Kenali Dirimu Dengan Sedekah
Oleh: Waryadi
Sedekah merupakah salah satu cara efektif dan mudah untuk mengenali diri kita. Sebab, spiritualisme yang dibangun dengan bersedekah mengajarkan kita untuk perduli terhadap sesama.
Dengan bersedekah pula melatih kita untuk bisa berempati terhadap mereka yang kurang beruntung atau masih bisa menikmati kehidupan yang layak. Disaat kita sudah terbiasa dengan spiritualisme dibalik ibadah sedekah yang kita jalani, maka sejatinya kita telah mengenali diri kita sendiri.
Rasulullah saw. bersabda
“Perilaku dermawan, adalah bukti keimanan.” (HR.Muslim)
Berdasarkan hadits tersebut terdapat makna yang tersirat didalam hadist tersebut. Kata dermawan tak lepas dari perilaku kita menghargai, mengasihi, dan menyayangi orang lain yang lebih membutuhkan dari kita. Dalam konteks ini menafkahkan harta yang kita miliki untuk orang lain.
Kita bisa memahami bahwa menafkahkan harta cakupannya sangat luas. Sebagai seorang muslim sudah selayaknya kita menafkahkan harta itu di jalan Allah swt. Bisa diartikan dengan mengeluarkan harta untuk berjihad, mendonasikan untuk pembangunan masjid, menafkahkan keluarga serta masih banyak hal-hal yang bisa kita berikan dengan harta kita untuk kemaslahatan umat. Lalu apa hubungannya bersedekah dengan mengenali diri kita ?
Kondisi lingkungan sosial kita menjadi tidak stabil jika orang yang memiliki banyak harta menghabiskan pulihan juta hanya dengan waktu beberapa jam, sementara orang yang miskin mencari uang dari siang hingga malam hanya untuk makan sehari-hari.
Urwah bin Zubair pernah menceritakan kaum di zamannya. Bila orang kaya tidak dermawan, lalu apa bedanya mereka dengn orang yang miskin ? hingga muncullah hadist rasulullah saw. yang berarti “Perilaku dermawan adalah bukti keimanan” (HR.Muslim). menjelaskan bahwa rasulullah saw. Mensejajarkan spiritualisme ibadah bersedekah dengan keimanan. Dan allah swt. Mengibaratkan orang yang tidak mau bersedekah dengan kata “pendusta agama". Allah swt. berfirman :
“Tahukan kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.” (QS.Al-Maa’uun : (1-3)
Di ayat lain Allah swt. menggambarkan sifat tidak bersyukur bagi orang-orang yang tidak mau bersedekah. Dalam QS.Al-Fajr : 15-20, allah menjelaskan sifat orang ketika diberikan nikmat harta dan kesenangan dunia ia memuji tuhannya tapi ketika allah swt. memberikan ujian kesengsaraan, ia justru bersu’uzon dengan allah swt. Dalam potongan ayat tersebut allah swt. Menjelaskan bahwa orang yang mendapatkan ujian tersebut karna ia tidak membelanjakan hartanya di jalan allah swt. Salah satunya dengan memberi makan anak yatim atau bersedekah.
Itulah bukti bahwa bersedekah dijalan allah swt. adalah salah satu cara untuk mengenali diri kita, apakah kita termasuk orang yang dermawan atau tidak. Sebab dengan bersedekah kita mengerti bahwa harta yang kita miliki bukanlah sepenuhnya milik kita tetapi terdapat hak orang lain dalam harta kita. [syahid
Sumber :voa-islam.com