OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 27 Februari 2018

DUH! Utang Kian Menumpuk, Rakyat Dibohongi Jokowi-JK?

DUH! Utang Kian Menumpuk, Rakyat Dibohongi Jokowi-JK?


10Berita, Utang pemerintah pusat yang diprediksi akan mencapai Rp 4.420 triliun pada akhir 2018 membuat rakyat merasa dibohongi oleh Janji Jokowi-JK saat Pilpres 2014 yang mengatakan jika memimpin tidak akan tambah utang. Koalisi Pemantau Pembangunan Infrastuktur menilai ketergantungan Indonesia terhadap utang menjadi masalah besar bagi bangsa ini.

Perwakilan Koalisi Pemantau Pembangunan Infrastruktur Andi Mutaqien memaparkan, sejak penerapan anggaran defisit, utang merupakan kata kunci dalam pengelolaan APBN.

Menurutnya, utang sebagai sumber pembiayaan menutup defisit dijadikan faktor penentu bagi keberlanjutan fiskal, yaitu keberlanjutan atas penerimaan dan pengeluaran pemerintah, baik pada sisi rencana maupun realisasi.

“Maka keberlanjutan fiskal sangat bergantung pada kemampuan pengelolaan utang pemerintah,” kata dia Senin 26 Februari 2018.

Andi menjelaskan, kondisi utang ini sangat rentan bagi keuangan negara, dan akan menyengsarakan warga negara. Menurut dia, pada kenyataannya kemampuan pengelolaan utang pemerintah terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

“Ini diindikasikan dengan meningkatnya Debt Service Ratio (DSR) dan membengkaknya defisit keseimbangan primer,” ujar dia.

Menurut Andi, kemampuan penerimaan ekspor untuk membayar utang luar negeri semakin lama semakin berkurang. Sementara membengkaknya defisit keseimbangan primer menginsyaratkan bahwa APBN telah kehilangan kemampuannya untuk membayar bunga utang dari hasil penerimaan negara.

Pemerintah, kata dia, dipaksa mencari utang baru hanya untuk membayar bunga utang lama. Situasi ini membuat utang Indonesia terus membengkak dan semakin sulit keluar dari jeratannya.

Seperti diketahui, mengutip dari realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018, pada bulan Januari 2018 total pengeluaran yang digunakan untuk membayar bunga utang senilai Rp 23,17 triliun.

Jumlah itu setara dengan 9,7 persen dari total bunga utang yang akan dibayarkan pada tahun 2018, yang jumlahnya Rp 238,6 triliun. Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, setiap tahunnya Pemerintah dan DPR menetapkan defisit dalam APBN tidak lebih dari tiga persen, sementara rasio utang pemerintah dibatasi pada level 60 persen terhadap PDB.

“Kedua indikator inilah yang selalu dijadikan klaim pemerintah, keuangan negara masih dianggap aman dan terkendali walaupun tumpukan utang negara untuk menutupi defisit setiap tahunnya semakin meningkat dan mengkhawatirkan,” ujarnya.

Koalisi Pemantau Pembangunan Infrastruktur terdiri dari Walhi, Elsam, Debt Watch Indies, Walhi Sulawesi Selatan, ILRC, dan Walhi Jawa Barat.

Sumber :Portal Islam 

Komisi II DPR: Awas, Papua Akan Dimerdekakan (Zionis) Israel!


Komisi II DPR: Awas, Papua Akan Dimerdekakan (Zionis) Israel!


10Berita, Anggota Komisi II DPR RI, Jemmie Demianus Ijie mendorong pemekaran Provinsi Papua segera dilakukan. Pemekaran perlu dilakukan demi keutuhan Papua sebagai bagian dari NKRI.

“Orang Papua sudah jadi pilot di Israel, orang Papua sudah direkrut disiapkan jadi politisi-politisi di Israel, itu pertanda apa?” ujarnya saat ditemui di Media Center, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (20/2).

