OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 17 Mei 2017

Habib Rizieq, Zakir Naik VS Ruwaibidhah

Habib Rizieq, Zakir Naik VS Ruwaibidhah


Habib Rizieq, Zakir Naik VS Ruwaibidhah

By: Ust. Nandang Burhanudin

(1) Di sebuah peternakan, semua hewan ternak berkumpul. Doktrin yang dihujamkan, "Siapa yang meronta dan melawan jagal, ia menjadi prioritas dimatikan."

(2) Seekor kerbau dalam ikatannya merenung. "Selama ini yang disembelih adalah mereka yang diam dan tidak banyak protes. Nampaknya, aku ditakuti doktrin menyesatkan."

(3) Giliran kerbau ini pun datang. Saat ia mau diikat untuk disembelih. Kerbau memilih melawan. Meronta. Menerjang. Menanduk. Ia pun berhasil memorakporandakan kandang. Beberapa hewan besar tercerahkan. Mereka berhasil kabur.

(4) Dari kisah di atas, hewan saja yang tak punya akal, bisa memahami pola yang terulang berkali-kali. Pola tipu-tipu dan basa-basi, pola adu domba, politik belah bambu, hingga doktrin menyesatkan.

(5) Apalagi kita umat Islam. Umat yang Allah karuniakan Al-Qur'an dan contoh perjuangan Rasulullah saw. dan para sahabatnya. Tak ada kesempurnaan, selain kesempurnaan berjihad melawan kebatilan.

(6) Di dunia Islam. Kini ada 3 elemen yang paling dicari. Di Palestina, sosok cacat 41 tahun Muhammad Adh-Dhaif. Komandan Izzuddin Al Qassam, Kreator perlawanan terhadap penjajah Israel. Sudah diserang 9 kali dengan rudal Apache, Allah takdirkan selamat.

(7) Selanjutnya Dr. Zakir Naik. Most Wanted oleh pemerintah India. Sudah beberapa kali ujicoba pembunuhan, takdir kematian belum tiba. Beliau kini mendapat suaka di Uni Emirates Arab.

(8) Terakhir, Muhammad Riziq Syihab. Inspirator perlawanan umat terhadap penista Al-Qur'an. Sukses menghadang laju 9 naga. Kini dikejar-kejar Polri Tito. Pernah 9 kali ditangkap dan 4 kali dijebloskan ke penjara. Kini beliau mendapat suaka di Saudi Arabia.

(9) Muhammad Ad-Dhaif, Zakir Naik, dan HRS kini menjelma menjadi simbol perlawanan umat di pelbagai medan jihad. Jihad bersenjata. Jihad pemikiran. Hingga jihad Nahyi Munkar. Wajar, mereka menjadi most wanted man saat ini.

(10) Lawannya satu: Al-Kufru millatun waahidah. Khusus HRS, ia melawan Muslim yang dijuluki Rasul sebagai kaum Ruwaibidhah. Kaum yang tak peduli masa depan agama dan bangsanya, lalu memegang jabatan publik yang strategis.

(11) Inilah gerbang akhir zaman itu. Kita mengalaminya! Kaum Ruwaibidhah, kulit dan bahasanya sama dengan kebanyakan kita. Tetap telah menjadi hamba sahaya alias budak dari kaum bermata sipit dan berkulit kuning. Mau pro mana?

(12) Melawan atau tidak melawan, Anda dan kita tengah menunggu waktu untuk dihabisi! Catatlah!

*Sumber: http://nandang.me/2017/05/habib-riziq-zakir-naik-vs-ruwaibidhah/


Related Posts:

  • Ketika Kalla Meninggalkan Joko Ketika Kalla Meninggalkan Joko    Oleh: Zeng Wei Jian Hari ini, Senin 28 Januari 2019, Wapres Jusuf Kalla memantau titik macet Jakarta. Naik helikopter, dia duduk bersama Gubernur Anies, Sri Mulyani dan Budi… Read More
  • Cerdas Menerima Informasi Kesehatan Cerdas Menerima Informasi Kesehatan Oleh: Bukhori Ahmad MuslimMahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret DI era sosial media ini, informasi beredar sangat cepat dan mudah. Informasi dengan mudah beredar han… Read More
  • The Economist Sentil Rezim: Buruk Rupa, Cermin Dibelah The Economist Sentil Rezim: Buruk Rupa, Cermin Dibelah Oleh: Umar Hasan Ah, agak menggelitik mengikuti gerak-gerik istana merespons kritik dari media asing, The Economist, soal kinerja Presiden Jokowi. Soal ekonomi, reali… Read More
  • Indonesia Barokah, Washington Post, dan Politik Ofensif Indonesia Barokah, Washington Post, dan Politik Ofensif 10Berita  Mencengangkan, biaya distribusi tabloid Indonesia Barokah mencapai 1.4 miliar, angka yang tidak sedikit tentunya.Sebuah produk media, yang baru… Read More
  • Dr. Tony Rosyid: Awas Virus Hipersensi! Dr. Tony Rosyid: Awas Virus Hipersensi! 10Berita  -JANGAN posting politik! Ini bukan group politik! Kalau nggak bisa ditegur, tolong admin remove. Bikin gaduh. Group jadi nggak adem. Politik bikin bertengk… Read More