OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 28 Januari 2018

Indonesia Kini: Mendewakan Penguasa, Membuang Hati dan Akal Sehat

Indonesia Kini: Mendewakan Penguasa, Membuang Hati dan Akal Sehat


10Berita, Sekitar tiga pekan yang lalu, saya menumpang kereta api murah-meriah dari Solo ke Jogjakarta. Saya naik KA Prameks yang ongkosnya sangat murah, cuma Rp8,000. Kalau orang-orang Pak Jokowi mau mengklaim kemurahan ongkos KA Prameks ini sebagai prestasi Presiden, saya dukung sepenuhnya. Bolehlah! Tanpa melakukan penelitian online dulu, saya berani mengatakan bahwa ongkos kereta rute Solo-Jogja ini merupakan yang termurah di dunia.

Hanya US$0.60 (enam puluh sen dollar) untuk jarak 56 kilomter. Cukup murah, bukan?

Bravo Pak Jokowi. Itu kalau beliau mau diasosiasikan dengan KA Prameks. Menurut hemat saya, Pak Jokowi akan enggan kalau nama beliau dikaitan dengan KA murah seperti ini. Sebab, suasana di dalam KA ini memang tidak bergengsi sama sekali. Selain tidak ada jaminan tempat duduk, kelihatannya para penumpangnya juga selalu lupa membawa hati. Saya percaya, Pak Jokowi ikhlas menyerahkan pujian untuk prestasi tiket murah ini kepada para pengelola KA. Tidak usah sampai ke Istana presiden.

Kesan saya, rata-rata penumpang sengaja tidak membawa hati mereka ketika menggunakan Prameks. Barangkali, di dalam KA ini selalu berlangsung pertarungan untuk mendapatkan tempat duduk. Pertarungan ini memerlukan ketegaan, kecuekan, dan ego yang besar. Kalau Anda naik Prameks pakai hati, itu berarti Anda siap untuk berdiri sepanjang perjalanan dari Solo sampai ke Jogja.

Sewaktu naik di Solo, saya masih dapat tempat duduk meskipun bukan di posisi yang diinginkan. Saya duduk di seat yang diperuntukkan bagi orang tua, wanita hamil atau orang yang lebih memerlukan.

Di perhentian pertama setelah Solo, ada sejumlah penumpang baru yang naik. Banyak yang harus berdiri. Diantara yang baru naik, saya lihat ada seorang wanita setengah baya. Saya mempersilakan ibu itu duduk di tempat duduk saya.

Yang sangat mengejutkan bagi saya adalah ketika di perhentian berikutnya naik lagi penumpang. Bukan kaget karena gerbong menjadi padat. Melainkan terkejut sambil agak dongkol melihat beberapa anak muda kekar yang cuek saja melihat seorang perempuan hamil tua yang baru naik dan terpaksa berdiri. Kemudian, ada lagi keluarga yang membawa dua anak balita yang masing-masing digendong ibu dan ayahnya.

Ibu hamil sempat berdiri 3-4 menit baru kemudian ada perempuan muda yang dengan enggan memberikan tempat duduknya. Saya mengamati dua anak muda laki-laki yang di depan mata mereka ada dua orang yang berdiri menggendong anak. Mereka berdiri sempat agak lama, lebih dari 10 menit.

Saya mulai tak sabar. Saya meminta kepada salah seorang anak muda itu agar memberikan seatnya kepada ibu yang menggendong anak. Alhamdulillah, anak muda itu tidak marah. Bahkan kelihatan tulus memberikan tempat duduknya.

Pikiran saya kemudian mengolah kejadian ini. Apakah sudah sedemikian parah kerusakan akhlak anak-anak muda Indonesia? Tidakkah ada lagi hati yang iba melihat orang tua berdiri di depan mata? Tidakkah ada lagi kepekaan melihat perempuan hamil yang berdiri di samping seat mereka? Sudah biasakah sekarang membiarkan perempuan berdiri di dalam KA sambil menggendong balitanya, sementara laki-laki atau perempuan yang masih muda duduk tanpa merasa “bersalah”?

Saya hampir 25 tahun tinggal di London, 2011 pensiun. Sampai saat saya terakhir kali menggunakan KA bawah tanah di ibukota Inggris itu tahun lalu, orang-orang muda dan kuat masih memakai hati mereka. Ketika melihat orang-orang yang lebih pantas duduk ketimbang mereka, orang-orang yang muda dan kekar saling bergegas menawarkan tempat duduk kepada orang-orang yang lebih berhak duduk. Itu di London. Begitu juga di sejumlah kota Eropa lainnya yang pernah saya lihat.

Bagi saya, sangat tak masuk akal kecuekan yang ditunjukkan terhadap orang-orang senior usia ketika mereka ini harus berdiri di depan anak-anak muda yang kebagian seat di KA Prameks. Biarpun kelas KA ini memang tidak menjamin semua orang duduk, rasa-rasanya tidaklah pantas anak-anak muda bersikap tak peduli dengan orang-orang tua yang tak kebagian tempat duduk.

Wallahu a’lam. Mungkin juga karena saya baru sekali ini naik Prameks. Sehingga, menjadi terkaget-kaget melihat pemandangan seperti itu. Tapi, saya tetap yakin anak-anak muda Indonesia tidak seperti itu dan tidak boleh seperti itu. Never!

Cuma, ini pengalaman langsung. Bukan cerita berangkai. Fakta yang juga terjadi di mana-mana. Seolah-olah, semua anak Indonesia tidak lagi mengenal dan memahami nilai-nilai keberadaban yang terkristalkan di dalam Pancasila. Seakan-akan para pendidik yang semestianya pancasilais, tak berhasil meneruskan kristal-kristal moralitas yang mulia itu kepada anak-didik mereka.

Seolah-olah selama ini para pemimpin, negarawan, begawan dan ilmuwan kita menyembunyikan nilai-nilai Pancasila itu. Sebaliknya memamerkan norma-norma baru yang berbasis individualisme. Yang mementingkan diri sendiri. Yang tak peduli terhadap orang lemah.

Atau, jangan-jangan kasus “tak berhati” yang saya saksikan di KA Pramesk itu sudah menjadi standar yang diterima oleh khalayak? Eantahlah!

Tapi, jelas sekali saya menyaksikan banyak orang Indonesia yang kini membuang hati mereka. Sebagaimana banyaknya orang yang kehilangan akal sehat di panggung politik, ketika mendewa-dewakan penguasa yang tak sinkron dengan kebutuhan bangsa dan negara sebesar ini.

Penulis: Asyari Usman, wartawan senior

Sumber :Portal Islam

NGERI! Mendagri Tjahjo Kumolo MAKAR!

NGERI! Mendagri Tjahjo Kumolo MAKAR!


