OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 11 April 2017

#SidangAhokSandiwara Jadi Trending Topik

#SidangAhokSandiwara Jadi Trending Topik


10Berita, Jakarta – Majelis Hakim memutuskan sidang kasus penistaan agama dengan agenda tuntutan terhadap terdakwa Ahok akhirnya ditunda. Tak lama setelahnya, tagar #SidangAhokSandiwara jadi trending topik.

Hakim yang memproses kasus Ahok mengabulkan permintaan penundaaan pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU), dan memutuskan sidang lanjutan pada 20 April 2017. Ketua Tim Jaksa Penuntut Umum, Ali Mukartono mengatakan bahwa faktor terjadinya penundaan dikarenakan tuntutan belum selesai disusun.

“Kami sudah berusaha sedemikian rupa bahwa waktu satu minggu ternyata tidak cukup untuk menyusun surat tuntutan. Dengan permohonan maaf, kami minta waktu untuk pembacaan surat tuntutan tidak bisa hari ini,” ungkap Ali Mukartono.

Penundaan tersebut ternyata mengundang reaksi warga net. Netizen menganggap bahwa hal tersebut dinilai sebagai Sandiwara.

#SidangAhokSandiwara Jadi Trending Topik

Tagar #SidangAhokSandiwara pun menjadi trending di Twitter. Berikut komentar netizen yang menilai bahwa penundaan sidang tuntutan Ahok sebagai Sandiwara.

“Lucu negeri ini. Persidangan saja bisa di buat sandiwara #SidangAhokSandiwara,” tweet sinta.

Komentar sama juga diungkapkan oleh Akun Edi Pramon, dia menilai bahwa negri ini sangat miris, karena keadilan tersisih demi kepentingan penguasa.

“Miris sekali negerimu ini Pak @jokowi , keadilan tersisih demi kepentingan penguasa #RIPKeadilanIndonesia #SidangAhokSandiwara”tulisnya.

Ada juga yang menganggap bahwa hukum di Indonesia telah mati karena adanya Interpensi politik.”Akibat Interpensi Politik shngga Hukum Telah Mati & Berkabung di Negara Demokrasi #SidangAhokSandiwara,” tulis akun @Mr.BEACK.

Terakhir adalah pemilik akun Rizki Ansori Nst yang mengatakan bahwa sidang itu ibarat timbangan. Jadi harus  seimbang dalam pemutusansanya.

“Sidang itu ibarat timbangan,harus seimbang,tapi sidang ahok timbanganya berat sebelah,” tulisnya.

Reporter: Furqon Amrulloh
Editor: Imam S.

Sumber: Kiblat.net