Bukan hanya itu, Jemmie juga menyebutkan bendera Zionis Israel sudah berkibar dengan bebas di gereja-gereja di Papua sehingga sudah dapat disimpulkan bahwa keadaan tersebut mengancam keutuhan NKRI.

“Ini serius, ancamannya serius tidak main-main. Dan orang Papua hari ini yakin bahwa mereka akan dimerdekakan oleh Israel,” lanjutnya.

Melihat kenyataan itu, Jemmie berpendapat bahwa lebih baik Papua merdeka di dalam rangkulan ibu pertiwi melalui pemekaran Provinsi.

“Lebih bagus kita berpikir keluar uang banyak untuk pemekaran di Papua atau kita akan gigit jari kalau Papua dan kekayaannya keluar dari bangsa ini,” tukasnya.

Provinsi yang diharapkan dapat dimekarkan adalah Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah, dan Provinsi Pengunungan Tengah.

Sumber : eramuslim.com

Instagram Mengaku Tengah Investigasi Penyebab Pemblokiran Akun UAS

Instagram Mengaku Tengah Investigasi Penyebab Pemblokiran Akun UAS


10Berita – Pihak Instagram tengah melakukan investigasi terkait pemblokiran akun milik Ustadz Abdul Somad. Nantinya, pihak Instagram akan memberikan penjelasan resmi berdasarkan hasil investigasi tersebut.

“Mereka sekarang sedang lakukan investigasi,” kata Dirjen Aplikasi dan Informatika Kenterian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan saat dikonfirmasi, Senin (26/2/2018).

Semuel mengatakan, penanganan akun seseorang untuk diblokir atau dinormalisasi menjadi kewenangan pihak platform media sosial, dalam hal ini Instagram.

Terkait pblokiran akun Ustaz Somad, Semuel mengaku telah menanyakan hal tersebut kepada pihak Instagram. “Saya dapat laporan, saya ingin tahu juga. Saya Tanya, katanya mereka sedang investigasi. Itu biasanya terkait agreement dan sistem standard community mereka,” kata Semuel.

Semuel memastikan, dalam kasus ini pemerintah tidak mengajukan permintaan blokir kepada Instagram. Pemerintah juga tidak menagih penjelasan dari Instagram.

“Kalau kami yang ajukan selalu terdaftar dan pelanggarannya pelanggaran hukum,” kata Semuel.(kl/ito)

Sumber :Eramuslim 

Polisi Periksa Ahok Terkait Kasus Dugaan Korupsi Proyek Reklamasi

Polisi Periksa Ahok Terkait Kasus Dugaan Korupsi Proyek Reklamasi


Ahok

10Berita, JAKARTA  Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya telah memeriksa mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait kasus dugaan korupsi proyek reklamasi di teluk Jakarta tersebut.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Adi Deriyan, Senin (26/2/2018) mengatakan, pihaknya sudah memeriksa Ahok pada awal Februari 2018 di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

“Pak Ahok sudah kita periksa untuk dimintai keterangan. Dan sudah diperiksa awal Februari (2018) di Mako Brimob,” ujar Adi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (26/2).

“Ada sekitar 20 pertanyaan,” kata Adi.

Adi mengatakan, pemeriksaan Ahok dilakukan di Rumah Tahanan Markas Komando (Rutan Mako) Brimob Mabes Polri Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, awal Februari 2018.

Adi mengungkapkan, penyidik mendalami keterangan Ahok untuk mengetahui dugaan mal-administrasi pada proyek reklamasi Teluk Jakarta itu.

Selain Ahok, polisi juga memeriksa Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah untuk mengklarifikasi Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) lalu lintas terkait proyek pembangunan reklamasi Pulau Teluk Jakarta.

Penyidik juga mengagendakan pemeriksaan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI Sofyan Djalil untuk menjelaskan persoalan sertifikasi pulau reklamasi itu.