10Berita,   Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo akan menunjuk dua perwira tinggi atau pati Polri menjadi pelaksana tugas (plt) gubernur di Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara. Namun tak sedikit yang menyalahkan langkah Menteri Tjahjo tersebut.

Aktivis senior Abdulrachim K menyebut rencana Mendagri mengangkat jenderal Polri aktif sebagai Plt Gubernur melanggar Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian.

"Pasal 28 ayat 3 undang-undang tersebut menyatakan bahwa anggota kepolisian Negara Republik Indonesia dapat menduduki jabatan di luar kepolisian setelah mengundurkan diri atau pensiun dari dinas kepolisian," kata Abdulrachim, Sabtu 27 Januari 2018.

Menurut aktivis 77/78 ini, langkah Menteri Tjahjo juga bertentangan dengan Permendagri Nomor 74 Tahun 2016 yang ditekennya sendiri. Pasal 4 ayat 2 Permendagri ini menyebut bahwa pelaksana tuga gubernur berasal dari pejabat pimpinan tinggi madya kementerian dalam negeri atau pemerintah daerah provinsi.

"Berarti telah terjadi makar. Makar terhadap undang-undang. Undang-undang itu mewakili kekuasaan negara tapi dilanggar, diabaikan atau direbut kekuasaannya," tukas Abdulrachim.

Penunjukkan dua pati Polri sebagai plt gubernur di Provinsi Jabar dan Sumut berkaitan dengan gubernur definitif yang akan cuti karena mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada) 2018.

Mendagri Tjahjo Kumulo sudah memutuskan dua nama pati yang akan ditugaskan tapi sampai saat ini masih menunggu keluarnya keputusan presiden.

Dua pati tersebut adalah Asisten Operasi Kapolri Inspektur Jenderal M. Iriawan dan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Inspektur Jenderal Martuani Sormin.

Iriawan rencananya ditunjuk sebagai plt Gubernur Jabar menggantikan Ahmad Heryawan. Sedangkan Martuani bakal ditunjuk sebagai pelaksana tugas Gubernur Sumut menggantikan Tengku Erry Nuradi.

Sumber: RMOL

Menjaga Kepercayaan dengan Menegakkan Kejujuran

Menjaga Kepercayaan dengan Menegakkan Kejujuran



10Berita, BETAPA kejujuran dianggap sebagai harta tak ternilai dalam pergaulan di dunia ini. Sejak kecil, Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam pergi berdagang dengan pamannya ke negeri-negeri tetangga. Beliau membawa modal dari beberapa pengusaha kaya, kemudian kembali ke kampungnya dengan membawa keuntungan dari hasil berdagang. Karena sangat jujurnya beliau, sampai-sampai beliau dijuluki “al-Amin” oleh masyarakat sekitarnya, yang berarti “dapat dipercaya”.

Betapa kita akan menjadi sangat kecewa dan sakit hati apabila kita dibohongi oleh sahabat kita, atau oleh orang lain yang kita kenal. Karena begitu mahalnya nilai sebuah kejujuran maka siapa yang menodai kejujuran itu dengan kebohongan, haruslah ia berjuang kembali dari awal untuk memperoleh kepercayaan penuh lagi dari teman-teman yang dulu pernah memercayainya. Sekali kita berbohong, selamanya orang tidak akan percaya lagi kepada kita. Kira-kira begitulah ungkapan yang menggambarkan betapa berartinya sebuah kejujuran.

Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa tidak ada akhlak yang paling dibenci Rasulullah lebih dari bohong. Apabila beliau melihat seseorang bohong dari segi apa pun, orang itu tidak keluar dari perasaan hati Rasulullah sampai beliau tahu bahwa orang itu telah bertobat.

“Sesungguhnya orang yang paling kubenci dan yang paling jauh dariku pada hari kiamat adalah orang-orang yang banyak omong kosong, bermulut besar lagi berlagak tahu.” (HR Tirmidzi).

Rasulullah pernah bersabda, “Ada tiga hal yang barangsiapa memiliki semuanya maka dia munafik sejati. Dan barangsiapa memiliki salah satu di antaranya, berarti dia mempunyai satu jenis sifat munafik hingga dia meninggalkannya. Yaitu bila diamanahi dia khianat, bila berkata dia dusta, dan bila berjanji dia mengingkari.”

Maka, lidah yang tidak terjaga dengan baik, menebarkan dusta, dan menyebabkan khianat, itulah orang yang munafik. Maka, berhati-hatilah kita dalam memikul amanah.

Seorang karyawan mendapatkan promosi ke jenjang manajer, itu adalah amanah. Jangan sampai amanah tersebut dikhianati dengan cara mengorupsi waktu kerja dengan membaca koran, bermain game di komputer, atau pun menindas bawahan. Itu contoh orang yang tidak amanah. Dia tidak dapat menanggung amanah yang diberikan kepadanya dan menganggap remeh amanah yang diusungnya.

Demikian juga apabila kita dititipi sesuatu oleh teman kita untuk diberikan kepada teman kita yang lain, jangan sampai barang yang diamanahi itu kita sia-siakan, terlebih tidak kita berikan kepada yang berhak menerimanya. Ada seseorang yang diberikan amanah oleh temannya, “Wahai sahabatku, berikanlah pakaian ini kepada Fulan. Dan katakanlah bahwa pakaian ini adalah pemberian dari diriku melalui dirimu.” Kemudian orang tersebut melihat bahwa pakaian itu indah, maka diambilnya beberapa potong pakaian itu, baru selebihnya diberikan kepada Fulan. Ini adalah contoh orang yang tidak amanah. Dia berkhianat, padahal sejak awal ia sudah menyanggupi amanah tersebut.

Rasulullah bersabda, “Seberat-berat agama adalah memelihara amanah. Sesungguhnya tidak ada agama bagi orang yang tidak memelihara amanah, bahkan tidak diterima shalat dan zakatnya.” (HR al-Bazzar).

Begitu pula dengan perkataan kita. Ibn Arabi berkata, “Barang siapa lisannya diam, tapi hatinya tidak maka dosanya akan ringan. Barangsiapa lisannya diam dan juga hatinya diam maka yang rahasia akan menjadi jelas baginya, dan Allah akan menjadi jelas pula baginya. Barangsiapa hatinya diam, tetapi lisannya tidak maka dia akan berkata dengan kata hikmah. Barangsiapa yang lisan dan hatinya tidak diam maka itu adalah kekuasaan setan dan ia tunduk kepadanya.”

Pada satu kesempatan Rasulullah memberikan nasihat kepada Abu Dzar, “Jika kau ditanya sesuatu yang tidak kau ketahui, jawablah, ‘Saya tidak mengetahui, supaya selamat dari tanggung jawabnya, dan jangan memberi jawaban terhadap apa yang tidak kau ketahui, supaya selamat dari siksa Allah pada hari kiamat.”

