04
SUDAHKAH Anda Bertobat dari Nyinyirin Fatwa MUI? Ini Cerita Tobatnya Tere Liye
10Berita-Ternyata penulis dan novelis terkenal Tere Liye dulu sering Nyinyirin Fatwa MUI. Kini dia sudah bertobat.
Berikut penuturan penulis novel best seller 'Hafalan Shalat Delisa' tentang masa lalu nyinyirin fatwa MUI yang diposting di laman fanpagenya (20/12/2016);
Dulu, waktu saya masih muda (sekarang sih masih muda juga), saya suka nyinyir dengan Majelis Ulama Indonesia. Usia saya waktu itu berbilang mahasiswa, baru lulus. Sy nyinyir sekali setiap MUI merilis fatwa. Hingga pada suatu hari, saking nyinyirnya, ada teman yang menegur (karena dia mungkin sudah tidak tahan lihat sy nyinyir di mana2), “Bro, jangan2, kitalah yang ilmunya dangkal. Bukan MUI-nya yang lebay. Tapi kitalah yg tidak pernah belajar agama sendiri.”
Muka saya langsung merah padam, tidak terima. Ini teman ngajak bertengkar. Enak saja dia bilang ilmu sy dangkal. Tapi sebelum sy ngamuk, teman sy lebih dulu bilang dengan lembut, “Jangan marah, bro. Mending pegang kertas dan pulpen gw, nih. Mari kita daftar hal2 berikut ini. Kalau sudah didaftar, nanti boleh marah2.” Baik. Karena dia ini teman baik saya, maka saya nurut, ambil pulpen dan kertasnya.
“Pertama, kapan terakhir kali kita baca Al Qur’an lengkap dengan terjemahan dan tafsirnya?” Saya bengong. “Tulis saja, bro. Kapan?” Saya menelan ludah. Berusaha mengingat2.
“Kedua, kapan terakhir kali kita baca kitab hadist, sahih bukhari, sahih muslim, dibaca satu persatu, dipelajari secara seksama?” Saya benar2 terdiam.
“Ketiga, kapan terakhir kita duduk di kajian ilmu yg diisi guru2 agama? Ayo, bro ditulis saja, kapan terakhir kali?”
Saya benar2 kena skak-mat. Termangu menatap kertas di atas meja.
“Ayo bro, ditulis. Kapan?
Apakah kita tiap hari, tiap minggu telah melakukannya?
Apakah baru tadi pagi kita baca tafsir Al Qur’an? Baru tadi malam, baca kitab2 karangan Imam Ghazali, dsbgnya?
Saya benar2 jadi malu.
“Nah, itulah kenapa jangan2 kita suka nyinyir dengan fatwa MUI, suka nyinyir dengan ulama. Karena kita merasa sudah paling berpengetahuan, paling paham tentang agama, tapi kenyataannya, kita cuma modal pandai bicara saja, pandai bersilat lidah. Belum lagi kalau ditanya: apakah kita sudah rajin shalat 5 waktu, apakah kita sudah rajin puasa senin-kamis, shalat tahajud, jangan2 kita malah tidak pernah. Bro, kita nyinyir dengan MUI, karena kita tidak suka saja, sentimen dgn mereka, dangkal pengetahuannya. Saat kita belajar betulan ilmu agama, barulah kita nyadar, kita sebenarnya justeru sentimen dengan Al Qur’an, dengan Nabi, dengan agama sendiri. Karena yg disampaikan oleh MUI itu, semua ada di kitab suci dan hadist.”
Demikianlah kisah masa lalu itu. Tidak perlu serius bacanya, anggap saja fiksi masa lalu Tere Liye.
(Tere Liye)
Sumber:portal piyungan
Rabu, 21 Desember 2016
Home »
»
By 10 BERITA 12/21/2016 07:41:00 AM
Related Posts:
Jawab Tuduhan Massa Bayaran, Peserta Reuni Akbar 212 Rame-Rame “Pamerkan” UangJawab Tuduhan Massa Bayaran, Peserta Reuni Akbar 212 Rame-Rame “Pamerkan” Uang 10Berita - Berbagai cara dilancarkan untuk menggembosi Reuni Akbar 212. Selain kabar hoax robohnya panggung Reuni Akbar 212, muncul t… Read More
Reuni 212, Ketua GNPF: Datanglah untuk Membangun BangsaReuni 212, Ketua GNPF: Datanglah untuk Membangun Bangsa bilal/hidayatullah.com 10Berita - Para tokoh GNPF MUI antara lain Habib Rizieq Shihab, KH Bachtiar Nasir, Ustadz Zaitun Rasmin, dll, bersama Kapolri Tito Karnavian pada… Read More
Menyemai Kewajiban Ukhuwah di Tengah Keberagaman 212Menyemai Kewajiban Ukhuwah di Tengah Keberagaman 212 10Berita – Sungguh hati setiap Muslim akan bahagia ketika melihat fenomena berkumpul dan bersatunya umat Islam tanah air dalam beberapa momen penting. Hati seti… Read More
Reuni 212 Sebagai Bentuk Syukur Atas Persatuan Umat Reuni 212 Sebagai Bentuk Syukur Atas Persatuan Umat Konferensi pers Kongres Nasional Reuni 212 10Berita - JAKARTA – Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI), KH Muhammad Al Khathath membantah jika acara re… Read More
Presiden Erdogan Kritik Kemunafikan Negara Pemilik Senjata NuklirPresiden Erdogan Kritik Kemunafikan Negara Pemilik Senjata Nuklir 10Berita - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik negara-negara yang membela konsep pelarangan senjata nuklir meskipun mereka sendiri memiliki … Read More