Sebelumnya, polisi telah memeriksa tiga saksi, yakni Kepala Bidang Peraturan BPRD DKI Jakarta, Kepala Bidang Perencanaan BPRD DKI Jakarta dan staf BPRD Penjaringan Jakarta Utara pada Rabu (8/11/2017). Anggota Polda Metro Jaya telah meningkatkan status laporan perkara proyek pulau reklamasi dari penyelidikan ke penyidikan.

Berdasarkan hasil gelar perkara, penyidik mengindikasikan pada proyek reklamasi Pulau C dan D terjadi penyelewengan anggaran negara. Dugaan penyelewengan anggaran negara itu pada NJOP Pulau C dan D yang ditetapkan DPRD DKI senilai Rp 3,1 juta per meter, namun realisasinya mencapai kisaran Rp 25 juta per meter hingga Rp 30 juta per meter.

Terkait penetapan NJOP itu, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menduga terjadi tindak pidana korupsi pada proyek reklamasi pulau tersebut.

“Kita memberikan pertanyaan 20 pertanyaan,” ungkapnya. (*)

Sumber: Antara,  Salam Online.

Cebong Tuduh IG Ustadz Abdul Somad Dibuka Jaringan PKS di Kominfo, Ini Jawaban Tifatul Sembiring

Cebong Tuduh IG Ustadz Abdul Somad Dibuka Jaringan PKS di Kominfo, Ini Jawaban Tifatul Sembiring


Ustadz Abdul Somad (Youtube)

10Berita, Di saat dukungan netizen mengalir deras untuk Ustadz Abdul Somad, ada pula yang mempermasalahkan diaktifkannya kembali akun Instagram dai nasional itu.

Ia juga menuduh PKS memiliki jaringan di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) karena dulu institusi itu dipimpin oleh Tifatul Sembiring. Jaringan PKS itulah, menurutnya, yang mengaktifkan kembali akun Ustadz Abdul Somad.

“ingat @tifsembiring pernah menjabat @kemkominfo jaringan pekaes sudah bercokol disitu wajar kalo somad diperhatiin. sesama 212 saling membantu,” kata @pasukanretweet7

Kicauan itu menanggapi kicauan pengguna Twitter lainnya yang meminta dibantu seperti Ustadz Abdul Somad.

“Akun Facebook saya juga di non aktifkan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu sebelumnya, mohon bantuannya @kemkominfo untuk mendapatkan klarifikasi dari pihak @facebook , jangan hanya si Somad saja yg di perhatikan, @dpr_kita harus adil terhadap seluruh rakyat Indonesia,” kata @Nursyahbana9

Menjawab akun yang terindikasi cebong itu, Tifatul Sembiring pun melontarkan twit menggelitik.

“He3x...Ava nya kok gambar kodok mas, apakah ada arti filosofi sendiri...:))” kata @tifsembiring, Selasa (27/2/2018). Akun pasukan retweet memang menggunakan gambar kodok sebagai avatarnya.

He3x...Ava nya kok gambar kodok mas, apakah ada arti filosofi sendiri...:)) https://t.co/sZc4T0Aw2B

— Tifatul Sembiring (@tifsembiring) 26 Februari 2018

Seperti diberitakan sebelumnya, akun Ustadz Abdul Somad sempat diblokir oleh Instagram. Setelah gelombang protes besar-besaran yang dilontarkan netizen, akun tersebut akhirnya diaktifkan kembali oleh Instagram. 

Tak hanya netizen biasa, para artis pun menyuarakan dukungannya kepada Ustadz Abdul Somad. (Baca: Dukung Ustadz Abdul Somad, Para Artis dengan 45 Juta Follower Peringatkan Instagram)

Kini, akun IG Ustadz Abdul Somad tersebut telah diikuti 1,7 juta followers. [Ibnu K/]

Sumber :Tarbiyah.net

Anies-Sandi dihadang? Tokoh Betawi Ustadz Haikal: Ternyata kita harus turun ke jalan...