Rasulullah pun memberi wasiat kepada Ali bin Abi Thalib mengenai kejujuran, “Seorang alim memiliki tiga ciri, yaitu perkataan yang jujur, sikap menjauhi barang yang haram, dan tawadhu. Orang yang jujur juga memiliki tiga ciri, yaitu menyembunyikan ibadah, menyembunyikan sedekah, dan menyembunyikan musibah.”

Maka, betapa pentingnya kejujuran dalam hidup ini sehingga Rasulullah bersabda, “Perhatikanlah kejujuran. Apabila kamu memandang bahwa kebinasaan berada di dalam kejujuran, sebenarnya di dalamnyalah keselamatan.”

Oleh karena itu, janganlah kita takut tidak punya rezeki, tapi takutlah apabila kita tidak punya jujur dalam cara mendapatkan rezeki karena bukankah Allah Yang Mahakuasa tidak pernah lalai dalam mengatur rezeki setiap makhluk-Nya, seperti yang difirmankan, “Tidak diciptakan makhluk, melainkan juga dengan rezekinya.”

Janganlah pula kita takut tidak punya jabatan, tapi takutlah apabila kita tidak jujur dalam memperoleh jabatan. Janganlah kita takut tidak punya popularitas, tapi takutlah apabila saat popularitas menghinggapi kita malah membohongi diri kita sendiri dengan membanggakan diri secara berlebih-lebihan seolah-olah kita sukses semata-mata karena kepandaian diri kita sendiri, padahal bukankah popularitas itu hanyalah titipan dari Allah semata.

Tiada orang yang tersiksa dalam hidup ini, kecuali orang yang tidak jujur pada diri sendiri.

Hal yang berikutnya adalah janji. Setiap janji haruslah ditepati, karena sifatnya sama dengan utang. Barangsiapa yang berutang maka akan terus ditagih pembayarannya sampai yang memberi utang itu menghapus utang-utangnya. Begitu pula dengan janji, akan terus ditagih pelaksanaannya sampai yang diberi janji itu melupakan janji tersebut.

Demikianlah sahabatku, betapa kebohongan kecil yang dilakukan hanya akan menghasilkan kebohongan demi kebohongan. Karena kebohongan yang telah dilakukan tidak dapat ditutupi dengan kejujuran, kecuali dengan mengaku bahwa dirinya telah berbohong.

Betapa menderitanya orang yang hidup dengan kebohongan. Pikirannya akan lelah karena harus terus mencari kebohongan-kebohongan berikut untuk menutupi kebohongan-kebohongan yang telah dilakukan sebelumnya. Maka, jadilah orang yang jujur, walaupun kita memiliki kesalahan. Sesungguhnya jujur itu adalah tanda bahwa kita bertanggung jawab dan jujur itu ternyata lebih disukai Allah dan sesama kita.

Sumber : Dakwah media 

SERBUAN BECAK KE JAKARTA, REKAYASA KOTOR UNTUK JATUHKAN ANIES

SERBUAN BECAK KE JAKARTA, REKAYASA KOTOR UNTUK JATUHKAN ANIES


10Berita, Pengamat Kebijakan & Transparansi Anggaran, Agus Chairudin menduga serbuan 113 unit Becak di Pademangan Timur dan 70 unit Becak di Pademangan Barat merupakan bagian rencana bahan interpelasi.

Agus mengatakan hal tersebut berdasarkan hasil investigasi dan temuan di lapangan. Pada hari Jumat 26 Januari 2018, terjadi penurunan unit-unit becak dari dalam truk yang diawasi oleh oknum-oknum kader parpol tertentu

“Praktek kotor itu juga dilakukan pasca launching groundbreaking Rusunami DP Rp 0 yang diserbu pendaftar dari kader-kader parpol tersebut. Jelas sekali maksud dan tujuan parpol-parpol itu hanya framming belokkan retorika membohongi masyarakat akan realita prosedur kebenaran, keunggulan manfaat & kebaikan program kerja visi misi Gubernur Anies dan Wagub Sandi” jelas Agus.

Menurutnya, hal kni disebabkan oknum parpol tersebut kewalahan mendapatkan celah kesalahan atau kelemahan program visi misi Anies-Sandi.

Masuknya becak dalam jumlah besar ini membuat Agus heran.

“Sangat janggal dan tidak logis iringan truk bermuatan becak dari luar Prov DKI, bisa bebas dan nyaman memasuki Wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara tanpa sepengetahuan Polres dan Sudin Perhubungan Jakarta Utara. Tentunya peristiwa tersebut patut diduga lebih disebabkan adanya keterlibatan oknum Parpol dan pejabat pemprov DKI Jakarta," kata Agus dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat, 26 Januari 2018.

Sumber: Eramuslim

Akhir Zaman, Tinggalkan Pekerjaan Ini

Akhir Zaman, Tinggalkan Pekerjaan Ini


10Berita, DARI Abu Hurairah ra dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Benar-benar akan datang kepada manusia suatu masa, pada saat itu orang tidak lagi mempedulikan dari mana ia mendapatkan harta kekayaan, apakah dari jalan yang halal ataukah jalan yang haram. “1)

Musibah, bencana alam, keserakahan manusia, gaya hidup hedonis yang tamak dan rakus, semuanya merupakan pemicu munculnya ketidakseimbangan, baik pada alam maupun secara sosial. Dari sudut pandang sunnatullah, semua itu merupakan bentuk ujian yang Allah berikan kepada setiap manusia. Namun, dari sudut pandang human’s behaviour (perilaku manusia), maka semua musibah itu adalah akibat tingkah laku mereka.

Semua bencana itu akan berimbas pada problem kemanusiaan. Ekonomi merosot, persediaan pangan terancam, lahan pekerjaan menjadi sempit, sementara kebutuhan manusia terus berjalan dan cenderung melonjak, baik karena faktor pertambahan penduduk maupun berubah gaya hidup manusia yang cenderung materialistik.

Dalam kondisi seperti itu, sering kali manusia menjadi gelap mata manakala kebutuhan mereka tidak terpenuhi. Perut yang lapar dan tuntuan hidup orang-orang yang ditanggungnya (anak dan istri), mau tidak mau akan memaksa mereka untuk menempuh jalan yang mungkin saja berujung pada sikap menghalalkan segala cara; yang terpenting perut bisa diganjal, anak dan istri tidak lagi menangis kelaparan dan kebutuhannya terpenuhi.

Inilah kondisi di mana hari ini kita hidup. Faktor kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin tidak dipungkiri menjadi pemicu lahirnya keinginan manusia untuk mencari keadilan dengan cara-cara haram.

Orang-orang kaya yang hobi pamer kekayaan dan sering menjual gaya hidupnya kepada orang-orang miskin, ‘telah menambah dorongan mereka untuk melakukan apapun asal mereka bisa menikmati seperti yang selama ini mereka tonton. Maka, betapa tepatnya kondisi saat ini dengan apa yang dinubuwatkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam riwayat di atas.

