OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 30 Juli 2017

Bangkitkan Ekonomi Umat, Biasakan Bertransaksi dengan Sesama Muslim

Bangkitkan Ekonomi Umat, Biasakan Bertransaksi dengan Sesama Muslim


Di sisi lain, kata Didin Hafidhuddin, kendala perekonomian Islam saat ini sehingga belum berkembang, adalah sikap umat Islam sendiri.

niesky/hidayatullah.com

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Prof Didin Hafidhuddin, pada acara Silaturahim Keluarga Besar DDII di di Gedung DII, Jl Kramat, Jakarta Pusat, Sabtu (29/07/2017).

10Berita– Kebangkitan ekonomi umat harus selalu digaungkan. Hal ini demi tercapainya cita-cita umat Islam.

Demi tercapainya tujuan besar itu, beberapa hal sudah harus dilakukan sejak saat ini. Seperti membiasakan aktivitas transaksi kepada sesama Muslim.

“Mulai sekarang kita hidupkan sektor riil ekonomi Islam, caranya kita membiasakan belanja ke sesama Muslim,” kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Prof Didin Hafidhuddin, Sabtu siang (29/07/2017).

Hal itu ia sampaikan saat memberikan tausyiah pada acara Silaturahim Keluarga Besar Dewan Dakwah di Aula Masjid Al-Furqon, Gedung Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia, Jl Kramat No 45, Jakarta Pusat.

Selain itu, hal lain yang bisa membangkitkan kesejahteraan umat Islam lainnya, sambung Didin, adalah terkait infak.

Menurut Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) periode 2004-2014 ini, dampak dari infak dan sedekah luar biasa.

“Infak ini akan menambah kuat izzah Muslim. Oleh karena itu jangan ragu untuk mengeluarkannya,” tandasnya.

Di sisi lain, kata dia, kendala perekonomian Islam saat ini sehingga belum berkembang, adalah sikap umat Islam sendiri.

Sikap itu di antaranya masih banyaknya orang Islam yang tega menawar dengan harga rendah kepada pedagang Muslim.

“Padahal kalau menawar harga ke non-Muslim tidak sampai segitunya,” ucap Didin dalam acara bertema “Memperkokoh Ukhuwah, Membangun Sinergi, Menuju Kebangkitan Ekonomi Umat” itu.

Selain Didin, acara tersebut juga dihadiri Ismail Yusanto, KH Cholil Ridwan, Syuhada Bahri, serta sejumlah tokoh Islam dan ormas Islam lainnya.*

Rep: Niesky Abdullah

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Sumber: Hidayatullah