Anies-Sandi dihadang? Tokoh Betawi Ustadz Haikal: Ternyata kita harus turun ke jalan...


10Berita, Da'i kondang dan Tokoh Masyarakat Betawi, Ustadz Haikal Hassan Baras mewaspadai adanya upaya penjegalan terhadap pimpinan DKI Jakarta Anies Baswedan - Sandiaga Uno.

"Apaaaaa?
Pak Anies diperiksa?
Pak Sandi dipanggil KPK?
Berarti skenario mereka akhir tahun di PLTkan beneran?
Serius nih ? Biar reklamasi mulus?
Buat bensin kampanye?  Waah...

Ternyata kita harus ke jalan
Robohkan setan yg berdiri mengangkang."

Demikian disampaikan ustadz Haikal Hasan Baras melalui akun twitternya hari ini, Selasa (27/2/2018).

Pernyataan ini dikomentari oleh warganet.

"Gak kaget, karna dari sebagian yg sekolam sudah bilang bahwa anis sandi gk kan bertahan jadi gubenur lbh dr 100hr mk apa pun caranya mereka berdua hrs di lengserkan, tp yakinlah Allah penentu segalanya," komen akun @Indahwa42695171.

Apaaaaa?
Pak Anies diperiksa?
Pak Sandi dipanggil KPK?
Berarti skenario mereka akhir tahun di PLTkan beneran?
Serius nih ? Biar reklamasi mulus?
Buat bensin kampanye? Waah...

Ternyata kita harus ke jalan
Robohkan setan yg berdiri mengangkang

— Haikal Hassan Baras (@haikal_hassan) 27 Februari 2018


Gk kaget ,karna dr sebagian yg sekolam sudah bilang bahwa anis sandi gk kan bertahan jadi gubenur lbh dr 100hr mk apa pun caranya mereka berdua hrs di lengserkan ,tp yakinlah allah penentu segalanya

— Iin sajalah (@Indahwa42695171) 27 Februari 2018


Sumber :Portal Islam 

Kartunis Jepang Kembali Hebohkan dengan Kartun "Banjir Pekerja Asing", Pribumi Gigit Jari Cuma Jadi Penonton

Kartunis Jepang Kembali Hebohkan dengan Kartun "Banjir Pekerja Asing", Pribumi Gigit Jari Cuma Jadi Penonton


10Berita, Kartunis Jepang Onan Hiroshi yang akunnya sempat lenyap, kini kembali membuat kartun yang masih menyorot proyek kereta cepat.

Dalam kartun ini Onan Hiroshi mengingatkan "tipu daya" proyek yang sepertinya "menggiurkan" dengan nilai proyek yang lebih murah terjangkau, rakyatpun senang karena bakal banyak lowongan pekerjaan dari proyek tsb, namun pada kenyataannya proyek dan tenaga kerja-nya didatangkan dari negara pemborong proyek.

Onan Hiroshi memberi pengantar pada kartunnya:

this is finaly draw. 
this time, i That really wanted to tell.

Proverb
"There's no such thing as a free lunch" 
"If you buy something (for) free, it willl cost you a lot."
"candied words have trap"  

Pepatah mengatakan:
"Tidak ada yang namanya makan siang gratis"
"Jika Anda membeli sesuatu (untuk) gratis, itu akan menghabiskan banyak biaya."
"Kata-kata yang manis memiliki perangkap"

Link: https://twitter.com/hiroshionan/status/968030817279594496

Karikatur Onan menggambarkan Proyek-nya dan Pekerja-nya diborong oleh mereka, sementara pribumi hanya bisa melihat dan bermimpi jika ikut andil dalam pembangunan, rakyatnya hanya menjadi penonton.

Apa yang dikarikaturkan Onan Hiroshi bukan omong kosong. Silakan cek di google...