Rezki Allah itu sangat luas

Pameo klasik yang mengatakan bahwa ‘mencari yang haram saja sulit, apalagi yang halal’ jelas merupakan sebuah alasan yang klise dan absurd, meski realitanya demikian. Sesungguhnya mata pencaharian itu sangat banyak ragamnya. Selama ia merupakan sesuatu yang halal, baik, dan tidak melanggar ketentuan syariat, maka ia adalah pekerjaan yang diberkahi. Seorang muslim boleh melakukannya.

Apabila pekerjaan tersebut berupa sebuah kemaksiatan, kemungkaran, kezaliman, kecurangan, penipuan, atau pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan umum syariat, maka ia adalah pekerjaan yang haram, meskipun menghasilkan harta kekayaan dalam jumlah yang banyak. Seorang muslim wajib menjauhi dan meninggalkannya.

Hindari pekerjaan-pekerjaan ini:

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah memperingatkan umatnya untuk mewaspadai pekerjaan-pekerjaan yang haram ini. Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan salah satu tanda rusaknya akhlak umat manusia dengan ketidakpedulian mereka terhadap cara mencari harta kekayaan. Di antara mata pencaharian yang dilarang adalah:

a. Pekerjaan yang berupa kesyirikan dan sihir, seperti perdukunan, paranormal, ‘orang pintar’, peramal nasib, dan hal-hal yang sejenis dan semakna dengannya.

b. Pekerjaan yang berupa sarana-sarana menuju kesyirikan, seperti menjadi juru kunci makam, membuat patung, melukis gambar makhluk yang bernyawa, dan hal-hal yang sejenis dan semakna dengannya.

c. Memperjual belikan hal-hal yang diharamkan oleh syariat, seperti bangkai, babi, darah, anjing, patung, lukisan makhluk yang bernyawa, minuman keras, narkotika, dan lain sebagainya.

Dari Abu Mas’ud al-Anshari ra bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang harta dari harga penjualan anjing, upah wanita pezinaan, dan upah seorang dukun. 2)

Dari Abu Juhaifah ra ia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah melarang harta hasil penjualan darah, penjualan anjing, upah budak perempuan yang dipekerjakan untuk berzina (upah mucikari). Beliau melaknat perempuan yang membuat tato, perempuan yang meminta ditato, orang yang memakan harta riba, orang yang memberikan riba, dan orang yang membuat patung.”3)

Dari Jabir bin Abdillah ra bahwasanya ia telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda di Mekah pada tahun penaklukkan Mekah: “Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan penjualan khamer, bangkai, babi, dan patung.” Maka ada seseorang bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda tentang menjual lemak bangkai, karena ia bisa digunakan untuk mengecat perahu, meminyaki kulit, dan orang-orang biasa mempergunakannya untuk minyak lampu penerangan?” Maka beliau menjawab: “Tidak boleh menjualnya, ia tetap haram.”

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lantas bersabda: “Semoga Allah memerangi kaum Yahudi. Ketika Allah mengharamkan atas mereka lemak bangkai, mereka mencairkannya lalu menjualnya dan memakan harganya.”4)

Dari ‘Aisyah radiyalaahu ‘anhuma ia berkata: “Ketika diturunkan ayat-ayat di akhir-akhir surat Al-Baqarah tentang riba (ayat 275 dst) , Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam keluar ke masjid dan membacakannya kepada masyarakat. Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kemudian mengharamkan perdagangan khamer, minuman keras.5)

d. Memakan harta riba.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan tinggalkanlah riba yang masih ada pada diri kalian, jika kalian benar-benar beriman. Jika kalian tidak mau melakukannya, maka terimalah pengumuuman perang dari Allah dan Rasul-Nya. ” (QS Al-Baqarah [2] :278-279).

e. Menimbun bahan-bahan perdagangan di saat harganya murah dan dibutuhkan oleh masyarakat dengan tujuan meraih keuntungan yang berlipat ganda pada saat harganya melambung tinggi. Dari Ma’ mar bin Abdullah al-Anshari ra dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:

“Barang siapa menimbun, ia telah berbuat salah.” Dalam lafal yang lain: Tidak ada orang yang melakukan penimbunan selain orang yang berbuat salah. “6)

Dari Umar bin Khathab ra , ia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa menimbun bahan makanan yang dibutuhkan oleh kaum muslimin, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menimpakan penyakit lepra dan kebangkrutan kepadanya. “7)

RELATED POSTS
MUI Merasa Terbantu dengan IHW

25 Jan 2018
Hukum Wanita yang Melepas Jilbab demi Pekerjaan (2-Habis)

14 Jan 2018
Hukum Wanita yang Melepas Jilbab demi Pekerjaan (1)

14 Jan 2018
f. Perjudian.

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamer (minuman keras), perjudian, berkurban untuk berhala-berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan, maka jauhilah oleh kalian perbuatan-perbuatan tersebut agar kalian mendapatkan keberuntungan.

Sesungguhnya setan bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kalian lantaran meminum khamr dan melakukan perjudian dan menghalang-halangi {melalaikan} kalian dari dzikir kepada Allah dan dari shalat. Maka mengapa kalian tidak mau berhenti? (QS Al-Maidah [5]: 90-91).

g. Memakan harta anak yatim secara dzalim.

Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara dzalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (QS An-Nisa’ [4): 10).

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling memakan harta sesama kalian dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kalian. (QS An-Nisa’ [4]: 29).

i. Mencuri, mencopet, menjambret, dan merampok.

Pencuri laki-laki dan pencuri perempuan, maka potonglah (pergelangan) tangan-tangan mereka sebagai hukuman dari Allah atas kejahatan mereka. (QS Al-Maidah [5]: 38).

j. Mengurangi timbangan dan takaran.

Kecelakaan bagi orang-orang yang melakukan kecurangan dalam timbangan, yaitu kalau menakar milik orang lain untuk dirinya, ia meminta disempurnakan. Namun, apabila mereka menakar barang dagangan mereka untuk orang lain, ia merugikan orang lain (dengan mengurangi takaran). (QS Al-Muthaffifin: 1-3).

k. Korupsi dan penipuan terhadap rakyat.

Dari Ma’qil bin Yasar ra ia berkata: Saya mendengar Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah bersabda: “Tidak ada seorang hamba pun yang diberi amanat oleh Allah untuk menjadi pemimpin sebuah masyarakat lalu ia tidak memimpin mereka dengan ketulusan (kejujuran), kecuali ia tidak akan mendapatkan bau surga.” Dalam lafal Muslim: “… kecuali Allah mengharamkan surga atasnya. “8)

l. Menunda-nunda pembayaran gaji buruh dan karyawan atau mengurangi hak-hak mereka.

