05
Tawaran Masuk Kabinet Dinilai Jebakan oleh Gerindra
10Berita - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Puyuwono mengatakan salah satu alasan logis pemerintahan Jokowi ingin menarik Gerindra karena kulitas kader yang dimiliki.
"Kenapa (ingin ditawari) salah satunya kader Gerindra berkualitas. Ini akan perkuat kekuatan politik dia. Kami lihat ini jebakan. Nanti Gerindra akan tersandra. Ini ada tujuan Jokowi mau jadi calon tunggal. Kalau gabung gimana kita mau ajukan calon Prabowo di 2019. Kita tunggu saja. Megawati saja 10 tahun menunggu. 10 tahun tidak lama," katanya kepada inilahcom, Selasa (3/1/2017).
Ia mengaku optimis akan meraih hasil maksimal jika Gerindra tetap mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden di 2019. Pasalnya, rakyat diyakini mulai jenuh dengan gaya kepemimpinan pemimpin dari kalangan sipil seperti halnya Joko WIdodo.
"Gini, dari seluruh partai yang tidak bisa digoyang Jokowi itu hanya Gerindra. Artinya dia sangat takut. Sekarang Prabowo dan Gerindra jadi antitesa Jokowi. Pasti dengan pembelajaran selama ini dimana Jokowi sebagai pemimpin dari sipil rakyat sudah rasa akhirnya. Rakyat akan balik ke pemimpin militer. Karena belakangan justru banyak teror dan sebagainya. Kalau diadu hari ini Prabowo yang menang. Makanya ngapain, kan tinggal 1 tahun doang," tandasnya.
Diketahui, pertemuan Jokowi dan Prabowo digelar dua kali. Pertama Jokowi berkunjung ke kediaman Prabowo di Hambalang, kemudian Prabowo membalas kunjungan ke Istana Kepresidenan. Dua pertemuan tersebut dimaknai sebagai upaya pemerintah untuk menarik Partai Gerindra dalam gerbong pemerintahan Jokowi.
Teranyar, kabar akan ditariknya sejumlah kader Partai Gerindra untuk mengisi beberapa kursi di Kabinet Kerja pada reshuffle kabinet jilid ketiga semakin santer terdengar.
Sumber:inilah.com