OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 07 April 2017

Ketahuilah, Tiga Kelompok Manusia Ini Tidak Akan Diajak Bicara oleh Allah Kelak

Ketahuilah, Tiga Kelompok Manusia Ini Tidak Akan Diajak Bicara oleh Allah Kelak


Oleh: Tugiarti
Anggota Kelas Menulis Islampos

KELAK, di yaumil akhir—hari kiamat—ada tiga kelompok manusia yang tidak akan diajak berbicara oleh Allah dengan belas kasih. Dosanya tidak disucikan, Allah enggan melihat mereka.

Kelompok manusia itu, akan Allah hisab secara terperinci. Tiap detik dan menit waktu yang dijalaninya, akan dihisab. Sungguh celaka orang yang seperti ini.

Seandainya Allah merinci hisabNya terhadap hamba-hambaNya, niscaya Allah menyiksa mereka. Tapi Allah tidak berbuat zhalim kepada mereka. Namun, ketiga jenis kelompok manusia tersebut akan menjadi orang yang paling sengsara kelak dihari kiamat.

Dalam hadits riwayat Imam Muslim, dari Abu Hurairah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ada tiga kelompok manusia yang mana Allah tidak mengajak mereka berbicara pada hari kiamat, dan tidak mensucikan mereka.”

Siapa ketiga kelompok tersebut?

Pertama, orang tua pezina.

Pada umumnya, orang yang sudah tua nafsu syahwatnya menurun. Kondisi kesehatannya tidak prima seperti dahulu kala saat masih muda. Namun orang tua ini melakukan zina, hal tersebut dilakukannya karena itu memang hobinya.

Orang tua sudah banyak makan asam garam kehidupan, sepatutnya semakin tua semakin taat dalam beribadah—semakin dekat—kepada Allah. Bukan malah menjadi pezina.

Kedua, raja atau pemimpin pendusta.

Saat masa pemilu—ajang pesta rakyat dalam memilih pemimpinnya—para calon-calon pemimpin itu biasanya berkampanye dengan menaburkan janji-janji manis.

Akan tetapi setelah terpilih, ia melalaikan apa yang telah dijanjikan sebelumnya. Menjadi seorang pemimpin, memiliki kekuasaan dan kewenangan, seharusnya membuat apa yang diucapkannya dapat dengan mudah terlaksana. Jika saat ini anda adalah seorang pemimpin, maka segera laksanakan janji-janji yang telah terucap.

Ketiga, orang miskin sombong. 

Kesombongan adalah enggan menerima kebenaran, menolaknya dan memandang rendah terhadapnya. Dan hal itu terjadi karena adanya perasaan tinggi hati dan agung.

Biasanya hal-hal yang disombongkan manusia antara lain ilmu pengetahuan, status sosial dan nasab—garis keturunan—harta kekayaan, banyaknya pengikut—pendukung—dan golongan.

Orang miskin tapi sombong. Apa yang mau disombongkan?

Orang miskin tetapi ucapannya setinggi langit. Mengatakan apa yang tiada dalam dirinya, tidak sesuai dengan kenyataan. Kelak ia akan susah di dunia, sengsara pula di akhirat.

Setiap diri sejatinya memiliki potensi melakukan tiga keadaan di atas. Mungkin saat ini belum mengalami. Namun, tidak menutup kemungkinan suatu saat akan melakukannya.

Bila belum mengalami, ingatlah akan ancaman dan siksaan pedih yang menanti di akhirat. Hendaklah memohon perlindungan kepada Allah dari hal-hal tersebut.

Jika saat ini sedang mengalaminya, segera bertaubat memohon ampunan kepada Allah sebelum ditutupnya pintu taubat. Memperbanyak ibadah dan amal sholeh agar dapat menghapus segala kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan. Wallahu a’lam. []

Sumber: Islampos