Dari Abu Hurairah ra dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman ‘Ada tiga golongan yang Aku menjadi musuh mereka; orang yang memberikan sumpah setia dengan menyebut nama-Ku lalu ia mengkhianati, orang yang menjual orang merdeka lalu ia memakan hasil penjualannya, dan orang yang mempekerjakan seorang buruh lalu si buruh menuntaskan pekerjaannya sementara ia tidak mau membayarkan upahnya.”9)

_________

1. HR. Bukhari : Kitab al-buyu’ bab man lam yubali min haitsu kasaba al-mal no. 2059 bab qauluhu ta’ala Ali Imran : 130 no. 2083, An-Nasa’i dan Ahmad. ‘

2. HR. Bukhari : Kitab al-buyu’ bab tsaman al-kalb no. 2237,.

3. HR. Bukhari : Kitab al-buyu’ bab mukil al-riba no. 2086, bab tsaman al-kalb no. 2238.

4. HR. Bukhari : Kitab al-buyu’ bab bai’i al-maitah wa al-ashnam no. 2236″ 90 HR. Bukhari : Kitab al-shalat bab tahrim tijarat al-khamr fi al-masjid no. 459.

5. HR. Muslim: Kitab al-musaqat bab tahrim alihtikar fi al-aqwat no. 1605,.

6. HR. Ibnu Majah : Kitab al-tijarah bab al-hukrah wa al-jalb no. 2155. AI-Hafizh Ibnu Hajar berkata: sanadnya hasan.

7. HR. Bukhari : Kitab al-ahkam bab man ustur’iya ra’iyah falam yanshah lahum no. 7150 Muslim: Kitab al-imarah bab fadhilat al-imam al-‘adil wa ‘uqubat al-jaair no. 1831. ‘ .

8. HR. Bukhari: Kitab al-buyu’ bab itsm man ba’a hurran no. 2227. []

Sumber: Akhir Zaman: Abdur Rahman Al-Wasithi, Dari: 100 Hadits Tentang Nubuat Akhir Zaman, Az-Zahra Mediatama, Hal. 102-108), Dakwah Media 

Ketika Malaikat Jibril Sumpal Mulut Fir’aun

Ketika Malaikat Jibril Sumpal Mulut Fir’aun

 



10Berita, DI detik-detik akhir kehidupannya, Fir’aun, sang manusia lalim yang meneguhkan dirinya sebagai Tuhan itu sadar bahwa dirinya bukanlah Sang Pencipta seperti yang selama ini ia dengung-dengungkan. Fir’aun merasa lemah, tak berdaya. Sebentar lagi dirinya akan binasa. Tenggelam ke dasar lautan.

Di momen krusial itu, ketika tubuhnya ditarik gulungan ombak, Fir’aun teringat akan sosok yang lebih agung ketimbang dirinya, Tuhan.

Fir’aun pun berkata, sebagaimana Allah ceritakan dalam QS Yunus ayat 9. “Aku percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil.”

Namun di saat yang bersamaan, Jibril menyumpal mulut Fir’aun dengan ‘Halul Bahri’; lumpur hitam yang ada di dasar laut.

Jibril berkata, “Wahai Muhammad! Andai saja kau melihatku saat mengambil lumpur hitam lautan lalu aku sumpalkan ke mulutnya, karena khawatir rahmat menghampirinya.” (HR At-Tirmidzi 3320, 3321).

Dalam riwayat lainnya Rasulullah menyebutkan bahwa Jibril menyumpalkan tanah ke mulut Fir’aun karena khawatir mengucapkan “La ilaha illallah,” sehingga Allah akan merahmatinya, atau khawatir Allah akan merahmatinya dan diterima tobatnya.

Dalam Kisah-kisah Nubuat dari Nabi karya Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar, Malaikat Jibril melakukan hal tersebut dikarenakan ia sangat benci terhadap manusia lalim yang sangat keras dalam kekafiran, kerusakan, memerangi Islam dan menyiksa orang-orang mukmin.

Barangkali ada yang penasaran dan bertanya,”Apa ruginya bagi Malaikat Jibril jika Allah merahmati dan mengampuni Fir’aun?”

Jawabannya dikarenakan terkadang kebencian seorang hamba terhadap orang zalim mendorongnya untuk berdoa kepada Allah agar tobat mereka tidak diterima dan mereka tidak dimasukkan ke dalam rahmat-Nya. Hal yang sama yang juga dilakukan oleh Nabi Musa.

Nabi Musa mendoakan keburukan kepada Fir’aun dan para pemuka kaumnya agar Allah menutup hati mereka sehingga mereka tidak beriman sampai melihat siksaan yang pedih.

“Dan Musa berkata. ‘Ya Tuhan kami, Engkau telah memberikan kepada Fir’aun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, (akibatnya) mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan, binasakanlah harta mereka, dan kuncilah hati mereka, sehingga mereka tidak beriman sampai melihat azab yang pedih’.” (QS Yunus: 88). Wallahu a’lam. []

Sumber: Kisah-kisah Nubuat dari Nabi, karya Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar, Ummul Qura, Dakwah Media

Kalau Mau Rindu, Halalin Dulu!

Kalau Mau Rindu, Halalin Dulu!



Oleh: Ana Nazahah

Dilan : "Jangan rindu!"
Milea : "Kenapa?"

Dilan : "Ini berat, kau tak akan kuat....biar aku saja."

Kurang lebih begitu, sepenggal rayuan maut yang dilancarkan Dilan, seorang siswa SMA kepada sang pujaan hati bernama Milea yang berstatus sama dengannya.

Dilan dan Milea sendiri adalah tokoh utama dalam film Dilan 1990 yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Pidi Baiq. 

Jagat maya pun dibuat heboh. Pasalnya film yang bergenre remaja ini sarat rayuan gombal tak berbatas syara'. Dan film inilah yang saat ini sedang membidik generasi. Tentu hal ini membuat kita bergidik ngeri akan tingkah polah generasi Z sekarang ini.

Gambaran kehidupan remaja-remaji zaman now, cukup terwakili oleh kisah cinta di Novel Dilan 1990. Ah, bisa jadi dari zaman ke zaman memang sudah begini, beda wasilah dan sarana saja. Sejak kisah Laila Majnun, Romeo and Juliet, kisah roman picisan ini sudah lama bermula.

Lalu kenapa saya menyebutnya roman picisan? Pake acara bergidik ngeri lagi. Itu karena film ini terlalu picik dalam memahami kodrat hubungan antara dua insan berlainan jenis, yang sejatinya hidup untuk saling berta'awun atau kerjasama. Laki-laki dan wanita dipandang hanya sebatas objek seks semata. Hubungan berlandaskan saling suka lahir dari hawa nafsu belaka. Hilanglah fungsi hubungan untuk menjaga iffah dan izzah dalam ikatan suci pernikahan. Berganti dengan hubungan sesaat, pacaran.

