkap oleh Densus 88, Jefri dalam keadaan sehat dan pulang sudah menjadi mayat. Dalam hal ini, Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Tengku Zulkarnain pun mempertanyakan sebab kematian Jefri.

“Dia (MJ.red) Wafat Kena Serangan Jantung atau Jantungnya Diserang? Kami Dengar Jasadnya Tidak Boleh Ditakziahi dan Dilihat Keluarga, Kenapa? Para Aktifis HAM Pada Kemana? Mendadak Gagu?,” katanya dalam akun twitter pribadinya, @ustadtengkuzul pada Ahad (18/02/2018).

Tengku menegaskan bahwa polisi bukanlah hakim. Maka, polisi tidak berhak memvonis mati seorang teroris atau bandit. Menurutnya, prosedur polisi adalah menangkap, kemudian proses verbal dan dibawa Pengadilan.

“Hakim Berhak Vonis Mati, Penjara dll, Bukan Polisi. Siyono dan MJ Dibawa Pergi dan MATI Tanpa Pengadilan,” tegasnya.

Oleh sebab itu, ia meminta Presiden Jokowi dan DPR RI segera membentuk tim independen untuk mengusut kasus MJ yang mati tanpa pengadilan. Ia menilai hal itu perlu agar semua transparan.

“Kita Bukan Pro-Teroris, Tapi Hukum Wajib Ditegakkan dgn Proseduralnya.
Ini Negara HUKUM Bukan Rimba Belantara..! Jika MJ Mati krn Sakit, Otopsi Dulu Utk Bukti. Kenapa Langsung DIKUBUR? Apakah Prosedurnya Begitu?,” tukasnya.

Sebagaimana diketahui, pihak kepolisian mengklaim bahwa kematian Muhammad Jefri karena serangan jantung. Bahkan, seorang dokter RS Polri Kramat Jati menyebut bahwa MJ memliki riwayat penyakit jantung. Namun, adik MJ, Aci membantah tuduhan tersebut.

Sumber : kiblat.net




DHUAAR! Wasekjen Gerindra UNGKAP: Nama Anies DICORET Pada Detik-Detik Terakhir

DHUAAR! Wasekjen Gerindra UNGKAP: Nama Anies DICORET Pada Detik-Detik Terakhir


10Berita, Disingkirkannya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat acara puncak Piala Presiden 2018 menggegerkan banyak pihak.


Setelah "ditahan" oleh Paspampres, Anies pun memilih membaur dengan bertemu para pemain Persija dan suporter beberapa saat setelah pertandingan usai.

Terkait pelarangan Anies ini, Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade mengungkap secara jujur kepada wartawan.

"Namanya last minute dicoret dan ditahan Paspampres," kata Wasekjen Gerindra, Andre Rosiade, kepada wartawan, Ahad, 18 Februari 2018.

Andre yang saat pertandingan ikut mendampingi Anies, menyayangkan sikap panitia, dalam hal ini Ketua Steering Committee Piala Presiden 2018 Maruarar Sirait.

Semestinya, Gubernur Anies mendampingi Presiden Joko Widodo menyerahkan Piala Presiden 2018.

Andre mencontohkan, dalam Final Piala Presiden 2015 lalu, saat Persib menjadi juara, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil diundang naik ke podium saat penyerahan piala.


Bahkan, Gubernur DKI Jakarta saat itu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ikut ke podium untuk turut memberi ucapan selamat.

Pada puncak Piala Presiden 2018, lanjut Andre, Gubernur Anies sebenarnya sudah diinformasikan panitia untuk turun mendampingi Presiden Jokowi dalam penyerahan piala.

Sayangnya, di detik-detik akhir namanya dicoret. Hal itu diketahui dari informasi ajudan Gubernur.

Sayangnya, di detik-detik akhir namanya dicoret. Hal itu diketahui dari laporan atau informasi ajudan Gubernur.

