OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 17 Juni 2017

Komisoner Komnas HAM Minta KPK Tidak Dijadikan Alat Pukul Lawan Politik

Komisoner Komnas HAM Minta KPK Tidak Dijadikan Alat Pukul Lawan Politik

actualpost

Manager Nasution (kiri) bersama komisioner Komnas HAM

10Berita Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Maneger Nasution meminta, agar lembaga negara seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak dijadikan alat pukul terhadap lawan politik.

Hal itu ia sampaikan menyikapi penyebutan nama Mantan Ketua MPR RI yang dituduhkan terlibat korupsi yang belakangan dijelaskan oleh Hakim Diah Siti Basariah bahwa penyebutan nama Amien Rais belum ada kaitannya dengan perkara yang berlangsung.

Maneger yang mengaku sebagai salah satu aktivis mahasiswa yang ikut ‘cukup dekat’ mendampingi Amien Rais sejak gerakan reformasi sejak 1998, menyayangkan terjadinya politisasi dan pembunuhan karakter seolah Amien Rais melakukan korupsi.

“Bahkan berusaha dikait-kaitkan dengan organisasi yang pernah dipimpinnya, Muhammadiyah. Sungguh itu suatu gerakan pembusukan yang sangat keji,” ujarnya dalam keterangan yang diterima hidayatullah.com, Sabtu (17/06/2017).

Apalagi, menurutnya, Muhammadiyah sudah lahir jauh lebih dulu dari Indonesia dan dalam sejarahnya Muhammadiyah, terang Maneger, hidup dengan mandiri dan independen.

“Muhammadiyah itu tidak pernah bergantung pada proposal dan belas kasih rezim penguasa,” ungkapnya.

Ia menilai, pembunuhan karakter dan tuduhan keji tersebut dilakukan oleh para pendengki yang merasa terancam dengan sikap-sikap kritis Amien Rais selama ini.

Karenanya, Maneger mendesak agar tuduhan keji dan pembunuhan karakter itu segera dihentikan.

“Siapa pun aktor intelektual dan eksekutor yang meminjam tangan KPK untuk memukul lawan politiknya, sebaiknya segera berhenti. Kembali gunakan akal sehat, jangan benturkan KPK dengan masyarakat sipil seperti Muhammadiyah,” tandasnya.

Maneger mengungkapkan, gerakan pembenturan ini bukan hanya tidak menguntungkan Muhammadiyah dan memperlemah KPK, tapi juga akan megancam masa depan pemberantasan korupsi di negeri ini.

“Dan itu pasti merugikan bangsa ini,” pungkasnya.*

Sumber: Hidayatullah