OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 04 Mei 2017

CEO Keturunan Banyak yang menentang Ahok jadi Gubernur lagi, Ini Sebabnya…


CEO Keturunan Banyak yang Menentang Ahok Jadi Gubernur Lagi, Ini Sebabnya…

Curhatan Christian Wibisono di Forum CEO
10Berita- Mau tau suara hati pengusaha? Mengapa banyak pengusaha tionghoa tdk mendukung Ahok. Ini bukan masalah jujur dan anti korupsi, tp masalah Ahok sebagai pejabat tidak etis.
Sebagai pejabat, dengan modal dari pembayar pajak, Ahok mengajak pengusaha bersaing usaha. Selalu dia mengeluarkan kata-kata bernada ancaman bahwa modalnya dia 70T, artinya dialah, sebagai gubernur, the real konglomerat. Dia punya duit dan punya kekuasaan. Jadi pengusaha harus nurut 100% sama dia. Kalau tidak mau, maka dia yang akan jadi pengusahanya. Kalau tidak nurut, maka dengan kekuasaannya dia tidak akan memberi ijin. Ahok baik tapi TIDAK BIJAKSANA. Dia hendak memainkan perannya sebagai pengusaha sekaligus penguasa. Sebagai penguasa, dia hendak bermain di level operator, bukan kebijakan.
Bagi orang yg bekerja alias profesional, Ahok yes… bagi pengusaha Ahok No… kenapa?? Ahok tidak peduli sulitnya pengusaha. Yang dia pikirkan hanya bagaimana mengambil keuntungan sebesar-besarnya (kata halus dari memeras) dari rasa tidak berdaya pengusaha. Apa yg sudah dikeluarkan dari mulutnya seperti titah dewa. Tidak mau mendengar keluhan pengusaha dll. Contoh yg paling kecil: jaman Foke, pasang spanduk biayanya 5000/m/hari. Dalam 3th perjalanannya menjadi 125rb/m/hari. Dia tdk ingat pengusaha yg pasang spanduk dlm beriklan berarti pengusaha yg punya budget terbatas yg tdk bisa beriklan di TV. Ketika asosiasi pengusaha kecil dan menengah datang dan ingin negosiasi, jawabannya: anda kalau tidak bisa pasang umbul2 dgn biaya segitu, ya jangan pasang. Jawaban spt itu menimbulkan dendam!!!
Ketidak etisan Ahok ada lagi, pengusaha cleaning service di pemda tidak diperpanjang kontraknya, kebersihan lain juga dan dia ambil alih, pegawainya yg dulu kerja diambil alih diberi gaji 250rb lebih tinggi. Otomatis semua pegawai tdk mau lagi kerja sama majikan lama. Padahal mereka ini yg mentraining keahliannya. Ini sangat tidak etis. Dulu mungkin ada kongkalikong. Tapi mengapa jantung pengusaha dibunuh, bukan yang dibenerin sistem dan pengawasannya?? Bukankah pengusaha hanya follow permainan penguasa. Kalau penguasa bersih, pengusaha juga maunya bersih kok??? Ahok mau mematikan tikus tapi membakar gudang.
Kasus Seaworld, Ahok sengaja menaikkan biaya restribusi yg sangat tinggi, yg secara bisnis pasti tdk menguntungkan, kalau Lippo ingin meneruskan kontraknya dgn pemda. Tujuan sebenarnya buat Ahok cuma 1, dia cuma mau takeover seaworld, dgn kekuasaannya. Akhirnya seaworld di takeover pemda dan seluruh karyawannya di ambil juga. Jadi pemda tdk perlu mengeluarkan biaya training karyawan apapun ataupun educate people. Tdk perlu memikirkan sistem management, istilahnya ini barang jadi, tinggal gue ambil dgn biaya 0. Krn gue punya kekuasaan. Itulah sadisnya dan liciknya Ahok.
Hal yg sama juga akan terjadi pada palyja, aerta, dll.
Kasus pengusaha transportasi kota juga bencinya 1/2 mati sama Ahok. Mereka hanya boleh menitipkan bisnya. Sopir diambil pemda. Artinya penghasilannya dijatah. Jadi sekali lagi, Bukan peraturan berkendaranya yg ditata, dan pengawas di dlm kota yg ditatar spy melakukan pengawasan dgn benar agar tertib berkendara, tp titik ekonomi orang lain yg dia cabut. Lagi2 ini krn dia punya modal dan kekuasaan.
Bagi profesional yg bekerja, tanpa memikirkan ROI, Risk, nasib karyawan lain, maka Ahok is yes..yes..yes… tp bagi pengusaha, Ahok adalah seorang gila kekuasaan dan power approach!!! Diotak Ahok hanya kamu nurut saja, krn dia anggap semua orang bodo. Spt yg dia selalu katakan, kalau org bodo nurut saja!! Itu menyakitkan pengusaha.
Demikian juga konglomerat yg akan dipalak 15% jg disuruh nurut krn anggapannya tdk ada manusia yg lbh pinter dari dia.
Itulah kelemahan Ahok. Dia terlalu menggunakan power approach. Never listen other people. Termasuk ke konsultan kampanye n politiknya!! Diotaknya cuma I WIN you LOOSE!
Kenapa dia tdk belajar dr walikota London, yang dicintai masyarakat Inggris meskipun dia Muslim?? Karena modalnya cuma 1, listen others. Tdk ada kesan ambisi membunuh org yg tdk nurut. Tp listen dan kemudian didiskusikan bersama. Pemerintah bisa menata sesuai kemauan pemerintah tp pengusaha juga diajak memberi solusi. Kalau Ahok tdk bisa begitu, apa yg sdh keluar dr mulutnya tdk bisa dinego lagi. Makanya model selevel Aguan pun males ngomong sama dia. Pada akhirnya org ambil kesimpulan, percuma ngomong sama orang ini. Semakin kita ngomong, semakin beringas dia.
Jadi mengapa ada kesan pengusaha memilih Ahok tdk menjabat, bukan krn dia anti korupsi atau apapun, tp kegilaan Ahok dlm menggunakan power approach harus dihentikan. Harus dicari penguasa yg mau duduk bersama, listen to each other, utk memecahkan bersama. Pengusaha bukan orang bodo kok…
Saya menulis ini supaya semua orang bisa melihat secara berimbang. Tidak menjadikan Ahok super hero karena mengkultuskan Ahok itu sebenarnya membunuh dia pelan-pelan. Karena dia akan rusak dengan mental kesombongan dan tidak pernah sadar kelemahan dirinya sendiri.
Curhatan Christian Wibisono di Forum CEO
Sumber: Bataranews