Sayangnya, di detik-detik akhir namanya dicoret. Hal itu diketahui dari laporan atau informasi ajudan Gubernur. https://t.co/4kKTFrYbb4

— Andre Rosiade (@andre_rosiade) February 18, 2018


"Saya tahu karena saya ada di situ, dan ajudan Mas Anies langsung menginfokan ke saya. Lalu saya langsung berdiskusi dengan mas Anies. Ada juga Mas Candra Wijaya (politisi PAN). Saat diskusi berlangsung, bang Effendi Ghazali bergabung dengan kami dan beliau menyampaikan sebagai MC Piala Presiden tahun 2015, Bang Effendi mengundang Kang Emil dan Kang Aher turun ke lapangan untuk mendampingi Presiden Jokowi," ujar Andre.

"Akhirnya dalam diskusi kecil, mas Anies memutuskan akan turun ke lapangan setelah Presiden Jokowi selesai, lalu mas Anies langsung turun dan mengajak saya dan Bang Effendi Ghazali keliling lapangan untuk bertemu pemain Persija," imbuh Andre.

Sumber :Portal Islam 

Mengharukan... Penghormatan Pemain Persija Untuk Gubernur Anies yang "Tak Diberi Panggung"

Mengharukan... Penghormatan Pemain Persija Untuk Gubernur Anies yang "Tak Diberi Panggung"


10Berita, Meski gak disebut dan diundang naik podium oleh Maruarar Sirait saat pemberian hadiah, padahal Anies Baswedan adalah Tuan Rumah dan “Bapak” Tim Pemenang.. Tapi anak-anak Persija tetap mendatangi dan memberikan pernghormatan kepada Gubernurnya..

Yang difoto bersama Anies adalah Pemain Terbaik Piala Presiden 2018 Marco Simic asal Kroasia, Sang Pahlawan Persija. Dia mendatangi Anies.

Meski ditekan dan ditenggelamkan, jiwa ksatria masih ada di dada pemain Persija.. Mereka tahu siapa sebenarnya yang pantas diberi tepuk tangan.

Pemain Persija tahu, bahwa Bapak Asuhnya adalah “musuh politik” dengan pihak penguasa panggung, maka mereka yang mendatanginya.

Mungkin mereka tahu, kalo disebut nama Anies maka elektabilitasnya bisa makin moncer.. Maka mereka maklum kenapa panitia meminggirkan Anies.

Persija pantas untuk Menang, Namun Anies tak pantas untuk dipinggirkan!!!

Untung masih ada Jiwa Sportivitas di dada Anak-anak Macan Kemayoran..

Bravo Persija, di tangan yang benar kalian bisa Juara!!!

by Bung Ferry
(Ketua umum Jakmania)

Sumber :Portal Islam 

ANEH!! Ahok Dampingi Jokowi di Podium Saat Piala Presiden 2015, Mengapa Anies Dilarang? AYO MOVE ON DONG!

ANEH!! Ahok Dampingi Jokowi di Podium Saat Piala Presiden 2015, Mengapa Anies Dilarang?
AYO MOVE ON DONG!



10Berita - Seperti diketahui, Piala Presiden sudah usai. Pemenangnya adalah Persija, yang berhasil menaklukan Bali United dengan skor 3-0 di Gelora Bung Karno, Sabtu 7 Februari 2018.

Namun ada yang janggal dalam prosesi kemenangan. Jika pada Piala Presiden 2015, Gubernur DKI Ahok, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Walikota Bandung Ridwan Kamil diizinkan ke podium untuk memberi ucapan selamat kepada Persib sebagai pemenang, mengapa tahun ini, Anies tak diizinkan untuk ke podium?

Wasekjen Gerindra Andre Rosiade mengungkap, Gubernur Anies sebenarnya sudah diinformasikan panitia untuk turun mendampingi Presiden Jokowi dalam penyerahan piala.

Sayangnya, di detik-detik akhir namanya dicoret. Hal itu diketahui dari laporan atau informasi ajudan Gubernur.

"Namanya last minute dicoret dan ditahan Paspampres," ujar Andre, Ahad, 18 Februari 2018.

Andre yang saat pertandingan ikut mendampingi Anies, menyayangkan sikap panitia, dalam hal ini Ketua Steering Committee Piala Presiden 2018 Maruarar Sirait.