Investasi China Sekaligus Bawa Tenaga Kerja dari China
http://poskotanews.com/2016/07/19/investasi-china-sekaligus-bawa-tenaga-kerja-dari-china/

Di 3 Proyek Ini, Buruh Cina Ambil Pekerjaan Kasar
https://bisnis.tempo.co/read/696447/di-3-proyek-ini-buruh-cina-ambil-pekerjaan-kasar

Implikasi Kerjasama Cina-Indonesia: Masuknya Ribuan Pekerja Cina di Banten dan Papua
https://www.kompasiana.com/lahagu/implikasi-kerjasama-cina-indonesia-masuknya-ribuan-pekerja-cina-di-banten-dan-papua_559792bad67e619d07b176dc

Padahal JANJI KAMPANYE akan menyediakan 10 JUTA LAPANGAN KERJA BARU...


this is finaly draw.
this time,i That really wanted to tell.
今回、私が皆さんに本当に伝えたかった事。
Proverb
"There's no such thing as a free lunch"
"If you buy something (for) free, it willl cost you a lot."
タダより高い物は無い
"candied words have trap" 甘い言葉には罠がある pic.twitter.com/Uarpf409YU

— Onan Hiroshi (@hiroshionan) 26 Februari 2018


Sumber : PORTAL ISLAM

Sindiran Ustadz Felix Siauw untuk Pemimpin Yang Nonton Film Di Saat Rakyat Menderita

Sindiran Ustadz Felix Siauw untuk Pemimpin Yang Nonton Film Di Saat Rakyat Menderita



10Berita, Cuitan Ustadz Felix Siawu di laman twitter menandak diserbu ahoker dan pendukung Jokowi.

Ustadz Felix menyindir Presiden Jokowi yang nonton film Dilan di akhir pekan.

Jadi pemimpin itu artinya mau terdepan dalam penderitaan, terakhir dalam kesenangan. Lucunya, zaman ini ada pemimpin yang tega nonton, saat rakyatnya menderita 😑😑😑

Tulisnya sekitar 10 jam yang lalu pada 26/2/2017.

Jadi pemimpin itu artinya mau terdepan dalam penderitaan, terakhir dalam kesenangan. Lucunya, zaman ini ada pemimpin yang tega nonton, saat rakyatnya menderita 😑😑😑

— Felix Siauw (@felixsiauw) February 26, 2018


Sebelumnya diketahui, Presiden Jokowi mengunggah foto tiket masuk nonton film Dilan di laman facebook.

Foto tersebut diunggah pada akhir pekan 25/2/2018. Di laman resmi Jokowi menuliskan

Hari Minggu, kalian ke mana? Saya menonton film yang sedang tayang di bioskop-bioskop tanah air: Dilan 1990.

sumber: moslemcommunity

Megawati Pastikan Jokowi Menang Total dalam Pilpres 2019, Hasil Survei Malah Begini

Megawati Pastikan Jokowi Menang Total dalam Pilpres 2019, Hasil Survei Malah Begini


Megawati dan Jokowi saat Rakernas PDIP (Tribunnews)

10Berita, Ada kalimat menarik yang dipekikkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat mengumumkan Jokowi sebagai capres, dalam pembukaan Rakernas III PDIP di Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (23/2/2018) lalu. Ia mengatakan Jokowi pasti menang total. 

"Dengan ini saya nyatakan calon presiden dari PDI Perjuangan, Ir Joko Widodo, Metal! Metal! Pasti menang total," kata Megawati.

Sebagai bagian dari strategi pemenangan, PDIP mengharuskan kepala daerah yang diusungnya untuk mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019. Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dukungan harus diberikan agar program pemerintahan pusat sinergi dengan pemerintahan daerah.

