OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 17 Juni 2017

Fitnah Syafiq Reza pada IM Patah Seketika di Hadapan Fatwa Kibarul Ulama

Fitnah Syafiq Reza pada IM Patah Seketika di Hadapan Fatwa Kibarul Ulama


10Berita - Di bulan Ramadhan ini, kita dikagetkan dengan ceramah Syafiq Reza Basalamah yang menuduh ISIS lahir dari Ikhwanul Muslimin (IM). Padahal ISIS sendiri mengkafirkan IM. Sedangkan IM tidak pernah memerangi sesama muslim dan tidak menggunakan jalan kekerasan.

Yang pernah diperangi Ikhwan adalah Israel pada tahun 1948. Saat itu Ikhwan hampir menang, namun kemudian ditarik oleh rezim Mesir pada saat itu kemudian gerakan Ikhwan dilarang.

Untungnya, tuduhan Syafiq Reza Basalamah itu bertolak belakang dengan "fatwa" ulama-ulama besar Arab Saudi yang notabene sama-sama Salafi.

Berikut ini sebagian fatwa ulama besar Arab Saudi yang dikutip dari tulisan panjang Ustadz Farid Nu’man Hasan di Ngelmu.id:

Syaikh Abdullah bin Hasan Al Qu’ud: “Jangan lupakan jasa Ikhwan dan Al Banna”

Beliau adalah anggota Al Lajnah Ad Daimah, Beliau berkata:

رأي العلامة ابن قعود رحمه الله في حسن البنا

قال العلامة عبد الله بن قعود رحمه الله :

وأنا عندي أن البنا رحمه الله تعالى قام بدور أرجو الله أن يغفر له وأن يضاعف أجره ، والحقيقة أنه حرَّك الدعوة في مصر وانتشرت منه إلى غير مصر على ما له فيه من نقص لكن له السبق ، له السبق في تربية الشباب وفي تـحريك الشباب والناس

إذا ربنا أكرمهم أكثر مما كانوا فالشباب الآن أصبحوا شباب سنة أكثر من ذي قبل وشباب التزام أكثر من ذي قبل والخير فيهم أكثر مما كان في بدايات ( الإخوان ) بلا شك لكن هناك بدؤوا في وقت تكاد تكون لا شيء ، فلا ينسى للناس فضلهم .

المرجع : شريط ( وصايا للدعاة – الجزء الثاني ) للشيخ العلامة عبد الله بن حسن ابن قعود رحمه الله

Berkata Al ‘Allamah Abdullah bin Qu’ud Rahimahullah:

“Bagi saya, sesungguhnya Al Banna Rahimahullah Ta’ala telah menjalankan tugasnya, saya harap semoga Allah mengampuninya dan melipatgandakan pahala baginya.

Pada kenyataannya, dialah yang menggerakan dakwah di Mesir dan menyebarkannya ke luar Mesir di atas sesuatu yang masih ada kekurangan, tetapi dia telah mendahului. Dia telah mendahului dalam mentarbiyah para pemuda dan dalam menggerakan para pemuda dan manusia.

Rabb kita telah memuliakan mereka lebih banyak dari sebelumnya. Lalu pemuda sekarang menjadi pemuda sunah yang lebih banyak daripada sebelumnya, dan pemuda yang memiliki komitmen lebih banyak daripada sebelumnya, dan kebaikan pada mereka lebih banyak daripada permulaan masa (Al Ikhwan), tanpa diragukan lagi. Tapi mereka (Al Ikhwan) memulai pada saat hampir belum ada apa-apa, maka janganlah manusia melupakan keutamaan yang mereka miliki …” sumber: kaset Washaya Lid Du’ah, Juz. 2. (Mudzakarah Al Watsaiq Al Jaliyah, Hal. 53)

Syaikh Shalih Al Fauzan: Ikhwanul Muslimin termasuk Ahlus Sunnah wal Jama’ah

Syaikh Shalih Al Fauzan Hafizhahullah mengatakan:

“Ikhwanul Muslimin -alhamdulillah- mereka adalah termasuk jamaah kaum muslimin, tetapi mereka memiliki hal-hal yang berselisihan, tetapi itu tidaklah mengeluarkan mereka dari lingkup “muslimin” dan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Mereka memang ada kesalahan, tetapi tidaklah mengeluarkan mereka dari Ahlus Sunnah wal Jama’ah, dan aqidah mereka shahihah.”



Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin: Ikhwan termasuk Jamaah Islam

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin Rahimahullah:

“Wajib bagi jamaah-jamaah Islam, seperti Jamaah Tabligh, Al Ishlah, Ihya’ut Turats, Ikhwanul Muslimin, dan lainnya, untuk menjadi umat yang satu. Hendaknya mereka saling membantu, menghilangkan titik perselisihan di antara mereka, dan saling memberikan nasihat di antara mereka.

(Lihat dan dengarkan video berikut, menit 3:26 s.d 3: 48)


Sumber: optimisnya.id