"Saya tahu karena saya ada disitu, dan ajudan Mas Anies langsung menginfokan ke saya. Lalu saya langsung berdiskusi dengan mas Anies. Ada juga Mas Candra Wijaya (politisi PAN). Disaat diskusi berlangsung, bang Effendi Ghazali bergabung dengan kami dan beliau menyampaikan sebagai MC Piala Presiden yang pertama, bang Effendi mengundang kang Emil dan Kang Aher turun ke lapangan untuk mendampingi Presiden Jokowi," ujar Andre.

Semestinya, kata dia, Gubernur Anies mendampingi Presiden Joko Widodo menyerahkan Piala Presiden 2018.

Ia menyinggung perhelatan Piala Presiden 2015 lalu, dimana saat Persib menjadi juara, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil diundang naik ke panggung dalam penyerahan piala.

Bahkan, Gubernur DKI Jakarta saat itu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ikut turun ke panggung penyerahan piala meskipun Persija tak menjadi pemenang. Ahok nendampingi Jokowi karena Final Piala Presiden 1015 lalu digelar di Jakarta.

"Akhirnya dalam diskusi kecil, mas Anies memutuskan akan turun ke lapangan setelah Presiden Jokowi selesai, lalu mas Anies langsung turun dan mengajak saya dan bang Effendi Ghazali keliling lapangan untuk bertemu pemain Persija," Andre menambahkan.

Menurut aktivis 98 Pius Lustrilanang, secara protokoler, Anies memiliki hak untuk berdiri di sisi Jokowi.

"Sebagai Gub DKI Jakarta, Anies punya hak protokoler kenegaraan. Dia setingkat menteri. Dalam acara resmi daerah yg dihadiri Presiden, posisi Anies di samping Presiden, tak terkecuali Final Piala Presiden," urai Pius.

Pius menambahkan, upaya memperlakukan Anies secara tak sehat hanya akan membuat Anies semakin kuat sebagai penantang Jokowi di 2019.

"Perlakuan tak sehat terhadap Anies hanya akan membesarkannya sebagai penantang terkuat 2019," imbuhnya.

Ini bukti foto-foto unggahan warganet.


pak aher naik podium. pak anies di larang turun pic.twitter.com/JMlyUBLI2k

— eewan (@echoPiR) February 18, 2018

Klo ini gmn??? pic.twitter.com/lgetnv4RbS

— Auryn07 (@Auryn071) February 18, 2018

Waktu 2015 kok Gubernur yang ini boleh? 

MAKAR ALLAH BEKERJA LEWAT TANGAN PEREKAM VIDEO INI. 

Kelakuan jelek ini ALLAH PERLIHATKAN KE PUBLIK, makin naik lah citra Bapak Anies. pic.twitter.com/E8ZflB2qKO

— Nirma Yuliansyah (@nirmayuliansyah) February 18, 2018

...Ahok boleh turun dalam prosesi pemberian medali piala presiden 2015, kenapa Anies Baswedan dilarang? Sangat jelas diskriminasi perlakuan kepada Anies...Lihat nih foto2 Ahok pas piala presiden 2015... (``,) pic.twitter.com/b0xSuXMqYc

— Buruh, Bersatulah..! (@iyutVB) February 18, 2018

Saat penyerahan piala, dulu Gub DKI ikut Presiden turun ke lapangan. Sekarang Paspampres halang-halangi Gub menemani Presiden. pic.twitter.com/0MvExX5s36

— Kak DuL 🔞 (@dulatips) February 18, 2018


Menurut Ketua Panitia (SC) Piala Presiden-Maruarar Sirait: "Memang tak semua pejabat negara harus ikut saat penyerahan piala oleh Presiden Jokowi."

Lihat gambar dibawah saat 2015 lalu.... 👇

Yang kerdil #Nalar dan politisasi olah raga siapa? pic.twitter.com/JyzCFCuEru

— #KataNalar (@ZAEffendy) February 18, 2018


sumber: portal islam

Kiai Hakam Mubarak Diserang Orang 'Gila'

Kiai Hakam Mubarak Diserang Orang 'Gila'

Pelaku ternyata sudah lama mondar-mandir di area masjid.