Ya, pacaranlah yang menjadi salah satu sebab awal mula bencana pergaulan bebas bin bablas, yang marak terjadi dan berakibat fatal akhir-akhir ini. Berita bayi-bayi malang tak berdosa dibuang ada di seantero negeri. Tak cukup dibuang, bayi-bayi ini bahkan dibunuh. Seperti yang terjadi di Purwokerto, seorang siswi 15 tahun membunuh anak hasil zinanya di toilet Rumah Sakit karena malu dan belum siap. Sungguh kejam!

Inilah hasilnya jika remaja kian bablas dalam pergaulan. Mereka akan membawa peradaban menuju jurang kehancuran.  

Lalu apa yang harus kita lakukan demi membentengi diri dari gempuran budaya barat yang identik dengan gaul bebas ini? Apakah harus menunggu kehancuran yang lebih besar lagi? Tidak! Katakan dengan tegas "Pacaran itu haram". Pacaran bukan budaya kita, oleh karenanya tak perlu latah mengikutinya. 

Jangan pernah tertipu lagi, roman picisan ala cinta-cintaan yang dipuja-puji Barat. Tak mengapa dibilang gak gaul. Biarlah. Toh, Itu bukan style kita sebagai remaja Islam. Motto kita, gak ada Istilah sayang atau cinta kalau belum halal. So, kalau mau rindu-rinduan, halalin dulu deh! (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sumber : Voa-islam.com

Ini Resolusi Hasil Munas Ulama, Tokoh dan Alumni 212

Ini Resolusi Hasil Munas Ulama, Tokoh dan Alumni 212


10BeritaCisarua  - Sejumlah ulama, tokoh dan aktivis 212 mengikuti musyawarah nasional (munas) sejak Kamis hingga Sabtu 25-27 Januari 2018 di Cisarua, Jawa Barat. Dalam munas tersebut dihasilkan sejumlah resolusi. Berikut isi lengkap resolusi tersebut:

Alhamdulillah, Musyawarah Nasional yang dihadiri para ulama, tokoh dan aktivis 212 ke I telah berlangsung dari tanggal 25 – 27 Januari 2018 dalam suasana ukhuwah yang mantap dihadiri oleh 21 propinsi dan bertujuan tunggal: Mencari Ridha Allah semata.

Sebagai pewaris para Nabi, para ulama dari berbagai kalangan yang menghadiri musyawarah telah bertekad untuk berjuang mewujudkan tegaknya kalimat tauhid di bumi Indonesia. Kalimat tauhid itu antara lain berarti kalimat at-tahrir (pembebas) yakni: At-tahrir min ‘ibadatil ‘ibad ila ibadatillah. Membebaskan manusia dari setiap persembahan kepada sesama manusia ke ibadah pada Allah SWT semata.

Dan sebagai umat beriman yang hidup setelah Rasulullah SAW maka sirah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW kita jadikan uswah hasanah, tauladan indah bagi perjuangan kaum beriman di Indonesia.

Permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam berbeda-beda dari setiap zaman ke zaman berikutnya, namun essensi permasalahan itu selalu sama. Permasalahan yang bersifat internal adalah bagaimana membangun ukhuwah Islamiyah agar dapat menjadi ummah wahidah dalam rangka meninggikan kalimah Allah setinggi-tingginya. Sedangkan permasalahan eksternal yang dihadapi adalah kekuatan-kekuatan yang tidak pernah berhenti memusuhi Islam dan umatnya. Bila cahaya Allah sampai menjadi redup eksistensi umat Islam tidak lagi punya relevansi dalam kehidupan berbangsa dan benegara.

Lewat musyawarah dan pertukaran pendapat yang saling komplementer, Munas telah memutuskan hal-hal berikut ini:

Perubahan Nama

Munas Ulama, Tokoh dan Aktivis 212 ke I telah memutuskan bahwa nama Presidium Alumni 212 telah diganti menjadi Persaudaraan ALumni 212 dengan pertimbangan agar lebih egaliter, terbuka dan demokratis.

Masalah Internal

Untuk membangun kekuatan umat, seluruh wanti-wanti al-Qur’an harus kita jadikan pegangan agar kaum muslimin dan kaum mukminin selalu berada dalam satu barisan; senantiasa bersifat asuh-asah-asih pada sesama mukmin dan keras serta tegas terhadap orang-orang kafir; selalu ber amar ma’ruf dan nahi munkar; menegakkan keadilan dan berbuat kebajikan; memberantas fahsya’, kemunkaran dan kezaliman; tidak boleh
takut pada apa dan siapa pun, namun harus takut pada Allah; membangun kekuatan dalam semua bidang kehidupan, termasuk kekuatan yang di perlukan jika harus jihad fi sabilillah dalam arti menyabung nyawa; menjadikan seluruh masjid sebagai pusat-pusat ukhuwah Islamiyah dan arena pembangunan jiwa tauhid; dst. dst.

Ada tiga hal penting dan mendesak di tahun-tahun politik sekarang ini. Pertama, jangan pernah kita menjual atau menggadaikan agama dengan apa pun yang bersifat keduniaan. Kaum beriman harus yakin bahwa seluruh dunia, bumi dan isinya adalah tsamanan qalilan, harga yang teramat murah. Dunia, dibandingkan dengan akhirat hanyalah seperti satu sayap nyamuk. Terutama para pemimpin, ulama, habaib, zu’ama dan tokoh-tokoh muda jangan sampai tergelincir oleh satu sayap nyamuk.

Kedua, pada saat-saat kritis seperti sekarang ini, di mana kita saksikan kebanyakan negeri muslim sudah roboh satu per satu, seyogyanya umat Islam Indonesia segera sadar diri, jangan terbuai terlalu lama dengan tabuhan gendang dan irama tarian kaum Islamophobia, yang sesat dan menyesatkan ke jalan kesesatan.

Ketiga, segera berhenti bertikai ke dalam. Ulama dan tokoh-tokoh Islam di berbagai bidang kehidupan harus duduk bersama, saling menyadarkan bahwa keadaan yang dihadap sekarang oleh umat Islam mengarah pada proses pelemahan Islam yang sangat cepat. Karena itu tidak boleh biarkan. Ibaratnya, umat Islam Indonesia sedang berlomba dengan waktu.

Masalah Eksternal

Kita menyaksikan bahwa kekuatan Islamophobia di Indonesia mulai berani menampakkan dirinya karena merasa sudah diatas angin. Seluruh kaum kafirin, musyrikin, munafiqin, fasiqin, dan dhalimin saling memperkuat diri bergandegan dengan kekuatan Islamophobia internasional sedang berusaha mengunci kekuatan Islam dengan segala jalan.

