OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 09 Juli 2017

Lihat Tanda-tanda di Indonesia, Ulama Palestina: ‘Semoga Kalian yang Dimaksud Rasulullah’

Lihat Tanda-tanda di Indonesia, Ulama Palestina: ‘Semoga Kalian yang Dimaksud Rasulullah’


10Berita-Rasulullah pernah mensabdakan bahwa pembawa kejayaan akhir zaman akan datang dari arah Timur. Setelah melihat tanda-tanda yang terjadi di Indonesia, Wakil Ketua Rabithah ‘Ulama Palestina Syaikh Dr. Abu Bakr Al ‘Awawidah menyampaikan harapannya, semoga yang dimaksud Rasulullah itu adalah umat Islam Indonesia.

Sebab bangsa-bangsa lain sudah pernah dipilih Allah untuk menjayakan agama Islam. Arab sudah, Persia sudah, Kurdi sudah, Mamluk sudah, Turki juga sudah.

Berikut ini harapan Syaikh Abu Bakr seperti dikisahkan Ustadz Salim A Fillah di situs pribadinya salimafillah.com pada 13 Juli 2015. Mungkin setelah melihat Aksi 212, tanda-tanda yang dilihat Syaikh Abu Bakr semakin jelas.

***

Suatu saat kami sedang duduk di Masjid Jogokariyan, di hadirat Syaikh Dr. Abu Bakr Al ‘Awawidah, Wakil Ketua Rabithah ‘Ulama Palestina. Kami katakan pada beliau, “Ya Syaikh, berbagai telaah menyatakan bahwa persoalan Palestina ini takkan selesai sampai bangsa ‘Arab bersatu. Bagaimana pendapat Anda?”

Beliau tersenyum. “Tidak begitu ya Ukhayya“, ujarnya lembut. “Sesungguhnya Allah memilih untuk menjayakan agamanya ini sesiapa yang dipilihNya di antara hambaNya; Dia genapkan untuk mereka syarat-syaratnya, lalu Dia muliakan mereka dengan agama dan kejayaan itu.”

“Pada kurun awal”, lanjut beliau, “Allah memilih Bangsa ‘Arab. Dipimpin Rasulullah, Khulafaur Rasyidin, dan beberapa penguasa Daulah ‘Umawiyah, agama ini jaya. Lalu ketika para penguasa Daulah itu beserta para punggawanya menyimpang, Allahpun mencabut amanah penjayaan itu dari mereka.”

“Di masa berikutnya, Allah memilih bangsa Persia. Dari arah Khurasan mereka datang menyokong Daulah ‘Abbasiyah. Maka penyangga utama Daulah ini, dari Perdana Menterinya, keluarga Al Baramikah, hingga panglima, bahkan banyak ‘Ulama dan Cendikiawannya Allah bangkitkan dari kalangan orang Persia.”

“Lalu ketika Bangsa Persia berpaling dan menyimpang, Allah cabut amanah itu dari mereka; Allah berikan pada orang-orang Kurdi; puncaknya Shalahuddin Al Ayyubi dan anak-anaknya.”

“Ketika mereka juga berpaling, Allah alihkan amanah itu pada bekas-bekas budak dari Asia Tengah yang disultankan di Mesir; Quthuz, Baybars, Qalawun di antaranya. Mereka, orang-orang Mamluk.”

“Ketika para Mamalik ini berpaling, Allah pula memindahkan amanah itu pada Bangsa Turki; ‘Utsman Orthughrul dan anak turunnya, serta khususnya Muhammad Al Fatih.”

“Ketika Daulah ‘Aliyah ‘Utsmaniyah ini berpaling juga, Allah cabut amanah itu dan rasa-rasanya, hingga hari ini, Allah belum menunjuk bangsa lain lagi untuk memimpin penjayaan Islam ini.”

Beliau menghela nafas panjang, kemudian tersenyum. Dengan matanya yang buta oleh siksaan penjara Israel, dia arahkan wajahnya pada kami lalu berkata.

“Sungguh di antara bangsa-bangsa besar yang menerima Islam, bangsa kalianlah; yang agak pendek, berkulit kecoklatan, lagi berhidung pesek”, katanya sedikit tertawa, “Yang belum pernah ditunjuk Allah untuk memimpin penzhahiran agamanya ini.”

“Dan bukankah Rasulullah bersabda bahwa pembawa kejayaan akhir zaman akan datang dari arah Timur dengan bendera-bendera hitam mereka?

Dulu para ‘Ulama mengiranya Khurasan, dan Daulah ‘Abbasiyah sudah menggunakan pemaknaan itu dalam kampanye mereka menggulingkan Daulah ‘Umawiyah. Tapi kini kita tahu; dunia Islam ini membentang dari Maghrib; dari Maroko, sampai Merauke”, ujar beliau terkekeh.

“Maka sungguh aku berharap, yang dimaksud oleh Rasulullah itu adalah kalian, wahai bangsa Muslim Nusantara. Hari ini, tugas kalian adalah menggenapi syarat-syarat agar layak ditunjuk Allah memimpin peradaban Islam.”

“Ah, aku sudah melihat tanda-tandanya. Tapi barangkali kami, para pejuang Palestina masih harus bersabar sejenak berjuang di garis depan. Bersabar menanti kalian layak memimpin. Bersabar menanti kalian datang. Bersabar hingga kita bersama shalat di Masjidil Aqsha yang merdeka insyaallah.”

Sumber: tarbiyah.net

Related Posts:

  • Persepsi Keliru Tentang Surat Al-Ikhlas Menurut Al-Ghazali Persepsi Keliru Tentang Surat Al-Ikhlas Menurut Al-Ghazali 10Berita, Al-Qur’an adalah kitab yang mengandung pesan (risalah) untuk manusia. Namun pensakralan (baca: proses chosifikasi/tasyyi’) oleh umat Islam terh… Read More
  • Yuk, Jadi Muslim Maksimalis! Yuk, Jadi Muslim Maksimalis! Oleh: Yunita Gustirini* "Jadi muslim tuh, biasa aja! Gak usah ekstrim!" "Ngapain sih, pake baju kedodoran kayak karung?" "Gak perlu kearab-araban, kalee.. Yang penting kita salat, berbuat baik, j… Read More
  • Seni Kaligrafi Utsmaniyah Bertahan Lima AbadSeni Kaligrafi Utsmaniyah Bertahan Lima Abad Dalam perkembangannya, muncul gaya-gaya seni kaligrafi lain. 10Berita ,  JAKARTA -- Berawal dari masa kejayaan Syekh Hamdullah, kaligrafi Turki Utsmani terus bertahan dalam r… Read More
  • Indahnya Pemandangan Para Artis Bermajlis dengan Ustadz Abdul SomadIndahnya Pemandangan Para Artis Bermajlis dengan Ustadz Abdul Somad 10Berita, Akun instagram Ustadz Abdul Somad sudah kembali normal bisa diakses setelah sebelumnya pada Sabtu (24/2) malam tiba-tiba diblokir tanpa penjelasan… Read More
  • Tentang GhoutaTentang Ghouta Ghouta Foto: Reteurs Tentang Ghouta Oleh: Ustadz Muhammad Rivaldy Abdullah 10Berita, KEMARIN saya berbincang dengan salah satu imigran Suriah yang menjadi pedagang kaki lima di Mesir. Ketika itu kebetulan saya… Read More