OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 16 Juni 2017

Amerika Keluarkan Surat Perintah Penangkapan 12 Pengawal Erdogan, Presiden Turki Geram

Amerika Keluarkan Surat Perintah Penangkapan 12 Pengawal Erdogan, Presiden Turki Geram

Erdogan dan para pengawalnya di istana kepresidenan.

10Berita—Bulan Mei 2017 saat Presiden Recep Tayyip Erdogan, belasan pengawal pemimpin Turki itu terlibat adu jotos di depan gedung kedutaannya di Washington. Hari Kamis (15/6/2017) pihak berwenang di Amerika Serikat mengeluarkan surat penangkapan atas 12 pengawal Erdogan, sebuah tindakan yang dikecamnya.

Beberapa orang terluka ketika terjadi bentrok fisik di luar Kedutaan Besar Turki di Washington DC, saat Erdogan bertandang ke negeri Paman Sam itu bulan Mei lalu. Menyusul kejadian tersebut, otoritas di AS mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk 16 orang, termasuk 12 pengawal Presiden Turki.

Menanggapi tindakan aparat Amerika itu, saat berpidato dalam acara buka puasa bersama di Ankara pada hari Kamis (15/6/2017), Erdogan berkata, “Mereka telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk 12 pengawal saya. Hukum macam apa ini?”

“Jika pengawal-pengawal saya tidak dapat melindungi saya, lantas untuk apa saya mengajak mereka pergi ke Amerika bersama saya?” imbuhnya.

Erdogan mengatakan, ketika perkelahian itu terjadi polisi Amerika tidak melerainya.

Lebih lanjut Erdogan menjelaskan bahwa kelompok teroris Partai Pekerja Kurdi (PKK) dan anggota Fetullahist Terror Organization (FETO) –sebutan untuk gerakan Hizmet pimpinan tokoh Muslim Turki  Fethullah Gulen yang diberikan oleh Erdogan dan AKP– bersatu dalam aksi protes menentang dirinya dari jarak dekat, sekitar 40-50 meter dari tempat di mana dirinya berada dan dikawal oleh para bodyguard-nya.

“Polisi Amerika tidak berbuat apa-apa. Bisa Anda bayangkan bagaimana responnya jika hal yang serupa terjadi di Turki?” kata Erdogan lagi seperti dikutip Hurriyet.

Erdogan menegaskan bahwa Ankara akan meneruskan perjuangan politik dan legalnya terkait peristiwa itu.

Akibat baku hantam yang terjadi di depan Kedubes Turki saat Presiden Erdogan melawat itu, hubungan Ankara dengan Washington menjadi agak tegang.

Sebelas orang terluka dalam peristiwa itu, yang disebut Kepolisian Amerika Serikat sebagai “serangan brutal” atas aksi demonstrasi damai di depan Kedubes Turki.

Dua orang, yang diidentifikasi sebagai Sinan Narin dari Virginia dan Eyup Yildirim dari New Jersey, telah ditangkap oleh polisi di Amerika terkait peristiwa itu pada hari Rabu (14/6/2017).

Kedutaan Besar Turki di Washington menyalahkan pengunjuk rasa, yang disebutnya terkait dengan PKK, sebagai biang kerok kekerasan yang terjadi.*

Sumber: Hidayatullah