Tahun lalu ada oknum pemimpin penting di Indonesia yang mengajak rakyat untuk memisahkan agama dari politik. Setelah ucapannya mendapat reaksi yang sangat luas, si oknum pemimpin berusaha meralat dengan berbagai cara. Akan tetapi al-Qur’an sudah memperingatkan bahwa kadangkala ucapan kebencian terhadap Islam itu muncul dari mulut mereka, akan tetapi kebencian yang membara di dalam dada mereka sesungguhnya lebih besar lagi.

Terasa kuat rezim yang sedang berkuasa ini memberi angin buat kebangkitan komunisme dan PKI. Rakyat diberi propaganda menyesatkan seolah-olah komunisme sudah tidak ada lagi, sehingga tidak perlu diperbicangkan lagi. Padahal 3 negara Asia yang sangat kuat, yaitu Republik Rakyat Cina, Vietnam dan Korea Utara dikendalikan sepenuhnya oleh Partai Komunis di-masing-masing negara.

Oleh karena itu kami meminta perhatian serius dari rezim yang berkuasa saat ini agar tidak memberikan kesempatan luas bagi kebangkitan PKI. Demikan juga hendaknya rezim jangan mempelopori sekularisme dengan mengenyahkan nilai-nilai agama dari politik dan pemerintahan.

Dalam pada itu kami mengingatkan program Trisakti dan Nawacita yang 3 tahun lalu dijadikan semboyan andalan dari rezim yang berkuasa saat ini dalam kenyataan tidak tercapai sama sekali. Kami minta tidak lagi membuat janji-janji muluk di sisa pemerintahan.

Kami mengingatkan pimpinan nasional yang segera berakhir di 2019 supaya tidak menambah utang luar negeri lagi yang sudah mendekati lampu merah. Bila Indonesia makin dalam masuk ke perangkap utang luar negeri, ekonomi nasional yang sudah sangat rapuh bisa segera hancur, sehingga dikhawatirkan tambahan utang najis (odious debt) yang makin menggunung tidak bisa tidak akan menjadikan Indonesia negara yang sepenuhnya tergantung pada negara kreditor.

Dalam pada itu kami mengingatkan bahwa sejak sekarang harus sudah di mulai usaha-usaha untuk merintis pembangunan ekonomi umat Islam. Harus segera dirintis pembangunan toko ritel, gerai, warung dan berbagai unit outlet yang dimiliki oleh umat Islam agar supaya umat Islam dibiasakan untuk membeli berbagai kebutuhan ekonomi primer serta alat-alat pendidikan ke toko atau mart yang dimiliki oleh orang-orang Islam sendiri.

Nampak banyak kalangan umat Islam yang tidak atau belum menyadari bahwa keuntungan besar yang diperoleh dari bisnis para penista agama sesungguhnya berasal dari umat Islam. Keuntungan itu pada gilirannya diperuntukkan untuk upaya de-Islamisasi dan untuk membeayai berbagai langkah mereka yang dihinggapi penyakit Islamophobia.

Imam Besar HRS

Musyawarah Nasional PA Alumni 212 ke I mengharapkan supaya Imam Besar bisa segera dapat pulang ke tanah air, karena keberadaannya di Indonesia dibutuhkan untuk memperkuat dakwah dan syi’ar Islam pada umumnya:

Meminta pada rezim penguasa supaya bersikap adil terhadap para ulama Islam. Para penganjur kekerasan, bahkan pembunuhan terhadap umat Islam, seperti dilakukan oleh Victor Lascodat dibiarkan berkeliaran, sementara para tokoh-tokoh seperti Buni Yani, Ustadz Tanjung (ahli tentang PKI, dll) diperlakukan sangat berbeda.

Kami mohon pada rezim yang sedang berkuasa sekarang agar segera memfasilitasi kepulangan Imam Besar HRS dan menghentikan kriminalisasi terhadapnya.

Akhirnya Musyawarah Nasional PA 212 ke I berketetapan bilaman kami mengadakan kegiatan yang bersifat nasional, pimipinan nasional, para menteri terkait, kepolisian dan berbagai instansi negara penting lainnya akan kami undang untuk dapat menghadiri, dan tidak mengirimkan wakil.

Kami akan tampil secara terbuka, tanpa rasa takut apa pun, untuk mendiskusikan masalah-masalah kebangsaan dengan pimpinan nasional langsung beserta seluruh jajarannya, sehingga bila kami nanti mengundangnpara tokoh penting itu, seyogyanya dapat hadir secara elegan dan tidak mengirimkan wakil.

Supaya tidak ada lagi kebohongan dan misteri destruktif antara rakyat dan penguasa, agar dapat ditemukan solusi bersama.

Cisarua, Sabtu 27 Januari 2018

Pengurus Pusat

Persaudaraan Alumni 212

Ketua Umum    Sekretaris Umum

Ust. Slamet Ma’arif, SA.g.MM    Ust. Drs. Bernard Abdul Jabbar, MPd

Mengetahui ;

Ketua Dewan Penasehat

Prof. Dr. H. M. Amien Rais, MA

KOALISI 212 yang permanen secara Nasional di semua daerah sebagaimana Harapan Ulama dan Umat Islam gagal dibentuk karena kendala.

Namun yang demikian itu tidak mengurangi semangat juang para Mujahid & Mujahidah 212 untuk tetap pada prinsip pemenangan ummat Islam secara Politik, peta politik yang ada saat ini di berbagai daerah secara garis besar sebagai berikut:

1. Koalisi 212 utuh tanpa di tunggangi Partai Pendukung Penista Agama seperti di Jawa Barat, Kalimantan Timur dan Maluku Utara
2. Koalisi 212 utuh tapi di tumpangi Partai Pendukung Penista Agama seperti di Jawa Tengah Sumatra Utara dan Sulawesi Tengah.
3. Koalisi 212 terbelah sehingga sebagian koalisi 212 tanpa Partai Pendukung Penista Agama dan Koalisi 212 sebagian lagi di tumpangi oleh partai Pendukung Penista Agama seperti di Sumatra Selatan dan Maluku Utara,
4. Koalisi 212 terpecah sehingga masing – masing koalisi dengan Partai Pendukung Penista Agama seperti Riau, Lampung, Jatim, NTB, Sulawesi Selatan & Maluku.
5. Koalisi 212 tidak berarti karena focus di Cagub – Cawagub Muslim melawan Cagub – Cawagub Muslim seprti di Kalimantan Barat
6. Koalisi 212 tidak berarti karena semua calon Non Muslim sehingga focus kepada Akhoffudh Dhororain (Mudharat yang lebih ringan) seperti di Papua dan NTT.
7. Pilkada di tingkat Kota dan Kabupaten juga mengalami situasi seperti di atas, sehingga penyikapannya tidak akan mengikuti kaidah yang sama.

