Dahnil Anzar: Ada Pembelokan Sejarah Reformasi
10Berita-KIBLAT.NET, Jakarta – Reformasi merupakan memomentum perubahan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Mei 1998 menjadi tonggak terbukanya pintuotoritarian menuju alam baru. Perubahan sistem politik, pemerataan ekonomi, penegakan supremasi hukum, dan peningkatan pendidikan adalah tuntutan kala itu.
Hal itulah diungkapkan oleh Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam Refleksi 19 Tahun Reformasi bertema ‘Menggembirakan Demokrasi; Tribute to Amien Rais‘ yang diselengarakan di Plataran Gedung Muhammadiyah, Jl. Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat.
Selain itu, Dahnil mengatakan bahwa sudah berjalan selama 19 tahun, demokrasi hasil reformasi dinikmati segenap bangsa Indonesia. Namun nyatanya, ada pemaknaan yang tidak tepat, bahkan pembelokan sejarah reformasi ini.
“Kenapa temanya ‘menggembirakan demokrasi tribute to Amin Rais‘, kita tahu betul bukan hanya satu tokoh, tapi banyak tokoh, mahasiswa, ormas dalam reformasi ini, namun jika ada hasil Reformasi yang dianggap negatif, maka hampir seluruh media mengatakan itu adalah hasil dari Amin Rais,” ungkapnya, Sabtu (20/05).
Sekian banyak hasil positif dari reformasi diantaranya ialah kebebasan berekspresi, berserikat, dan berpendapat. Namun Dahnil pun tak memungkiri bahwa ada juga hasil yang dianggap negatif.
“Kenapa jika ada hal negatif dari reformasi adalah buatan Amin Rais, kami tidak terima itu. Karenanya kami mengadakan refleksi ini untuk menjelaskan sejarah yang adil. Karena mungkin memang benar bahwa sejarah dicetak oleh pemerintah. Karenanya, nama Bapak Amin Rais sudah tidak lagi dicantumkan sebagai bapak reformasi di buku-buku sejarah,” terangnya.
Reporter: Muhammad Jundii
Editor: Syafi’i Iskandar
Sumber: Kiblat,net