10Berita , LAMONGAN -- Penyerangan terhadap ulama kembali terjadi. Kali ini, percobaan penyerangan terjadi terhadap KH Hakam Mubarok, yang merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah Karangasem Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Menurut informasi yang Republika.co.id dapatkan dari anggota Majelis Tarjih Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Kairo, Wahyudi Abdurrahim, kejadian berlangsung pada saat menjelang shalat Zuhur di Masjid Al-Manar.

Wahyudi mengatakan, memang tidak secara langsung ada di tempat kejadian. Namun, dia menerima informasi kejadian itu langsung dari warga setempat bernama Syaiful.

Dia mengatakan, terdapat seorang laki-laki muda diduga gila duduk di pendopo rumah Yai Man. Kemudian, Kiai Hakam menyuruh orang gila tersebut untuk pindah. Akan tetapi, orang gila tersebut tidak mau dan akhirnya justru mengejar dan melawan Kiai Barok hingga ia terjatuh.

"Alhamdulillah ada orang yang mengamankan atau memisahkan. Orang gila tersebut kemudian dibawa ke pendopo," kata Wahyudi, Ahad (18/2).

Pelaku kemudian diringkus dan kemudian diserahkan kepada pihak yang berwajib. Kendati demikian, menurut Wahyudi, orang gila tersebut tidak tampak seperti gila dari tanda fisiknya. Karena rambut dan giginya juga bersih.

Dikatakannya, banyak yang menduga jika pelaku tersebut bukan orang gila. Karena insiden tersebut persis dengan kejadian yang terjadi beberapa waktu lalu di Jawa Barat. Termasuk, juga adanya perusakan kaca majis di Tuban yang disebut dilakukan oleh orang gila.

Menurut penduduk setempat, pelaku ternyata sudah lama mondar-mandir di area masjid. Saat ini, pelaku sudah diamankan di Polsek Paciran. "Alhamdulillah kondisi Pak Kiai Barok selamat. Semoga tidak terulang kembali di beberapa tempat," lanjutnya.

Wahyudi mengatakan, insiden yang konon dilakukan oleh orang gila dengan menyerang kiai dan ulama sudah berulang terjadi. Dia menduga, berbagai insiden penyerangan itu bukan suatu kebetulan.

"Dipastikan ada dalang di balik kejadian tersebut. Demi menjaga keamanan dan ketenteraman masyarakat, pemerintah harus tegas dan mengusut tuntas pelaku. Mereka yang terlibat dalam berbagai kasus ini, harus diproses hukum," ujarnya.

Wahyudi menghimbau agar umat Islam selalu waspada. Menurutnya, ulama adalah penjaga negeri ini dan merekalah yang paling aktif berjuang melawan penjajah dalam menegakkan NKRI.

Ia menambahkan, jiwa cinta NKRI para ulama terus terpatri oleh generasi penerus hingga saat ini. "Maka jaga ulama kita demi keutuhan NKRI," tambahnya.

Sumber :Republika.co.id 

Sudirman Said, The REAL Anti Korupsi

Sudirman Said, The REAL Anti Korupsi


10Berita, Pak Dirman anti korupsi. Bukan cuma pinter ngemeng "ora korupsi" tapi "ngapusi". Track record-nya klir.

Dia pernah manage banyak institusi berbudget triliunan rupiah tanpa sekali pun ada cacat korupsi.

Misalnya, Pak Dirman urus Pindad yang budgetnya 2 triliun setahun. Pernah manage belanja pengadaan BBM dan crude oil dengan nominal 1.5 triliun per hari di Pertamina. Tapi sedikit pun, Pak Dirman nggak tertarik korupsi.

Belum lagi kiprahnya di BRR Aceh-Nias dengan budget 10 triliun per tahun. Plus sumbangan NGO Internasional dan lembaga donor yang nominalnya 10x lebih besar. Tapi, nggak sekali pun namanya disebut-sebut para koruptor.

Sewaktu jabat menteri, dia pun clean. Anggaran ESDM berdasarkan APBN sekitar 10-12 triliun setahun. Investasinya 750 triliun per tahun. Tapi sekali pun, Pak Dirman nggak minta-minta fee. Apa lagi korupsi.

Penulis: Zeng Wei Jian

Sumber : PORTAL ISLAM

VIRAL Video Anies DILARANG Naik ke Podium, Warganet NGAMUK!