Pembina Pengurus Pusat

Persaudaraan Alumni 212

DR. MUHAMMAD RIZIEQ SIHAB, Lc.,MA.DPMMS

Sumber : SI Online

Sudirman Said Ingin Jadi Gubernurnya Orang Miskin

Sudirman Said Ingin Jadi Gubernurnya Orang Miskin

10BeritaBrebes  - Bakal calon gubernur Jawa Tengah, Sudirman Said menegaskan, jika rakyat Jawa Tengah memberi kepercayaan kepada dirinya memimpin Jateng, maka dia akan menjadi gubernurnya orang miskin. Pasalnya  kemiskinan di Jateng sudah sangat akut, sehingga perlu penanganan secara serius dan khusus.

"Saya akan jadi gubernurnya orang miskin. Gubernurnya petani, nelayan, dan gubernurnya buruh. Perlu ada keberpihakan yang tegas terhadap orang miskin," tandas Pak Dirman dalam sambutannya di acara Rapat Koordinasi Partai Gerindra Jawa Tengah di Brebes, Sabtu (27/1/2018) 

Pak Dirman menyatakan, dirinya tahu betul rasanya miskin. Karena dia lahir dan besar dari keluarga miskin. 

"Hanya karena ditolong oleh negara, ditolong oleh masyarakat Jateng, saya bisa lepas dari kemiskinan," ungkap Pak Dirman.

Lebih lanjut Pak Dirman bercerita,  dari pajak yang dibayar rakyat dirinya dapat beasiswa sehingga bisa sekolah ke tingkat yang lebih tinggi, bahkan sempat dapat bea siswa sekolah ke luar negeri. Hal ini dianggapnya sebagai utang yang harus dibayar.

"Saya berutang pada negara, pada rakyat Jateng. Karena itu saya akan bayar utang itu dengan menjadi gubernur yang berpihak pada orang miskin," ulang Pak Dirman.

Pak Dirman memaparkan, secara nasional tingkat kemiskinan di Jawa Tengah masih sangat tinggi. Meski ada penurunan jumlah penduduk miskin, namun Jateng masih menempati ranking kedua sebagai provinsi dengan angka angka kemiskinan tertinggi secara nasional setelah Jawa Timur.  

Sejumlah 15 kabupaten/kota di Jateng masuk dalam zona merah kemiskinan. Kelima belas kabupaten/kota itu adalah Kabupaten Wonosobo, Kebumen, Brebes, Purbalingga, Rembang, Pemalang, Banjarnegara, Banyumas, Klaten, Sragen, Cilacap, Demak, Purworejo, Grobogan, dan Demak.

Cara Pak Dirman mengatasi kemiskinan adalah dengan mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk masyarakat bawah. Mereka harus difasilitasi agar dapat taraf kehidupannya terangkat.

"Kalau yang bawah terangkat, yang tengah dan atas juga akan terangkat. Jadi dengan mengangkat masyarakat bawah  dengan sendirinya yang atas ikut terangkat. Sehingga yang tengah dan atas tidak perlu khawatir jika saya menjadi gubernurnya orang miskin," pungkas Pak Dirman.

red: shodiq ramadhan

Sumber : Suara Islam Online

Sudahkah Memanfaatkan Waktu Mustajab Berikut?

Sudahkah Memanfaatkan Waktu Mustajab Berikut?

10BeritaAllah setiap malam turun ke langit dunia ketika sepertiga malam terakhir, lantas Dia berfirman, "Siapa berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengijabahinya, siapa meminta sesuatu kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya dan siapa meminta ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya" (HR. Bukhari: 5846)

Allah Ta'ala, berfirman:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ  ۖ  أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ  ۖ  فَلْيَسْتَجِيبُوا لِى وَلْيُؤْمِنُوا بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 186)

Siapa saja yang berdo’a pada Allah dengan menghadirkan hati ketika berdo’a, menggunakan do’a yang ma’tsur(dituntunkan), menjauhi hal-hal yang dapat menghalangi terkabulnya do’a (seperti memakan makanan yang haram), maka niscaya Allah akan mengijabahi do’anya. Terkhusus lagi jika ia melakukan sebab-sebab terkabulnya do’a dengan tunduk pada perintah dan larangan Allah dengan perkataan dan perbuatan, juga disertai dengan mengimaninya. (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 87)

Dengan mengetahui hal ini seharusnya seseorang tidak meninggalkan berdo’a pada Rabbnya yang tidak mungkin menyia-nyiakan do’a hamba-Nya. Pahamilah bahwa Allah benar-benar begitu dekat dengan orang yang berdo’a, artinya akan mudah mengabulkan do’a setiap hamba. Sehingga tidak pantas seorang hamba putus asa dari janji Allah yang Maha Mengabulkan setiap do’a.

Terlebih lagi di antara doa-doa tersebut dipanjatkan di waktu yang mustajab (mudah diijabahi atau dikabulkan) yaitu doa di sepertiga malam terakhir. Namun kita sering melalaikan hal ini karena waktu malam kita biasa diisi dengan tidur lelap. Cobalah kita bertekad kuat untuk mendapatkan waktu tersebut. Malamnya kita isi dengan shalat tahajjud dan memperbanyak do’a pada Allah atas setiap hajat kita.

Ada suatu pelajaran menarik dari Imam Al Bukhari. Beliau membawakan Bab dengan judul “Doa pada separuh malam”. Padahal hadits yang beliau bawakan setelah itu berkenaan dengan doa ketika sepertiga malam terakhir. Mengapa bisa demikian?

Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan bahwa Al Bukhari mengambil judul Bab tersebut dari firman Allah,

قُمِ اللَّيْلَ إِلاَّ قَلِيلاً نِصْفَهُ أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلاً

“Bangunlah (untuk sholat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.” (QS. Al Muzzamil: 2-3). Judul bab tersebut diambil oleh Al Bukhari dari ayat Al Qur’an di atas. Dalam hadits sendiri menunjukkan bahwa waktu terijabahnya doa adalah pada sepertiga malam terakhir. Ini menunjukkan bahwa hendaknya seorang muslim benar-benar memperhatikan waktu tersebut dengan ia bersiap-siap sebelum masuk sepertiga malam terakhir yang awal. Hendaklah setiap hamba bersiap diri dengan kembali pada Allah kala itu agar mendapatkan sebab ijabahnya doa. Setiap muslim hendaklah memperhatikan waktunya di malam dan siang hari dengan doa dan ibadah kepada Allah Ta’ala. (Syarh Al Bukhari, 19/119)

Oleh karena itu, jangan lewatkan kesempatan baik ini untuk memohon apa saja yang termasuk kebaikan dunia dan kebaikan akhirat. Selagi Allah beri kesehatan waktu luang, jangan sebaliknya waktu yang begitu berharga hanya dipake untuk tidur apalagi nonton acara TV. Semoga Allah mudahkan kita untuk bisa melakukannya paling tidak minimal sepekan sekali, syukur bisa dilakukan setiap malam. Wallahu a'lam

Abu Miqdam
Komunitas Akhlaq Mulia

Sumber : Suara Islam Online