OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 07 April 2017

Hitler Pun Takut Pakai Senjata Kimia yang Digunakan di Suriah

Hitler Pun Takut Pakai Senjata Kimia yang Digunakan di Suriah

10Berita-Mendung kelabu yang menghantui Kota Khan Sheikhoun, di Syria, setelah serangan senjata kimia mematikan, membangkitkan kengerian penggunaan zat beracun itu saat perang. Senjata kimia yang diduga gas sarin itu adalah zat kimia yang dikembangkan oleh Nazi dan 26 kali lebih mematikan daripada sianida.

Meski belum dilakukan penyelidikan resmi namun simptom yang ditunjukkan korban, merujuk pada senjata kimia yang dibikin pada 1938 oleh ilmuan Jerman saat mereka sedang menyusun insektisida. Dikutip Daily Mail, ilmuan yang bertanggung jawab atas penelitian itu merasa gagal karena insektisida yang dihasilkannya tidak hanya membunuh serangga.

Tetapi juga manusia dan binatang lain bila digunakan di pertanian. Efeknya memang mematikan. Tidak perlu waktu lama untuk tewas setelah seseorang terpapar gas sarin. Namun, bagi Hitler, penemuan zat berbahaya itu menguntungkannya.

Dia pun memberi nama sarin untuk zat tersebut. Sarin diambil dari nama empat penemunya, Gerhard Schrader, Otto Ambros, Gerhard Ritter, and Hans-Jürgen von der Linde. Pada 1940, Waffenamt – badan senjata militer Jerman – mulai memproduksi sarin. Sebanyak sepuluh ton sarin diproduksi.

Jumlah yang bisa membunuh jutaan orang. Namun, Hitler tidak pernah menggunakannya. Dia takut memanfaatkan sarin setelah penasehatnya mengatakan kalau Barat, termasuk Inggris dan Amerika, punya suplay senjata kimia gas mustard yang jatuhkan ke Jerman sebagai balas dendam.

Dalam salah satu dokumen rahasia yang disimpan selama setengah abad, terungkap kalau Inggris pernah menguji coba sarin ke seorang insinyur berusia 20 tahun bernama Ronald Maddison di Porton Down, pusat penelitian senjata kimia di Wiltshire. Maddison meninggal 40 menit kemudian.

Maddison mungkin tidak menduga efek yang ditimbulkan sarin akan mengambil nyawanya. Disebutkan kalau Maddison mau menjadi “kelinci percobaan” karena dia butuh uang untuk membeli cincin pertunangan. Namun, begitu dia masuk kamar tertutup dan diberikan lima tetes sarin di tangannya, Maddison langsung jatuh. Dia dinyatakan meninggal dunia 40 menit setelah terekspos.

Diktaktor Iraq Saddam Hussein juga diduga menggunakan sarin untuk melawan Kurdi di Kota Halabja pada 1998. Saat itu, pesawatnya menjatuhkan bom mengandung zat berbahaya. Bom itu membunuh lima ribu orang dalam waktu singkat. Selain itu, 12 ribu orang lain mengalami gangguan kesehatan selama berbulan-bulan.

Kemudian, pada 1995, teroris yang berkedok sekte melakukan serangan di Tokyo underground. Aksi itu membunuh 12 orang dan melukai lebih dari lima ribu lainnya.

Begitu hebatnya sarin, zat tersebut kemudian dilarang pada 1997 di bawah PBB. Tetapi, tidak semua stok sarin dihancurkan. Pada 2013, presiden AS saat itu Barack Obama mengklaim Syria sudah melampaui batas dengan menjatuhkan sarin di kawasan pemberontak di Damascus dan membunuh 1.400 orang. [ICL]

Sumber:  NETIZENPLUS.com