OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 07 Mei 2017

KH Adrian Beri Tahu Cara Lepas dari Penjara Hidup

KH Adrian Beri Tahu Cara Lepas dari Penjara Hidup

10Berita, JAKARTA -- Pengasuh Pondok Pesantren La Tansa, Banten, KH Adrian Mafatihullah Kariem memberi tahu pengunjung Islamic Book Fair (IBF) 2017 untuk bisa lepas dari penjara hidup melalui bukunya 'Lepas dari Lapas Hidup'. Prinsip dan praktik nilai agama jadi landasan utama menghadapi persoalan hidup.

Dalam bedah buku karyanya di panggung utama IBF 2017 di JCC pada Jumat (5/5), KH Adrian menjelaskan, berbakti pada orang tua (birul walidain) merupakan kunci sukses seseorang. Karena itu ia menempatkan bahasan ini di bagian awal bukunya. ''Orang tua kita mungkin seperti Alquran tua yang sulit dibaca. Tapi dari sana kunci surga kita bisa diraih dengan berbakti,'' ungkap KH Adrian.

Mereka yang sukses, tidak mungkin lepas dari andil orangtua. Keberkahan dari ridha orang tua sangat luar biasa. Apalagi hidup ini tidak boleh salah langkah, jangan berulah, dan jadi sampah masyarakat.

Pemuda Islam juga harus berprestasi. Prestasi dalam hidup harus direbut dengan ikhtiar sungguh-sungguh, tidak boleh takut. Sebaik-baik prestasi anak adalah berbakti kepada orangtua apapun kiprahnya nanti.

''Bakti kepada orangtua itu sendiri prestasi. Sehingga kita tidak hanya numpang hidup di dunia tanpa prestasi,'' kata KH Adrian.

Menghadapi hidup, seorang pria atau wanita pasti memerlukan teman untuk saling menjaga dan mengingatkan dalam kebaikan. KH Adrian merasakan benar bahwa pria sukses didukung wanita hebat. KH Adrian menjelaskan hal ini dalam bagian berjudul obak kuat pengantin dalam bukunya.

Wanita shalihah di dunia ternyata membuat bidadari surga cemburu karena lebih cantik. Sebab bidadari surga terjaga, sementara wanita di dunia luar biasa harus menjaga diri dari rupa-rupa godaan. ''Karena itu Allah memuliakan wanita dunia yang shalihah,'' kata KH Adrian.

Sementara dalam bagian terakhir buku, KH Adrian menulis tentang Ngaji, Ngeja, Ngejo. Ngaji maksudnya tiap Muslim harus kuat agama, akidah, dan akhlaknya. Ngeja berarti harus pandai ilmu umum.

''Sementara Ngejo ini istilah dalam Bahasa Sunda sebagai simbolisasi kemandirian. Kesuksesan adalah hak kita, bukan karena nama besar orangtua,'' ungkap KH Adrian.

Sumber: Republika

Related Posts:

  • Jika Adil dan Jujur, Maka Otomatis akan Damai Jika Adil dan Jujur, Maka Otomatis akan Damai  10Berita – Setelah melewati proses kampanye pemilu dan pilpres yang mungkin terkeras dan terkacau dalam sejarah demokrasi di negeri ini, rakyat Indonesia berbondon… Read More
  • BISYAROH PRABOWO BISYAROH PRABOWO 10Berita - Dalam foto tersebut, Habib Hanif Alathas (menantu Habib Rizieq), bersama seorang Soleh yang sering bertemu Baginda Nabi SAW dalam mimpinya. Beliau adalah salah satu murid Senior Abuya as… Read More
  • Gerakan Subuh Putih, Habib Rizieq Sampaikan Instruksi dari Makkah Gerakan Subuh Putih, Habib Rizieq Sampaikan Instruksi dari Makkah 10Berita - Dewan Pembina Tunggal Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Rizieq Shihab disebut akan memberi instruksi pada jemaah pada hari pencoblosan Pemil… Read More
  • Hari Pencoblosan, Cuitan Prabowo Langsung Viral Hari Pencoblosan, Cuitan Prabowo Langsung Viral 10Berita - Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto mengunggah foto dan kalimat di akun twitternya tepat pada hari pencoblosan, Rabu (17/4/19).Cuitan Prabowo langsung dis… Read More
  • Jelang Pencoblosan, Ustadz Abdul Somad Sebarkan DOA Ini Jelang Pencoblosan, Ustadz Abdul Somad Sebarkan DOA Ini 10Berita - Melalui akun resmi Instagramnya, Ustadz Abdul Somad membagikan DOA dari Baginda Nabi Muhammad صلى ا لله عليه وسلم terkait Pemimpin. DOA D… Read More