VIRAL Video Anies DILARANG Naik ke Podium, Warganet NGAMUK!


10Berita, Kemenangan telak Persija atas Bali United dalam Piala Presiden 2018 dengan perolehan skor 3-0 menjadi pembicaraan khalayak ramai.

Tapi sayangnya euforia itu sontak terhenti ketika sebuah unggahan video mendadak viral di media sosial.

Video tersebut menampilkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tampak dihalangi oleh paspampres ketika hendak turun menuju podium. Alhasil, Anies yang sudah berdiri pun berjalan kembali ke tempat duduknya.

Berikut videonya

— Mustofa Nahrawardaya (@NetizenTofa) February 18, 2018


Melihat video ini, warganet langsung bereaksi keras.

Ada apa ini? Gubernur Anies sebagai tuan rumah, kenapa seperti dihalangi paspampres saat akan menuju podium? Disebut namanya pun tidak... Apakah perhelatan Piala Presiden ini khusus untuk dongkrak citra Presiden?

Sumber video: https://t.co/urB2ok6Wso pic.twitter.com/Yxid54BC3A

— PatriotNKRI (@NKRIndonesia79) February 18, 2018

Yg berlaga tim dr jakarta
Pemenangnya tim dr jakarta
Tempat bermainnya di gelangang jakarta

Tp anehnya gub Jakarta dihalang²i paspampres ktk mo turun trimbun. Iki maksute piye? Untunge gubnya low profile. Salut

— AP (@AsriPeni3) February 18, 2018

— Lucky J. Subiakto (@luckysubiakto) February 18, 2018

— #MerdekaBro! (@Fahrihamzah) February 18, 2018


Sumber :Portal Islam 

Perludem: Semua Parpol Harus Diperlakukan Sama

Perludem: Semua Parpol Harus Diperlakukan Sama

Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini (kanan) menyampaikan pandangan saat diskusi pilkada di Jakarta, Rabu (29/11).

Semua aturan harus diterapkan sama tanpa kecuali.

10Berita ,JAKARTA -- Direktur Eksekutif Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menuturkan seluruh aturan main kepemiluan yang ada harus diterapkan secara sama tanpa kecuali ke semua parpol. Tidak boleh ada perlakuan berbeda terhadap parpol-parpol tertentu dalam menerapkan ketentuan yang berlaku.

Rayakan Chinese New Year, Saatnya Pakai HP Deskjet 3700

Sponsored

"Tidak boleh ada perlakuan yang berbeda pada parpol. Semua aturan harus diterapkan sama tanpa kecuali. Tidak boleh ada diskriminasi regulasi dan prosedur pada parpol dalam proses verifikasi. Perlakuan harus sama dan adil," kata dia kepada Republika.co.id, Ahad (18/2).

Dalam keputusannya, KPU menyatakan Partai Bulan Bintang (PBB) tidak lolos verifikasi nasional parpol calon peserta Pemilu 2019 karena tidak memenuhi syarat kepengurusan dan keanggotaan di tingkat kabupaten/kota. PBB hanya tak lolos di Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat.

Titi menanggapi, nantinya Bawaslu akan menguji apakah KPU Papua Barat sudah bekerja sesuai prosedur atau tidak ketika memutuskan bahwa PBB tidak memenuhi syarat di Manokwari Selatan. Prosedur, lanjutnya, tidak boleh dikesampingkan.

"Keadilan substantif bisa tercapai kalau penyelenggaranya taat prosedur. Pemilu demokratis itu harus diselenggarakan dengan prosedur yang memberikan kepastian hukum," ujarnya.

PBB dalam kondisi ini harus mengajukan sengketa ke Bawaslu dalam waktu tiga hari kerja, yakni pada Rabu mendatang. Namun PBB akan mempercepat pengajuan sengketa itu hari Senin (19/2).

"Mudah-mudahan Bawaslu bisa memediasi PBB dengan KPU agar persoalan Manokwari Selatan ini dapat diselesaikan dengan bijak. Tapi kalau terpaksa, apa boleh buat, saya akan lakukan (melawan di Pengadilan)," kata Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.

Sumber : Republika.co.id