14 Perubahan Masjid Nabawi Dalam 14 Abad
10Berita-JAKARTA – Setelah tiba di kota Madinah, ada dua hal yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Yang pertama adalah membangun masjid, sedangkan yang kedua mempersaudarakan kaum muslimin dari kaum Muhajirin dan Anshar. Dua hal tersebut menjadi tonggak sejarah yang selamanya akan tercatat dan terus diingat.
Adapun masjid yang dibangun oleh Nabi, kaum muslimin mengenalnya sebagai Masjid Nabawi. Kini, sudah lebih dari 14 abad usia Masjid Nabawi. Ada 14 fase perubahan Masjid Nabawi dalam rentang usia 14 abad tersebut. Berikut perubahannya seperti yang dikutip dari Alarabiya, Rabu (5/7/2017).
Fase Pertama
Ketika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam datang ke kota Madinah, Nabi bersama para sahabatnya membangun Masjid Nabawi di atas tanah yang dibeli dari dua anak yatim, Suhail dan Sahl. Luasnya ketika itu adalah 1050 meter persegi dengan menggunakan bahan bangunan berupa tanah, batu, batang dan juga pelepah pohon kurma.
Di tahun 7 H, jumlah kaum muslimin bertambah semakin banyak. Daya tampung yang dirasa kurang, membuat Rasulullah kemudian melakukan perluasan terhadap Masjid Nabawi. Ditambahlah luas Masjid Nabawi sebesar 1425 meter, sehingga masjid memiliki luas hampir 2500 meter persegi.
Fase Ketiga
Masa Umar bin Khattab radhiyallahu anhu merupakan masa di mana banyak sekali daerah-daerah di luar jazirah yang masuk ke dalam wilayah Islam. Karena itulah, Umar merasa perlu melakukan perluasan terhadap masjid yang dibangun oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Umar menambahkan sebanyak 1100 meter persegi di tahun 17 H, dan membuat luas area masjid menjadi 3600 meter persegi.
Fase Keempat
Khalaifah Utsman memberikan sedikit perluasan terhadap Masjid Nabawi antara tahun 28 dan 29 H. Penambahan yang diberikan sekitar 496 meter persegi.
Fase Kelima
Setelah berakhirnya Khulafaur Rasyidin , kekhilafahan dipegang oleh Dinasti Umawi. Pada tahun 88-91 H, Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik melakukan perluasan besar-besaran terhadap Masjid Nabawi. Masjid Nabawi diberikan tambahan daya tampung dengan tambahan luas 2369 meter persegi sehingga total luasnya menjadi 6465 meter perseg.
Fase Keenam
Di masa Dinasti Abbasiya, Khalifah Al-Mahdi juga ikut memberikan tambahan luas bagi Masjid Nabawi. 2450 meter persegi ditambahkan kepada Masjid Nabawi dan membuatnya memiliki daya tampung yang lebih banyak dan luasanya adalah sekitar 8915 meter persegi. Ini terjadi pada tahun 161 H.
Fase Ketujuh
Selama beratus-ratus tahun lamanya, tidak ada perluasan di Masjid Nabawi. Barulah di tahun 888 H, Sultan Asyraf Qayithbay melakukan perluasan terhadap Masjid Nabawi. Itupun tidak banyak hanya 120 meter persegi saja.
Fase Kedelapan
Di masa Kesultanan Turki Utsmani, Sultan Abdul Majid memberikan perluasan kepada Masjid Nabawi sebanyak 1.293 meter persegi. Total luas Masjid Nabawi menjadi 10.328 meter peresegi. Ini terjadi pada tahun 1265 H.
Fase Kesembilan
Di masa Kerajaan Arab Saudi, Raja Abdul Aziz Alu Saudi pada tahun 1372 H melakukan perluasan terhadap Masjid Nabawi. Sebanyak 6.024 meter persegi ditambahkan guna meningkatkan daya tampung Masjid Nabawi. Total luas masjid menjadi 16.352 meter persegi.
Fase Kesepuluh
Perluasan besar-besaran dilakukan pada masa Raja Fahd bin Abdul Aziz. Tak tanggung-tanggung, 82 ribu meter persegi ditambahkan. Hal ini membuat Masjid Nabawi memiliki luas senilai 98.352 meter persegi. Bagian luar juga ditambahkan luasnya sebanyak 235 ribu meter persegi.
Fase Kesebelas
Perluasan Masjid Nabawi juga terjadi di masa Raja Abdullah bin Abdul Aziz. Bagian sebelah timur diberikan perluasan sebesar 30.500 meter persegi.
Fase Keduabelas
Perluasan yang dilakukan oleh Raja Abdullah dilengkapi dengan penambahan 250 buah payung besar. Ada pula penambahan kipas pendingin yang membuat jamaah merasa nyaman berada di kawasan masjid.
Fase Ketigabelas
Pada tahun 1433 H, Raja Abdullah juga melakukan perluasan besar-besaran terhadap Masjid Nabawi. Dengan adanya perluasan tersebut, total Masjid Nabawi berkisar 500 ribu meter persegi, mencakup bagian dalam dan juga halaman
Fase Keempatbelas
Pada tahun 1436 H, Raja Salman bin Abdul Aziz melengkapi perluasan-perluasan yang telah dilakukan oleh para pendahulunya. (azman)
Sumber: Fokus Islam.