"Itu yang kami sebut satu nafas. Karena kami mendorong pembangunan berdikari. Kami ingin mendorong kerja sama antar kepala daerah secara horizontal tetapi secara vertikal pun kami dorong," kata Hasto Kristiyanto di Prime Plaza Hotel, Denpasar, Bali, Jumat (23/2/2018), seperti dikutip Detik.



Sementara itu, hasil survei lembaga survei Median menunjukkan elektabilitas Jokowi semakin menurun. Berdasarkan survei tanggal 1-9 Februari itu, elektabilitas Jokowi tinggal 35 persen. 


Meskipun masih menempati peringkat pertama dibandingkan capresn lainnya, elektabilitas itu merosot hingga level “lampu kuning.” Sebelumnya, pada April 2017, elektabilitas Jokowi mencapai 36,9 persen. Kemudian pada Oktober 2017 menjadi 36,2 persen. 


"Kenapa kami mengambil tema lampu kuning untuk Jokowi, itu karena elektabilitas Jokowi mengalami penurunan dalam survei kami. April 2017 itu di angka 36,9%, Oktober 2017 di angka 36,2%, Februari 2018 di angka 35,0%," kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun dalam paparan survei di Cikini, Jakarta, Kamis (22/2/2018) lalu seperti dikutip Kumparan.[Ibnu K/]

Sumber : Tarbiyah.net


Jaksa Sebut tak Ada Bukti Baru dalam PK Ahok

Jaksa Sebut tak Ada Bukti Baru dalam PK Ahok

BANDARpost  Hari ini, Senin (26/2), sidang peninjauan kembali (PK) yang diajukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah selesai. Baik pengacara Ahok maupun jaksa hanya menyerahkan materi PK kepada hakim.

Dilansir oleh Kumparan, usai sidang, jaksa Sapto Subroto mengatakan, pihaknya sudah menerima isi gugatan Ahok sejak 3 hari sebelum sidang. Setelah dipelajari, Sapto menilai tidak ada novum (bukti baru) dalam gugatan PK Ahok.

“Tidak ada fakta baru yang di memori PK mereka itu tidak ada,” kata Sapto di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada, Jakarta Utara, Senin (26/2).

Soal putusan vonis terhadap Buni Yani yang terpidana UU ITE di Pengadilan Negeri Bandung yang menjadi dasar pengajuan PK kasus Basuki, menurut Sapto hal tersebut tidak relevan, tidak ada kaitannya. Kedua kasus itu memiliki delik perkara yang berbeda.

“Kalau Ahok soal penodaan agama. Kalau Buni Yani soal pelanggaran ITE. Itu dua delik yang berbeda sekali. Pembuktian di kasus Buni Yani sama sekali tidak mengganggu pembuktian di kasus Ahok,” papar Sapto.

Pihaknya pun tidak setuju dengan tim kuasa hukum Basuki yang mengatakan bahwa telah terjadi sejumlah kekhilafan hakim dalam putusannya terkait kasus Basuki.

“Putusan Hakim PN Jakut itu sudah benar,” tegas Sapto.

Pada sidang perdana PK kasus Basuki, ketua majelis hakim PN Jakut, Mulyadi menerima permohonan PK kasus tersebut. Namun putusan PK merupakan wewenang Mahkamah Agung.

“Majelis hakim di sini tidak punya kewenangan untuk mengabulkan permohonan PK dari pemohon. Kewenangan ada di MA,” kata Hakim Mulyadi.

Majelis hakim selanjutnya memberikan kesempatan kepada jaksa penuntut umum (JPU) untuk memberikan tanggapan secara tertulis.

“Dengan diterimanya permohonan ini, saya harap dua sampai tiga hari paling lambat, jaksa memberikan tanggapan diterima majelis dari panitera pengganti,” kata Hakim Mulyadi.

Mulyadi menargetkan pada Senin (5/3), selanjutnya majelis hakim bisa menyerahkan berita acara pendapat kepada Mahkamah Agung.

Sumber : Ngelmu.co